Anda di halaman 1dari 3

PROBLEM II

A. BMR ( Basal Metabolisme Rate ) pada penderita typhoid mengalami


peningkatan. Hubungan dengan suhu tubuh adalah kenaikkan suhu 1 C maka
akan terjadi peningkatan sebesar 10% jadi pada penderita typhoid tersebut :

pada suhu max 40,5 C


BMR naik 35%

pada suhu min 38 C


BMR naik 10%

B. Penderita tersebut memperoleh energi untuk memenuhi BMR nya dari energi
makanan dan energi yang tersimpan dalam tubuh. Caranya dengan metabolisme
makanan, selanjutnya bila masih kekurangan maka dilakukan pembongkaran
lemak tubuh dan penyusunan energi lain.
C.

Hal-hal yang mempengaruhi BMR:

Fungsi kelenjar tyrhoid

Temperatur tubuh

Luas permukaan tubuh

D. Notasi perubahan energi dalam tubuhnya . Perubahan energi dalam tubuh dapat
ditulis : energi simpanan tubuh = pengeluaran panas + kerja oleh tubuh.
Dengan asumsi tidak ada intake makanan, pengeluaran faeses serta urine dalam
waktu tertentu.
Energi selalu berubah dalam tubuh baik saat kerja atau tidak, dengan notasi :
U = Q - W
U : perubahan dalam internal energi
Q : pengeluaran panas
W : kerja yang dilakukan tubuh dalam waktu tertentu

E. Hubungan dengan HUKUM I TERMODINAMIKA


U = Q - W
U : perubahan dalam internal energi
Q : pengeluaran panas
W : kerja yang dilakukan tubuh.
Pada saat istrirahat W= 0, sehingga U = Q, sementara Q berlangsung
terus (-). Sehingga meskipun istirahat tetap dibutuhkan energi makanan.
F. Penderita ini cepat kurus karena :
Energi yang digunakan untuk memenuhi BMR seharusnya diambil dari intake
makanan, apabila sisa disimpan. Tetapi karena proses sakitnya, intake
makanan penderita ini berkurang, sehingga harus dilakukan pembongkaran
cadangan energi tubuh, disamping itu peningkatan suhu akan menaikkan BMR
(kebutuhan energi) sehingga memperparah pembongkaran energi tubuh.
G. Produksi panas pada penderita tersebut :

Energi yang dihasilkan dari metabolisme makanan.

Panas yang dihasilkan dari kerja alat-alat tubuh.

Pengeluaran panas akan terjadi dikarenakan :

Radiasi.

Konduksi dan konveksi

Evaporasi

Hilang bersama Urine dan faeces.

G. Untuk

menjaga

temperatur

tubuh

diperlukan

keseimbangan

pembentukkan dan pengurangan panas , mekanismenya :

antara

Mekanisme pembuluh darah ( counter current heart exchange ).


Darah yang mengalir akan memberikan informasi suhu lingkungan ke
hipothalamus sehingga hipothalamus melakukan penyesuaian untuk
menjaga keseimbangan suhu tubuh.

Pengaruh kelembaban udara sekitar.

H. Faktor eksternal yang mempengaruhi kenyamanan


Hawa panas dan hawa dingin. Untuk melindungi dari faktor eksternal yang
mempengaruhi kenyamanan tubuh itu maka digunakan pakaian yang sesuai
dengan kondisi pasien. Pakaian dapat menjaga kehilangan panas dengan melapisi
kulit menggunakan udara yang terperangkap pada jaringan serabut-serabut yang
menyusun pakaian .

Anda mungkin juga menyukai