Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus


diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan UUD 1945. Pembangunan kesehatan
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
Pembangunan kesehatan yang menyangkut upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif, harus dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan serta dilaksanakan
bersama oleh pemerintah dan masyarakat. Peran serta aktif
masyarakat, termasuk swasta, harus sejalan dengan kebijakan
pemerintah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar
tidak terjadi benturan antar kepentingan atau penyimpangan yang
menghambat jalannya pembangunan.
Dalam kaitan ini pemahaman dan pengetahuan masyarakat
mengenai kebijaksanaan pemerintah dan peraturan perundangundangan yang berlaku menjadi sangat penting dan perlu terus
ditingkatkan. Upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan masyarakat tersebut dapat dilakukan antara lain dengan
penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan

: adalah suatu ketentuan yang mengatur


tentang kaidah hukum atau norma hukum
yang berupa perintah atau larangan yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga atau badan
yang berhak membuatnya.

Undang-undang

: adalah suatu ketentuan yang berisikan


perintah atau larangan yang dibuat oleh
badan negara/pemerintah dan harus ditaati

dan kalau dilanggar akan dikenakan sanksi


hukum.

A.

Hirarki Per-Undang-Undangan RI

Tata urutan peraturan perundang-undangan RI menurut


TAP MPR No. III/MPR/2000 adalah sebagai berikut :
1.

Undang-undang Dasar (UUD) 1945


Ketentuan yang tercantum dalam UUD adalah ketentuan
yang tertinggi tingkatnya, yang pelaksanaannya
dilakukan dengan ketetapan MPR, Undang-undang atau
Keputusan Presiden.

2.

Ketetapan MPR (Tap MPR)


Tap MPR yang memuat garis-garis dalam bidang
legislatif dilaksanakan dengan Undang-undang dan yang
memuat garis-garis dalam bidang eksekutif dilaksanakan
dengan Keputusan Presiden.

3.

Undang-undang (UU) untuk melaksanakan UUD dan


Tap MPR

4.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang


(PERPU)
Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden
berhak menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (PERPU), yang harus mendapat
persetujuan DPR dalam persidangan berikutnya.

5.

Peraturan Pemerintah (PP), memuat aturan-aturan


umum dalam melaksanakan undang-undang.

6.

Keputusan Presiden (Kepres), berisikan keputusan yang


bersifat khusus untuk melaksanakan UUD,TAP MPR,
UU atau PP yang berkaitan, Tap MPR dalam bidang
eksekutif.

7.

Peraturan Daerah
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh daerah dalam
rangka otonomi daerah.

Peraturan-peraturan lain seperti Peraturan Menteri


(PERMEN), Instruksi Menteri dan lain-lain yang harus dengan tegas
berdasar dan bersumber pada peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi dan tidak bertentangan. Hirarki tersebut tidak dapat
dipertukarkan tempatnya karena :
Telah disusun berdasarkan tinggi rendahnya badan
pembuatnya.
Ketentuan perundangan yang lebih rendah tingkatannya,
isinya tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundangan yang tingkatannya lebih tinggi.
B. Bagan Organisasi Departemen Kesehatan RI dan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
1.

Bagan Organisasi Departemen Kesehatan RI


Departemen Kesehatan adalah badan organisasi kesehatan
pemerintah yang tertinggi, adapun bagan organisai
Departemen Kesehatan RI saat ini sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai