Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun :
Nama: Tuti Muflihah
Nim : 1157020075
Kelas : Biologi 2B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016
LATAR BELAKANG
Biologi berkembang dari hasil kerja para peneliti biologi, menggali
pengetahuan dari objek biologi. Objek dalam hal ini berkaitan dengan
semua makhluk hidup. Mengenali ciri-ciri objek harus dilakukan dengan
melakukan pengamatan terhadap objek tersebut. Dengan demikian,
semua mahkluk dapat menjadi objek pengamatan.
Salah satu sasaran pengamatan suatu objek biologi adalah bentuk
dan susunan tubuh, misalnya saja tubuh hewan. Tubuh hewan tersusun
dari sel dan masing-masing sel akan mengadakan kesatuan dengan
adanya substansi antar sel. Didalam tubuh hewan sel-sel ini terdapat
dalam kelompok yag secara struktural dan fungsional berbeda dengan
kelompok sel yang lain. Kelompok sel ini dikenal dengan jaringan. Dari
jaringan ini nantinya akan membentuk organ yang dijadikan sebagai
penyusun
tubuh.
Untuk
mengetahui
bagian
dari
organ
tersebut,
membuat
objek
pengamatannya
yang
dapat
diamati
secara
secara
umum
didefinisikan
sebagai
ilmu
yang
mikrometri,
serta
membahas
preparat
bagi
dengan
menggunakan
metode
paraffin,
embedding
permanen
dengan
menggunakan
paraffin
sebagai
media
yang lain. Kelebihan metode parafin antara lain adalah irisan yang
dihasilkan lebih tipis dibandingkan dengan metode yang lain. Irisan yang
dihasilkan juga bersifat seri, mudah dipraktekkan, dan prosesnya lebih
cepat dibadingkan dengan metode seloidin (Suntoro, 1983).
Kekurangan metode parafin antara lain yaitu jaringan menjadi keras
dan mudah patah, tidak bisa digunakan untuk jaringan besar, dan
sebagian enzim pada jaringan akan larut. Pembuatan sediaan dengan
metode parafin memerlukan langkah-langkah yang harus dikerjakan
dengan urut agar dihasilkan sediaan yang dapat diamati dan dipelajari
sesuai tujuan pembuatan sediaan (Suntoro, 1983).
Urutan langkah kerja metode paraffin adalah narkose, pengambilan
organ, fiksasi, pencucian (washing), dehidrasi, penjernihan (clearing),
infiltrasi
paraffin,
embedding,
penyayatan/pengirisan
(sectioning),
organ
yang
akan
dijadikan
preparat
diisolasi
diiris
dengan
m i k ro t o m ,
lalu
diembedding
(proses
masuk
pemotongan
dengan
pewarnaan
dengan
ke
seluruh
bagian
mikrotom, penempelan
haematoksilin
(pada
jaringan,
pada
kaca
proses
objek,
umumnya b a h a n
ini
cepat,
mengawetkan
komponen
sitologis
dan
histologis,
agar menghindari perubahan lingkungan yang sangat mendadak terhadap jaringan tersebut
sehingga jaringan dapat mengkerut karena tertarik secara maksimal.
Selanjutnya setelah dilakukan infiltrasi parafin tahap berikutnya
yang dilakukan adalah embeding. Embedding merupakan proses pelilinan
suatu organ dengan menggunakan kotak kertas. Proses ini memudahkan
dalam membuat irisan yang sangat tipis dengan menggunakan mikrotom.
Beberapa keuntungan menggunakan kotak kertas. Dalam embedding
yaitu bisa membuat arah sayatan dan menandai suatu jaringan. Jaringan
atau sampel akan ditanam di ketas kotak, dengan terlebih dahulu parafin
membeku pada bagian dasar dalam kotak dan setelah penempelan
jaringan dilanjutkan dengan penutupan dengan parafin sampai membeku
(ArisworoD2000).
Proses selanjutnya setelah melewati tahap embedding tahap
berikutnya yaitu penyayatan (sectioning). Proses penyayatan (sectioning)
diawali
dengan
pengirisan
blok
parafin
dengan
scalpel,
sehingga
BAB III
PANDANGAN INDIVIDU
Menurut saya diantara metode-metode yang paling bagus dan mendapatkan hasil yang
memuaskan yaitu dengan menggunakan metode paraffin karena hampir semua macam
jaringan dapat dipotong dengan baik bila menggunakan metoda paraffinBerdasarkan
informasi yang saya dapatkan bahwa metode parafin
memang paling
irisan yang dihasilkan dari metode ini jauh lebih tipis dari pada
parafin
memang
memiliki
kelebihan
namun
dibalik
cara
tersebut
harus
dilakukan tahap
demi
tahap
agar
dalam
melakukan
metode
paraffin.
Dalam
tahap
jika
tidak
hati-hati
dan
teliti
maka
tidak
akan
DAFTAR PUSTAKA
Affuwa.2007.Jaringan Pada Hewan. Jakarta:Erlangga.
Arisworo.D dan Yusna. 2000. General Zoologi. Jakarta: PT. Grafindo Media
Pratama.Binns,
2008,
Fixation,
Embedding,
Sectioning.
2010,
Preparat
Parafin
Jaringan
Tumbuhan
Widjajanto
dan
Susetyoadi
Setjo,
2001,
Mikroteknik
Tumbuhan,