Oleh :
Rewanda Yunita Sari
(H2115007)
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Banyak sekali jenis tepung yang ada sekarang yang bisa digunakan untuk membuat
aneka makanan. Setiap jennis tepung memiliki kegunaan masing-masing. Tentunya bahan
dasar tepung menjadi salah satu pertimbangan untuk pemakaian kita dari tepung tersebut.
Ada tepung yang digunakan untuk bahan makanan, atau ada tepung yang khusus sebagai
pakan hewan. Bahkan ada tepung yang digunakan bukan untuk dimakan, tapi sebagai
kebutuhan lainnya.
Aneka tepung bisa dibuat dari bahan-bahan jenis nabati seperti bangsa padi-padian,
kacang-kacangan, sayur-sayuran dll. Seperti halnya Tepung tapioka yaitu berasal dari sari
pati tapioka, Tepung Apel yaitu tepung yang berasal dari buah apel yaitu ekstrak buah apel,
tepung jagung yaitu dari jagung dll. Sedangkan yang berasal dari hewani yaitu seperti tepung
tulang, tepung ikan dll.
Seiring berkembangnya inovasi-inovasi yang ada sekarang ini, banyak yang mulai
berinovasi melakukan percoban untuk membuat suatu hal yang baru di kalangan tepungtepung yang ada. Tepung bisa juga berasal dari ekstrak buah-buahan. Namun
bukan
sembarang jenis buah yang bisa digunakan untuk pembuatan tepung. Karena buah yang
digunakan dalam pembuatan tepung ini. Hanya beberapa jenis buah saja. Dan salah satu buah
yang biasanya dijadikan tepung adalah buah apel.
Tepung apel dapat dimanfaatkan untuk inovasi berbagai jenis makanan, misalnya
campuran untuk membuat dodo apel. Kegunaan tepung apel dalam campuran pembuatan
dodol adalah sebagai pengganti tepung ketan dan penguat rasa apel.
1.2Rumusan Masalah
-
1.3Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum pembuatan tepung apel dan dodol apel yaitu untuk
menginovasikan olahan dari tepung buah, untuk mengetahui kandungan dan manfaat bahan
pembuat tepung apel dan dodol apel , mengetahui cara tepung apel dan dodol apel, serta
pemanfaatan dan pengembangan olahan berbahan dasar tepung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1
Tepung
Tepung adalah partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus
.2
Apel
Apel (Malus sylvestris Mill) adalah tanaman tahunan yang berasal dari daerah
subtropis1. Di Indonesia tanaman ini sudah mulai dari tahun 1934 dan dapat berbuah dengan
baik. Daerah sentra produksi apel yang terbesar di Indonesia adalah Kabupaten Malang (Batu
dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar) Jawa Timur. Di daerah tersebut mulai di
budidaya tanaman apel sejak tahun 1950.
:Spermatophyta
Subdivisio
:Angiospermae
Klas
:Dicotyledonae
Ordo
:Rosales
Famili
:Rosaceae
Genus
:Malus
Spesies
Karakteristik buah apel ini dapat dinilai dari beberapa sisi yaitu :
1. Nilai fisik : kekerasan, berat jenis dan muda atau tidaknya buah lepas dari tangkainya.
2. Nilai visual : warna kulit, ukuran, dan kekompakan buah
3. Analisis kimia : kadar pati, soluble solide ( total kadar gula ), asam, dan ratio soluble
solide
4. Metode fisiologi : respirasi
5. Penaksiran : umur buah dari bunga mekar
Daging buah ini berwarna putih kekuningan, keras, bertekstur kasar, tidak beraroma,
tetapi rasanya menyegarkan. Memiliki kandungan air hingga 86,65%. Jika daging buahnya
dibelah akan tampak bijiny yang panjang dan runcing berwarna cokelat tua. Diameter buah
ini berkisar antara 5 12 cm dengan berat 70 300 gram per buahnya.
Apel Princess Noble
Apel ini dikenal juga dengan sebutan apel australia, karena apel ini didatangkan dari
Australia pada tahun 1932. Bentuk buah aple jenis ini adalah oblong dengan lekukan di
bagian ujung buah yang relatif dalam. Warna kulitnya hijau kekuningan dengan bintik-bintik
putih. Memiliki pori-pori yang halus dan renggang. Tangkai buahnya panjang dan kecil
berwarna hijau.
Berbeda dengan jenis yang lainnya, daging buah apel princess noble ini keras,
bertekstur halus, memiliki aroma yang tajam, kadar airnya 86,35%
menyegarkan. Bijinya bulat dan berujung tumpul. Apel jenis ini peka sekali terhadap
serangan cendawan Marsonina sp.
Apel Jonathan (Anna)
Apel ini memiliki populasi yang tidak terlalu banyak, apel ini sudah lama dikenal di
Indonesia dan ditanam di daerah Batu, Malang. Apel ini pertama kali ditanam di New York
oleh Philip Rick.
Ukuran buah ini sedang yaitu antara 67 x 62 mm. Memiliki bentuk yang round sampai
oblong, agak conical atau bahkan flat. Kulit buahnya halus tetapi tipis dan berwarna merah
tua dengan sedikit semburat hijau. Lekukan pada pangkal buahnya sempit dan dalam. Bekas
kelopak bunga kecil dan tertutup dan terdapat benang sarinya.
Jika dibelah apel ini memiliki daging buah yang kuning, rasanya agak kesat dan tidak
berair banyak sekitar 84,12%, aroma buahnya tajam. Bijinya agak panjang dan berujung agak
runcing.
Apel Granny Smith
Apel ini berasal dari Australia. Apel jenis granny smith mulai dikonsumsi sekitar
tahun 1868. Di negara 4 musim, seperti Inggris, apel ini rasanya tawar sehingga hanya
dipakai sebagai buah olahan. Namun, granny smith yang berbuah di Indonesia rasanya lebih
manis dari princess noble.
Buah ini memiliki ukuran buah yang cukup besar yaitu 64 x 61 mm. Bentuknya round
conical. Pangkal buah rata dan kedua sisinya menggelembung. Pucuk buahnya juga datar.
Tangkai buah berukuran kecil, berkisar antara 2 2,5 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau
setengah terbuka. Sepalnya berbentuk lonjong. Daging buah berair banyak dan berwarna
putih. Bentuk garis tengah basal mengikat. Memiliki biji yang panjang dengan ujung yang
runcing.
Apel Mc. Intosch
Apel ini sudah ditemukan sejak tahun 1796 oleh John Mc. Intosh di Kanada. Kini mc.
Intosh lebih banyak ditanam di Kanada dan Amerika Serikat. Walaupun di Indonesia dapat
tumbuh dengan baik, namun populasinya masih kalah dibandingkan jenis apel yang lain.
Ukuran buah ini lebih besar bila dibandingkan dengan granny smith yaitu mencapai
70 x 67 mm. Bentuk buah ini round atau flat round. Kulitnya berwarna merah tua merata.
Tangkai buahnya kecil antara 2 3 mm. Bekas kelopak bunga yang terletak di pucuk buah
sangat kecil, tertutup, atau agak terbuka. Sepalnya kecil dan berkumpul menjadi satu. Buah
ini memiliki aroma yang tidak begitu tajam, meskipun demikian daging buahnya memiliki
rasa yang manis, memiliki kandungan air yang cukup banyak. Jika dibelah tampak garis
tengahnya yang berbentuk basal mengikat. Bijinya agak besar dengan ujung yang tumpul.
Apel Golden Delicious
Golden delicious merupakan jenis apel yang paling banyak ditanam di sentra-sentra
apel di dunia. Apel yang berasal dari Amerika ini ditemukan oleh A.H. Mullins pada tahun
1980 dan diperkenalkan tahun 1914.
Ukuran buah ini termasuk ukuran sedang yaitu antara 67 x 64 mm. Bentuk buahnya
round conical sampai oblong. Kulit buah berwarna hijau kekuningan. Tangkai buahnya kecil
yaitu 2mm tetapi sangat panjang antara 30 41 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau
setengah terbuka dan memiliki sepal yang panjang.
Buah ini memiliki aroma yang harum. Daging buahnya berair banyk dan rasanya
manis agak asam menyegarkan. Garis tengah buah berbetuk basal, sedangkan bijinya
berbentuk ahak bulat dan berujung tumpul.
memiliki bentuk sepal yang agak sempit. Daging buah jenis ini berwarna putih, berair dan
bertekstur renyah. Garis tengahnya berbentuk basal bersinggungan. Memiliki biji yang kecil
dan berujung tumpul.
