Anda di halaman 1dari 20

REGRESI DAN KORELASI

NAMA KELOMOK
1.
2.
3.
4.
5.

NUR RACHMAT N.
(11150701)
JERSENO PAMUNGKAS (11150713)
DENI APRIANSYAH
(11150681)
AHMAD RIDWAN
(11150571)
REZA YANUAR
(11150459)

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas khadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengn baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembentukan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terima kasih kepada yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya masih banyak
kekkurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatak bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami terima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami semua.
Terima kasih.

Penyusun,
Kelompok 6

Daftar isi

Kata pengantar........................................................................................................ i
Daftar isi ................................................................................................................ii
Daftar Gambar

Gambar 1.1 : Diagram Pancar...................................................................12


Gambar 1.2 : Proses pembuatan Regresi..................................................13
Gambar 1.3 : Regresi................................................................................14
Gambar 1.4 : Proses pembuatan Korelasi.................................................15
Gambar 1.5 : Korelasi...............................................................................15

Daftar Tabel

Tabel 1.1

: Data Kasus............................................................................9

BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...........................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisa ..................................................................................3
BAB II Pembahasan
2.1 Landasan Teori ..........................................................................................4
2.2 Analisa Kasus ............................................................................................9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan .............................................................................................16
3.2 Saran .......................................................................................................16
Daftar Pustaka ......................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Statistika

adalah

ilmu

yang mempelajari

bagaimana

merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika


adalah ilmu yang berkenan dengan data. Statistika dibagi menjadi dua, yaitu Statistika
Deskriptif dan Statistika Inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi
data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah;
mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih
mudah dibaca dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu,
misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan,
atau membuat model regresi. Untuk saat ini, kami akan membahas tentang ilmu
Statistika Deskriptif.
Statistika dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka, penyajian data
dalam table dan grafik, bilangan yang menunjukan karakteristik dari kumpulan data.
Statistika dalam arti luas yaitu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan
analisis data yang berupa angka-angka sehingga dapat diperoleh informasi yang
berguna. Statistika adalah suatu metode yang menjelaskan tata cara pengumpulan,
penyusunan, penyajian, penganalisaan, dan penginterprestasian data menjadi
informasi yang lebih berguna. (wikipedia).
Menurut Sudjana (1996:7), Statistika Deskriptif adalah fase statistika dimana hanya
berusaha melukiskan atau menganalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau
menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan
Statistika Deskriptif.

Dalam materi Statistika Deskriptif, terdapat Regresi dan Korelasi. Regresi dan
korelasi digunakan untuk mempelajari pola dan mengukur hubungan statistik antara
dua atau lebih variabel.
Sepanjang sejarah umat manusia,orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya
hubungan antara dua hal,fenomena,kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh
antara satu kejadian dengan kejadian yang lainnya. Karena itu untuk mempermudah
dalam melakukan penghitungan suatu kejadian maka digunakan korelasi dan regresi
dalam ilmu statistika. Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah
satu teknik pengukuran asosiasi / hubungan (Measures of association). Teknik ini
berguna untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari
dua variabel) dengan skala-skala tertentu. Regresi merupakan salah satu analisis yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain .Dalam
analisis regresi ,variabel yang mempengaruhi disebut independent variabel (variable
bebas) dan variabel yang dipengaruhi disebut dependent variabel (variabel terikat).
Maka dari itu, kami membuat makalah ini dengan judul Analisa Korelasi dan
Regresi.
1.2 Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan makalah ini kami mengenai regresi dan
korelasi, dan mengambil contoh kasus menentukan hubungan antara biaya
pemasangan iklan perminggu dengan hasil penjualannya.
1.3 Maksud dan tujuan
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran dan
pengetahuan mengenai hubungan suatu kejadian atau yang kita dikenal dengan istilah
korelasi, dan seberapa seberapa besar pengaruh suatu kejadian dengan lingkungan
sekitar atau kita kenal dengan istilah regresi. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu
kejadian/fenomena pasti mempunyai keterkaitan dengan satu sama lain dan pengaruh

bagi lingkungan sekitar, tapi tidak semua kejadian dapat dikaitkan dengan yang
lainnya tergantung unsur-unsur/kriteria-kriteriaapa saja yang mempunyai keterkaitan
dan yang mempengaruhinya.
Tujuan dari membuatan makalah :
1. memberikan informasi dan wawasan mengenai apa itu regresi dan korelasi
2. mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan sekala-sekala tertentu
dalam korelasi
3. mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dalam analisi regresi.
4. mengatahui variabel-variabel yang berperan dalam regresi dan korelasi.
1.4 Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam makalah in dapat dikelompokan :
Bab pertama merupakan mendahuluan yang berisi uraian tentang latar belakang
pembuatan makalah. Menjelaskan ruang lingkup. Menjelaskan maksud dan tujuan
pembuatan makalah dan menjelaskan sistematika penulisan.
Bab kedua membahasa tentang landasan teori dimana isi mengenai landasan-landasan
apa saja yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini dan menganalisis sebuah
kasus yang akan dibahas di makalah ini.
Bab ketiga berisi penutupan berisi kesimpulan dan saran dalam makalah ini.
Daftar pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
A. Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan alat analisis staistik yang memanfaatkan hubungan antara
dua variabel atau lebih. Tujuannya adalah untuk membuat perkiraan (prediksi) yang
dapat dipercaya untuk nilai suatu variabel (biasa disebut variabel terikat atau variabel
dependent atau variabel respons), jika nilai variabel lain yang berhubungan
dengannya diketahui (biasa disebut variabel bebas atau variabel independent atau
variabel prediktor). Analisis regresi pertama kali dikenalkan sebagai metode analisis
statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) yang meneliti tentang
hubungan antara tinggi badan orang tua (ayah) dengan anaknya. Beliau
mengungkapkan bahwa terdapat kecenderungan orang tua yang tinggi badannya akan
memiliki anak yang tinggi pula atau sebaliknya orang tua yang pendek badannya
akan memiliki anak yang pendek pula, tetapi distribusi (penyebaran) rata-rata tinggi
badan dari generasi kegenerasi adalah tetap. Selanjutnya hasil analisis Galton
disempurnakan oleh Karl Pearson dengan mengambil sampel lebih dari 1000
pengamatan. Pearson menemukan bahwa untuk kelompok anak yang tinggi dan
kelompok orang tua yang tinggi, ternyata tinggi badan anak lebih pendek dari
ayahnya. Sedangkan dari kelompok ayah dan anak yang lebih pendek, ternyata tinggi
badan anaknya lebih tinggi dari ayahnya. Peristiwa yang berbalikan inilah disebut
merosot (to regres).
Tujuan Analisi Regresi :
1. Untuk memperoleh suatu persamaan garis yang menunjukkan persamaan
hubungan antara dua variabel. Persamaan garis yang diperoleh disebut persamaan
regresi.

2.Untuk mengetahui besarnya pengaruh perubahan tiap unit variabel bebas terhadap
perubahan variabel terikatnya. Pengaruh perubahan tiap unit variabel

bebas

ditunjukkan oleh nilai koefisien regresinya.


3.Untuk menaksir nilai variabel terikat (Y) berdasarkan variabel bebas (X) yang
nilainya telah diketahui. Penaksiran disini bersifat deterministik (pasti) atau nonstokastik, maksudnya penaksiran atau pendugaan yang dilakukan mengabaikan faktor
ketidakpastian.
- Bentuk Umum Regresi Linier Sederhana
x

y = a + bx
b=
y : peubah takbebas

x : peubah bebas

2
n xy x . y
n x 2 (

y =

x
n

x =

x
n

a : konstanta
b : kemiringan

a=

y b x

B. Analisa Korelasi
Analisis korelasi adalah alat statistik yag dapat digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan linear antara satu variabel dengan variabel yang lain(algifri,2000:45).
Umumnya analisis korelasi digunakan, dalam hubungannya dengan analisis regresi,
untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan (explaining) variasi nilai

variabel dependent. Hasil dari perhitungan korelasi diinterpretasikan pada sebuah


hubungan yang didasarkan pada nilai angka yang muncul. Sandaran nilainya adalah ,1 r 1. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi (semakin
mendekati nilai 1) maka hubungannya antara dua varibel tersebut semakin tinggi, jika
nilai koefisiennya mendekati nilai 0 mka hubungnnya semakin rendah. Adapun jika
nilainya bertanda negatif, maka terjadi hubungan yang berlawanan arah, artinya jika
suatu nilai variabel naik maka nilai variabel lain akan turun. Dalam penerapannya
terdapat beberapa ukuran korelasi, tiga di antaranya yang paling sering digunakan
adalah koefisien korelasi product moment Pearson (digunakan dalam statistik
parametik, biasa digunakan untuk data interval dan rasio), korelasi tingkat Spearman,
dan korelasi tou kendall (digunakan dalam statistic nonparametik, biasa digunakan
untuk data nominal dan ordinal).
x

R=
2
n x ( }{n y 2

n xy x . y

C. Koefisien Determinasi
Koefisien diterminasi dengan simbol r2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu
data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan
bahwa r2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan
variabilitas nilai data asli. Secara umum r2 digunakan sebagai informasi mengenai
kecocokan suatu model. Dalam regresi r2 ini dijadikan sebagai pengukuran seberapa
baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r2 sama dengan 1,
6

maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna.
Interpretasi lain ialah bahwa r2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang
diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r 2
= 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas
dalam variabel Y. jika r2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara
regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r 2 = 0,8 mempunyai arti
bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat
diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2
dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang
inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien determinasi (KD) adalah KD = r 2 x
100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai
tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah
sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya
dengan korelasi, maka r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan
dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan
bahwa r2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai
predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan
bahasa sederhana r2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena
itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan
sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak
sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan
belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks
korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak.
Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X
mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada
atau tidak kita akan mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya
menggunakan angka r2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X
mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan
menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena
korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan

riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka
koefisien korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X
terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur.

D. Scatter Diagram (Diagram Pencar)


Digram scatter adalah salah satu alat dari QC seven tools ( 7 alat pengendalian
kualitas ) yang berfungsi untuk melakukan pengujian seberapa kuatnya hubungan dua
variabel serta menentukan dari dua variabel tersebut apakah hubungan positip
ataupun tidak ada hubungan sama sekali. jenis hubungan Scatter diagram sangat
berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara dua variable (faktor), sekaligus
juga memperlihatkan tingkat hubungantersebut (kuat atau lemah). Diagram scatter
juga menjadi dasar pembuatan chart yang sering digunakan dalam peramalan. Pada
pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku
analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yangindependen berpasangan
dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen.Artinya, bahwa setiap nilai x
yang didapatkan memberi dampak pada nilai y.Contohnya : Diperoleh data bahwa
ada hubungan antara banyaknya komplain(x) dengan jumlah retur barang (y) : x = 5 y = 50
eks.x = 10 y = 120 eks.x = 12 y = 150 eks. dst. Melalui penggambaran data tersebut dalam
scatter diagram, akan dapat dilakukan analisa lebih lanjut, sejauh mana antara faktor
x dan y memiliki korelasi, yang dalam hal ini direpresentasikan sebagai nilai r (rho),
yaitu nilai yang menunjukkan tingkat keeratan hubungan antar faktor tersebut.
Dikatakan kedua faktor itu berhubungan sangat erat bila nilai rho mendekati angka + 1.Di samping
itu, juga akan dapat disimpulkan kecenderungan arah korelasitersebut (positif atau
negatif). Korelasi memiliki kecenderungan positif bila setiap pertambahanfaktor x
menyebab-kan pertambahan faktor y, sebaliknya kecenderungan negatif bila setiap
pertambahan menyebabkan pengurangan faktor y.
8

Tujuan Penggunasn Scatter Diagram


a. Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel
b. Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif
dantidak ada hubungan.
Fungsi Diagram Pencar
Scatter diagram merupakan alat interpretasi data yang akan digunakan untuk :
a.

Menguji seberapa kuat hubungan antara dua variable (misalnya,

hubungan antara biaya iklan dengan penjualan, lama pengalaman dengan


kinerja karyawan, dll.)
b. Memastikan firasat akan hubungan sebab-akibat langsung antara jenisjenis variabel.
c. Menentukan jenis hubungan (positif, negatif, dll.)
2.2 Analisa Kasus
Untuk analisa kasus kami mengambil sebuah kasus menentukan hubungan antara
biaya pemasangan iklan perminggu dengan hasil penjualannya. Berikut datanya :
Biaya Iklan
(X)
40
20
25
20
30
50
40
20
50
40
25
50
410

Penjualan (Y)
385
400
395
365
475
440
490
420
560
525
480
510
5445

X2
1600
400
625
400
900
2500
1600
400
2500
1600
625
2500
15650

Y2
148225
160000
156025
133225
225625
193600
240100
176400
313600
275625
230400
260100
2512925

Tabel Data Kasus ( Tabel 1.1 )

XY
15400
8000
9875
7300
14250
22000
19600
8400
28000
21000
12000
25500
191325

A. Tentukan persamaan regrasinya


Jawab :
Rumus menentukan persamaan regrasi y = a + bx
1. Mencari nilai b terlebih dahulu :
x

2
b=

n xy x . y
n x 2 (
b=

( 12 .191325 )410 . 5445


( 12 .15650 ) ( 410)2

b=

22959002232450
187800168100

b=

63000
19700

b=3,1
2. Setelah mencari
y
y =
n

y =

dan

terlebih dahulu :

5445
12

y =453,75

x =

x
n

10

x =

410
12

x =34,16

3. Setelah itu mencari nilai a :


a = y b x
a = 453,75 - ( 3,1 x 34,16 )
a = 453,75 105,89
a = 347,86
4. Terakhir menentukan rumus y :
y = a + bx
y = 347,86 + 3,1 x
B. Biaya pengeluaran jika perminggu 35:
y = a + bx
y = 347,86 + (3,1 . 35 )
y = 347,86 + 108,5
y = 456,36
C. Menentukan Koefisien Relasinya (r)
x

r=
2
n x ( }{n y 2

n xy x . y

(12 . 191325 )410. 5445


r=

{12 . 15650( 410 ) } x {12 . 2512425( 5445 ) }


2

11

r=

22959002232450
{187800168100 } x {30149100296498025 }

r=

22959002232450
19700 x 501075

r=

63430
9871177500
63430

r = 99353.79

r = 0.6
D. Menentukan Koefisien Determinasi ( r2 )
r2 = (0,6)2
r2 = 0,36
E. Diagram Pancar

Diagram Panjar
600
500
400
Penjualan (y) 300
200
100
0
15

f(x) = 3.22x + 343.71


R = 0.4

20

25

30

35

40

45

50

55

Biaya iklan (x)


Linear ()

Gambar Diagram pancar (Gambar 1.1)

Menentukan persamaan regresi dan koefisiens korelasi sederhana antara dua


variabel dengan Excel 2013
12

Regresi
Langkah-langkahnya :
1.
2.
3.
4.
5.

Ketik data X pada Kolom A dan data Y pada kolom B.


Pilih data pada menu utama.
Pilih Data Analysis.
Pilih Regression.
Klik ok.

Setelah muncul kotak dialog

Pada input Y range, sorot pada range B2:B14.

Pada input X range, sorot pada range A2:A14.

Pada output range, ketik O2.


Klik ok.

Gambar proses pembuatan Regresi (Gambar 1.2)

13

Gambar Regresi (Gambar 1.3)

Korelasi dengan Excel 2013


Langkah-langkahnya :
1.
2.
3.
4.

Pilih menu tools.


Pilih data analysis.
Pilih Correlation.
Klik ok.

Setelah muncul kotak dialog :


Pada input range, sorot pada range A2:B13.
Pada output range, ketik O2.
Klik ok.

14

Gambar proses pembuatan Korelasi (Gambar 1.4)

Gambar Korelasi (Gambar 1.5)


BAB III
15

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korelasi merupakan hubungan antara dua kejadian dimana kejadian yang satu dapat
mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain, Misalnya kejadian X mempengerahui
kejadian Y. Apabila dua variable X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variable
X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk memperkirakan/menaksir atau
meramalkan Y. ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan/taksiran mengenai
terjadinya suatu kejadian (nilai suatu variabel) untuk waktu yang akan datang.
Variable yang nilainya akan diramalkan disebut variable tidak bebas (dependent
variable), sedangkan variabel X yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan nilai
Y disebut variable bebas (independent variable) atau variable peramal (predictor) atau
seringkali disebut variable yang menerangkan (explanatory). Jadi jelas analisis
korelasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui suatu di luar hasil penyelidikan,
Salah satu cara untuk melakukan peramalan adalah dengan menggunakan garis
regresi. Untuk menghitung parameter yang akan dijadikan

dalam penentuan

hubungan antara dua variabel, terdapat beberapa cara, yaitu: koefisien detreminasi,
koefisien korelasi.

3.2 Saran
Makalah ini kami susun agar memberikan manfaat yang besar bagi para pembaca.
Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian sehingga dapat
memberikan lebih kejelasan bagi para pembaca tentang sub bab yang telah kami
bahas. Kemudian menurut hemat kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami berharap kesedian bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun, penulis harapkan semoga menjadi hasil yang terbaik
dan lebih sempurna di kemudian hari
DAFTAR PUSTAKA

16

https://lovelyyydee.wordpress.com/2014/04/09/contoh-makalah-statistika-regresidan-korelasi/
http://teratainear.blogspot.co.id/p/makalah-regresi-dan-korelasi.html
http://maimumedia.blogspot.co.id/2013/07/makalah-korelasi-dan-regresi.html

17

Anda mungkin juga menyukai