Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan dengan
orang lain dalam menjalani hidupnya. Komunikasi merupakan upaya individu dalam
menjaga dan mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain.
Komunikasi seseorang adalah suatu proses yang melibatkan perilaku dan interaksi
antar individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi sangat penting karena
komunikasi merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan. Dalam asuhan
keperawatan, komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal. Sebagai ilmu komunikasi, individu diposisikan untuk
menentukan potensi diri dalam melakukan komunikasi yang efektif. Untuk dapat
melakukannya, individu tentu saja harus memiliki pemahaman dasar akan proses
komunikasi dan bagaimana teori komunikasi berfungsi dalam hidup individu.
B. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami konsep komunikasi,
meliputi pengertian, komponen komunikasi, tahapan komunikasi, fungsi komunikasi,
jenis komunikasi, bentuk komunikasi, hambatan komunikasi, arah komunikasi, model
komunikasi, gaya komunikasi dan jaringan komunikasi.

BAB II

KOMUNIKASI DALAM MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL


(MAKP)
A. PENGERTIAN
Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communicatus
yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi
menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Komunikasi

adalah

suatu

proses

melalui

mana

seseorang

(komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah


atau membentuk perilaku orang lain (khalayak) (Hovland, Janis dan Kelley : 1953).
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan
sebagai bagian yang selalu ada di dalam proses manajemen Keperawatan. Komunikasi
didefinisikan pada uraian di bawah ini :

Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian


tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak statis tapi

dinamis dalam arti akan mengalami perubahan secara terus menerus.


Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang

terlibat.
Komunikasi bersifat simbolis.
komunikasi bersifat transaksional.
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.

B. KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Komunikator
Orang atau lembaga yang menyampaikan pesan
2. Pesan
Pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti .
3. Komunikan
Orang yang menerima pesan .
4. Media
Sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan .
5. Efek

Dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan


C. TAHAPAN PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan
proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Ganggu
an

Ganggu
an
Balika
Penerim
a Pesan

Pengiri
m
Pesan

Simbol/Isya
rat

Media

Mengartika

(Saluran)

n
Kode/Pesan

1 Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan
kepada seseorang dengan harapan

dapat dipahami oleh orang yang menerima

pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan
disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan
dapat berupa :
a

Informasi

Ajakan

Rencana kerja

Pertanyaan dan sebagainya

2 Simbol/ isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat

dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan

pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan
bagian muka lainnya). Tujuan

penyampaian pesan adalah untuk mengajak,

membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.


3 Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4 Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka
si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5 Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim
6 Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan
dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan
tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi
manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima
dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh
penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung
yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah
pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap

perilaku

maupun

ucapan

penerima

menggambarkan perilaku penerima pesan

pesan.

sebagai reaksi

Pemberi
dari pesan

balikan
yang

diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat


menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan
serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7 Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir
selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat

komunikasi

sehingga penerima salah menafsirkan pesan

yang

diterimanya.
D. FUNGSI KOMUNIKASI
Dalam aktifitas keseharian ,fungsi komunikasi sangat luas dan menyentuh pada
banyak aspek kehidupan.beberapa fungsi komunikasi antara lain:

Sebagai sumber informasi.


Media sosialisasi.
Motivasi
Perdebatan dan diskusi.
Pendidikan .
Memajukan kehidupan
Hiburan
Integrasi

E. JENIS KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari:
1 Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a

Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila


pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata
menjadi penting dalam berkomunikasi.

Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi

suara

yang

tidak

proposional

merupakan

hambatan

dalam

berkomunikasi.
d

Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),


memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan
stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus
diingat bahwa humor adalah merupakan

satu-satunya selingan dalam

berkomunikasi.
e

Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang

bersedia untuk berkomunikasi,

artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa


yang disampaikan.
2 Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata

dan

komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk
komunikasi non verbal :

Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.

Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan


mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan

bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata

memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

juga

Sentuhan

adalah bentuk komunikasi personal

mengingat sentuhan lebih

bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian
yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
d

Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.

Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan

juga salah satu

ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.


Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi

non verbal lainnya

sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f

Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan


isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki
atau mengerakkan tangan

selama berbicara menunjukkan seseorang dalam

keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress.

F. BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk berdasarkan sebagai berikut :
1

Bentuk Komunikasi berdasarkan


a

Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk
kata-kata,

gerakan-gerakan

yang

berarti

khusus

dan

penggunaan

isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.

A-------------------B
b

Komunikasi tidak langsung


Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan
jumlah penerima

penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi

hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.


Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya

Tempat
Sampah

Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :


a. komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang
dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal. Dalam komunikasi masa
pesan harus pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele,
bahasa yang mudah dimengerti/dipahami, bentuk gambar yang baik,
membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok, adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok
orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi
langsung dan timbal balik.
Perawat----- ------Pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan, adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga
melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien

Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :


a

Komunikasi satu arah


Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak
dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik
atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------ B

Komunikasi timbal balik (komunikasi dua arah).

Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan


balik. Biasanya

komunikasi kelompok atau perorangan merupakan

komunikasi timbal balik


G. HAMBATAN KOMUNIKASI
1

Hambatan dari Proses Komunikasi


Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum
jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau
situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim
dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak
dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh
si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada

saat

menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan


tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan

balikan. Balikan yang diberikan tidak

menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat


waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2

Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat
komunikasi dan sebagainya.

Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti


mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima
4

Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan.

H. ARAH KOMUNIKASI
Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (horisontal) ini
didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis
komunikasi tersebut :
1. Komunikasi kebawah
Aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen
puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya
sampai pada karyawan operasional.
2. Komunikasi keatas
Alirannya di mulai dari wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya
mengalir disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh
informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada
tingkat yang lebih rendah.
3. Komunikasi kesamping
Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan wewenang yang
sama (komunikasi horizontal).
I. MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi dibuat untuk mmbantu dalam memberi pengertian tentang
komunikasi dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk yang ada dalam hubungan

manusia. Ada beberapa model komunikasi yang perlu diketahui dalam memenuhi
komunikasi antar manusia yaitu sebagai berikut :
1. Model Shanon - Weaper
Pola komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi satu arah yang berlangsung
tanpa ada timbal balik secara langsung. Apabila adanya hambatan dalam
berkomunikasi dapat mengganggu keefektifan dari proses komunikasi.

2. Model Laswell
Model ini umumnya digunakan dalam komunikasi massa dimana komunikator
sangat powerfull mampu mempengaruhi komunikan dan menganggap pesan yang
disampaikan mampu membawa efek dalam diri komunikan.

3. Model SMCR (Model Berlo)


Model ini terdiri dari 4 komponen yaitu source, message, channel dan receiver

4. Model Leary
Menurut model ini, komunikasi adalah proses transaksional dan multidimensi
dimana aspek relationship dan interaksi antar individu sangat mempengaruhi
pelaksanaan komunikasi. Dalam model ni terdapat 2 dimensi, yaitu :
a. Dominance-submission, pada dimensi ini bila ada pihak yang dikuasai. Proses
komunikasi ini hanya satu arah. Contoh : bos dengan pembantu.

b. Love-hate, komunikasi tidak hanya dilakukan diantara orang yang saling


mencintai, namun juga kepada yang dibenci.

5. Model Keyakinan Kesehatan


Model ini menekankan pada persepsi klien sebagai upaya pencegahan penyakit.
Kelebihan model ini yaitu adanya penerapan komunikasi yang luas, dapat merubah
persepsi dan keyakinan klien sehingga perilaku sehat ditingkatkan.

6. Model Interaksi King


Menekankan pada komunikasi yang terjadi antara perawat dan klien yang bertujuan
umtuk menentukan suatu keputusan dalam melaksanakan tindakan kesehatan.

7. Model Komunikasi Kesehatan


Berfokus terhadap transaksi antara profsional kesehatan klien yang sesuai dengan
masalah kesehatan klien

8. Model Schraumn 20

Model ini menjelaskan pengalaman dalam proses komunikasi. Persamaan


pengalaman, bahasa dan latar belakang sosial budaya sangat menentukan apakah
pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan maksud
komunikator.

J. GAYA KOMUNIKASI
Terdapat 6 gaya komunikasi dalam organisasi menurut Steward L.Tubbs dan Sylvia
Moss, yaitu:
1. Gaya Komunikasi Mengendalikan
Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style)
ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa
dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang
menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah
atau one-way communications.
Pihak - pihak yang memakai komunikasi ini, lebih memusatkan perhatian kepada
pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak
mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak
mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan
balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para

komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang
lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk
memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
2. Gaya komunikasi dua arah
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Dalam
suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai
kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah
adanya landasan kesamaan.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini,
adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan
membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi
maupun dalam lingkup hubungan kerja.
3. Gaya komunikasi yang berstruktur
Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara
tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan,
penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender)
lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan
jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur
yang berlaku dalam organisasi tersebut.
4. Gaya Komunikasi yang Dinamis
Ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami
bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented).
5. The Relinguishing Style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran,
pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah,
meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan
mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau
sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas,

berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau
pekerjaan yang dibebankannya.
6. The Withdrawal Style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak
komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini
untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun
kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
K. JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan dalam komunikasi antara lain sebagai berikut :
1. Jaringan komunikasi model roda : seseorang, biasanya pemimpin, menjadi fokus
perhatian. Ia dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, tetapi setiap
anggota kelompok hanya bisa berhubungan dengan pemimpinnya.
2. Pada jaringan komunikasi rantai : A dapat berkomunikasi dengan B, B dapat
berkomunikasi dengan dengan C, C dapat berkomunikasi dengan dengan D, dan
begitu seterusnya.
3. Jaringan komunikasi Y : tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-

orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya
dapat berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya.
4. Pada jaringan komunikasi lingkaran : setiap orang hanya dapat berkomunikasi

dengan dua orang, di samping kiri dan kanannya. Dengan perkataan lain, dalam
model ini tidak ada pemimpin .
5. Jaringan komunikasi bintang : disebut juga jaringan komunikasi semua saluran/all

channel, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok


yang lain.

BAB III
PENUTUTP
A. KESIMPULAN
Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi
diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi

melibatkan

seorang pengirim,

pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan
balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi
adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Tujuan komunikasi adalah
berhubungan

dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita

sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam


bekerja sama dengan orang lain. umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya
sasaran

B. SARAN
Agar terbina hubungan yang baik dalam profesi keperawatan antara perawat,
pasien, rekan sejawat dan profesi lainnya hendaknya setiap individu selaku perawat
mampu memahami, menguasai dan menaplikasikannya dalam melaksanankan model
asuhan keperawatan professional.

DAFTAR PUSTAKA

Mundakir.2006.Komunikasi Keperawatan,aplikasi dalam pelayanan.Edisi Pertama.


Yogyakarta:Graha Ilmu
Abdul menan, S. Sos. komunikasi keperawatan.2013.
(http://www.slideshare.net/m3n4n/komunikasi-dalam-keperawatan-konsep-komunikasi).
Tanggal akses 18 Oktober 2014
Saputra, Robby. 2012.Sistem Komunikasi Kelompok
(http://robbysaputrasiakper.blogspot.com/2012/04/sistem-komunikasi-kelompok.html).
Akses: 21 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai