Anda di halaman 1dari 4

Tari Oncer NTB

Tarian khas sasak dari daerah Lombok NTB, diciptakan oleh Muhamad Tahir di desa
Puyung Lombok Tengah pada tahun 1960. Tarian ini terdiri atas 3 kelompok,
kelompok penari yang membawa kenceng, 2 orang membawa kendang dan 1 orang
membawa petuk atau penari petuk.
Dulu tarian ini biasa dipertunjukkan pada pesta kerajaan yang mengiringi pasukan
yang berangkat perang atau dating dari meda perang. Kini, tari Oncer dijadikan
sebagai tari penyambutan tamu.

Tari Foti Lalendo, tarian tradisional Rote Ndao NTT.


Tarian ini merupakan tarian selamat dating atau penyambutan yang khas dari Rote
Ndao, NTT. Tarian ini dulunya digunakan untuk menyambut kedatangan para prajurit
yang pulang dari medan perang. Selain itu juga digunakan untuk menyambut tamu
penting atau tamu kehormatan yang dating kesana. Namun sekarang, tarian ini
sering ditampilkan untuk memeriahkan berbagai acara seperti pernikaha,
pertunjukkan seni dan lain-lain. Terdiri dari 4-6 penari wanita dan satu orang penari
pria.
http://www.negerikuindonesia.com/2015/10/tari-foti-lalendo-tariantradisional_9.html
Tari Jepin
Tari Jepin merupakan tari yang diadaptasi dari kesenian melayu, agama islam dan
budaya local. Tarian ini salah satu penyebaran agam islam di Kalimantan barat.
Gerakannya lebih menekankan pada gerakan kaki dan tangan. Dalam
pertunjukkannya tari Jepin sering dimainkan oleh penari laki-laki dan perempuan
yang dibalut dengan busana khas melayu.
Tarian jepin bisa kita temukan di berbagai acara adat melayu di Kalimantan Barat
seperti pernikahan gaya melayu, selain itu juga juga digunakan di penyambutan
tamu besar atau festival budaya.
http://www.negerikuindonesia.com/2015/04/tari-jepin-tarian-tradisional-dari.html
Tari Kinyah Mandau Kalteng,
merupakan salah satu tarian suku Dayak yang menampilkan unsur bela diri, seni
perang dan seni teatrikal. Tarian ini berawal dari tradisi suku dayak jaman dulu yang
disebut Kinyah, yang merupakan tarian perang sebagai persiapan untuk membunuh
dan memburu kepala musuh. Dalam pertunjukkannya, penari kinyah Mandau tidak
hanya dilakukan oleh laki-laki, tapi juga perempuan. Setiap penari dilengkapi
dengan senjata berupa Mandau dan talawang, ada juga yang menggunakan sumpit.

Kostum yang digunakan adalah menggunakan ikat kepala yang dihiasi bulu buru
enggang.
Tarian ini juga dipertunjukkan di acara kebudayaan Kalimantan tengah seperti
penyambutan tamu besar dan acara gestival budaya.
http://www.negerikuindonesia.com/2015/03/tari-kinyah-mandau-tariantradisional.html
Tari Gantar Kaltim
Tari Gantar adalah tarian pergaulan para muda-mudi dari suku Dayak Benuaq dan
Dayak Tanjung di Kaltim. Ada beberapa versi asal usul tarian ini yaitu tarian untuk
upacara tanam padi adat Dayak dan juga versi untuk menyambut para pahlawan.
Tari Gantar biasa dilakukan oleh penari wanita dengan dibalut busana tradisional
adat Suku Dayak.
Tari Maengket Sulut
Tarian ini berasal dari Minahasa dan biasanya dilakukan secara masal. Dulu
ditampilkan untuk memeriahkan upacara panen raya sebagai ungkapan rasa syukur
dan gembira terhadap Tuhan atas hasil panen yang mereka dapatkan. Pengiring
pertunjukkan tari maengket biasanya hanya diiringi dengan music tambur. Kostum
yang digunakan juga menggunakan pakaian seperti kebaya dan kain khas Sulawesi
utara.
Tari Pamonte Sulteng
Tari Pamonte ini menggambarkan kebiasaan para gadis suku Kaili saat menyambut
musim panen pad tiba. Tarian ini ditampilkan oleh para penari wanita dengan
berpakaian layaknya para petani pada umumnya. Jumlah penari tari pamonte ini
biaasanya terdiri dari 10 orang penari dan seorang penghulu yang disebut dengan
tadulako. Gerakan tarian ini menggambarkan aktivitas para petani saat masa panen
padi seperti menuai padi, menumbuk padi, menapis dan lain-lain.
Dalam perkembangannya Tari Pamonte masih terus dikembangkan dan
dileastarikan, berbagai kreasi juga sering ditambahkan. Tarianini sering ditampilkan
di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pertunjukan seni, festival
budaya dan lain-lain.
Tari Dinggu Sultra
Tari Dinggu menggambarkan suasana dan aktivitas masyarakat saat musim panen,
terutama musim panen padi. Tarian ini berawal dari kebiasaan masyarakat Tolaki
saat panen raya, terutama masa panen padi. Tarian ini juga menggambarkan
semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat dalam melakukan sesuatu,
salah satunya saat musim panen yang mereka lakukan secara bersama-sama.

Biasanya terdiri dari 10 orang atau lebih penari pria dan wanita. Pertunjukkan tari
Dinggu sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara penyambutan, pesta
rakyat, pertunjukan seni dan festival budaya.
Tari kipas pakarena sulsel
Tari Kipas Pakarena merupakan tarian peninggalan kerajaan Gowa di Sulsel. Tarian
ini biasanya ditampilkan sebagai hiburan maupun bagian dari upacara adat. Tarian
ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang mereka dapatkan.
Tarian ini menggambarkan ekspresi kelembutan, kesucian dan penuh kasih dari
para wanita. Tari kipas pakarena diiringi oleh alat music tradisional yang disebut
dengan gondrong rinci. Dan dimainkan oleh 4-7 pemain music. Tarian ini dilakukan
oleh 5-7 orang penari wanitia dengan menggunakan kostum adat khas Gowa dan
kipas lipat untuk menari. Tarian ini sering ditampilkan pada saat festival budaya,
promosi wisata dan pertunjukan tari.
Tari saronde dari gorontalo
Tari saronde diangkat dari masyarakat gorontalo saat malam pertunangan dalam
rangkaian upacara perkawninan adat mereka. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh
para penari pria dan wanita. Tarian ini termasuk train yang bersifat pergaulan atau
hiburan yang menggambarkan ungkapan kebahagiaan dan keceriaan.
Tarian ini masih sering ditampilkan sebagai bagian dari prosesi pernikahan adat
masyarakat di Gorontalo dan juga ditampilkan di berbagai acara seperti
penyambutan, pertunjukkan seni dan festival budaya.
Tari Lenso Maluku
Tari Lenso salah satu tarian tradisional dari Maluku, yang dibawakan oleh para
penari wanita dengan menggunakan sapu tangan atau selendang sebagai ciri khas
dan atribut menarinya. Tari lenso merupakan tarian yang berasal dari bangsa
Portugis dan kemudian dikembangkan dan diadaptasi dengan masyarakat local.
Tarian lenso dibawakan oleh para penari wanita dan biasanya terdiri dari 6-9penari.
Diiringi oleh music tradisional seperti totobuang dan tifa. Tari lenso masih sering
dipertunjukkan di berbagai acara adat seperti pernikahan, penyambutan, pesta
rakyat dan acara adat lain.
Tari Cakalele Maluku utara
Tari cakalele umumnya ditarikan oleh para penari pria namun ada juga beberapa
penari wanita sebagai penari pendukung. Berasal dari tradisi masyarakat Maluku
utara sebagai tarian perang para prajurit sebelum menuju medan perang maupun
sepulang dari medan perang. Bagi masyarakat disana, tari ini dimaknai sebagai
wujud apresiasi dan penghormatan masyarakat terhadap para leluhur atau nenek
moyang, juga mmenggambarkan jiwa masyarakat Maluku yang pemberani dan
tangguh. Tarian ini menggunakan iringan music tradisional seperti tifa, gong dan

bia. Tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan
tamu, perayaan adat dan acara adat lain, juga sering pada pertunjukkan seni,
festival budaya dan promosi pariwisata.
Tari Sajojo
Tari sajojo adalah tarian yang berasal dari daerah papua. Tarian ini termasuk jenis
tarian pergaulan yang bisa ditarikan oleh siapa saja, baik pria, wanita tua maupun
muda. Nama tari sajojo sendiri diambil dari judul lagu yang mengiringnya yaitu lagu
Sajojo. Lagu sajojo sendiri merupakan lagu daerah dari papua yang menceritakan
tentang seorang gadis yang diidolakan dan dicintai di kampungnya.
Dalam pertunjukannya para penari biasanya tampil menggunakan busana
tradisional khas papua serta diiringi oleh iringan musk dan lagu sajojo, gerakan
biasanya didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang dimainkan sesuai dengan
ritme dan irama lagu. Tarian ini sering ditampilkan di banyak acara seperti
penyambutan maupun acara hiburan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai