METODE PENELITIAN
3.1
sekunder yang berupa laporan historis rasio-rasio keuangan, dan data yang telah
diperoleh dan di olah dari laporan penelitian dan literatur-literatur, laporan yang
relevan dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. yaitu laporan
keuangan yang berupa laporan keuangan triwulanan, baik dari harga komoditas
dan juga perusahaan yaitu Bank Pembangunan Daerah Jambi yang telah
dipublikasikan.
Data berupa rangkaian masa (time serius) selama kurun waktu (20112015) data indeks harga di Provinsi Jambi dan juga data BPS dan laporan
keuangan Bank Pembangunan Daerah Jambi. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari:
1. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
3. PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi
4. Bank Indonesia
3.2
Operasionalisasi Variabel
Sugiyono (2008) menyatakan bahwa variabel merupakan gejala yang
menjadi fokus penelitian untuk diamati. Dan variabel penelitian adalah atribut
atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu.
Dalam melakukan penelitian variabel dibedakan menjadi dua yaitu dua macam,
yaitu Variabel Independen ( variabel bebas) dan Variabel Dependen ( variabel
terikat).
38
39
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain,
biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang
di lakukan dengan mempelajari buku-buku atau literatur, hasil-hasil penelitian
(skripsi, tesis), dan sumber-sumber lain (web site) yang di publikasikan dan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
3.4
aktual mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan dengan teori yang ada pada
literatur terkait. Yang di dalam skripsi ini mendiskripsikan mengenai situasi dan
menarik kesimpulan dari masalah pengaruh antara harga komuditas dan kinerja
keuangan yang ada di Bank Daerah Provinsi Jambi.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif
menggunakan
angka-angka
merupakan
atau
dapat
metode
untuk
dinyatakan
meneliti
dalam
dengan
angka.Untuk
40
3.4.1
Uji Hipotesis
41
1. Uji normalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas. Pada pengujian
normalitas data, peneliti menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis dengan
berbantuan program analisis variable SPSS 21. Dalam pengujian normalitas
melalui program analisis variable SPSS 21, rasio skewness dan rasio kurtosis
dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak.Rasio
skewness adalah nilai skewnes dibagi dengan standard error skewness, sedangkan
rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standard error kurtosis.Sebagai
pedoman, bila rasio kurtosis dan skewness berada di antara 2 hingga +2, maka
distribusi data adalah normal (Setyadharma, 2010).
1. Uji autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi pada model
regresi liner yang didapatkan. Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat
satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept dalam model
regresi dan tidak adaAariable lag di antara variable penjelas. Dalam uji
autokorelasi ini digunakan uji Durbin Watson (DW). Pedoman untuk
mendapatkan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah;
a. Bila nilai DW (Durbin Watson) berada di antara d U (1,6550) sampai dengan
4 dU (1,6550) maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak
ada autokorelasi.
b. Bila nilai DW lebih kecil daripada dL (1,3068), koefisien autokorelasi lebih
besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.
c. Bila nilai DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan.
d. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 dL, koefisien autokorelasi lebih besar
daripada nol. Artinya ada autokorelasi Aariable.
e. Bila nilai DW terletak di antara 4 dU dan 4- dL, maka tidak dapat
disimpulkan.
2. Uji multikolinearitas
42
43
R=
1 X 1 y + 2 X 2 y
y2
Ha : 0
44
t=
i
Se (i)
Dimana:
Se
Keputusan yang diambil pada uji t juga berdasarkan perbandingan antara nilai
signifikansi yang didapatkan dengan derajat tingkat kepercayaan () yaitu 0,05.
a. Jika nilai signifikansi yang didapatkan lebih kecil dari 0,05 (sig. < 0,05),
maka harga komuditas (X1) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
Keuangan (Y) di Bank BPD Provinsi Jambi.
b. Jika nilai signifikansi yang didapatkan lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05),
maka harga komuditas (X1) secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
Keuangan (Y) di Bank BPD Provinsi Jambi.
45