Anda di halaman 1dari 2

BAB II

METODE PENGUKURAN TAMBANG BAWAH TANAH


Pada dasarnya pengukuran tambang bawah tanah bisa dibedakan dengan
mempertimbangkan hal-hal :
1. Berdasarkan lubang masuk mulainya pengukuran, ini dibedakan menjadi :
a. Metode pengukuran lewat adit/level/tunnel.
b. Metode pengukuran lewat vertikal shaft. Metode pengukuran lewat shaft ini sering
disebut dengan shaft plumbing dan dapat dibedakan menjadi :
1) One shaft method
2) Coplaining
3) Triangulation
4) Two shaft method
2. Berdasarkan alat (instrument) yang digunakan. Ini dapat dibedakan menjadi :
a. Dengan theodolite : perlu ketelitian dalam pengambilan data, pengolahan data,
dan penggambaran.
b. Dengan kompas, bisa dilakukan dengan cepat tetapi hasilnya relatif kasar.
c. Dengan Gyro-theodolite, alat ini bekerja berdasarkan pada giroskop.
Pada dasarnya penggunaan alat untuk pengukuran mendasarkan alat-alat
tersebut, dapat digunakan pada pengukuran lewat adit maupun vertikal shaft.
Catatan ataupun hal-hal yang penting untuk diperhatikan ialah :
1. Apabila lubang bukaan tambang tersebut masih aktif beroperasi, lori dan loko
/kendaraan angkut lewat, maka yang perlu diperhatikan :
a. Instrument harus diamankan dari kendaraan angkut tersebut
b. Unting-unting ( HI dan HS ) perlu diamankan dari alat angkut tersebut.
c. Tali ( pengkur jarak ) yang direntangkan juga diamankan agar tidak terlindas oleh
kendaraan angkut.
2. Pembagian regu dalam satu kelompok masins-masing 6-8 orang dengan rincian :
a. Ada 1 -2 orang pada instrumen.
b. Ada 2 orang mengukur jarak (SD) dan titik detail.
3

c. Ada 1 orang di Foresight.


d. Ada 1 orang pada Base Station.
e. Ada 1 orang merintis titik station berikutnya.
Bila digunakan satu titik station yang diketahui koordinatnya untuk masuk ke
dalam lubang bukaan maka disebut Base Station.
Bila digunakan dua titik station yang diketahui koordinatnya untuk masuk ke
dalam lubang bukaan maka disebut Base Line.

Anda mungkin juga menyukai