Anda di halaman 1dari 23

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Penulisan karya ilmiah dalam pembelajarn bahasa indonesia telah di


perkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkat menegah pertama, kemudian
akan di lanjutkan pada tingkat menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun
apakah pengetahuan seorang siswa akan terus meningkat menegenai penulisan
karya ilmiah seiringnya menulis berlatih menulis karya ilmiah dari jenjang yang
mudah hingga tingkat ketulisannya cukup rumit.
Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu
hal dan untuk buktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema
seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jikapun,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian
lanjutan.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan gagasan penulis
dengan caranya sendiri. Dalam hal ini kemampuan siswa dalam berargumentasi
sangat diperlukan demi tercapainya tujuan dari penulisan karya ilmiah yaitu
tersampaikannya gagasan penulis dalam karya ilmiahnya. Karya ilmiah
merupakan sebuah sarana yang diciptakan oleh penulisnya untuk mengungkapkan
informasi berdasarkan hasil penelitian dengan cara penyampaian argumentatif
yang apik. Keberhasilan sebuah penulisan karya ilmiah dapat terlihat dariindikator
apakah informasi yang diberikan oleh penulis tersampaikan dengan baik atautidak
kepada pembaca. Selain itu, apakah pemikiran dari keduanya terbilang sama atau
paling tidak mendekati.
Pembahasan mengenai penulisan karya ilmiah telah menjadi persoalan
serius di kalangan pelajar baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi.
Maraknya isu plagiat dan mudahnya mengakses berbagai informasi melalui dunia
maya menjadi kendala yang cukup berat bagi pengajar maupun pelajar. Kegiatan
komunikasi keilmuan secara tertulis menuntut pelajar untuk memiliki kemampuan
dalam menyampaikan argumen keilmuan dalam karya ilmiah. Jenis karya ilmiah

punberagam ada yang berupa artikel, laporan kajian, makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi.
2.1 Rumusan Masalah
Apa pengertian karya ilmiah ?
Apa prinsif karya ilmiah ?
Apa saja jenis karya ilmiah ?
2.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi karya ilmiah
Untuk mengetahui tujuan dari penulisan karya ilmiah
Untuk mengetahui prinsip-prinsif karya ilmiah
Untuk mengetahui apa saja jenis karya ilmiah
Mengetahui penulisan karya ilmiah yang benar

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Pengertian karya ilmiah/karya tulis ilmiah (KTI) menurut Parlindungan


Pardede adalah tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari
hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun
menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah berisi fakta dimana fakta tersebut selain
dapat dibuktikan kebenarannya juga dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan
simpulan
Contoh fakta yang bersifat ilmiah adalah sebagai berikut :
Setetes air terdiri atas molekul-molekul air, yang tiap molekul terdiri atas dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen.
Panas matahari dapat diubah menjadi energi listrik Banyak ragam dan jenis
tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya makalah, artikel penelitian,
artikel ilmiah populer, buku, modul, atau buku pelajaran. Bentuk tulisan ilmiah
tersebut sering dinamakan karya tulis ilmiah
Karya

ilmiah

lazim

juga

disebut

karangan

ilmiah. Lebih

lanjut, Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah karangan ilmu


pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.(Eko Susilo, M)
Adapun tujuan dari karya ilmiah adalah :
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama
setelah penyelesaian studinya.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana


transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang
yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa


dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


Disamping memiliki tujuan sebuah karya ilmiah tentunya memounya

manfaat, bebrapa manfaat karya ilmiah sebagai berikut


Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
2.2 Prinsip-Prinsip Karya Ilmiah
Prinsip-prinsip menulis karya ilmiah terbagi menjadi tiga, yaitu:
a) Etika dalam penulisan karya ilmiah
b) Proses berpikir ilmiah
c) Syarat-syarat karya ilmiah
a) Etika dalam penulisan karya ilmiah
Akurat dalam menulis
Jujur dalam menulis
Menjunjung tinggi tanggung jawab, kerjakan sesuai deadline
Tidak boleh mengubah fakta dengan dugaan
Tidak boleh menyembunyikan kebenaran dengan menggunakan ambiguitas
Tidak boleh menggunakan ide orang lain tanpa memberikan keterangan
secara jelas
Tidak boleh melanggar hak cipta
Tidak memanipulasi data atau grafik
Tidak memasukkan dugaan pribadi dalam laporan
b). Proses berpikir ilmiah

1. Berpikir deduktif
Menarik kesimpulan dari pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan
khusus dengan menggunakan penalaran atas rasio. Hasil berpikir deduktif
dapat digunakan untuk menyusun hipotesis.
1. Berpikir induktif
Mengambil kesimpulan dimulai dari pernyataan-pernyataan atau fakta-fakta
khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum.enarik kesimpulan umum dari
data khusus berdasarkan pengamatan tidak menggunakan rasio atau penalaran
tetapi menggunakan cara lain, yakni menggeneralisasikan fakta melalui
statistik.
1. Berpikir ilmiah
Gabungan deduktif dan induktif. Hipotesis didapat dari teori,kemudian diuji
melalui verifikasi data secara empiris. Langkah-langkahnya ialah:
Merumuskan masalah, yakni mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengandung banyak
kemungkinan jawabannya.
Mengajukan hipotesis, yakni jawaban sementara atau dugaan jawaban
dari pertanyaan di atas. Hipotesis diturunkan dari kajian teoritis
penalaran deduktif.
Verifikasi data, mengumpulkan data secara empiris kemudian
mengolah dan menganalisis data ntuk menguji benar tidaknya hipotesis.
Menarik kesimpulan, menentukan jawaban-jawaban definitive dari
setiap masalah yang diajukan atas dasar pembuktian atau pengujian
secara empiris
c).

Syarat-syarat karya ilmiah


Berdasarkan hasil penelitian
Pembahasan bersifat obyektif sesuai dengan fakta

Mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya.


Penyajian dan pemecahan masalah menggunakan metode
tertentu.
Bahasa yang digunakan lengkap, terperinci, teratur, dan cermat.
Bahasa yang digunakan harus jelas dan tepat sehingga tidak
menimbulkan

kesalahan penafsiran

Oleh sebab itu, seorang peneliti haruslah:


Memahami
masalah

yang

sedang diteliti
Memahami
metode penelitian
yang digunakan
Mengetahui cara
teknik

menulis

karangan ilmiah
Menguasai
bahasa Indonesia
yang

baik

dan

benar
A) Tahap-Tahap Penulisan Karya Ilmiah
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan
topik. Halini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Kadang-kadangtopik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik
ditentukan oleh mahasiswa itusendiri secara bebas. Topik dapat dipilih
misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan, pertanian, manajemen, sumber
daya manusia, hukum, dan sebagainya.Tahap persiapan atau prapenulisan
adalah ketika penulis menyiapkan diri,mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolahinformasi, menarik tafsiran terhadap

realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca,mengamati, dan lain-lain yang


memperkaya masukan kognitif yang akan diprosesselanjutnya.Dalam tahap
persiapan dilakukan :
Pemilihan topic/masalah dan merumuskan masalah penelitian yang
didefinisikan dengan jelas keluasan dan kedalamannya.
Studi pustaka untuk melihat apakah sudah ada penelitian serupa yang pernah
dilakukan
Merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara tentang suatu
fenomena tertentu yang akan diteliti.
Pembuatan kerangka penulisan.
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa,
mencariinformasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui
pencatatan dokumendalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium,
melakukan rekaman audio,dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan
dalam tahap-tahap penelitian.Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan
antara lain sebagai berikut :
Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya
tulisyang kita buat.
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang
akandijadikan tema dalam karya ilmiah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan
tema darikarya ilmiah.
Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapanga
3.Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap
selanjutnyatahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita
melakukan penyeleksiandata yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber
media yang membantu prosesdalam karya ilmiah kita dan kemudian kita
mengelompokan bahan dari berbagaireferensi.

Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan


temasukdalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan
dikelompokansesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka
karanganyang telah ditetapkan
4. Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah
dianalisistersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulangulang dapat diedit.Pada tahap ini bertujuan untuk
Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok
dengan pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian
bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan s
atu dengantulisan yang lain.
Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilian
kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah e
jaan sesuai EYD.
5. Tahap Penyajian.
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut
untuk dibaca oranglain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan
dengan cermat oleh peneliti karya ilmiah.Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan :
Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada
halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar
gambar,daftar pustaka, dll
Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal
standar penulisan kutipan, catatan kaki, dan penggunaan bahasa sesuai dengan
EYD

B) Struktur Penulisan Karya Ilmiah


1. HALAMAN JUDUL
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
4. KATA PENGANTAR
5. DAFTAR ISI
6. DAFTAR TABEL
7. DAFTAR GAMBAR
8. ABSTRAK
9. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
10. BAB II KAJIAN PUSTAKA/TINJAUAN PUSTAKA
11. BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Populasi
3.4 Sampel
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Responden Penelitian
3.7 Teknik Analisis Data
11. BAB IV PEMBAHASAN
12. BAB V KESIMPULAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
13. DAFTAR PUSTAKA
14. LAMPIRAN
15. BIOGRAFI PENULIS

2.3 Jenis-Jenis Karya Ilmiah

10

1. Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Makalah, adalah
karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu
masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah
(seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan
oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya
tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan
dan kemudian dengan tarikan teoritis menggabungkan cara pikir deduktif-induktif
atau sebaliknya.
Sistematika penulisan makalah
Bagian Pembuka
a) Sampul
b) Kata pengantar
c) Daftar isi
Tubuh Tulisan
a) BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan permasalahan
1.3. Tujuan penulisan makalah
1.4. Metode ilmiah
1.5. Sistematika penulisan
1.6. Tinjauan pustaka
b) BAB 2 PEMBAHASAN MATERI
c) BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
d) BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
Bagian Akhir
a)

Daftar pustaka

b)

Lampiran

2. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,
biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan
makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja

11

ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan. Pada perhelatan ilmiah tersebut, kertas kerja dijadikan acuan
untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja dimentahkan karena lemah, baik
dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau
kemanfaatannya.
Sistematika kertas kerja
1.

2.

Bagian Awal
a.

Halaman Sampul

b.

Halaman Judul

c.

Lembar Pengesahan

d.

Lembar Persetujuan

e.

Kata Pengantar

f.

Daftar Tabel

g.

Daftar Gambar

h.

Daftar Isi

Batang Tubuh

BAB I.

Pendahuluan

a. Latar Belakang
b. Isu Aktual
c. Lingkup Bahasan
BAB II. Gambaran Keadaan Sekarang
a. Gambaran Umum yang relevan dengan Isu Aktual
b. Visi dan Misi (yang tercantum dalam Renstra Eselon II atasan

langsung

Eselon III/Penulis)
c. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sesuai dasar hukum, Ketentuan
Lembaga/Instansi Peserta
d. Tujuan dan Sasaran (sesuai Renstra
1. Ada Tujuan dan Sasaran yang bermasalah /tingkat kinerja rendah yang
relevan dengan Isu Aktual
Gambaran terukurnya sesuai laporan AKIP (LAKIP) sesuai Keputusan Kepala
LAN RI No. 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LAKIP;
2. Atau semua Tujuan dan Sasaran pada Renstra sudah mencapai target

12

3. Atau Tujuan dan Sasaran yang ada di Renstra tidak sesuai dengan
pandangan/keinginan peserta..
BAB III. Gambaran Keadaan yang Diinginkan
1. Tujuan dan Sasaran ada dalam Renstra
Gambarkan Tujuan dan Sasaran yang bermasalah/tingkat kinerjanya rendah (kalau
ada di Renstra) yang ingin ditingkatkan kinerjanya. Sebaliknya terukur sesuai
dengan Pedoman LAKIP, Keputusan Ketua LAN RI No 239/IX/6/8/2003, Format
Rencana Kerja Tahunan (RKT).
RENCANA KERJA TAHUNAN
TAHUN..........
Instansi..............................................................
SASARAN
URAIAN

