Oleh:
PENDAHULUAN
Perkembangan akuntansi pada awalnya bermula dari laporan keuangan (financial
statement), namun financial statement hanya menyajikan informasi item-item keuangan dan
akuntansi,
dan
lembaga swadaya
masyarakat,
merilis
kerangka
II.
KAJIAN TEORI
1. Definisi Integrated Reporting
Menurut The International Integrated Reporting Committe (IIRC), Integrated
Reporting (IR) adalah suatu proses komunikasi informasi suatu organisasi kepada
stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu dan juga berperan sebagai
komunikasi yang ringkas dan terintegrasi tentang bagaimana strategi, tata kelola, kinerja
dan prosepek suatu organisasi menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang. Konsep inti dari integrated reporting adalah menyediakan
satu laporan yang sepenuhnya mengintegrasikan informasi keuangan perusahaan dan non
keuangan seperti masalah environmental, governance, social issues.
Implementasi integrated
reporting pada
suatu
perusahaan
bukanlah
sekedar technical exercise (White, 2010). Maka dari itu, integrated reporting menyajikan dua
aspek yang sama pentingnya yaitu informasi keuangan dan informasi yang sifatnya
berkelanjutan. White (2010) mengemukakan bahwa integrated reporting tercipta atas
dasar capital stewardship yang berarti pemeliharaan terhadap semua yang berbentuk
modal.
Capital stewardship dioperasionalkan dengan mengurai konsep menjadi lima
komponen yang disingkat "INFOS (intellectual, natural, financial, organizational and social
capital). International Integrated Reporting Council membagi modal atau capital menjadi
enam kategori (IIRC, 2011). Modal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Modal intelektual, yaitu intangible yang memberikan manfaat kompetitif, di antaranya
adalah paten, copyright, software, dan sistem organisasi
b. Modal alam yaitu input terhadap produksi barang atau ketentuan mengenai suatu jasa.
c. Modal keuangan yaitu modal yang tersedia bagi organisasi untuk memproduksi barang
dan jasa serta diperoleh melalui pembiayaan, seperti utang, ekuitas, hibah, atau yang
dihasilkan melalui operasi dan investasi.
d. Modal pabrik yaitu modal yang berbeda dengan modal alam yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa, contohnya adalah gedung, peralatan dan infrastruktur.
e. Modal manusia yaitu kemampuan seseorang dan motivasinya untuk berinovasi seperti
kemampuan untuk memahami dan menerapkan startegi organisasi.
Modal sosial yaitu lembaga dan hubungan yang dibangun di dalam dan diantara
f.
antar waktu,
meningkatkan akuntabilitas dan stewardship akan enam jenis modal (sumber daya)
yang dimiliki oleh perusahaan yakni sumber daya keuangan (financial), produk yang
dihasilkan (manufactured), intelektual (intellectual), manusia (human), sosial dan
hubungan (social and relationship), dan alam (natural) serta meningkatkan
relevan.
Reliability and completeness, berarti integrated report harus menyajikan laporan yang
lengkap atau mencantumkan segala hal yang material serta andal atau bebas dari
yang memudahkan perbandingan dengan perusahaan lain sampai pada tingkat bahwa
perbandingan tersebut material dalam penciptaan nilai perusahaan antar waktu.
.
4. Elemen-elemen Integrated Reporting
Elemen ini menjelaskan mengenai segala sesuatu yang dilakukan perusahaan dan
menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan dan mempertahankan nilai
Integrated report minimal harus berisi delapan elemen (content elements) berikut :
Organizational overview and operating context yang menjelaskan visi, misi, apa yang
dilakukan oleh perusahaan dan dalam lingkungan seperti apa perusahaan beroperasi.
Governance atau tata kelola yang menjelaskan bagaimana struktur tata kelola
perusahaan, dan bagaimana struktur ini mendukung penciptaan nilai dalam jangka
penciptaan
nilai
perusahaan,
dan
bagaimana
perusahaan
panjang.
Strategy and resource allocation yang berisi tujuan strategis perusahaan dalam jangka
pendek, menengah, dan panjang, bagaimana strategi perusahan dalam mencapai
tujuan tersebut, rencana alokasi sumber daya dalam rangka implementasi strategi,
serta bagaimana perusahaan akan mengukur pencapaian dan target outcome dalam
akan datang.
Basis of Presentation berisi bagaimana perusahaan menentukan hal hal yang
material untuk ditampilkan dalam integrated report, termasuk bagaimana perusahaan
meng-kuantifikasikan dan mengevaluasi hal hal tersebut.
6.
Terintegrasi
adalah
tercermin dalam integrated report, kepada para stakeholder tentang penciptaan nilai dari
waktu ke waktu. Integrated report adalah suatu komunikasi yang ringkas dan terintegrasi
tentang bagaimana
panjang.
Pelaporan Terintegrasi menggabungkan sejumlah laporan (keuangan, catatan
manajemen, tatakelola dan remunerasi, dan pelaporan berkelanjutan) ke dalam satu paket
pelaporan untuk menjelaskan kemampuan suatu organisasi dalam penciptaan nilai dan
mempertahankan nilainya dalam jangka panjang. Menyajikan secara bersama informasi
material tentang strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja, risiko dan prospek suatu
organisasi yang mencerminkan konteks komersial, sosial dan lingkungan dimana organisasi
itu beroperasi. Output dari Pelaporan Terintegrasi adalah integrated report yang menjadi
laporan utama dari suatu organisasi
III.
1.
PEMBAHASAN ARTIKEL
Evolusi Dalam Pelaporan Keuangan Perusahaan : Analisis Semiotik Atas
Integrated Reporting PT United Tractor Tbk
Oleh Widiyastuti, Y. & Chairiri, A.
Pada awalnya laporan keuangan cenderung bersifat sederhana yang memuat
informasi kuantitatif tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas, perubahan ekuitas
dan penjelasan atas laporan keuangan. Namun, seiring dengan perkembangan bisnis dan
teknologi, laporan keuangan tidak hanya berisi informasi kuantitatif, akan tetapi berisi
informasi kualitatif. David (2002) menyatakan bahwa pada perkembangannya, pelaporan
keuangan yang diwujudkan dalam annual report tidak hanya menyajikan informasi kuantitatif
tetapi juga informasi lain seperti text, foto, tabel, grafik dan narrative text. Narrative text di
dalam pelaporan perusahaan antara lain meliputi sambutan yang disampaikan oleh direktur
dan komisaris serta analisis manajemen. Diskusi dan analisis manajemen digunakan
sebagai alat untuk menjelaskan mengenai tujuan dari perusahaan. Sambutan dari Dewan
Direksi danDewan Komisaris berisi informasi tentang ringkasan kinerja masa lalu dan
rencana kerja yang akan datang (Yuthas et al ,2002).
Kemunculan informasi lain selain informasi kuantitatif bukannya tanpa tujuan bagi
perusahaan. Informasi non-kuantitatif dimunculkan perusahaan dengan tujuan untuk
membentuk atau memunculkan suatu image tertentu sebagaimana yang diinginkan
perusahaan. Perusahaan cenderung menginginkan image yang positif serta menghindari
image negatif (Gardner dan Martinko, 1988). Pembentukan image positif dipilih perusahaan
karena dapat menguntungkan posisi perusahaan di mata masyarakat dan pihak eksternal
yang berkepentingan.
Pembentukan image positif melalui pesan dalam annual report merupakan strategi
yang digunakan perusahaan untuk membangun kepercayaan publik (Kohut dan Segars,
1992). Oleh karena itu perusahaan berusaha untuk menciptakan sesuatu di dalam
pelaporan keuangannya sehingga menarik kepercayaan bagi investor, masyarakat umum,
dan calon pemegang saham. Hal tersebut membuat narrative text di dalam annual report
menjadi hal yang penting bagi perusahaan dan menarik perhatian beberapa akademisi
untuk meneliti isu berkaitan dengan laporan keuangan.
Kebutuhan untuk memenuhi informasi dalam pengambilan keputusan membuat luas
lingkup pelaporan keuangan makin berkembang. Saat ini tren format pelaporan keuangan
mulai berkembang menjadi integrated reporting. Fenomena ini muncul sebagai dampak dari
adanya krisis keuangan global yang menimpa Amerika pada tahun 2008 (Azam, et al.2011;
Krzus 2010). Krisis tersebut menyebabkan banyak kalangan meragukan isi yang ada di
dalam annual report. Isi tersebut dianggap kurang mencakup semua aspek yang bermanfaat
kinerja perusahaan secara menyeluruh. Hal membuat pemakai laporan keuangan menjadi
sulit untuk menentukan keputusan bisnis.
Integrated reporting menyediakan satu laporan yang sepenuhnya mengintegrasikan
informasi keuangan perusahaan dan non-keuangan (termasuk environmental, social,
governance, dan intangibles ) (Krzus 2010; Eccles dan Krzus 2010; Oates 2009 dalam
Azam, et al. 2011). Pada dasarnya keinginan suatu perusahaan untuk mengikuti atau tidak
mengikuti perkembangan format pelaporan yang baru seperti integrated reporting,
tergantung dari judgement internal perusahaan itu sendiri. Akuntansi bukan sekedar
menyajikan angka, akan tetapi merupakan media untuk mengakui eksistensi perusahaan di
dalam industri. Pelaporan keuangan seharusnya dipahami dari perspektif yang terintegrasi
yang melibatkan berbagai elemen dalam pelaporan tersebut seiring dengan perkembangan
bisnis dan tuntutan para stakeholder. PT United Tractor Tbk adalah salah satu perusahaan
di Indonesia yang mencoba untuk menerapkan integrated reporting dan memperoleh
beberapa penghargaan, yang terbaru diantaranya adalah Best CSR Disclosure in Annual
Report pada ajang ISRA Award 2010. Praktek pelaporan CSR merupakan bagian dari
integrated reporting sehingga menarik untuk diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotik atas
integrated reporting pada annual report perusahaan. Metode kualitatif merupakan suatu
metode yang berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Alasan utama
menggunakan metode penelitian ini adalah bahwa penelitian ini cenderung dimaksudkan
untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam narrative text sehingga dapat
dipahami proses evolutif dalam pelaporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga rumusan masalah. Rumusan masalah
yang pertama adalah apakah pelaporan keuangan PT United Tactors Tbk telah menerapkan
prinsip-prinsip Integrated Reporting IIRC. Dari penjelasan dalam Bab IV yang terdapat pada
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaporan keuangan PT United Tractors Tbk
telah menerapkan prinsip-prinsip integrated reporting sejak tahun 2008 dan masih konsisten
sampai tahun 2010. Prinsip tersebut dapat dilihat dalam kerangka penyajian integrated
reporting sampai kepada pernyataan dari dewan komisaris, dewan direksi, dan analisis
manajemen perusahaan pada tahun 2008 sampai 2010 yang telah memberikan informasi
terkait : fokus strategi pada masa sekarang sampai masa yang akan datang; konektivitas
antara komponen-komponen yang mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan dengan
sumber daya yang tersedia; orientasi masa depan perusahaan; respon perusahaan
terhadap kebutuhan para stakeholder; serta keringkasan, keandalan dan materialitas
kepada para stakeholder. Dalam menyajikan informasi tersebut, perusahaan tidak hanya
menggunakan teks narasi melainkan meliputi aspek semiotika seperti gambar, tabel, dan
grafik yang memudahkan perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi kepada para
stakeholder. PT United Tractors Tbk telah menerapkan prinsip integrated reporting sejak
tahun 2008.
Pertanyaan yang kedua adalah bagaimana cara PT United Tractors Tbk
mengungkapkan elemen-elemen yang diperlukan dalam integrated reporting. Secara umum
dapat ditarik kesimpulan bahwa PT United Tractors Tbk telah mengungkapkan
elemenelemen yang diperlukan di dalam integrated reporting. Bukti bahwa perusahaan telah
mengungkapkan elemen-elemen tersebut adalah adanya informasi tentang segala
sesuatuyang berkaitan dengan elemen: ikhtisar organisasi dan model bisnis perusahaan;
kontenoperasi termasuk risiko dan peluang; strategi untuk mencapai tujuan; tata kelola dan
remunerasi; kinerja; tampilan masa depan di dalam pernyataan dewan komisaris, dewan
direksi, dan analisis manajemen.
Pertanyaan ketiga adalah mengapa PT United Tractors Tbk memilih menggunakan
format integrated reporting di dalam annual reportnya. Seperti yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya bahwa alasan perusahaan memilih menggunakan format integrated
reporting adalah sebagai wujud penerimaan legitimasi dari stakeholder . Perusahaan sadar
bahwa legitimasi merupakan hal yang penting seperti yang disampaikan melalui pernyataan
dewan komisaris dari tahun ke tahun di dalam integrated reporting perusahaan. Penelitian
ini menunjukkan bahwa proses pelaporan keuangan yang dilakukan oleh PT United Tractors
Tbk adakah praktik yang evolusioner untuk mendapatkan legitimasi dari stakeholder.Untuk
memperoleh legitimasi tersebut, perusahaan berusaha membentuk reputasi yang pada
akhirmya dapat menarik dana bagi kepentingan perusaahaan. Reputasi perusahaan
merupakan representasi persepsi dari tindakan perusahaan di masa lalu dan prospek di
masa mendatang yang menggambarkan secara keseluruhan keinginan dari stakeholder
(Fombrun, 1996).
