Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kerja Praktik

PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

BAB 2
BAHAN BAKU DAN PRODUK
Setiap industri menggunakan bahan baku yang tersedia di alam, baik secara
langsung yaitu diambil langsung dari alam maupun secara tidak langsung yaitu
diambil dari produk industri lain. Bahan baku yang digunakan dapat berbentuk zat
padat, cair dan gas. Setelah melalui proses, dihasilkan produk berupa bahan
setengah jadi dan bahan jadi. Selain itu, digunakan juga bahan penunjang untuk
berbagai keperluan dalam proses tertentu. Berikut dijelaskan penggunaan bahan
baku dan bahan penunjang di PT. Indonesia Power UPJP Kamojang.
2.1 Bahan Baku
Pada pembangkit listrik di PT. Indonesia Power UPJP Kamojang digunakan bahan
baku yaitu uap panas bumi (steam). Uap panas bumi diperoleh dari sumur
produksi (production well) milik PT. Pertamina Geothermal Energy dengan
membelinya. Adapun spesifikasi uap panas sesuai dengan perjanjian sebagai
berikut.
Tabel 2.1 Spesifikasi kualitas uap sesuai perjanjian antara PT. Indonesia Power
UPJP Kamojang dan PT. Pertamina Geothermal Energy
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Parameter Kualitas Uap


Tekanan
Temperatur
Wetness
Total Dissolved Solids
(TDS)
Gas Tak Larut (NCGS)
Silika (SiO2)

Satuan

Nilai

Bar (gauge)
o
C
%

6,5
161,9
<1

mg/L

% berat
mg/L

<1
<1

Rata-rata konsumsi uap total untuk unit 2 sebesar 460 ton/jam dan unit 3
sebesar 450 ton/jam. Adapun hasil analisa bahan baku uap yang diambil sebelum
masuk separator pada tanggal 4 Mei 2015, antara lain sebagai berikut.

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
2.1.1

Hasil Analisa Uap Unit 1


2.1.2
2.1.3

2.1.4

Unit 1 tidak beroperasi.

Hasil Analisa Uap Unit 2


2.1.5

Tabel 2.2 Hasil analisa uap sebelum masuk separator oleh


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.6

2.1.10

2.1.7

Parameter

2.1.11 pH
2.1.15 Total

2.1.14

Dissolved
Solids

2.1.8

2.1.9

2.1.12
-

2.1.13
4

2.1.16

2.1.17

2.1.20

2.1.21

(TDS)
2.1.18

2.1.22

2.1.26

2.1.30

2.1.34

2.1.38

2.1.19 Temperatu

2.1.23 Tekanan

2.1.27 Chlorida

2.1.31 Silika
(SiO2)

2.1.35 Total Besi

2.1.39 Sulfida
(H2S)

2.1.24

2.1.25

2.1.28

2.1.29

2.1.32

2.1.33

2.1.36

2.1.37

2.1.40

2.1.41

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.42
2.1.43 Tabel 2.3 Hasil analisa uap sebelum masuk separator oleh
PT. Geoservice Indonesia
2.1.44

2.1.45 Paramete
r

2.1.48

2.1.49 pH
(25oC)
2.1.53 Total

2.1.52

Dissolve
d Solids

2.1.46

2.1.47

2.1.50
-

2.1.51
4

2.1.54

2.1.55

2.1.58

2.1.59

2.1.62

2.1.63

2.1.66

2.1.67

<

2.1.70

2.1.71

<

(TDS)
2.1.56

2.1.60

2.1.64

2.1.68

2.1.57 Sulfida
(H2S)

2.1.61 Fe

2.1.65 Ca

2.1.69 Mg

2.1.74

2.1.72

2.1.76

2.1.73 Chlorida

2.1.77 Silika
(SiO2)
2.1.81 Total

2.1.80

Hardnes

2.1.84

s
2.1.85 Komposi

2.1.75
1

2.1.78

2.1.79

<

2.1.82

2.1.83

<

2.1.86

2.1.87

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
si Gas

2.1.89

2.1.90

2.1.92

2.1.93

2.1.95

2.1.96

2.1.98

2.1.99

2.1.101

2.1.102

<

2.1.104

2.1.105

2.1.107

2.1.108

2.1.110

2.1.111

2.1.113

2.1.114

2.1.116

2.1.117

2.1.119

2.1.120

<

Kering:

CO2

H2S

NH3

H2

2.1.100
O2

2.1.103
Ar

2.1.106
N2

2.1.109
CO

CH4

C2H6

C3H8

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.121
C4H10

2.1.124
C5H12

2.1.127
H2O

2.1.122

2.1.123

<

2.1.125

2.1.126

<

2.1.128

2.1.129

2.1.130
2.1.131

Hasil Analisa Uap Unit 3


2.1.132

Tabel 2.4 Hasil analisa uap sebelum masuk


separator oleh PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.133

2.1.134

P
arameter

2.1.137

2.1.138

p
H

2.1.142

2.1.135

2.1.136

2.1.139
-

2.1.140
5

T
otal

2.1.143

2.1.144

Dissolve

2.1.147

2.1.148

2.1.141

d Solids
(TDS)
2.1.145

2.1.146

T
emperatu

r
2.1.149

2.1.150

T
ekanan

2.1.153

2.1.154

C
hlorida

2.1.157

2.1.158

2.1.151

2.1.152

2.1.155

2.1.156

2.1.159

2.1.160

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
ilika

2.1.163

2.1.164

2.1.167

2.1.168

(SiO2)
2.1.161

2.1.162

T
otal Fe

2.1.165

2.1.166

S
ulfida
(H2S)

2.1.169
2.1.170
2.1.171

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
2.1.172

11

Tabel 2.5 Hasil analisa uap sebelum masuk


separator oleh PT. Geoservice Indonesia

2.1.173

2.1.174

P
arameter

2.1.177

2.1.178

p
H (25oC)

2.1.182

2.1.175

2.1.176

2.1.179
-

2.1.180
4

T
otal

2.1.183

2.1.184

Dissolve

2.1.187

2.1.188

2.1.191

2.1.192

2.1.195

2.1.196

<

2.1.199

2.1.200

<

2.1.181

d Solids
(TDS)
2.1.185

2.1.186

S
ulfida
(H2S)

2.1.189

2.1.190

F
e

2.1.193

2.1.194

C
a

2.1.197

2.1.198

M
g

2.1.201

2.1.202

C
l

2.1.205

2.1.206

S
ilika

2.1.203

2.1.204
1

2.1.207

2.1.208

<

2.1.211

2.1.212

<

(SiO2)
2.1.209

2.1.210

T
otal
Hardnes

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

11

s
2.1.214
2.1.213

K
omposisi
Gas

2.1.215

2.1.216

2.1.218

2.1.219

2.1.221

2.1.222

2.1.224

2.1.225

2.1.227

2.1.228

2.1.230

2.1.231

<

2.1.233

2.1.234

2.1.236

2.1.237

2.1.239

2.1.240

2.1.242

2.1.243

2.1.245

2.1.246

Kering:
2.1.217
CO2

2.1.220
H2S

2.1.223
NH3

2.1.226
H2

2.1.229
O2

2.1.232
Ar

2.1.235
N2

2.1.238
CO

2.1.241
CH4

2.1.244
C2H6

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.247
C3H8

2.1.250
C4H10

2.1.253
C5H12

2.1.256
H2O
2.1.259

11

2.1.248

2.1.249

<

2.1.251

2.1.252

<

2.1.254

2.1.255

<

2.1.257

2.1.258

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

2.1.261

12

2.1.260
Gambar 2.1 Tempat pengambilan sampel bahan baku uap sebelum
masuk ke separator

2.1.262

2.1.263
2.1.264

Gambar 2.2 Pengambilan sampel bahan baku uap

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang

13

2.2 Bahan Penunjang


2.3 Bahan penunjang yang digunakan dalam pembangkit tenaga listrik unit
PLTP Kamojang yaitu caustic soda (NaOH) untuk menjaga pH pada
basin cooling tower supaya berada pada rentang 6,8 7,2 yang diukur
dengan pH meter dan dikendalikan secara otomatis dari ruang kontrol.
2.4
Konsentrasi NaOH yang dipakai sebagai penetralisir
keasaman adalah 48%. Jika pH meter menunjukan pH kurang dari 6,8
maka katup aliran NaOH akan otomatis terbuka dan akan manutup
kembali jika pH sudah sesuai dengan yang diharapkan. Rata-rata
kebutuhan NaOH per hari dalam sebulan untuk unit 2 adalah sebanyak
161,03 liter, sedangkan unit 3 sebanyak 161 liter NaOH. Unit 1 sedang
tidak beroperasi karena sedang recovery.

2.5
2.6 Gambar 2.3 Tangki NaOH 48%
2.7

2.8
2.9 Gambar 2.4 pH meter pada basin cooling tower

Laporan Kerja Praktik


PT. Indonesia Power UPJP Kamojang
2.10

14

Produk
2.11

Produk yang dihasilkan dari unit PLTP UPJP Kamojang berupa

energi listrik dengan kapasitas total 110 MW yang dihasilkan dari 2


unit karena unit 1 sedang tidak beroperasi sehingga dihasilkan dari unit
2 dan 3, masing-masing sebesar 55 MW. Produk yang dihasilkan dijual
ke PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero yang selanjutnya oleh
PLN didistribusikan untuk kebutuhan listrik Jawa-Bali.

Anda mungkin juga menyukai