Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME MATERI KULIAH FARMAKOGNOSI DAN FARMASI

BAHAN ALAM
TEKNOLOGI PROSES PEMBUATAN OBAT HERBAL

NAMA

: Zara Fushilla Herlian

NPM

: 260110150072

KELAS

: B 2015

Prof. Dr. Moelyono Moektiwardoyo, MS., Apt.


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

TEKNOLOGI PROSES PEMBUATAN OBAT HERBAL


Terdapat dua proses dalam pembuatan obat herbal yaitu :
1. Penyiapan simplisia sebagai bahan awal obat herbal
a. Budidaya
Meliputi penyediaan bibit, penanaman dan pemanenan
b. Proses Pasca Panen
Meliputi pengeringan, penyimpanan dan standarisasi. Pada proses
pengeringan dilakukan penentuan susut pengeringan dan kadar air.
Proses standarisasi harus dilakukan sesuai dengan Farmakope Herbal
Indonesia
2. Proses pembuatan ekstrak sebagai bahan untuk sediaan obat herbal terstandar
dan fitofarmaka
a. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh
kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan.
b. Pelarut untuk Ekstraksi
Pelarut yang digunakan yaitu etanol, air dan campuran air-etanol.
c. Metode Ekstraksi
Berdasarkan suhu
1) Ekstraksi dingin
Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia
dengan menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur ruangan
Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang
selalu baru, yang umumnya dilakukan pada
temperatur ruangan.
2) Ekstraksi panas
Infundasi

Adalah sedian cair yang dibuat dengan menyari


simplisia nabati dengan air pada suhu 90 oC
selama 15 menit
Dekoktasi
Dekok adalah infus dengan waktu yang lebih
lama (30 menit)
Soxhletasi
Sokletasi adalah ekstraksi yang menggunakan
pelarut yang selalu baru yang umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut yang

relatif konstan dengan adanya pendingin balik.


Berdasarkan kesinambungan
1) Perkolasi
2) Soxhletasi

Bentuk sediaan yang dapat dibuat dari bahan herbal adalah sediaan
liquid, seperti sirup, sirup kering, suspensi, dan emulsi. Sediaan solid, seperti
kapsul, tablet, dan granul instan. Dan semi solid, seperti krim, salep dan gel.
Untuk analisis yang dapat dilakukan untuk uji bahan herbal, dilakukan
secara kimia dan fisika. Analisis kimia yaitu, secara kualitatif, kuantitatif, dan
kestabilankimia. Sedangkan analisis fisikanya yaitu, organoleptic dan
kestabilan secara fisika.

Anda mungkin juga menyukai