PROGRAM

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KET

RENCANA TINGKAT CAPAIAN

(TARGET) URAIAN INDIKATOR KINERJA

RENCANA TINGKAT

CAPAIAN (TARGET)
.2. Kalau tidak ada tujuan dan sasaran yang bermasalah/semuanya telah mencapai
target Atau tujuan dan sasaran dalam Renstra tidak sesuai dengan pandangan/
keinginan peserta, maka penulis merumuskan tujuan dan sasaran baru dalam
BAB PROSES ANALISIS STRATEGI DAN RENCANA KERJA (BAB IV)
BAB IV. Analisis Lingkungan Strategis dan Rencana Kerja
1.4.1.1 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN).
1.4.1.2 Identifikasi KEKEPAN ini harus mempengaruhi kinerja organisasi (diEselon III
peserta).
1.4.1.3 Memilih dan menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan (Evaluasi Faktor Internal
dan Eksternal Eselon III sesuai BAB IV A).
1. Kalau dalam Bab III sudah ada Tujuan dan Sasaran di Renstra yang ingin
ditingkatkan Kinerjanya maka langsung merumuskan Strategi dan Rencana Kerja
sasaran tersebut
2. Kalau tidak ada Tujuan dan Sasaran di Renstra yang ingin ditingkatkan
kinerjanya, maka peserta merusmuskan tujuan dan sasaran yang diinginkan
Diawali dengan :

13

- Menentukan peta posisi kekuatan organisasi


- Merumuskan Tujuan
- Merumuskan Sasaran dan Kinerja
D. Strategi dan Rencana Kegiatan
1. Perumusan dan Penetapan Strategi
2.

Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan

Menjabarkan sasaran, strategi, kebijakan operasional, program serta kegiatankegiatannya.


BAB V. Penutup
Bagian Akhir
a.

Kepustakaan

b.

Lampiran

c.

Daftar Riwayat Hidup

3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi syarat tugas akhir
pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang diajukan berkenaan dengan salah
satu aspek yang menjadi substansi bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi
memiliki bobot yang lebih tinggi dari sebuah karya tulis. Semua komponen
penelitian yang dikemukakan pada subbab 8.1 harus jelas tampak dalam sebuah
skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta empirisobjektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan) maupun
penelitian tidak langsung (study kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus
dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah
halaman untuk skripsi minimal 60 halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan
makalah disajikan dalam suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi
diujikan di muka suatu sidang ujian skripsi.
Sistematika sripsi :
1.

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman

motto dan persembahan, sari, kata pengantar, daftar isi,daftar gambar, daftar tabel,
dan daftar lampiran.
2.

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:

14

1. BAB I : Pendahuluan, dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar


belakang, permasalahan, tujuan, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan
sistematika skripsi.
2. BAB II : Landasan teori, yaitu bab yang menguraikan tentang kajian
pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang
mendukung penelitian ini.
3. BAB III : Metodologi penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang
objek penelitian, variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data,
dan metode analisis data.
4. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, yaitu bab yang menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data yang telah diperoleh.
5. BAB V : Simpulan dan saran, yaitu bab yang berisi simpulan hasil dan
saran serta hasil penelitian.
3. Bagian akhir skripsi: terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
4. TESIS
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan strata dua.
Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi program studi yang
diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian tesis. Penulisan tesis bertujuan
mensintesikan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas
khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini
terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam
tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis
minimal 80 halaman.
Sistematika tesis :
A. Bagian Awal
1. Halaman judul (bagian luar dan bagian dalam)
2. Halaman prasyarat gelar
3. Halam persetujuan
4. Halaman penetapan panitia penguj
5. Motto
6. Kata Pengantar / Ucapan Terima Kasih
7. Ringkasan
8. Abstract
9. Daftar Isi
10. Daftar Tabel
11. Daftar Grafik / Diagram
12. Daftar Gambar
13. Daftar Lampiran