Apel Gravenstein
Di Indonesia, apel ini baru masuk dan dikembangkan mulai tahun 1970. Ukuran buah
ini cukup besar yaitu antara 73 x 67 mm. Bentuk buahnya oblong. Warna kulitnya hijau
kuning bercampur merah oranye. Bekas kelopak bunga ada yang tertutup dan ada juga yang
terbuka. Diameter tangkai buahnya cukup besar yaitu 4 mm dengan panjang 10 mm.
Apel ini memiliki rasa yang manis dan sedikit asam. Daging buah berwarna putih dan
memiliki kandungan air yang cukup banyak. Garis tengah buahnya berbentuk median.
Bijinya berbentuk bulat kecil dan berujung tumpul.
Apel Peasgood Nonsuchis
Apel ini ditemukan di negara Inggris oleh Mrs. Peasgood of Standford pada tahun
1808. Tanaman ini baru masuk di Indonesia tahun 1970, namun sayang pertumbuhan apel ini
tidak terlalu bagus.
Ukuran buah ini bisa dibilang luar biasa karena ukurannya mencapai 83 x 70 mm.
Bahkan pernah ditemukan buah jenis ini yang berukuran 92 x 76 mm. Bentuk buahnya round
agak flat atau conical. Pangkal dan pucuk buahnya mendatar. Warna kulit apel peasgood
nonsuchis ini berwarna hijau kekuningan bercampur oranye dan semburat merah. Tangkai
buahnya besar yaitu 3,5 mm dengan panjang 8 mm. Bekas kelopak bunganya terbuka atau
setengah terbuka. Daging buah peasgood nonsuchis berwarna kekuningan, rasanya manis
bercampur asam, memiliki kandungan air yang banyak. Bijinya bulat kecil dan berujung
tumpul.
Apel Fuji
Apel fuji merupakan hasil seleksi silangan antara red delicious dengan ralls janet yang
dilakukan di jepang. Fuji diperkenalkan tahun 1962 dan kini populer di Jepang, Cina, Korea
dan Amerika.
Di negara jepang, apal fuji berwarna merah cerah dan ukurannya sebnading dengan
mc. Intosh. Hal ini mungkin terjadi karena ada perbedaan suhu siang anatar 18 23 oC dan
malam antara 8 10 oC yang cukup besar. Sedangkan di Malang, kulitnya berubah warna
menjadi merah hijau kecoklatan. Daging buahnya putih kekuningan, berair dan memiliki
tekstur yang renyah. Rasa buah ini manis dan agak asam namun cukup menyegarkan. Bentuk
buahnya flat round. Pucuk buah mendatar. Kedua sisinya bulat.
Apel Wanglin
Apel pendatang dari Jepang ini bentuknya mirip princess noble, tetapi warna kulit
buahnya seperti granny smith. Di Malang, wanglin termasuk buah apel eksklusif karena
populasinya sangat sedikit dan produksinya yang tidak banyak.
Ukuran buahnya setara dengan apel manalagi. Bentuknya round. Pangkal buahnya
mendatar. Warna kulitnya hijau kekuningan dan terkesan mulus. Tangkai buahnya pendek.
Bekas kelopak bunga terbuka atau setengah terbuka.
Daging buah wanglin yang berwarna putih akan berubah menjadi krem setelah
diperam selama 2 3 mingu. Rasanya manis dan bertekstur renyah. Memiliki kadar air
sebesar 85%.
Apel Gala
Di Indonesia, apel ini dijual dengan nama apel lengkeng Prancis. Apel ini pertama
kali ditemukan di New Zealand pada tahun 1934 oleh J.H Kidd. Ukuran buah apel gala 61 x
58 mm. Bentunya oblong conical. Kulitnya berwarna hijau kemerahan dengan semburat
kuning. Daging buahnya berwarna putih. Buahnya keras tetapi memiliki tekstur yang lembut
dan berair banyak. Dibandingkan dengan red delicious, apel gala terasa lebih asam.
.2.1
Kandungan Apel
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral, serta unsur lain seperti
fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar dan lainnya. Zat inilah yang dibutuhkan oleh tubuh
kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
1. Kaya Vitamin
Buah apel kaya akn kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah
apel yaitu vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6,
vitamin B9 dan vitamin C.
2. Kaya Mineral
Buah apel mengandung banyak mineral, misalnya kalsium, magnesium, potasium, zat
besi dan zinc.
3. Fitokimia
satu jenis serat yang bersifat larut dalam air. Karena berbentuk gel, pektin dalam
memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan.
