Anda di halaman 1dari 21

A.

Pembahasan
1. PROGRAM KELOMPOK
a. Program fisik
1) Plangisasi jalan
Program Kelompok Plangisasi ini dilakukan di pedukuhan
Klopo 10 dari RT 19 sampai RT 23. Sebanyak 11 tiang dan 4 papan
nama. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memudahkan orang
baru dalam mencari rumah tokoh masyarakat atau tempat tertentu.
Dalam pelaksanaanya kegiatan ini diawali dengan meminta izin
kepada Bapak Dukuh Klopo 10 kemudian mulai membuat
plangisasi dengan proses pemotongan kayu, mengamplas kayu
yang sudah di potong, kemudian dilakukan pengecatan dan
membuat tulisan yang sudah di cetak dengan cara di pilok. Setelah
selesai semuanya baru di lakukan pemasangan di lingkungan
masyarakat sesuai dengan letak RT, RW maupun letak Kepala
Dusun

dan

Kepala

Desa.

Kegiatan

ini

bertujuan

untuk

mempermudah masyarakat untuk mencari informasi ketika


mempunyai kepentingan dengan tokoh-tokoh Klopo 10. Hasil
plangisasi yang telah di buat berjalan dengan lancar walaupun ada
sedikit kendala yang di hadapi. Kendala yang hadapi yaitu
keterbatasan kemampuan dalam kegiatan tukang menukang, serta
bahan yang di pakai yakni kayu, bisa bertahan hanya beberapa
tahun saja, sehingga saat rusak harus diperbaiki bahkan di ganti
dengan baru. Sebaiknya kelak plang dibuat menggunakan besi,
agar bisa bertahan lebih lama, serta pembuatan plang di perbanyak
untuk daerah-daerah tertentu yang dianggap penting.
2) Pembuatan nomor rumah
Program kerja pembuatan nomer rumah belum terlaksana
semuanya, sampai pada pembuatan laporan ini desain nomor
rumah sudah di buat dan sudah di cetak menggunakan kertas stiker.
Data nomor rumah yang di peroleh semetara ini hanya dari RT 22.

3) Kerja bakti
kerja bakti merupakan salah satu program yang menounyai
tujuan utnuk menjaga kebersihan lingkungan. dalam pelaksanaanya
kerja bakti di Padukuhan Klopo 10 seharusnya dilaksanakan setiap
dua minggu sekali secara bergantian setiap RT. Namun, pada
pelaksanaannya kerja bakti jarang dilaksanakan dikarenakan
Kepala Dukuh yang kurang aktif mengajak warga untuk kerja
bakti. Selain itu, waktu yang telah ditentukan untuk kerja bakti
banyak yang bersamaan dengan kegiatan pedukuhan lain seperti,
pentas seni, jalan sehat dan enam masal, dan sebagainya. Pada saat
pelaksanaan kegiatan kerja baktipun warga kurang berpartisipasi,
hanya orang-orang tertentu saja yang ikut dalam kegiatan kerja
bakti. Sebaiknya kegiatan kerja bakti di jadwalkan yang berisi
waktu pelaksanaan kegiatan dan nama warga yang wajib hadir, dan
akan di bantu lain yang berpartisipasi kerja bakti secara sukarela.
Kemudian untuk warga yang tidak hadir wajib dikenai denda.
4) Revitalisasi lapangan voli
Maksud dari kegiatan ini untuk meningkatkan fasilitas
lapangan bola voli supaya salah satu olahraga yang ada bisa
berkembang dengan baik. Kegiatan olahraga tidak sekedar
dilakukan untuk tujuan rekreasi dan pengisi waktu yang luang akan
tetapi dituntut prestasi yang optimal. Prestasi yang tinggi dapat
dicapai dengan latihan yang sistematis dan dilakukan secara terus
menerus disertai pengawasan dan bimbingan pelatih yang
professional. Tujuanya adalah dengan adanya fasilitas ini akan
menumbuhkan semangat untuk mengikuti kegiatan olahraga.
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Klopo 10 khusus nya para
pemuda dan anak-anak.
Kegiatan ini dilaksanakan revitalisasi ini dilakukan pada
hari minggu, 24 Juli 2016. Kegiatan ini dilakukan di lapangan voli
Klopo 10. Kegiatan penyegaran ini juga dibantu oleh beberapa
pemuda warga Klopo 10 yang berjumlah sekitar 20 orang.

Mahasiswa KKN dan pemuda warga Klopo 10 saling membantu


membersihkan lapangan dan membuat garis lapangan dengan
menggunakan tali. Setelah selesainya kegiatan ini, diharapkan
masyarakat Kopo 10 lebih peduli terhadap sarana olahraga yang
mereka pakai, serta melakukan penyegaran, agar kegiatan olahraga
mereka berjalan dengan baik dan didukung oleh sarana dan
prasarana yang baik pula. Faktor penghambat dalam kegiatan ini
yaitu tanah yang di gunakan untuk lapangan masih berada di
halaman rumah warga sehingga pembuatan garis yang dilakukan
hanya dengan tali dan mengecat ulang tiang.
b. Program non fisik
1) Sosialisasi program kerja KKN
Kegiatan sosialisasi rencana program kerja KKN ini
dilaksanakan pada hari Sabtu 16 Juli 2016. Kegiatan ini
dilaksanakan di mushola yang di hadiri oleh 38 warga beserta
ketua RT dan RW di padukuhan Klopo 10. Kegiatan sosialisasi
Program KKN ini diawali dengan penyampaian seluruh rencana
program kerja KKN selama 2 bulan. Kemudian dilanjutkan diskusi,
pemberian saran dan tanggapan terhadap rencana program KKN
yang akan dilaksanakan selama 2 bulan tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi
antar mahasiswa dengan masyarakat, serta masyarakat mengetahui
rencana program kerja KKN yang akan dilaksanakan. Sehingga
diharapkan silaturahmi antar mahasiswa dan masyarakat terjaga
harmonis. Serta terkait dengan rencana program kerja KKN,
masyarakat mengetahui dan mau berpartisipasi dalam programprogram kerja KKN selama 2 bulan tersebut.
Kendalanya adalah pada saat kegiatan turun

hujan,

sehingga suara kurang terdengar, padahal dari tim KKN tidak


menggunakan microphone. Hanya beberapa warga terutama warga
yang berada di dalam mushola saja yang mendengarkan diskusi

program kerja yang dilakukan. Solusinya jika akan melakukan


sosialisasi harus menggunakan peralatan yang memadai misalkan
saja mic dan sound, untuk mempermudah komunikasi pada saat
kegiatan.
2) Pendataan penduduk
Kegiatan

pendataan

penduduk

ini

dilakukan

untuk

membantu memperbaharui data masyarakat di padukuhan Klopo


10. Pada tahap pertama/ persiapan, anggota kelompok menemui
Kepala Dukuh, Ketua RT, dan Kader di Klopo 10 untuk meminta
pertimbangan pengambilan data. Dikarenakan mata pencaharian
penduduk Klopo 1 yang beragam, Tim KKN UNY 242D kesulitan
untuk memilih waktu yang tepat untuk mendatangi rumah per
rumah. Berdasarkan masalah tersebut, kami berinisiatif untuk
mengumpulkan kartu keluarga setiap rumah. Mekanisme pendataan
penduduk adalah dengan melakukan pembagian tugas setiap RI
didata oleh dua orang anggota kelompok. Namun terkhusus RT 19
dan 20 dijadikan satu dan direkap oleh dua orang anggota karena
jumlah penduduknya paling sedikit. Sebelum dilakukan perekapan
kartu keluarga, nomor kartu keluarga diurutkan terlebih dahulu dari
yang paling kecil ke besar baru setelah itu direkap. Data yang
direkap meliputi, Nomor kartu keluarga, nama anggota keluarga,
jenis kelamin, agama, tempat tanggal lahir, ststus dalam keluarga,
pendidikan, pekerjaan, dan kewarganegaraan.
3) Peringatan hari kemerdekaan
Dalam acara memperingati hari Kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke 71 ini karang taruna dan mahasiswa KKN
membentuk rapat untuk membahas lomba-lomba dan penentuan
seksi-seksi panitia lomba, setelah hari berikutnya menyusun dana
yang dibutuhkan serta membentuk bagan dan peraturan dalam
pertandingan voli. Pelaksanaan lomba di laksanakan tanggal 2-4
Agustus 2016 tempat di lapangan voli, pelaksanaan lomba berjalan
dengan lancar banyak warga yang antusisas mengikuti perlombaan

yang di lombakan. Kendala yang di alami saat perlombaan yaitu


beberapa peserta yang mengikuti lomba datang terlambat sehingga
harus menunggu untuk di mulai perlombaan serta ada beberapa
perlombaan

yang

aturannya

kurang

jelas,

sehingga

membingungkan pihak peserta dan pihak panitia juga. Solusi yang


bisa diberikan, sebaiknya sebelum kegiatan lomba di laksanakan,
diadakan gladi resik atau rapat untuk memantau persiapan lomba,
mulai dari sarana prasana lomba, jumlah peserta dan peraturan
lomba. Saat sudah tiba pelaksanaan lomba, panitia harus tegas
dengan peraturan yang telah di buat, dan juga menaati waktu yang
telah dibuat sehingga tidak akan terjadi kemoloran waktu.
Kegiatan malam tirakatan yang di laksanakan pada tanggal
16 Agustus 2016 di RT 21. Kendala dalam malam tirakatan ini
yaitu acara tirakatan yang di laksanakan ini secara bersamaan satu
pedukuhan sehingga dari mahasiswa KKN sendiri harus di bagi
untuk berpartisipasi dalam setiap RT dalam acara malam tirakatan.
Sebaiknya ada insiatif dari kepala dukuh untuk mengadakan
kegiatan tirakatan secara bersamaan dengan semua RT.
4) Jalan sehat dan senam masal
Kegiatan senam masal dan jalan santai bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, menjalin ikatan sosial
antar warga pedukuhan Klopo 10 dengan mahasiswa KKN, dan
menjelajahi lingkungan sekitar Dusun Klopo 10. Warga sangat
antusias mengikuti acara ini begitu pula mahasiswa KKN. Acara
ini dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2016, berlangsung pukul
06.00 sampai 11.00 WIB. Jalan santai mulai start pukul 06.30 dan
finish 07.30 WIB dengan start dan finish lapangan Voli Klopo 10.
Dalam perjalanan peserta diberikan kupon untuk pengundian
doorprize.
Setelah sampai di finish acara dilanjutkan dengan
pembagian

sebagian hadiah untuk lomba anak yang sudah

dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT RI. Kemudian

pembagian doorprize yang mana sumber dana doorprize berasal


dari swadana mahasiswa dan sumbangan tokoh masyarakat
pedukuhan Klopo 10. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, warga
sangat antusias dan bersemangat mengikuti jalan sehat, walaupun
pada awalnya anak-anak sulit dikondisikan karena berlarian dan
kejar-kejaran. Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan psikologis warga terutama anak-anak,
menjernihkan pikiran dan mempererat hubungan antara warga
Dusun Klopo 10 dan Mahasiswa KKN. Kendala kegiatan ini
adalah kurangnya koordinasi untuk pembagian tugas antara KKN
dan karang taruna, hal ini menyebabkan pembuatan dan
penempelan brosur menjadi double, kemudian hampir saja
pembuatan banner juga double. Selain itu perbedaan pendapat
antara karang taruna dan KKN juga terjadi, yang menyebabkan
pada saat kegiatan tidak ada hiburan, jadi setelah selesai jalan sehat
hanya pembagian doorprice. Kegiatan tersebut dianggap sangat
monoton bagi pihak KKN, namun tidak bagi pihak karang taruna,
karena

mereka

ingin

kegiatan

cepat

selesai

agar

dapat

mempersiapkan pentas seni di malam harinya. Solusinya setiap


anggota harus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik
serta menghargai pendapat satu dengan yang lain.
5) Malam perpisahan
Malam perpisahan ini dilakukan dimana kegiatan KKN ini
telah selesai. Dalam kegiatan ini akan di rencanakan beberapa
acara untuk memeriahkan pada malam perpisahan. Sebelum
sampai pada malam perpisahan kami mahasiswa KKN 242D telah
melakukan 1x pertemuan yaitu untuk membahas persiapan maupun
susunan acara, waktu dan tempat serta kenang-kenangan yang akan
dilaksanakan.
6) Takbiran
Belum terlaksana.
c. Program tambahan

1) Karnaval
Karnaval merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
memeriahkan hari ulang tahun republik Indonesia. Kegiatan
karnaval yang diikuti oleh Pedukuhan Klopo 10 hanya untuk
tingkat kecamatan saja. Pada kegiatan karnaval tingkat kecamatan
rute yang digunakan dimuali dari depan kantor kecamtan sebagai
strat ke timur sampai perempatan nagung keutara menuju stadion
cangkring kemudian ke barat masuk desa sanggrahan kidul dan
keselatan sampai pertigaan toko TOMIRA. Setelah sampai
pertigaan dekat toko TOMIRA peserta karnaval diarahkan menuju
garis finish yaitu di Pasar Bendungan Lama.
Kendala

yang

dihadapi

selama

kegiatan

karnaval

berlangsung adalah macetnya jalan akibat tidak ditutupnya jalan


raya sepanjang rute karnaval, sehingga harus berbagi dengan
pengendara kendaraan bermotor dari arah berlawanan. Maka untuk
tahun depan sebaiknya panitia diharapkan dapat bekerja sama
dengan pihak kepolisian supaya selama keiatan karnaval jalan
dapat di tutup dengan harapan karnaval tidak tertunda akibat
macet.
2) Pentas seni
Pentas seni merupakan bagian dari rangkaian acara
peringatan HUT RI yang mempunyai

tujuan sebagai sarana

hiburan warga dan untuk mempererat tali silaturahim. Acara ini


dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2016 di lapangan voli pada
pukul 18.30 sampai 00.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan adalah
menampilkan gerak lagu anak-anak PAUD, gedrug dan dilanjutkan
dangdutan sampai larut malam. Kegiatan diikuti lebih dari 300
orang. Kegiatan pentas seni adalah program kerja KKN dan
pemuda, sayangnya kurang koordinasi antara KKN dan karang
taruna, sehingga pembagian tugas kurang jelas, misalkan saja pada
saat menghias panggung dan membungkusi snack untuk para tamu
undangan.

Saran untuk kegiatan ini, mengingat yang menonton pentas


seni adalah masyarakat umum dan anak-anak, maka saat mencari
penyanyi dangdut hendaknya di beritahu untuk menggunakan
pakaian yang lebih sopan dan tampil lebih malam lagi, sehingga
anak-anak tidak banyak yang menonton.
3) Pembuatan peta wilayah
Belum terlaksana.
4) Sosialisasi kesehatan reproduksi dan HIV/ AIDS
Program ini tidak terlaksana karena quota sosialisasi dari
dinas kesehatan untuk melakuhkan sosialisasi sudah penuh.
5) Renovasi PAUD
Program kerja ini tidak terlaksana karena sampai pada
pembuatan laporan, pihak PAUD tidak melakukan koordinasi
dengan mahasiswa KKN lagi.
d. Program insidental
1) Syawalan PAUD
Syawalan adalah program tambahan yang di lakukan oleh
tim KKN UNY dikarenakan juga waktu pelaksanaan KKN setelah
lebaran idul fitri maka sebagai umat muslim kita wajib
bersilaturahmi antar umat muslim di sekitar kita supaya tali
persaudaraan kita tetap terjaga dan harmonis. Setelah syawalan
dilanjutkan dengan diskusi membahas outbond yang akan di
laksanakan di bantul. Kendala dalam kegiatan ini yaitu banyaknya
warga yang masih berlibur sehingga yang menghadiri syawalan
hanya sebagian wali murid dan pengurus PAUD saja. Solusinya
adalah kegiatan syawalan dilaksanakan pada hari libur, misalnya
hari minggu.

2) Pengajian

Kegiatan pengajian dilaksanakan dua kali, yaitu pada


tanggal 29 Juli 2016 dan pada tanggal 20 Agustus 2016. Kegitan
pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Allah SWT, dan juga dapat dijadikan sebagai
sarana silaturahmi bagi anggota KKN terhadap warga Klopo 10
yang mengikuti pengajian. Pengajian pertama tanggal 29 Juli 2016
dilaksanakan di masjid Asy Shakur yang dihadiri oleh remaja
masjid. Dalam pengajian ini dilaksanakan pembacaan tahlil
kemudian dilanjutkan dengan pengajian. Kegiatan pengajian
berjalan dengan lancar dan khidmad.
3) Rapat karang taruna
Rapat karang taruna pada hari Minggu 31 Juli 2016 pukul
19.00 21.00 rapat diawali dengan perkenalan dari pengurus
karang taruna dan anggota tim KKN UNY, dilanjutkan dengan
pembahasan mengenai acara penikahan yang bertempat di rumah
mbak ayu di RT 22, rapat membahas sinoman yang dilakukan pada
tanggal 5-7 Agustus 2016. Kendala yang dialami saat rapat banyak
waktu terbuang, karena pembagian jatah sinoman, sehingga peserta
rapat karang taruna mengobrol sendiri, hanya beberapa orang yang
terlihat berfikir dan bekerja dalam pembagian tugas. Sebaiknya,
pembagian tugas dibahas bersama-sama, tidak hanya tugas
beberapa orang saja.
4) Sinoman
Kegiatan Sinoman ini diawali dengan rapat untuk
menentukan jadwal sinoman baik untuk pemuda karang taruna
maupun anggota KKN. Sinoman dijadwalkan mulai dari tanggal 5
Agustus 2016 sampai dengan puncak acara pada tanggal 7 Agustus
2016. Dalam kegiatan sinoman ini, terdapat beberapa tugas yaitu,
menyajikan makanan, mengambil piring dan gelas kotor, juga
merapikan kembali meja yang telah digunakan untuk menjamu
para tamu undangan. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya
koordinasi antar pemuda sehingga pada saat shift pagi sampai

siang hanya sedikit pemuda yang datang untuk nyinom sehingga


kewalahan melayani tamu undangan. Selain itu, pada hari jumat
dan sabtu adalah hari sekolah jadi, pemuda yang datang hanya
sedikit. Sebaiknya pada saat pembagian kerja, pemuda pemudia
yang tidak bekerja dan tidak sekolah di berikan pada shift pagi dan
yang sekolah pada shift siang atau malam.
5) Pertemuan pande besi
Pertemuan rapat pande besi pada hari Minggu, 14 Agustus
2016 pukul 19.30 22.00 yang dilaksanakan di rumah Kepala
Desa Bendungan yaitu Bapak Mujiyo. Rapat ini dihadiri oleh
anggota pande besi dari warga Klopo 10 dan perwakilan Kepala
Dukuh dari dusun Sanggrahan Kidul dan Bedungan Lor. Hasil dari
rapat pande besi yaitu membahas anggaran dana bantuan dan
tempat penempatan barak pande besi yang baru. Barak pande besi
yang lama belokasi di RT 20 Klopo 10, anggaran dana bantuan
dialokasikan untuk membangun barak pande besi yang baru, yaitu
berlokasi di RT 22 dan dijadikan barak pande besi tetap untuk para
pengrajin pande besi Klopo 10.
6) Kerajinan
Kegiatan kerajinan tangan ini hanya berlangsung satu kali
yaitu pada tanggal 26 Agustus 2016. Kegiatan kerajinan tangan ini
bertujuan agar anak-anak khususnya bisa menciptakan suatu
kerajinan. Selain itu kegiatan kerajinan tangan ini juga dapat
menumbuhkan daya kreatifitas anak-anak terhadap kerajinan
tangan yang lainnya. Kegiatan kerajinan ini sangat antusias diikuti
oleh anak-anak. Kendala dari kegiatan ini adalah kurangnya
persiapan seperti memotong kertas crepe sebelumnya, sehingga
anak menunggu agak lama, selain itu kegiatan ini hanya dilakukan
sekali padahal anak sangat antusias dan selalu menanyakan kapan
kegiatan kerajinan tangan dilakukan lagi. Sebaiknya ada pihak
tertentu misalkan pemuda untuk melakuka kegiatan kerajinan
tangan lagi.

7) MAKRAB (Malam Keakraban)


Malam keakraban pada hari Sabtu, 3 September 2016 pukul
19.00-00.00 dilaksanakan di Dermaga Adikarta. Acara malam
keakraban ini dihadiri oleh 55 orang karang taruna dan 8 anggota
KKN UNY. Malam keakraban ini diisi dengan acara bakar-bakar
ayam, permainan, dan akustikan. Tujuan diadakannya malam
keakraban ini adalah untuk lebih mengakrabkan tali persaudaraan
antara karang taruna Klopo 10 dengan anggota KKN UNY.
Kendala yang dihadapi pada saat kegiatan yakni jadwal kegiatan
yang tidak tersusun secara sistematis menjadikan kegiatan tidak
teratur, contohnya diadakannya perkenalan dan games dadakan,
untung saja dari pihak KKN mempunyai berbagai permainan yang
bisa dilaukan untuk mengisi games, selain itu pada saat melakukan
games tidak semua anggota yang ikut, karena ada beberapa yang
menyiapkan makanan dan ada yang asyik sendiri dengan bermain
gitar dan menyanyi-nyanyi, kemudian acara yang awalnya akan
diisi akustikan dan pentas seni dari para anggotapun tidak jadi
dilakukan karena para anggota sudah asyik sendiri dengan
kegiatannya misalnya mengobrol, berfoto, dan jalan jalan di sekitar
dermaga. Solusinya jadwal kegiatan harus matang dan kegiatan
harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal tersebut.
2. PROGRAM INDIVIDU
a. Kelompok IPA
Kelompok IPA merupakan salah satu program individu yang
telah berjalan selama KKN di pedukuhan Klopo 10. Kelompok IPA
berisi kegiatan pembelajaran materi IPA khususnya untuk tingkat SMP
yang dikemas kedalam kegiatan praktikum yang menarik dan tidak jauh
dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diselenggarakan untuk
meningkatkan minat dan rasa ingin tahu anak dalam belajar IPA.
Kegiatan ini telah terselenggara sebanyak 5 kali dengan 2 tema
besar yaitu balon ajaib dan roket air.

Pertemuan pertama anak diberikan sosialisai mengenai


kegiatan yang akan dilakuhkan dalam kelompok IPA meliputi alat dan
bahan. Pertemuan kedua menyampaiakn konsep reaksi asam basa yang
dikemas dalam tema balon ajaib. Kegiatan ini dilakukan dengan
melakukan pencampuran antara soda kue yang bersifat basa kuat
dengan cuka yang bersifat asam kuat sehingga menghasilkan gas berupa
CO2 yang dapat mengakibatkan balon mengembang tanpa ditiup.
Pertemuan ketiga menyampaikan konsep tekanan yang dikemas
kedalam tema roket air, pada pertemuan ini anak disampaikan
bagaimana cara membuat roket air sederhana. Pada pertemuan ini anak
membuat roket air sederhana sampai menempelkan sayap pada bodi
roket. Pertemuan keempat anak melanjutkan pembuatan roket bagian
atas (kepala) sampai dengan finishing. Pertemuan kelima anak diajari
bagaimana teknik meluncurkan roket.
Kendala yang dihadapi adalah mayoritas anak-anak yang ikut
dalam kegiatan kelompok IPA masih berada dalam jenjang sekolah
dasar sehingga tidak begitu detail untuk penyampaian materi IPA.
Sehingga untuk solusi kegiatan ini anak lebih ditekankan
kepada perasaan gembira sehingga dalam pembelajaran IPA kelak
mereka akan lebih tertarik dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
b. Belajar melalui alam
Belajar melalui alam merupakan salah satu program individu
yang telah berjalan selama KKN di pedukuhan Klopo 10. Belajar
melalui alam berisi kegiatan pembelajaran IPA untuk tingkat SD dan
SMP yang dikemas kedalam kegiatan jalan-jalan untuk mengamati
obyek obyek IPA baik obyek biotik dan abiotik. Kegiatan ini
diselenggarakan untuk meningkatkan sikap ilmiah diranah observasi
dengan memaksimalkan panca indra yang dimiliki.
Kegiatan ini telah terselenggara sebanyak 1 kali dimana dalam
pelaksanaanya anak-anak melakuhkan perjalanan dari lapangan volly
kemudian melewati jalan persawahan klopo 10 menuju Stadion
Cangkring dan pulang melewati pedukuhan sanggrahan kidul.

Sepanjang

perjalanan

anak-anak

diminta

menuliskan

dan

mendiskripsikan obyek yang diamati sebanyak mungkin.


kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah anak-anak
masih ada yang bingung untuk mendiskripsikan obyek yang mereka
amati.
Sehingga

solusi

dalam

kegiatan

ini

adalah

perlunya

penyampaian dengan kata kata yang mudah dipahami oleh anak-anak


seperti : menuliskan hal-hal yang disukai dari obyek yang dituliskan.
c. Pengenalan gerak dasar bola voli
Pengenalan gerak dasar permainan bola voli/ pelatihan voli ini
di laksanakan untuk mengembangkan bakat yang di miliki pada setiap
individu masyarakat karena kegiatan voli di pedukuhan Kloo 10 ini
rutin dilaksanakan setiap sore, akan tetapi beberapa anak anak yang ikut
dalam

kegiatan

tersebut

mengalami

cidera

karena

kurangnya

pemanasan maupun teknik yang dilakukan salah. Dengan adanya


kegiatan pengenalan gerak dasar permainan bola voli ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi warga masyarakat sehingga anak yang sudah
bisa bermain voli bisa mengembangkan bakatnya lagi dan yang belum
bisa akan menjadi bisa karena berlatih.
Kegiatan pengenalan gerak dasar permainan bola voli ini sudah
berjalan 3x pertemuan yang di laksanakan hari sabtu pada pertemuan
1,2 dan pertemuan ke 3 pada hari rabu. Dalam setiap pertemuan yang
dilakukan pada pertemuan pertama mengenalkan cara memegang
tangan dan belajar passing bawah dilanjutkan bermain voli. Pada
pertemuan kedua mengulang cara passing bawah dan di tambah belajar
passing atas dilanjutkan bermain voli.Pertemuan ketiga mengulang
gerak dasar passing atas dan passing bawah setelah itu belajar servis
dan bermain voli. Kegiatan yang sudah berjalan ini banyak antusias
warga yang mengikuti kegiatan tersebut terutama ibu-ibu.
Dalam kegiatan ini saya merasa kesulitan karena banyaknya
anak yang mengikuti kegiatan sedangkan bola yang tersedia hanya 3
bola saja dan juga ketika ibu-ibu mulai berdatangan bola yang di

