Sap 6
Sap 6
Nama
: Regata
NIM
: 1206205094
B. Komponen Afektif
Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merk tertentu merupakan afektif
dari sikap tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat
evaluatif sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan
menyeluruh.
Riset menunjukkan bahwa keadaan emosial ini dapat meningkatkan atau memperkuat
pengalaman positif maupun negative dan bahwa ingatan tentang pengalaman tersebut dapat
mempengaruhi apa yang timbul dipikiran dan bagaimana individu bertindak. Sebagai contoh,
ketika seorang wanita sedang mengalami kejenuhan, maka biasanya ia menghabiskan waktu nya
di salon atau belanja ke mall.
C. Komponen Konatif
Konasi merupakan komponen terakhir dari model sikap tiga komponen berhubungan
dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau
berperilaku dengan cara tertentu terhadap obyek sikap tertentu. Menurut beberapa penafsiran
komponen konatif mungkin mencakup perilaku sesungguhnya itu sendiri. Dalam riset pemasaran
dan konsumen komponen ini sering dianggap sebagai pernyataan maksud konsumen untuk
membeli. Skala maksud maksud pembeli digunakan untuk menilai kemungkinan konsumen
untuk membeli suatu produk atau berperilaku menurut cara tertentu.
Sebagai contoh, Sesuai dengan kategori yang dimenangkannya, Apple MacBook Pro
merupakan seri notebook yang menawarkan kekuatan unjuk kerja. Apple MacBook Pro adalah
notebook dengan display 17 inch dari Apple yang dibuat dengan mengandalkan kekuatan
prosesor Intel Core 2 Duo T770 (2,4 GHz) dengan kecepatan RAM maksimum 4 GB. Dengan
perpaduan tersebut, notebook ini menawarkan banyak keunggulan, mulai dari kekuatan unjuk
kerja, kecepatan hingga display layar yang bagus. Hal lain yang membuat notebook ini istimewa
adalah dimensinya yang tergolong tipis dan berat yang relatif ringan untuk notebook besar (17
inch) di kelasnya, yaitu hanya sekitar 3,08 kg.
Konsumen akan membeli produk dari banyaknya informasi yang mereka kethaui, apa
yang mereka anggap sebagai keistimewaan yang penting bagi mereka, dan kesadaran mereka
mengenai merk merk yang mempunyai sifat sifat berharga.
B. Model sikap terhadap perilaku
Model sikap terhadap perilaku merupakan sikap individu dalam berperilaku atau
bertindak terhadap obyek tertentu, dan bukannya sikap terhadap obyek itu sendiri. Teori model
tindakan yang beralasan, sebuah model sikap yang komprehensif dan integrative. Daya tarik
model sikap terhadap perilaku adalah bahwa model ini kelihatan agak lebih mendekati perilaku
yang sebenarnya daripada model sikap terhadap obyek.
C. Teori Model Tindakan yang Beralasan
Teori tindakan yang beralasan menggambarkan pengintegrasian komponen komponen
sikap secara menyeluruh kedalam struktur yang dimaksudkan untuk menghasilkan penjelasan
yang lebih baik maupun peramalan yang lebih baik mengenai perilaku. Seperto model sikap tiga
komponen dasar, teori tindakan yang beralasan menggabungkan komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen konatif tetapi ini diatur dengan pola yang berbeda dengan pola model tiga
komponen.
mengenai produk atau jasa, lebih besar kemungkinan mereka akan membentuk sikap
terhadapnya, baik positif maupun negative.
