PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan
1.3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembangunan studi kelayakan simpang tak sebidang dan prarencana teknis mencakup antara lain :
a. Penentuan simpang tak sebidang yang terpilih yang paling layak secara
teknis dan ekonomis,
b. Penyusunan pra-rencana teknis untuk simpang tak sebidang yang terpilih.
BAB III
PENDEKATAN STUDI
3.1
Umum
3.2
Persilangan tidak sebidang diperlukan apabila tidak ada lagi solusi yang
efektif untuk meminimalkan tundaan yang terjadi pada suatu persimpangan. Konflik
arus lalu-lintas pada persimpangan dapat diminimalkan dengan pemasangan traffic
light atau membangun pulau-pulau jalan, bila kedua cara yang disebutkan ini tidak
lagi mampu menguangi tundaan secara berarti, maka jembatan layang merupakan
satu-satunya solusi, walaupun investasi awalnya lebih besar dibandingkan dengan
memasang traffic light maupun pulau-pulau jalan. Sesuai dengan kondisi lapangan,
perlu dipilih konstruksi jembatan layang yang mampu menjawab permasalahan di
lapangan dengan biaya yang seringan mungkin. Persilangan tidak sebidang
memiliki berbagai bentuk dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan,
selain memiliki perbedaan dalam hal biaya konstruksinya. Bentuk jembatan layang
ada beberapa, antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Trumpet,
Three Leg Directional,
One Quadrant,
Diamond
Single-Point,
Urban Interchange,
Partial Cloverleaf,
Full Cloverleaf,
All Directional Four Leg.
3.3
Konsep Pemecahan Permasalahan
3.3.1 Manajemen Lalu-Lintas
Manajemen lalu-lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu-lintas
dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada. Hal ini menyangkut
kondisi arus lalu-lintas dan juga sarana penunjangnya baik pada saat sekarang
maupun yang akan direncanakan.
Sasaran manajemen lalu-lintas adalah :
a. Mengatur dan menyederhanakan lalu-lintas dengan melakukan pemisahan
terhadap tipe, kecepatan, dan pemakaian jalan yang berbeda untuk
meminimumkan gangguan terhadap lalu-lintas.
b. Mengurangi tingkat kemacetan lalu-lintas dengan menaikkan kapasitas
atau mengurangi volume lalu-lintas pada suatu jalan.
c. Melakukan optimasi ruas jalan dengan menentukan fungsi dari jalan dan
control terhadap aktivitas-aktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan
tersebut.
Dalam kaitannya dengan permasalahan simpang pada ruas jalan mulai pasar
jatingaleh dan simpang tiga kaliwiru, pengaturan persimpangan sangat dibutuhkan,
dimana tujuan pengaturan tersebut ialah :
a. Keamanan
b. Memaksimalkan penggunaan kapasitas jalan yang tersedia
c. Meminimalkan tundaan arus yang melewati simpang
Oleh sebab itu dipakai prinsip-prinsip dasar pengaturan simpang antara lain :
a.
b.
c.
d.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS LALU-LINTAS