gunakan harus di bagi. Jadi dalam kegiatan ini sebaiknya dilakukan


lebih awal sehingga anak-anak yang mengikuti kegiatan bisa berlatih
dengan maksimal.
d. Bimbingan belajar
Bimbingan belajar yang awalnya adalah program individu
milik Mega dan Rikha di bantu oleh mahasiswa lain dan sudah di
bentuk jadwal bimbel, karena jumlah siswa yang banyak tidak
seimbang dengan mahasiswa KKN yang mengajar dan latar belakang
bidang pendidikan yang dituntut bermacam-macam, maka di putuskan
untuk kegiatan bimbel boleh diikuti oleh semua mahasiswa yang tidak
mengikuti proker saat itu dan sudah tidak sesuai dengan jadwal lagi.
Karena Saya berasal daru jurusan pendidikan IPA maka lebih dominan
untuk mendidik anak SMP khususnya IPA namun tidak menutup
kemungkinan untuk mendidik anak SD. Selain dibidang IPA saya juga
mahir di bidang matematika untuk tingkat SD, SMP
Kendala yang dihadapi dalam program bimbingan belajar
adalah banyaknya anak yang meminta bimbingan selain jadwal yang
sudah ditentukan terutama ketika ada PR atau akan ulangan. Selain itu
belum adanya sarana yang lengkap seperti meja kecil untuk bimbinngan
belajar mengakibatkan ana harus belajar secara lesehan. Solusi untuk
kendala diatas adalah saya harus pandai pandai membagi waktu dengan
PPL dan antusiasme dari warga serta pihak karang taruna untuk
membuatkan meja kecil, dengan aharapan dimana sarana dan prasarana
tersedia program ini dapat diteruskan oleh pemuda karang taruna Klopo
10, kemudian jika diijinkan pendopo rumah pak Mujiyo untuk
digunakan bimbingan belajar secara berkelanjutan, maka lebih baik di
tambah sarana prasarana yang mendukung terlaksananya bimbingan
belajar misalkan saja papan tulis besar.
e. Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani merupakan salah satu program individu
yang sudah dilakukan selama pelaksanaan KKN di pedukuhan Klopo
10. Kegiatan kebugaran jasmani ini sudah di laksanakan selama 3 kali

akan tetapi saya hanya berpartisipasi dalam proker penunjang ini


sebanyak 2 kali. kegiatan kebugaran jasmani yang sudah dilaksanakan
ini di isi dengan kegiatan jalan-jalan, berlari, bersepeda dan di lanjutkan
dengan bermain. Kegiatan jalan-jalan ini anak-anak berjalan sejauh 5
km. Setelah mengikuti jalan-jalan di lanjutkan bermain voli yang di
ikuti 10 anak karena sebagian anak sedang istirahat. Kegiatan yang
kedua yaitu berlari mengelilingi padukuhan klopo 10 start mulai dari
lapangan voli dan finish di lapangan voli dilanjutkan bermain voli
dengan anak-anak. kemudian yang ketiga bersepedaan sejauh 3 km
kemudian berhenti di lapangan bendungan dan di lanjutkan dengan
bermain sepak bola. hambatan yang di hadapi pada saat kegiatan
berlangsung ini beberapa anak berebut untuk baris maupun mengawali
kegiatan di depan sehingga anak saling berebut dan dorong-mendorong.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlunya pengkondisisan ataupun
pendekatan untuk memperingati anak yang masih saling dorong
mendorong sehingga saat berjalan di area jalan raya agar lebih tertib
dan juga dalam kegiatan kebugaran ini membuat anak bisa
memanfaatkan waktu luangnya agar tidak bermain-main saja.
f. Pelatihan memasak
Program kerja ini yang awalnya akan dilaksanakan 2 kali yakni
pada tanggal 7 Agustus 2016 dan 21 Agustus 2016, namun keduanya
tidak jadi terlaksana. Pada tanggal 7 Agustus 2016 ada program
insidental yakni sinoman di rumah Ayu yang kebetulan bertempat
tinggal di samping posko, mengingat bahwa pemuda dan mahasiswa
KKN sinoman serta ibu-ibu rewang, maka kegiatan ini dibatalkan.
Selanjutnya untuk tanggal 21 Agustus 2016 ada kegiatan senam massal
dan jalan sehat serta malanya ada kegiatan pentas seni sehingga
dibatalkan juga karena tidak adanya waktu, hari jumat, sabtu dan
minggu banyak digunakan untuk persiapan kegiatan tersebut.
g. Pembelajaran Aksara Jawa
Program kerja ini yang awalnya akan dilaksanakan 2 kali yakni
pada tanggal 26 Agustus 2016 dan 27 Agustus 2016, namun keduanya