B. Sumber-sumber yang mempengaruhi pembentukan sikap
Pembentukan sikap dipermudah oleh pengalaman pribadi langsung dan dipengaruhi oleh
berbagai gagasan dan pengalaman teman-teman maupun pengaruh anggota keluarga dan
keterbukaan terhadap media massa. Dengan mengakui pentingnya pengalaman langsung, para
pemasar sering berusaha mendorong proses untuk mencoba berbagai produk baru dengan
memberikan kupon pengurangan harga beberapa sen atau pun berbagai contoh gratis. Sebagai
contoh, ketika membeli produk A (merupakan produk lama) sebanyak 2 buah akan mendapatkan
kan bonus prduk B (produk baru). Dalam hal tersebt, tujuan pemasar adalah untuk membujuk
konsumen mencoba produk dan kemudian menilainya. Jika produk tersebut ternyata mereka
sukai, maka para knsumen mungkin akan membentuk sikap positif dan mungkin akan membeli
produk tersebut.
Para pemasar semakin banyak menggunakan program pemasaran langsung yang sangat
terfokus untuk membidik relung konsumen yang kecil dengan berbagai produk dan jasa yang
sesuai dengan minat dan gaya hidup mereka. Para pemasar dengan sangat berhati hati
membidik konsumen atas dasar profil demografis, psikografis, atau geodemografis mereka
dengan berbagai penawaran yang sangat disesuaikan dengan selera masing masing relung dan
pesan pesan yang menunjukkan bahwa mereka mengerti kebutuhan dan keinginan khusus
mereka. Usaha pemasaran langsung mempunyai peluang yang sangat bagus untuk
mempengaruhi sikap para para konsumen dengan menyenangkan karena produk dan jasa yang
ditawarkan dan berbagai pesan promosi yang disampaikan dirancang dengan sangat teliti untuk
memanfaatkan berbagai kebutuhan dan perhatian masing masing segmen. Dengan demikian,
mereka mampu mencapai tingkat sukses yang lebih tinggi daripada pemasaran masal.
C.Faktor - Faktor Kepribadian
Kepribadian individu memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap. Sebagai contoh,
individu yang mempunyai kebutuhan yang tinggi akan kognisi (yaitu orang orang yang sangat
membutuhkan informasi dan menikmati berpikir) mungkin membentuk sikap yang positif dalam
menanggapi berbagai iklan atau direct mail yang kaya dengan informasi mengenai produk.
Sebaliknya, para konsumen yang relative rendah kebutuhan kognisinya lebih mungkin
membentuk sikap yang positif dalam menanggapi berbagai iklan yang menonjolkan model yang
menarik atau selebriti yang terkenal. Dengan cara yang sama, sikap terhadap berbagai produk
baru dan situasi konsumsi baru sangat dipengaruhi oleh karakteristik khusus para konsumen.
beralih terhadap berbagai penawaran khusus para pesaing dan berbagai bujukan lain yang
dimaksudkan untuk memenangkan mereka. Diantara strategi pengubahan sikap yag tersedia bagi
mereka : (1) mengubah fungsi motivasi dasar konsumen, (2) menghubungkan produk dengan
kelompok atau acara yang dikagumi, (3) memecahkan masalah dua sikap yang bertentangan, (4)
mengubah berbagai komponen model multi sifat, dan (5) mengubah keyakinan konsumen
berbagai merk pesaing.
Strategi kedua yang berorientasi kognitif untuk mengubah sikap dipusatkan pada upaya
mengubah keyakinan atau persepsi mengenai merk itu sendiri. Para pemasang iklan terus
menerus mengingatkan kita bahwa produk mereka lebih atau lebih baik atau paling baik
dari sudut beberapa sifat produk yang penting. Sebagai contoh, produk mama lemon, selain
dapat mencuci piring dan gelas, produk tersebut juga dapat mencuci yang untuk buah dan sayur.
C. Menambah Sifat
Strategi Kognitif yang lain adalah menambah sifat. Ini dapat dilakukan baik dengan
menambah sifat yang sebelumnya diabaikan maupun sifat yang menunjukan perbaikan atau
inovasi yang mengandung muatan tekhnologi.
Cara pertama, dengan menambahkan sifat yang sebelumnya diabaikan, digambarkan
dengan pendapat bahwa yogurt mempunyai lebih banyak potassium daripada pisang. Bagi para
konsumen yang tertarik untuk meningkatkan asupan potassium mereka, perbandingan yogurt
denganpisang mempunyai kekuatan untuk meningkatkan sikap mereka terhadap yogurt.
Cara kedua, penambahan sifat yang merefleksikan perubahan produk yang sebenarnya
atau inovasi tekhnologi akan lebih mudah dilakukan daripada menekankan sifat yang
sebelumnya diabaikan. Contohnya, produk Vaseline healthy white , yang mengandung SPF 24
yang berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari.
D. Mengubah Peringkat Penilaian terhadap Merk secara Keseluruhan
Strategi yang berorientasi kognitif yang lain berupa usaha untuk mengubah secara
langsung peringkat penilaian terhadap merk secara keseluruhan, tanpa berusaha memperbaiki
atau mengubah penilaian mereka terhadap salah satu sifat merk. Strategi tersebut sering
mengandalkan beberapa bentuk pernyataan global bahwa ini adalah merk dengan angka
penjualan terbesar atau merk yang dicoba ditiru oleh semua perusahaan lain atau pernyataan
sama yang memisahkan merk tersebut dari merk semua pesaingnya. Contohnya, produk
Blacberry, produk tersebut banyak ditiru oleh perusahaan mirip (dengan merk yang mirip
dengan blackberry), yaitu merk blueberry, redberry.
Para pakar persepsi diri telah mempelajari situasi dimana kesediaan konsumen menerima
persyaratan yang tidak terlalu penting dapat mempengaruhi kesediaan berikutnya atas
persyaratan yang lebih penting. Strategi ini biasanya disebut teknik langkah pertama untuk
masuk, didasarkan pada pemikiran bahwa individu melihat perilaku mereka sebelumnya dan
menyimpulkan bahwamereka adalah jenis orang yang berkata Yaterhadap persyaratan tersebut
(yaitu kepemilikan sifat internal).
Riset terhadap teknik langkah pertama untuk masuk menitikberatkan pada pemahaman
bagaimana insentif tertentu (misalnya, kupon potongan beberapa sen untuk jumlah yang
bervariasi) akhirnya mempengaruhi sikap konsumen dan perilaku membeli berikutnya.
C. Kepemilikan Sifat Terhadap Orang Lain
Disamping memahami teori persepsi diri, penting pila dipahami Kepemilikan Sifat
Terhadap Orang Lain, karena pendapat berbagai macam kemungkinan penggunaannya pada
perilaku konsumen dan pemasaran. Contohnya, seorang pramuniaga di toko A menawarkan
barang dagangan nya kepada konsumen, maka konsumen akan berusaha menentukan apakah
motif pramuniaga tersebut untuk kepentingan terbaik konsumen. Jika motif pramuniaga itu
dipandang menguntungkan, maka konsumen tersebut mungkin akan menanggapinya dengan
positif. Sebaliknya, konsumen mungkin menolak kata kata pramuniaga tersebut dan pergi
ketempat lain untuk melakukan pembelian.
D. Kepemilikan Sifat Terhadap Barang
Para peneliti konsumen juga tertarik pada Kepemilikan Sifat Terhadap barang barang
oleh konsumen karena produk (atau jasa) dapat dengan mudah dianggap sebagai barang
barang. Di bidang penilaian kinerja produk ini terdapat kemungkinan yang lebih besar untuk
membentuk kepemilikan sifat produk. Dalam hal ini, mereka dapat menghubungkan kinerja
produk yang sukses (atau gagal) dengan produk itu sendiri. Contohnya, seorang wanita kulitnya
terlihat lebih bersih dan cerah karena menggunakan produk Ponds.
Kekonsistenan dalam perasaan : Kesimpulan atau reaksi harus sama, bahkan ketika situasi pada
waktu terjadi berubah.
Konsensus : Tindakan tersebut dirasakan dengan cara yang sama oleh konsumen lain.