Terdapat permasalahan atau keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
pertama,
keterbatasan terkait hasil penelitian karena objek penelitian hanya fokus pada satu
perusahaan saja yaitu PT United Tractors Tbk sehingga hasil yang diperoleh tidak
menggambarkan hasil yang sama apabila diterapkan pada perusahaan yang berbeda.
Kedua, penelitian ini menganalisis penerapan integrated reporting pada annual report PT
United Tractors Tbk secara semiotik dengan paradigma interpretif maka terdapat
subjektivitas dari peneliti.
2.
Cerminan
Semakin
Luasnya
Akuntabilitas
Dalam
Corporate
Governance
Oleh Nazier, M. D. & Umiyati, I.
Dalam kerangka stakeholder theory, perusahaan melalui mekanisme corporate
governance diharapkan dapat menjaga akuntabilitasnya selain kepada shareholder juga
kepada pada stakeholder lainnya. Stakeholder yang berbeda-beda (seperti: karyawan,
pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah) memiliki kepentingan yang berbeda dari segi
ekonomi, lingkungan dan sosial dalam menilai kesuksesan sebuah perusahaan. Harapan
stakeholder kepada perusahaan semakin berkembang tidak hanya dalam profit namun juga
laporan kepada
stakeholder
terkait
dengan
untuk mencapai komunikasi yang efektif. Sehingga laporan perusahaan harus berisi
informasi yang relevan dan terintegrasi bagi semua stakeholder (Hindley and Buys, 2012).
Perhatian terhadap dampak dari aktivitas bisnis terhadap lingkungan dan sosial telah
mendorong perusahaan untuk mulai mempublikasilan laporan yang memberikan informasi
mengenai kinerja perusahaan terkait lingkungan dan sosial (Hahn and Kuhnen, 2013).
Laporan ini mempunyai sebutan yang berbeda-beda misalnya: corporate citizenship report,
environmental report dan sustainability report (Roth, 2014). Walaupun biasanya aspek
lingkungan dan sosial termasuk ke dalam laporan tahunan perusahaan kepada para
pemegang sahamnya, namun laporan keuangan dan laporan kinerja lingkungan dan sosial
masih merupakan dua laporan yang terpisah. Tren sekarang, perusahaan mulai menyadari
kebutuhan untuk mengkombinasikan semua aspek dalam sustainability reporting dan
laporan keuangan kedalam sebuah laporan tunggal, yang kemudian disebut dengan istilah
integrated reporting <IR> (Roth, 2014). <IR> yang mulai berkembang sejak tahun 2010 dan
dikuatkan dengan kerangka yang dikeluarkan oleh International Integrated Reporting
Council (IIRC) pada Desember 2013 cukup menarik untuk dikaji.
Tujuan dari penelitian ini adalah mencoba untuk mengkaji transformasi sustainability
reporting menjadi <IR>, dukungan dan kritik
sebagai cerminan
akuntabilitas,
penelitian
atas aplikasi
mengenai
<IR>
oleh
perusahaan
atas aplikasi
<IR>
akuntabilitas,
Sejauhmana aplikasi
<IR>
oleh
perusahaan di Indonesia.
10
terdapat beberapa kritik atas kerangka <IR> yang masih dalam tahap perkembangan.
Hal ini memberi ruang kepada pada akademisi untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
tradeoff antara manfaat dan biaya dari aplikasi <IR> oleh perusahaan.
Para akademisi juja mengambil peran untuk mengkaji pengembangan kerangka <IR>
yang benar-benar efektif mencerminkan integrasi informasi keuangan dengan strategi
berbasis sustainability dari perusahaan.
Penerapan <IR> di Indonesia masih memerlukan usaha keras baik dari pihak internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan.
IV.
PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
Global
Reporting
Initiative
(2013)
:
Pedoman
Pelaporan
Keberlajutan.
(https://www.globalreporting.org/information/current-priorities/integratedreporting/Pages/default.aspx) Diakses Pada Tanggal 24 Oktober 2016.
12