tidak jadi terlaksana. Pada tanggal 26 Agustus 2016 ada program


Bimbingan Belajar dan setelah itu ada program insidental kerajinan
tangan untuk anak-anak yang telah mengikuti Bimbingan Belajar.
Selanjutnya untuk tanggal 27 Agustus 2016 ada kegiatan plangisasi
jalan sehingga dibatalkan juga karena tidak adanya waktu.
h. Pelestarian Permainan Tradisional
Program kerja pelestarian permainan tradisional adalah
kelanjutan dari bimbingan belajar, dilaksanakan setelah kegiatan bimbel
dan diikuti oleh hampir semua peserta bimbingan belajar. Pelestarian
permainan tradisional sudah dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan 6
permainan yaitu ular naga panjangnya, domikado, jala ikan, kucingkucingan, candak dodok, donal bebek bertempat di halaman rumah
Bapak Mujiyo (Kepala Desa). Awalnya permainan tradisional akan di
laksanakan setiap hari minggu setelah bimbingan belajar, namun karna
ada berbagai halangan seperti kegiatan jagong dan kegiatan senam,
membuat permainan tradisional tidak dilaksanakan.
Kendala dari program kerja ini, kadang ada beberapa anak
yang susah diatur sehingga membuat permainan menjadi terganggu, ada
anak yang jatuh dan terluka sehingga harus di rawat dulu dan ada
beberapa anak yang egois, selalu mau menjadi pemeran saat permaian,
misalkan kucing dan tikus sehingga membuat teman yang lain menjadi
iri. Tempat pelaksanaan permainan cukup memadai, halaman rumah
Bapak Mujiyo 10x8 m, namun setelah hujan halaman tersebut menjadi
licin karena hanya tanah, hal tesebut membuat permainan sedikit tidak
aman apalagi jika anak harus berlari-lari.
Saran untuk kegiatan ini, lebih baik di lakukan di lapangan
dengan rumput yang memadai sehingga lebih aman dalam melakukan
permainan. Lebih baik kegiatan ini dilanjutkan oleh anak-anak baik
dengan pengawasan orang yang lebih dewasa maupun di lakukan
sendiri. Orang tua juga sebaiknya memberikan ijin anak untuk bermain
di luar rumah karena hal ini dapat saling mengakrabkan anak dan
membuat anak sehat karna anak akan lebih banyak bergerak.

i. Pengenalan Tembang Dolanan


Pembelajaran tembang dolanan,dilaksanakan selama 8 kali
pertemuan yang bertempat di gedung PAUD Bakti Pertiwi. Tujuan dari
kegiatan ini yaitu untuk mengenalkan dan belajar bersama mengenai
tembang dolanan, dan nantinya tembang dolanan dapat dilestarikan.
Program kerja pembelajaran tembang dolanan ini dilaksanakan secara
berkelanjutan dan pada puncak dari kegiatan ini yaitu adanya kegiatan
pentas. Dalam setiap latihan atau pembelajaran dihadiri oleh 10-20 anak
pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu dan pada saat
mendekati pentas jumlah anak ditetapkan sesuai dengan anak yang
akan mengikuti pentas, yaitu 10 anak.
Kegiatan pembelajaran tembang dolanan kali ini mempelajari
5 macam tembang dolanan yaitu tembang padhang bulan, mentokmentok, cublak-cublak suweng, jamuran dan dondong apa salak. Dalam
kegiatan ini selain belajar nembang anak juga diajari menari sesuai
dengan gerakan tembang. Selain itu untuk acara pentas dikonsep seperti
drama gerak dan lagu, jadi terdapat dialog juga didalamnya.
Kendala yang dihadapi dari kegiatan ini adalah karena yang
mengikuti pembelajaran ini kebanyakan anak-anak kecil usia TK jadi
mereka masih susah diatur dan masih suka bermain sehingga pada
waktu proses latihan masih

banyak anak-anak yang gojek, kurang

konsentrasi. Namun dari kendala ini masih dapat dihadapi atau diambil
solusi yaitu dengan memberikan waktu istirahat setelah beberapa kali
latihan yang digunakan untuk bermain, dan pada waktu latihan harus
serius.
j. Pelatihan Pidato Bahasa Jawa
Kegiatan pelatihan pidato bahasa Jawa dilaksanakan hanya 1
kali pertemuan, yaitu pada tanggal 03 September 2016. Sasaran dari
kegiatan ini yaitu anak-anak dan remaja. Jumlah anak yang ikut dalam
kegiatan ini yaitu 21 anak.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu sabagai sarana untuk
melestarikan kebudayaan Jawa yaitu dengan menggunakan bahasa jawa

sebagai bahasa yang digunakan untuk berpidato. Selain itu sebagai


sarana untuk melatih anak-anak untuk mau belajar berpidato
menggunakan bahasa Jawa, karena melihat kondisi remaja saat ini tidak
banyak yang bisa dan mau belajar bahasa jawa untuk berpidato. Padahal
sekarang ini masih banyak acara-acara yang membutuhkan pidato
menggunakan bahasa jawa. Melihat kondisi tersebut, maka disusun
program kerja pelatihan pidato bahasa Jawa.
Kegiatan pelatihan pidato bahasa Jawa ini dilaksanakan
dengan cara memberikan informasi mengenai syarat-syarat menjadi
pembawa acara dan bagaimana menyusun teks pidato/ MC bahasa
Jawa. Selain itu juga ditayangkan video mengenai contoh-contoh MC
bahasa Jawa yang baik dan benar, selain itu anak-anak juga disuruh
untuk mempraktekkan menjadi MC didepan anak-anak atau peserta
lainnya.
Kendala dari kegiatan ini yaitu masih banyaknya anak-anak
yang malu untuk mempraktikkan berpidato berbahasa jawa didepan
peserta lainnya. Dari kendala ini, dapat diberikan solusi dengan
memberikan hadiah agar anak lebih tertarik dan mau untuk maju
mempraktekannya. Dan pada akhirnya kegiatan Pelatihan Pidato
Bahasa Jawa dapat berjalan dengan lancar.
k. Pemutaran Film Sejarah
Pemutaran film dilaksanakan pada hari Sabtu 30 Juli 2016
pukul 18.30 21.30 di rumah Kepala Desa Bendungan yaitu Bapak
Mujiyo yang dihadiri 25 anak SD sampai SMP.
Dalam pemutaran film ini, film yang dipilih yaitu bertemakan
sejarah yang menceritakan perjuangan Jendral Soedirman dan para
pengikutnya pada saat masa penjajah yang berjuang mempertahankan
Indonesia. Pemutaran film dengan menggunakan sarana laptop, LCD
beserta proyektor. Tujuan dari penayangan film ini yaitu guna
menumbuhkan rasa nasionalisme anak-anak yang saat ini mulai
meluntur karena semakin berkembangnya modernisasi seperti adanya
gadget dan internet yang memudahkan mengakses sesuatu dan

cenderung membuat anak-anak malas belajar, dengan pemutaran film


ini anak-anak bisa membayangkan dan menggambarkan bagaimana
usaha dan perjuangan para pahlawan semasa penjajahan dalam
mempertahankan Indonesia. Dengan hal tersebut mereka dapat
mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan
Indonesia,

dan

para

generasi

selanjutnya

juga

harus

ikut

memperjuangkan Indonesia dengan cara memajukan negara Indonesia,


dan memiliki prestasi tinggi dalam pendidikan. Setelah pemutaran film
Kendala yang dialami adalah dalam menyiapkan alat untuk
pemutaran film, selain itu pemutaran film dilaksanakan setelah bada
maghrib dan karena durasi film yang panjang kegiatan berlangsung
hingga larut malam, sehingga beberapa anak ada yang mengantuk.
Seharusnya pelaksanaan pemutaran film diedit dahulu dan dipotong
bagian penting dan inti dari film, sehingga mempersingkat waktu
pemutaran film.
l. Sosialisasi Bahaya Gaged Terhadap Anak
Kemajuan yang sangat pesat menyebabkan orang tua lengah
dan memperkenalkan gadget terlalu dini tanpa mempertimbangkan
bahaya gadget itu sendiri. Banyak orang tua memilih memberikan
gadget agar anaknya diam daripada membiarkannya bermain di luar
menikmati masa kecilnya.
Media sosialiasasi yang digunakan adalah leaflet yang berisi
10 bahaya gadget terhadap anak. Karena keterbatasan sarana dan
prasarana maka sosialisasi dilakukan secara door to door. Kendala
dalam pelaksanaan program ini adalah karena wilayah dan jumlah
penduduk yang banyak, sosialisasi door to door memakan waktu yang
cukup lama.
m. Dokumentasi Sejarah
Dokumentasi sejarah ini dilakukan berkelanjutan karena untuk
menggali informas secara mendalam dan akurat. Pelaksanaan tahap
pertama yaitu mengunjungi Bapak Kepala Desa yaitu Bapak Mujiyo
guna meminta saran narasumber. Pelaksanaan

kedua berkunjung

kembali kerumah Bapak Mujiyo, dan bapak Mujiyo menyarankan untuk


berkunjung ke rumah simbah Harjo Siswoyo. Selanjutnya pelaksanaan
ke tiga yaitu berkunjung kerumah simbah Harjo Siswoyo, namun
karena usia beliau yang sudah renta sehingga tidak dapat mengingat
secara detail sejarah tentang kelopo sepuluh. Pelaksanaan ke empat
yaitu berkunjung ke rumah bapak mantan dukuh yaitu Bapak Radiyan.
Kendala yang dialami dari program kerja ini adalah saat
mencari narasumber, karena para warga banyak yang tidak mengetahui
asal usul sejarah Klopo 10. Sebaiknya para tokoh masyarakat atau
sesepuh yang tau mengenai sejarah Klopo 10 juga harus menceritakan
kepada pemuda sehingga sejarah masa lalu tidak akan hilang dan dapat
di wariskan secara turun temurun.
n. Pembuatan Animasi dengan Microsoft PowerPoint
Program kerja ini merupakan program individu yang baru bisa
berjalan sebanyak dua kali, satu kali persiapan dan satu kali
pelaksanaan. Sasaran dari progrm ini adalah siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang pada jengjang pendidikan tersebut dituntut sudah
harus bisa menguasai Microsoft Office, padahal yang menjadi kendala
adalah sarana dan prasarana dari sekolah yang kurang mendukung,
selain itu materi yang diberikan kebanyakan hanya Microsoft Word dan
Excel. Microsoft PowerPoint merupakan perangkat lunak pengolah kata
yang dapat dikreasikan menjadi animasi sederhana sehingga akan
menjadi pembelajaran yang menarik.
Kendala dari pelaksanaan program ini adalah pengetahuan
peserta tentang komputer

masih sangat kurang sehingga harus

dijelaskan secara awal. Selain itu ketersediaan laptop yang terbatas


sehingga ada beberapa anak tidak dapat mengikuti pembuatan animasi
dengan Microsoft PowerPoint.
o. Pelatihan Arduino
Belum terlaksana
p. Sosialisasi Kecerdasan Buatan
Belum terlaksana

Anda mungkin juga menyukai