Pektin juga dikenal sebagai antiokkolesterol karena dapat engikat asam empedu yang
merupakan ekskresi dari metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang diikat
oleh pektin dan terbuang keluar tubuh, makin banyak kolesterol yang dimetabolisme yang
artinya jumlah kolesterol akan menurun. Selain itu pektin juga dapat menyerap kelebihan air
dalam air, memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dalam usus.
Buah apel memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar
gula alami yang terdapat dalam apel tidak mempengaruhi naiknya gula darah. Konsumsi apel
secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan
kolesterol.
.2.3Manfaat Apel Bagi Kesehatan
Redakan Diare
Kandungan serat dalam apel sangat tinggi. Sebesar lima gram serat terdapat
dalam apel yang berukuran sedang. Serat ini berguna untuk saluran pencernaan dan
menurunkan berat badan. Buah ini hampir tidak memiliki lemak dan kolesterol
sehingga cocok dimasukkan sebagai menu untuk orang yang berdiet. Buah apel ini
berfungsi untuk mengatasi sembelit. Namun, juga mempunyai khasiat untuk
meredakan diare, hal ini dikemukakan oleh Miriam Polunnin dalam bukunya Healing
Foods.
Melawan Infeksi Virus
Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan manfaat lain
dari buah apel. Konowalchuck menyebutkan bahawa sari buah apel dapat melawan
berbagai serangan infeksi virus. Dengan sari apel, stamina dan kekebalan tubuh akan
menjadi lebih baik.
Mencegah Kerusakan Gigi
Buah apel memiliki kandungan tanin, yang dapat mencegah kerusakan gigi
dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu saja, tannin
juga dapat mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan resiko penyakit
jantung.
Mencegah penyakit Jantung dan Kanker
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh David School of Medicine University
of California menyebutkan bahwa apel kaya akan kandungan flavonoids yang sangat
tinggi yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker
dan jantung seiring dengan bertambahnya usia.
Flavonoid ini mampu menurunkan resiko kena penyakit kanker sampai 50
persen.
.3
Dodol Apel
Dodol
merupakan
makanan
tradisional
yang
cukup
popular
dibeberapa
daerahIndonesia. Dodol diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dodol yang diolah dari buahbuahan dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung beras dan tepung
ketan. Saat ini dodol lebih dikenal dengan nama daerah asal seperti dodol garut, dodol kudus
atau jenang kudus, gelamai Sumatra barat dan Kalimantan, dodol buah-buahan seperti dodol
apel, dodol stroberi, dodol papaya, dan sebagainya.
Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak
dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa penamabahan makanan
lainnya. Sesuai dengan defenisi tersebut maka dalam pembuatan dodol buah-buahan
diperbolehkan penambahan bahan lainnya, seperti tepung ketan, tepung tapioca, tepunng
hunkue, bahan pewarna, maupun bahan pengawet. Bahan-bahan yang ditambahkan harus
sesuai dan tidak boleh lebih dari aturan yang telah ditentukan.
Buah-buahan yang tidak memenuhi standar mutu dapat dimamfaatkan menjadi dodol.
Pengolahan buah-buahan menjadi dodol merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang
daya simpan buah dan menekan kehilangan pasca panen pada buah-buahan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pisau
Telenan
Mangkok
Pengering / oven
e.
f.
g.
h.
Nampan
Gelas ukur
Timbangan
Baskom
i.
j.
B. Alat yang digunakan untuk membuat dodol apel :
k.
a.
b.
c.
d.
e.
Pisau
Telenan
Mangkok
Blender
Nampan
f.
g.
h.
i.
j.
Gelas ukur
Timbangan
Baskom
Wajan
Spatul
.2 Prosedur Pembuatan
A. Prosedur pembuatan tepung apel :
-
Disortir
Apel Berkualitas
Dipotong
Menjadi 4 bagian
Dicuci
Menghindari Browning
Dipotong
Chip
Buang biji
Airr jeruk
nipis
Air-garam
( 1 Liter : 1 sdm )
-
Direndam
Ditiriskan
- 65 C
Suhu
( -+ 24 Jam)
-
Dikeringkan
Chip kering
Dihaluskan
Tepung kasar
Diayak
Tepung halus
Dikemas
Penjelasan :
1. Pilih apel manalagi dengan kualitas baik (tidak busuk)
2. Potong apel menjadi 4 bagian, kemudian buang bijinya
3. Cuci kulit apel dengan jeruk nipis (untuk menghindarikan browning / apel
menjadi cokelat)
4. Rendam selama 10 - 15 meit dalam air garam dengan perbandingan 1 liter
air : 1 sendok makan peres garam.
