pembangunan fisik, tetapi lebih kepada pembentukan sikap mental dan karakter yang menjadi
fondasi bagi kehidupan siswa di masa depan.
Tantangan di masa depan juga semakin canggih, kompleks dan menuntut respon perubahan.
Respon berupa perubahan kurikulum merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh
pemerintah sebagai pengemban amanat undang-undang.
Uji publik rencana perubahan kurikulum merupakan ajang untuk curah pendapat untuk
perbaikan. Uji publik telah mendapat berbagai masukan dan pandangan dari banyak kalangan.
Ada kelompok yang menyarankan agar rencana perubahan kurikulum ditunda dengan alasan
bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sekarang berlaku masih relevan dan belum
dilaksanakan sepenuhnya.
Kelompok lain yang menolak dengan argumentasi bahwa perubahan kurikulum tidak didasarkan
kajian yang matang dan menjadi ajang mengeruk keuntungan. Lebih ekstrem lagi, rencana
perubahan kurikulum dianggap sangat bermuatan politis dan liberalisasi pendidikan yang pada
akhirnya melenceng jauh dari tujuan pendidikan.
Contohnya, penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS di jenjang sekolah dasar, yang
dikhawatirkan menghasilkan siswa yang tidak peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Siswa kita akan tertinggal dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang menjadi
dasar berkembangnya teknologi. Di sisi lain kelemahan terhadap basis pengetahuan dan
teknologi menjadi penghambat dalam penguasaan bidang lainnya.
Kekhawatiran ini akan berlanjut pada asumsi ketika siswa Indonesia tertinggal dalam
pengetahuan yang menjadi fondasi kemajuan teknologi maka bangsa kita akan menjadi pasar
bagi produk-produk teknologi dari luar negeri.
Argumentasi yang melandasi rencana diterapkannya kurikulum baru antara lain adanya
kesenjangan kondisi riil saat ini dengan kondisi ideal dalam berbagai dimensi. Keterpautan
antara tujuan pendidikan dengan isi mata pelajaran dan kompetensi yang diharapkan juga belum
begitu kental. Selama ini pembelajaran masih belum sepenuhnya berpusat pada siswa dan
pembelajaran belum berkembang pada kebermaknaan prosesnya. Model evaluasi juga belum
sepenuhnya mengakomodasi kualitas proses dan masih menekankan pada hasil.
Meskipun rencana perubahan kuriklum itu menuai pro dan kontra, dan belum mendapat
dukungan sepenuhnya dari DPR, dapat diperkirakan bahwa perubahan kurikulum akan tetap
melaju dan diterapkan tahun 2013. Mengapa? Karena perubahan kurikulum adalah domain
pemerintah.
Sebagai sesuatu yang pasti, perubahan menghadapi tantangan dari individu maupun kelompok
yang belum melihat visi jauh ke depan atau masih berkutat pada kondisi kekinian tanpa langkah
strategis dan taktis. Apalagi pribadi-pribadi tertentu yang telah merasa berada di zona nyaman
dan merasa terancam statusnya.
Hal mendasar yang perlu dilakukan oleh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, terutama
di tingkat operasional adalah mempersiapan diri terhadap pemberlakuan kebijakan dengan sikap
terbuka dan mengikuti akselerasi yang diperlukan. Ketika kurikulum baru nanti dit erapkan pada
guru harus mempersiapkan diri dengan model operasional yang baru. Manajemen sekolah juga
harus menyiapkan berbagai perangkat dan sistem untuk itu.
Sumber daya manusia pengelola pendidikan harus mengikuti pelatihan, pembinaan, dan
workshop untuk kurikulum baru. Hilangkan keraguan dan keterpakuan pada masa lalu. Ubah
cara pandan ke depan dan menetapkan langkah-langkah taktis dan strategis.
Pemerintah juga perlu mensosialisasikan perubahan kurikulum itu secara sistematis dan terus
menerus kepada semua pemangku kepentingan sampai tingkat terbawah. Masyarakat juga perlu
terinformasi secara memadai terkait rencana diterapkannya kurikulum 2013. Semoga menjadikan
pendidikan lebih baik.
Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses
panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan,
perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan
prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran dan penilaian
pembelajaran dan kurikulum.
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena
begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai
dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.
Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting.
Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas
item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita
berikan masukan
Kurikulum 2013 SD, SMP, SMA dan SMK Terbaru - Kurikulum pendidikan di Indonesia
bisa dibilang berubah-ubah dari tahun ke tahun. Tahun 2013 ini dipastikan akan digunakan
kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013. Jika melihat perkembangan kurikulum yang ada di
Indonesia, terhitung sudah ada 5 kurikulum atau lebih yang terus berkembang mengikuti tuntutan
perkembangan yang ada di Indoesia. Berikut ini perkembangan Kurikulum di Indonesia:
Pemerintah berencana akan menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 pada
tingkat SD, SMP, SMA dan SMK atau sederajat. Landasan digunakannya Kurikulum 2013
menggantikan kurikulum sebelumnya (KTSP) adalah:
1. Aspek Filosofi
Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat
2. Aspek Yuridis
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
Penataan kurikulum
3. Aspek Konseptual
Relevansi
Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
Perkelahian pelajar
Gejolak masyarakat
4. Persepsi Masyarakat
Berikut ini beberapa perubahan struktur kurikulum yang ada pada Kurikulum 2013.
Untuk tingkat sekolah dasar (SD), kurikulumnya akan bersifat tematik integratif. Alhasil ada
jumlah mata pelajaran yang diajarkan menjadi berkurang. Jadi mata pelajaran kita compress
dari 10 menjadi 6 mata pelajarannya, kata Menteri Pendidikan M Nuh, Selasa (13/11).
Jumlah jam belajar pun akan bertambah menjadi 6 jam. Selain itu Nuh juga menjelaskan
kegiatan ekstrakurikuler akan diwajibkan, terutama untuk kegiatan Pramuka. Ekstrakurikuler
menjadi bagian utuh dari mata pelajaran, katanya.
Sementara itu, untuk kurikulum SMP, SMA, dan SMK pendekatannya adalah mata pelajaran.
Dengan demikian tidak banyak perubahan dari jumlah mata pelajaran.
Kurikulum SD sekarang, mata pelajaran yang diajarkan yakni Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan,
Pendidikan Jasmani-Olahraga-Kesenian, muatan lokal, dan Pengembangan Diri.
Kurikulum SD 2013, mata pelajaran yang diajarkan yakni Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan
Jasmani-Olahraga serta Kesenian.
Kurikulum SMP sekarang, mata pelajaran yang diajarkan yakni pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya,
Pendidikan Jasmani, Keterampilan, Muatan lokal, dan Pengembangan diri.
Kurikulum SMP 2013, mata pelajaran yang diajarkan yakni Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya,
Pendidikan Jasmani, dan Prakarya.
Pemerintah bertekad tahun ini (2013) akan menggunakan Kurikulum 2013 dan mempersiapkan
beberapa hal yang disiapkan untuk melakukan implementasi kurikulum 2013, diantaranya:
Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami
perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai macan kertas.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu
saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka
pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu,
empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang
diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan
pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal,
administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami
perubahan, maka buku raport pun harus berubah.