15

14. Daftar Peraturan Perundang-undangan


15. Daftar Putusan Penggadilan
B. Bagian Isi (Teks)
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1 Tujuan Penelitian
1.1.1. Tujuan Umum
1.1.2. Tujuan Khusus
3.2 Manfaat Penelitian
1.1.1. Manfaat Teoritis
1.1.2. Manfaat Praktis
4. Tinjauan Pustaka
4.1. Kerangka Teoritis
4.2. Kerangka Konseptual
5. Metodelogi Penelitian
1.1. Tipe Penelitian
1.1.1. Penelitian Dokrinal (Doctrinal Research)
1.1.2. Penelitian yang ditunjukkan untuk reformasi hukum
1.2. Pendekatan (Approach)
1.2.1. Perundang-undangan (Statute Approach)
1.2.2. Konseptual (Conceptual Approach)
1.2.3. Kasus (Case Approach)
1.2.4. Perbandingan (Comparative Approach)
1.2.5. Sejarah (Historical Approach)
1.3. Sumber Bahan Hukum (legal sources)
1.3.1. Bahan hukum primer (misal : Legislasi, Regulasi, Putusan pengadilan,
1.3.2. Bahan Hukum sekunder (misal : jurnal hukum, buku hukum)
6. Sistematika Penulisan
Memuat tata urut yang ditulis dalam penulisan Tesis sebagai hasil penelitian yang
dimulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Penutup
BAB II PEMBAHASAN (PERMASALAHAN 1)
BAB III PEMBAHASAN (PERMASALAHAN 2)
BAB IV PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran
C. Bagian Akhir Bagian akhir tesis meliputi:
1. Daftar Pustaka.
2. Lampiran
5. Disertasi

16

Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor


(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan
sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam
disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang
bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat
memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup
beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa
bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta
menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru,
pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai
cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi
Sistematika Penulisan Disertasi:
Bab I Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Tujuan Penelitian
1.3.
Manfaat Penelitian
1.4.
Perumusan Masalah Penelitian
1.5.
Ruang Lingkup
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1. Kebijakan
2.3. Teknologi
2.4. Kemampuan Teknologi
2.5. Perubahan Iklim
2.6. Pascapanen Padi
Bab III Landasan Teori
3.1. Pemodelan Sistem
3.2. Soft System Methodology
3.3. Analytical Hierarchy Process
3.4. Fuzzy
3.5. Content Analysis
3.6. Persentil
Bab IV Metodologi Penelitian
4.1. Kerangka Konseptual Penelitian
4.2. Tata Laksana Penelitian
4.3. Teknik Pengumpulan Data, Informasi, dan Pengetahuan

17

4.4. Metode Pengolahan data


4.5. Pemodelan Sistem
4.6. Validasi dan Verifikasi Model
Bab V Analisa Sistem
5.1.
Kondisi Situasional
5.2.
Analisa Kebutuhan
5.3.
Formulasi Masalah
Bab VI Rekayasa Pemodelan Sistem
6.1.
Konfigurasi Model
6.2.
Sistem Manajemen Basis Model
6.2.1. Model Evaluasi Kebijakan Teknologi
6.2.2. Model Pengukuran Kemampuan Teknologi
6.2.3. Model Penentuan Kategori Perubahan Iklim
6.2.4. Model Formulasi Kebijakan Teknologi dalam Menghadapi
Perubahan Iklim
6.3.
Sistem Manajemen Basis Data
6.4.
Sistem Manajemen Basis Pengetahuan
6.5.
Sistem Manajemen Basis Dialog
Bab VII Verifikasi Model
7.1.
Kemampuan Teknologi Pasca Panen Padi
7.2.
Perumusan Alternatif Teknologi Pasca Panen Padi
7.3.
Content Analysis Kebijakan Teknologi Pasca Panen Padi
7.4.
Hasil Evaluasi Kebijakan Teknologi Pasca Panen Padi
7.5.
Penentuan Kategori Perubahan Iklim
7.6.
Formulasi Kebijakan Teknologi Pasca Panen Padi dalam Menghadapi
Perubahan Iklim
Bab VIII Kesimpulan dan Saran
8.1.
Kesimpulan
8.2.
Saran

6. Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang
dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus
yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Artikel merupakan: karya tulis
atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan
yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana

18

penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan


berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang
dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar,
majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian
Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary
compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika
sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap,
atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan
alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
Sistematika artikel :
A. Bagian Awal
Judul Artikel
Penulis Artikel
B. Bagian Inti
Pendahuluan
Metode Analisis
Hasil Analisis
Pembahasan
C. Bagian Akhir
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka

7. Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin
baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan
dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama,
yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan
sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir.