5. Keringkan apel dengan alat pengering buatan (drying cabinet) pada suhu
65 derajat celcius selama 24 jam atau menggunakan oven sampai apel
kering.
6. Haluskan apel dengan blender lalu ayak.
7. Simpan segera tepung apel dalam wadah kedap udara.
8. Note: 1 kg apel dapat menghasilkan 250 gram tepung apel.
Disortir
-
Apel Berkualitas
Dikupas
Dicuci
Dikukus
Apel bersih
Apel lunak
Potongan apel
Dipotong
Diblender
Bubur apel
Semua bahan
Dicampur
-
Adonan dodol
Dimasak
Dodol kalis
Dicetak
Dikemas
Dipotong
Penjelasan :
1. Kupas buah apel dan cuci bersih.
2. Kukus buah apel selama 10 menit
3. Potong potong apel dan hancurkan menjadi bubur buah menggunakan
blender.
4. Campur tepung ketan, tepung apel, santan, gula, garam dan vanili ke dalam
bubur buah lalu masak sampai kental dan kalis.
5. Tuang kedalam Loyang yang sudah diolesi margarine
6. Bungkus dodol apel dengan kertas roti atau plastik.
- BAB IV
- HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 Hasil
Rasa Tepung
Tekstur Tepung
Warna Tepung
Aroma Tepung
-
Rasa Dodol
Agak kasar
-
Coklat
Tekstur dodol
Agak lembek
Warna dodol
Coklat pucat
Aroma dodol
Agak langu
dengan buah apel. adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin
dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.
Pada umumnya apel hanya dimakan begitu saja tanpa melalui proses
pengolahan yang lebih luas. Kali ini kami mencoba mengolah buah apel hijau menjadi tepung
sebagai bahan tambahan pangan untuk menambah nilai gizi dan variasi rasa dalam
pengolahan pangan.
Tepung buah apel merupakan salah satu diversifikasi pemanfaatan dari buah
apel yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai produk olahan pangan. Buah apel yang
digunakan adalah apel rucah varietas Manalagi.
-
Dari praktikum yang telah dilakukan dihasilkan tepung apel yang memiliki
rasa asin agak pahit, tekstur kasar, warna coklat dan aroma yang manis. Yang mempengaruhi
hasil dari tepung apel tersebut adalah prosedur pembuatan pada saat proses pengeringan buah
apel. Buah apel mengalami browning dan gosong pada saat proses pengeringan. Hal ini
diduga disebabkan karena salahnya dalam pengaturan suhu yang terlalu panas dan terlalu
lama dalam proses pengeringan.
-
Proses Browning atau pencokelatan adalah proses di mana suatu zat, pada
umumnya berupa makanan, berubah warna menjadi kecokelatan. Perubahan warna tersebut
umumnya diikuti oleh perubahan rasa pada makanan yang mengurangi cita rasa makanan
sehingga proses ini seringkali dianggap merugikan. Namun, sesungguhnya ada pula proses
pencokelatan yang diinginkan dan sengaja dilakukan pada bahan pangan. Terdapat dua jenis
proses pencokelatan, yaitu: proses pencokelatan yang melibatkan kerja enzim atau
pencokelatan enzimatik dan proses pencokelatan yang terjadi tanpa kerja dari enzim atau
pencokelatan oksidatif. Karamelisasi dan Reaksi Maillard adalah dua jenis utama dari proses
pencokelatan oksidatif. Karamelisasi merupakan proses oksidasi yang terjadi pada gula,
sedangkan reaksi Maillard adalah reaksi kimia asam amino dan gula pereduksi.
-
Dodol merupakan salah satu produk olahan hasil pertanian yang termasuk
dalam jenis makanan yang mempunyai sifat agak basah sehingga dapat langsung dimakan
tanpa dibasahi terlebih dahulu (rehidrasi) dan cukup kering sehingga dapat stabil dalam
penyimpanan. Dodol termasuk jenis makanan setengah basah (Intermediate Moisture Food)
yang mempunyai kadar air 10-40 %; Aw 0,70-0,85; tekstur lunak; mempunyai sifat elastis,
dapat langsung dimakan, tidak memerlukan pendinginan dan tahan lama selama
penyimpanan. (Astawan dan Wahyuni, 1991)
-
diinginkan. Dodol yang berkualitas baik adalah dodol dengan tekstur yang tidak terlalu
lembek, bagian luar mengkilap akibat adanya pelapisan gula atau glazing, rasa yang khas dan
jika mengandung minyak tidak terasa tengik. Beberapa jenis dodol yang berlemak menjadi
tengik akibat adanya kerja enzim lipase yang tahan panas dan adanya reaksi oksidasi
(Setiawihardja, 1994).
-
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dodol terdiri dari santan kelapa,
tepung beras ketan, gula pasir dan garam. Tepung beras ketan memiliki kadar amilopektin
yang tinggi sehingga memberi sifat elastis pada produk dodol. Santan yang mengandung
lemak memberi efek rasa yang lezat dan tekstur akan lebih kalis. Sedangkan jenis gula yang
digunakan bisa gula pasir ataupun gula merah. Dalam hal ini gula akan memberi efek rasa
manis, aroma dan warna coklat. Selain itu gula juga berperan sebagai pengawet dan
membantu dalam pembentukan tekstur.
-
Dodol yang dihasilkan dalam praktikum adalah dodol dengan rasa manis tetapi
memiliki aroma langu. Rasa apel tidak terasa sama sekali. Hal ini diduga karena pengaruh
dari bahan yang digunakan yaitu tepung ketan yang telah rusak.
-
.3 Prospek
.3.1
Jenis dan Nama Produk, Karakteristik Produk
-
berhubungan dengan buah apel. adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan
gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari.
Pada umumnya apel hanya dimakan begitu saja tanpa melalui proses
pengolahan yang lebih luas. Kali ini kami mencoba mengolah buah apel hijau menjadi tepung
sebagai bahan tambahan pangan untuk menambah nilai gizi dan variasi rasa dalam
pengolahan pangan.
Tepung buah apel merupakan salah satu diversifikasi pemanfaatan dari buah
apel yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai produk olahan pangan. Buah apel yang
digunakan adalah apel rucah varietas Manalagi.
Dodol apel, merupakan salah satu produk olahan dari buah apel. Buah apel
yang digunakan bisa memakai buah apel yang sortiran, dimana buah yang penampilannya
kurang bagus dapat digunakan untuk produksi dodol apel, karena bahan yang digunakan
untuk membuat dodol apel adalah daging buah apelnya.
Kandungan Gizi:
-
Buah
apel
kaya
akan
kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel misalnya vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C. Mineral
dalam buah apel antara lain kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc. Buah apel juga
mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang
berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah
kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Apel kaya
akan serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Buah apel memiliki
kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut,
sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Salah satu kandungan buah apel
yang baik untuk menjegah penyakit adalah flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi
menurunkan risiko kanker.
.3.2
Keunggulan Tepung Apel dan Dodol Apel
- Merupakan langkah / cara pengawetan buah apel
- Proses pembuatan mudah
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah kanker dan menyehatkan paru-paru
- Mencegah penyakit jantung dan stroke
- Menurunkan berat badan
- Menjaga kesehatan gigi
- Melindungi tubuh dari virus flu
.3.3
Pengemasan
-
Kualitas tepung apel terbaik selain ditentukan oleh proses pengolahan dan
Kemasan tepung apel yang baik harus mampu menahan sinar ultraviolet dan
kelembapan, sehingga tidak sampai terjadi oksidasi. Bahan kemasan yang disarankan adalah
alumiun foil yang memiliki katup khusus. Aluminium foil, mampu menahan sinar UV,
kelembapan, dan mempunyai katup khusus sehingga dapat melepaskan karbon namun
menahan masuknya oksigen. Ketebalan kertas 135 mikron. Sehingga aroma dan rasa tepung
apel tetap terjaga.
Untuk kemasan dodol, digunakan kemasan plastic dan kardus untuk menjaga
mutu dan aroma dodol agar tidak teroksidasi, selain itu digunakan design kemasan yang
menarik agar dodol diminati oleh masyarakat.
.3.4
1. Peluang pasar
- Tepung apel dan dodol apel ini berpeluang besar di kalangan masyarakat terutama
pada daerah pariwisata.
2. Media promosi yang digunakan
- Untuk menunjang proses pemasaran ada beberapa alternatif yang bisa digunakan
untuk mempromosikan produk ini sehingga lebih dikenal oleh masyarakat kecil,
menengah sampai pejabat. Medianya berupa brosur, jejaring social. Dengan cara ini
masyarakat lebih cepat tahu akan produk tepung apel dan dodo lapel dipasaran.
3. Strategi pemasaran yang akan diterapkan
- Strategi pemasaran yang akan digunakan dalam mengolah apel menjadi tepung dan
dodol menggunakan analisis marketing mix (Bauran Pemasaran) 4P yaitu mengenai
kebijakan produk, harga , promosi dan distribusi, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Kebijakan Produk
- Usaha ini bergerak pada bidang kuliner dengan harga yang terjangkau
b. Kebijakan Harga
-
No
-
Apel
manalagi
Jeruk
nipis
1.
2.
-
3.
Garam
-
atuan
-
nit
2
g
Buah
se
ndok
Sub
Total
H
arga Per
Unit
2
4.000
1
000
1
00
T
otal
4
8.000
2
000
1
00
5
0.100
No
-
1.
Uraian
Kemasan
Alumunium
atuan
-
U
nit
b
uah
H
arga Per
Unit
6
50
T
otal
1.
300
Label
BBM
Lain lain
2.
3.
4.
-
1.
2.
3.
-
4.
5.
6.
Apel
manalagi
Tepung
ketan
Tepung
apel
Santan
uah
00
1
000
5.
000
2.
000
9.
300
Total biaya :
Biaya bahan baku + biaya bahan baku pendukung
50.100 + 9.300 = 59.400
No
Subtotal
Gula
Pasir
Mentega
atuan
nit
3
50
1
00
2
00
2
5
g
Gram
G
ram
B
ungkus
gr
am
gr
am
H
arga Per
Unit
2
4.000
5
950
1
5.500
2.
500
2.
800
1.
000
T
otal
6.
000
5
950
1
5.500
5.
000
2.
800
1.
000
7.
-
Vanili
ungkus
Subtotal
00
1
000
3
7.250
No
-
Uraian
Kemasan
Plastik
Kemasan
kardus
1.
-
2.
3.
4.
-
BBM
Lain lain
Subtotal
atuan
-
nit
5
0
-
b
uah
b
uah
H
arga Per
Unit
5
00
1
000
T
otal
5
00
5.
000
5.
000
2.
000
2.500
- Total biaya :
- Biaya bahan baku + biaya bahan baku pendukung
- 37.250 + 12.500 = 49.750
- Harga jual dodol apel :
- Total biaya : 49.750
- Jumlah produksi : Produk yang dihasilkan sebanyak 5 bungkus (@isi 10
buah.)
- Biaya per produk : 49.750 : 5 = 9.950
- Keuntungan yang diinginkan 30% = (30% x 9.950) = 2.985 (+)
- Harga jual : 9.950 + 2.985 = 12.935
- Jadi harga jual yang kami berikan perkemasan 12.935
b. Kebijakan distribusi
- Distribusi produk dilakukan secara langsung ditempat usaha atau dilakukan
pengiriman produk melalui jasa kurir yaitu dengan delivery order.
-
- BAB V
- PENUTUP
.1 Kesimpulan
-
Tepung apel merupakan salah satu inovasi tepung berbahan dasar buah.
Tepung yang dihasilkan memiliki rasa, tekstur, aroma yang tidak sesuai yang
diharapkan, yaitu memiliki rasa asin agak pahit, tekstur kasar dan aroma manis.
Dodo lapel yang dihasilkan memiliki rasa agak langu karena bahan yang digunakan
diduga mulai rusak.
Pengemasan tepung apel dan dodol apel menggunakan kemasan alumunium foil
(tepung) dan plastic serta kardus (dodol) untuk menjaga khualitas produk terutama
rasa dan aroma.
.2 Saran
-
Dalam pembuatan tepung dan dodol apel ini perlu diperhatikan mengenai cara
mengeringkan tepung dan memilih bahan berkualitas untuk dodol sehingga mendapat hasil
yang lebih baik. Tepung dan dodol apel ini semoga bisa dikembangkan sehingga menjadi
salah satu usaha yang menjanjikan.
-
- DAFTAR PUSTAKA
-
https://id.wikipedia.org/wiki/Tepung
http://www.kompasiana.com/gabriellawaldorf/proses-pencokelatan-pada-buahapel_5500c917a333111e73512115