Anda di halaman 1dari 9

SAMBUTAN BUPATI TANAH LAUT DALAM

RANGKA
SYUKURAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPK-BLUD) RUMAH SAKIT

HADJI

BOEJASIN PELAIHARI
PELAIHARI, 07 FEBRUARI 2011
Diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
tahun

2005

Layanan

tentang

Umum

diamanatkan

Pengelolaan

(BLU)

adalah

Keuangan

Badan

sebagaimana

dalam Pasal 69 ayat (7)

23
yang

UU Nomor

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. PP tersebut


bertujuan

meningkatkan

pelayanan

publik

oleh

Pemerintah, karena sebelumnya tidak ada pengaturan


yang

spesisfik

mengenai

unit

pemerintahan

yang

melakukan pelayanan kepada masyarakat yang pada saat


itu bentuk dan modelnya beraneka macam.
Lebih jauh Pasal 68 dan Pasal 69 Undang-undang nomor
1

Tahun

Pemerintah

2004
yang

mengamanatkan,
mempunyai

bahwa

tugas

Instansi

dan

fungsi

memberikan pelayanan umum kepada masyarakat, dapat


diberikan fleksibilitas dalam Pola Pengelolaan Keuangan
dengan sebutan Badan Layanan Umum (BLU).
Peraturan Pemerintah Nomor
Pengelolaan

Keuangan

23

Badan

tahun 2005
Layanan

tentang
Umum,

Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin


Pelaihari

memberikan fleksisbilitas untuk menerapkan praktekpraktek

bisnis

yang sehat

bagi instansi pemerintah,

sebagai pengecualian dari ketentuan umum pengelolaan


keuangan negara. Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (PPK-BLU) merupakan contoh penerapan
pengelolaan keuangan berbasis kinerja pada instansi
pemerintah.
Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor
58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
menyatakan bahwa perangkat

daerah yang memiliki

spesifikasi teknis di bidang pelayanan umum berpotensi


untuk

dikelola

melalui

PPK-BLUD.

Peraturan Pemerintah Nomor


ditetapkan
tahun

Menindaklanjuti

58 Tahun 2005,

telah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomo 61

2007

tentang

Pedoman

Teknis

pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).


Adanya

flesibilitas

yang

diberikan

dan

tuntutan

peningkatan pelayanan publik, penetapan Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada yang akan
menerapkan PPK-BLUD

harus dilakukan

secara selektif

dan cermat. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61


tahun 2007

khususnya

dalam Pasal 4, mensyaratkan

substantif, teknis dan administratif dapat mengusulkan


kepada Kepala Daerah untuk menerapkan PPK-BLUD.
Perlu

disampaikan bahwa dalam

Direktur

RSUD

445/732.A/ RSUD. HB)

Hadji

menindaklanjuti Surat

Boejasin

tanggal

Pelaihari

Nomor

Oktober 2010 perihal

Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin


Pelaihari

permohonan untuk menerapkan PPK-BLUD, maka dengan


Surat Keputusan Bupati Tanah Laut
2010 tanggal Oktober
Dalam Penetapan

Nomor

Tahun

2010 telah dibentuk Tim Penilai

Status

BLUD

RSUD

Hadji

Boejasin

Pelaihari. Kepala Daerah membentuk Tim penilai untuk


meneliti dan menilai usulan penerapan, peningkatan,
penurunan, dan pencabutan status BLUD.
Tim

Penilai

mempunyai

menilai usulan
nantinya

tugas

untuk

penerapan PPK-BLUD.

disampaikan

kepada

meneliti

Hasil

Kepala

dan

penilaian

Daerah

dalam

bentuk rekomendasi. Penetapan status BLUD oleh Kepala


Daerah dilakukan setelah mendapatkan pertimbangan dari
Tim Penilai. Penetapan persetujuan penerapan PPK-BLUD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dan ayat
(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor

61 Tahun

2007 dapat berupa pemberian status BLUD penuh atau


status

BLUD

bertahap. Status BLUD

apabila persyaratan

di atas tadi

penuh

telah

diberikan

dipenuhi dan

dinilai memuaskan.
Berdasarkan hasil
RSUD

Hadji

penilaian Tim Penilai PPK-BLUD maka

Boejasin

status

BLUD

adalah

Penuh.

Kemudian berdasarkan hal tersebut, ditetapkanlah


Peraturan Bupati Nomor

95

Tahun

2010 tanggal

30 Desember 2010 tentang Penetapan Rumah Sakit


Umum Daerah Hadji Boejasin

Pelaihari sebagai

Badan Layanan Umum Daerah.

Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin


Pelaihari

Tujuan Penerapan PPK-BLUD ini adalah untuk


meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas
pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan masyarakat.
BLU diatur dalam beberapa peraturan perundangundangan yang secara khusus mengaturnya. Peraturan
tersebut antara lain yaitu :
1. Pasal
1 angka 23, Pasal 68 dan Pasal 69
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
2. PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
3. PP Nomor 65 Tahun 2005
tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
4. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
07/PMK.02/2005 tentang Persyartan Administratif
dalam rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan
Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
5. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan
Barang/ Jasa pada Badan Layanan Umum.
6. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
09/PMK.02/2006
tentang
Pembentukan Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum.
7. Per
aturan
Menteri
Keuangan
Nomor
10/PMK.02/2006 jo. PMK Nomor 73/PMK.05/2007
tentang
Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi
Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai
Badan Layanan Umum.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/
2006 tentang tata Cara penyusunan, Pengajuan,
Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin
Pelaihari

Penetapan dan Perubahan Rencana Bisnis dan


Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran
badan Layanan Umum.
9. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
109/PMK.05/2007
tentang
Dewan Pengawas
Badan Layanan Umum.
10.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
119/PMK.05/2007
tentang
Persyaratan
Administratif
dalam Rangka Pengusulan dan
Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
11.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
12.
Peraturan Menteri DNomor 109/PMK Negeri .
05/2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
13.
Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per50/PB/2007
tentang
petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum.
14.
Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per67/PB/2007 tentang
Tata Cara Pengintegrasian
Laporan Keuangan Badan Layanan Umum ke dalam
Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga.

Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun


2004 tentang Perbendaharaan Negara membuka
koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di
lingkungan pemerintah. Dengan pasal 68 dan,
Pasal 69 dan undang-undang tersebut, instansi
pernerintah yang tugas pokok dan fungsinya
memberi pelayanan kepada masyarakat dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin
Pelaihari

fleksibel dengan menonjolkan produktivitas,


efisiensi,
dan
efektivitas.
lnstansi
demikian,dengan sebutan umum sebagai Badan
Layanan Umum (BLU), diharapkan menjadi contoh
- konkrit yang menonjol dari penerapan
manajemen keuangan berbasis pada hasil
(kinerja).
Peluang

ini

kesempatannya

secara
bagi

khusus

disediakan

satuan-satuan

kerja

pemerintah yang melaksanakan tugas operasional


pelayanan publik (seperti layanan kesehatan,
pendidikan, pengelolaan kawasan, dan lisensi),
untuk membedakannya dari fungsi pemerintah
sebagai regulator dan penentu kebijakan. Praktik
ini telah berkembang luas di manca negara
berupa

upaya

pengagenan

(agencification)

aktivitas yang tidak harus dilakukan oleh lembaga


birokrasi

murni,

tetapi

dise1enggarakan

oleh

instansi yang dikelohi ala bisnis (business like)


sehingga pemberian layanan kepada masyarakat
menjadi lebih efisien dan efektif.
Di lingkungan pemerintahan di Indonesia,
terdapat banyak satuan kegiatan yang berpotensi
untuk dikelola lebih fektif melalui pola Badan
Layanan Umum, Di antara mereka ada yang
memperoleh imbalan dari masyarakat dalam
proporsi signifikan sehubungan dengan layanan
Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin
Pelaihari

yang diberikan dan ada pula yang bergantung


sebagian besar pada dana yang disediakan oIeh
APBN/APBD. Kepada mereka, terutama yang
selama ini mendapatkan hasil pendapatan dari
layanannya
dalam
porsi
signifikan,
dapat
diberikan keleluasaan dalam mengelola sumber
daya untuk neningkatkan pelayanan yang
diberikan.
Dengan
pola
pengelolaan
keuangan
BLU,
fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan
anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan
belanja,
pengelolaan
as,dan
pengadaan
barang/jasa.
Kepada
BLU
juga
diberikan
kesempatan
untuk
mempekerjakan
tenaga
profesional.
non
PNS
serta
kesempatan,
pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai
dengan
kontribusinya.
Tetapi
sebagai
pengimbang,BLU dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan dan penganggarannya, serta dalam
pertanggungjawabannya.
Dalam
Peraturan
Pemerintah ini, BLU wajib menghitung harga
pokok dari layanannya dengan kualitas dan
kuantitas yang distandarkan oleh menteri teknis
pembina.
Demikian.
pula
dalam
pertanggungjawabannya, BLU harus mampu
menghitung dan menyajikan anggaran yang
digunakannya dalam kaitannya dengan layanan
yang telah direalisasikan.Oleh karena itu, BLU
Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin
Pelaihari

berperan sebagai agen dari menteri/pimpinan


lembaga
induknya.
Kedua
belah
pihak
menandatangani kontrak kinerja (a contractual
performance
agreement),
di
mana
menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung
jawab atas kebijakan layanan yang hendak
dihasilkan,
dan BLU bertanggung jawab untuk
menyajikan layanan yang diminta.
Pola BLU tersedia untuk diterapkan oleh setiap
instansi pemerintah yang secara fungsional
menyelenggarakan
kegiatan
yang
bersifat
operasional. lnstansi dimaksud dapat berasal dari
dan berkedudukan pada berbagai jenjang .eselon
atau
non
eselon.
Sehubungan
dengan
itu,organisasi dan struktur instansi pemerintah
yang
berkehendak
menerapkan
PPK-BLU
kemungkinan memerlukan penyesuaian dengan
memperhatikan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah yang terkait.
Dengan demikian, BLU diharapkan tidak sekedar
sebagai
format
baru
dalam
pengelolaan
APBN/APBD, tetapi BLU diharapkan untuk
menyuburkan
pewadahan
baru,
bagi
pembaharuan manajemen keuangan sektor
publik, demi mcningkatkan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat.

Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin


Pelaihari

Pelaihari, 02 Februari 2011


Bupati Tanah Laut,
H. ADRIANSYAH

Sambuta Bupati tentang Penerapan PPK-BLUD RSUD H.Boejasin


Pelaihari

Anda mungkin juga menyukai