19

Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar
menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini
penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus
memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
Secara umum, sistematika penulisan esai terbagi menjadi tiga bagian utama,
antara lain:
1. Pendahuluan
7.1.1. berisi latar belakang yang mengidentifikasi topik yang dibahas;
7.1.2. sebagai pengantar dari topik yang diangkat;
7.1.3.
meliputi 5% essay;
7.1.4.
biasanya terdiri dari 1 2 paragraf; dan
7.1.5.
berisikan tujuan penulisan.
2. Isi Esai (essay)
1. Menyajikan dan memaparkan seluruh data dan informasi yang mengenai
topik yang diangkat;
2. Berisi sudut pandang atau pikiran penulis dalam bentuk ulasan mengenai
fakta atau opini yang disajikan;
Meliputi 85 90% essay; dan
3. merupakan bagian utama dari sebuah essay yang ditunjukkan dengan
buktibukti dalam bentuk logika penalaran pribadi, teori teori yang ada,
dan secara empiris melalui penelitian yang relevan dengan masalah yang
dibahas (kalau ada).
3. Kesimpulan
1. memaparkan dan menjelaskan kembali ide-ide pokok yang telah dibahas
pada bagian sebelumnya;
2. berisi ringkasan dari isi esai, berkaitan dengan bukti bukti yang dibahas
pada isi;
3. Berisi solusi, himbauan atau saran yang mendukung suatu esai;
5 10% penyusun essay;
4. banyaknya atau panjangnya tergantung dari tujuan pada latar belakang.

8. Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan
yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar,
valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan
seseorang; penilaian.

20

9. Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat
sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan
sebagainya adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski
demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang
tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk
membangun sebuah kebenaran yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan
yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang
dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan
bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan
tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna.
Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang
penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Unsur-unsur resensi buku nonfiksi
1.

Judul resensi

2.

Identitas buku
A. Judul buku
B. Penulis
C. Penerbit
D. Tahun terbit
E. Kota terbit
F. Tebal buku
G. Jenis buku : Nonfiksi

3.

Kepengarangan

4.

Tujuan penulisan buku

5.

Ikhtisar

6.

Keunggulan dan kelemahan buku

7.

Kesimpulan

Unsur-unsur resensi buku fiksi


1.

Judul resensi

2.

Identitas buku
A. judul buku
B. Penulis
C. Penerbit

21

D. Tahun terbit
E. Kota terbit
F. Tebal buku
G. Jenis buku : Buku fiksi
3.

Kepengarangan

4.

Sinopsis

5.

Unsur intrinsik (tema, tokoh/penokohan, alur, sudut pandang, setting, amana

6.

Keunggulan dan kelemahan buku

7.

Kesimpulan

BAB 3
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa,
karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah
juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak
aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat
berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis

22

karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan
karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikapsikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai
kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan
suatu pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan
selanjutnya. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti, makalah, kertas
kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun tujuan dari
penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi
tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan
wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya
ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis,
memperluas wawasan,serta memberi kepuasan intelektual,disampig menyumbang
terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan
dan masukan yang bersifat membangun.

23

DAFTAR PUSTAKA

Rosmini dan sihombing. 2010. definisi karya ilmiah. Jakarta


Doyin,

Mukh dan Wagiran. 2010.Bahasa Indonesia Pengantar


Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press

Penulis

http://sihombingruben.blogspot.com/2010/03/definisi-karya-ilmiah.html.rabu,10
maret 2010
http://www.mushlihin.com/2013/07/other/hal-penting-dalam-menulis-karyailmiah-bagi-mahasiswa.php
Mulya, Hamdani. (mulyahamdani @yahoo.com). 15 Oktober 2009. Teknik
Menulis Karya Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai