Modul Skill Lab Mata 2014
Modul Skill Lab Mata 2014
(KETERAMPILAN KLINIS )
OFTALMOLOGI
BLOK 19
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1
: Merupakan fiksasi foveal, dinilai dengan reflex cahaya kornea ketikamata yang
satunyaditutup.
S: Steady
: Untukfiksasi yang mantappada target yang diamatau target yang
bergerakperlahandenganmata
yang
lainditutup.
Jikamatakiriditutupdanmatakananberfiksasisentral,
makanotasi
yang
digunakanadalah S.
M: Maintaned
:
Dapatkahfiksasidipertahankanpadamasingmasingmatadenganpenglihatanbinokular? Pada strabismus, mata yang ambliopia,
tidakdapatmempertahankanfiksasidalamkeadaanbinokulardanpasienakanlebihcender
ungmemfiksasidenganmata yang dominan.
C
dan
S
merupakantesmonokular,
sedangkan
M
merupakantesbinokular.Sebagaicontoh,
seoranganakdenganesotropiamatakanan, ambliopiamatakanandanfiksasieksentriktanpa nystagmus latenatau
nystagmus lainnyadanmatakiri normal akanmenunjukkanfiksasi yang tidaksentral (UC) danfiksasimantap (S)
denganmatakanan,
tetapiakanbergantifiksasidarimatakanankematakiriketikamatakiritidakditutup
(tidakdipertahankanatau UM). Hal ini dinotasikan sebagai mata kanan: UC, S, UM, mata kiri: CSM.
Penilaianpengelihatananakdandewasa.
2
SKILL LAB 1 .
PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN PADA DEWASA
1. Snellen chart
Bila tajam penglihatan 6/6, berarti ia dapat melihat huruf pada jarak 6 meter, yang oleh
orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 6 meter.
Bila pasien hanya dapat membaca pada huruf baris yang menunjukkan angka 30, berarti
tajam penglihatan pasien adalah 6/30
Bila tajam penglihatan adalah 6/60 berarti ia hanya dapat melihat pada jarak 6 meter yang
oleh orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.
Bila pasien tidak dapat mengenal huruf terbesar pada kartu Snellen, maka dilakukan uji
hitung jari. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60 meter.
Bila pasien hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperlihatkan pada jarak
3 meter, maka dinyatakan tajam penglihatan 3/60. Dengan pengujian ini, tajam penglihatan hanya dapat
dinilai sampai 1/60, yang berarti hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter.
Dengan uji lambaian tangan, maka dapat dikatakan tajam penglihatan pasien yang lebih
buruk daripada 1/60. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada jarak 300 meter.
Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan padajarak 1 meter, berarti tajam penglihatannya adalah
1/300.
Kadang-kadang mata hanya dapat mengenal adanya sinar saja dan tidak dapat melihat
lambaian tangan. Keadaan ini disebut sebagai tajam penglihatan 1/~. Orang normal dapat melihat adanya
sinar pada jarak tidak terhingga. Bila pasien masih menentukan arah sinar yang datang dengan tepat,
maka disebut 1/~ persepsi sinar benar, tetapi bila pasien tidak bisa menentukan arah datangnya sinar,
maka disebut 1/~ persepsi sinar salah.
Bila penglihatan sama sekali tidak mengetahui adanya sinar, maka dikatakan penglihatannya
adalah 0 (nol).
SKILL LAB 2.
PENILAIAN REFRAKSI , SUBJEKTIF. (KOMPETENSI 4A).
UJI PROYEKSI SINAR
Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tidak berhingga. Kadang-kadang seseorang pasien
hanya dapat mengenal adanya sinar saja dan tidak dapat melihat lambaian tangan. Keadaan ini disebut
sebagai tajam penglihatan 1/ tidak berhingga (1/~).
Proyeksi sinar menentukan letak retina yang masih normal atau terganggu, sehingga dapat dinyatakan :
1/~ proyeksi baik, berarti seluruh fungsi retina perifer masih baik. Pada keadaan ini belum tentu
fungsi macula lutea normal.
1/~ proyeksi nasal salah, berarti fungsi retina temporal terganggu.
Bila pasien sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan penglihatannya adalah 0 (nol) atau buta
total.
Catatan
Bila dipakai huruf tunggal pada uji tajam penglihatan jauh maka pasien ambliopia akan mempunyai
tajam penglihatan huruf tunggal lebih baik dibandingkan memakai huruf ganda.
Huruf pada satu baris tidak sama mudahnya terbaca karena bentuknya kadang-kadang sulit dibaca
seperti huruf T dan W.
Pemeriksaan tajam penglihatan mata anak jangan sampai terlalu melelahkan anak.
Gangguan lapang pandangan dapat memberikan gangguan penglihatan pada satu sisi pembacaan uji
baca.
Tajam penglihatan dengan kedua mata akan lebih baik dibanding dengan membaca dengan satu
mata.
Amati pasien selama pemeriksaan karena mungkin akan mengintip dengan matanya yang lainnya
Teknik
Nilai
Bila dapat dibaca huruf yang lebih kecil daripada huruf sebelumnya pada kartu Snellen berarti
terdapat kelainan refraksi yang belum dikoreksi penuh
Bila huruf yang terbaca lebih besar daripada huruf yang sebelumnya terbaca pada kartu Snellen
berarti terdapat kelainan pada media penglihatan
Catatan
Bila tidak ada perbaikan tajam penglihatan dengan pinhole berarti terdapat kelainan pada media penglihatan
(kornea, lensa, akuos humor, dan badan kaca) atau kehilangan fungsi makula dan saraf optik.
UJI MIOPIA
Tujuan
Pemeriksaan dilakukan guna mengetahui derajat lensa negatif yang diperlukan untuk memperbaiki tajam
penglihatan sehingga tajam penglihatan menjadi normal atau tercapai tajam penglihatan terbaik.
Dasar
Mata miopia mempunyai daya lensa positif yang lebih sehingga sinar yang sejajar atau datang dari
tidak terhingga difokuskan di depan retina
Lensa negatif menggeser bayangan benda ke belakang sehingga dapat diatur tepat jatuh pada retina
Alat
Bingkai percobaan
Sebuah set lensa coba
Teknik
Pasien duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter
Pada mata dipasang bingkai percobaan
Satu mata ditutup
Pasien diminta membaca kartu Snellen mulai huruf terkecil yang masih dibaca
Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadi lebih baik
ditambah kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat dibaca huruf pada baris terbawah
Sampai terbaca baris 6/6
Mata yang laindikerjakandengan cara yang sama
Nilai
Bila dengan S-1.50 tajam penglihatan 6/6, kemudian dengan S-1.75 penglihatan 6/6 2 sedang
dengan S-2.00 penglihatan 6/7.5 maka pada keadaan ini derajat miopia mata yang diperiksa adalah
S-1.50 dan kacamata dengan ukuran ini diberikan pada pasien
Pada pasien miopia selamanya diberikan lensa sferis minus terkecil yang memberikan tajam
penglihatan terbaik
Catatan
Dalam klinik dikenal miopia dalam bentuk:
1. miopia aksial bila bola mata terlalu panjang
2. miopia kurvatur bila terdapat lengkungan kecembungan kornea atau lensa yang sangat kuat
3. miopia refraktif bila kekuatan refraktif lensa atau kornea yang bertambah
PEMERIKSAAN HIPERMETROPIA
Tujuan
Pemeriksaan bertujuan mengetahui derajat lensa positif yang diperlukan untuk memperbaiki tajam
penglihatan sehingga tajam penglihatan menjadi normal atau tercapai tajam penglihatan yang terbaik.
Dasar
Mata hipermetropia mempunyai kekuatan lensa positif kurang sehingga sinar sejajar tanpa akomodasi
difokus di belakang retina. Lensa positif menggeser bayangan benda ke depan sehingga pada mata
hipermetropia lensa positif dapat diatur derajat kekuatannya untuk mendapatkan bayangan jatuh tepat pada
retina
Alat
Kartu Snellen
Gagang lensa coba
Satu set lensa coba
Teknik
Nilai
Catatan
Kurangnyakekuatanlensapositif pada hipermetropiadisebabkan:
diameteranterposteriorbolamatalebihpendekatau mata kecil, hipermetropiaaksial
kurang lengkungnya kornea atau lensa, hipermetropia kurvatur (lengkungan)
kurangnya indeks refraksi media penglihatan, hipermetropia refraktif
PEMERIKSAAN ASTIGMAT
Tujuan
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui derajat lensa silinder yang diperlukan dan sumbu silinder yang
dipasang untuk memperbaiki tajam penglihatan menjadi normal atau tercapai tajam penglihatan terbaik.
Dasar
Pada mata dengan kelainan refraksi astigmat didapatkan 2 bidang utama dengan kekuatan pembiasan pada
satu bidang lebih besar dibanding dengan bidang lain. Biasanya kedua bidang utama ini tegak lurus satu
dengan lainnya. Pada mata astigmat lensa silinder yang sesuai akan memberikan tajam penglihatan yang
maksimal.
Alat
Teknik
Kartu Snellen
Bingkai percobaan
Sebuah set lensa coba
Kipas astigmat
Pasien duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter
Pada mata dipasang bingkai percobaan
Satu mata ditutup
Dengan mata yang terbuka pada pasien dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan dengan lensa (+) atau
(-) sampai tercapai ketajaman penglihatan terbaik, dengan lensa positif atau negatif tersebut
Pada mata tersebut dipasang lensa + (positif) yang cukup besar (misal S+3.00) untuk membuat
pasien mempunyai kelainan refraksi astigmat miopikus
Pasen diminta melihat kartu kipas astigmat
Pasien ditanya tentang garis pada kipas yang paling jelas terlihat
Bila belum terlihat perbedaan tebal garis kipas astigmat maka lensa S+3.00 diperlemah sedikit demi
sedikit sehingga pasien dapat menentukan garis mana yang terjelas dan mana yang terkabur
Lensa silinder negatif diperkuat sedikit demi sedikit dengan sumbu tersebut hingga pada satu saat
tampak garis yang mula-mula terkabur sama jelasnya dengan garis yang sebelumnya terlihat terjelas
Bila sudah tampak sama jelas garis pada kipas astigmat, dilakukan tes melihat kartu Snellen
Bila penglihatan belum 6/6 sesuai kartu Snellen, maka mungkin lensa positif (+) yang diberikan
terlalu berat, sehingga perlu secara perlahan-lahan dikurangi kekuatan lensa positif tersebut atau
ditambah lensa negatif
Pasien diminta membaca kartu Snellen pada saat lensa negatif (-) ditambah perlahan-lahan sampai
tajam penglihatan menjadi 6/6.
Nilai
Derajat astigmat sama dengan ukuran lensa silinder negatif (-) yang dipakai sehingga gambar kipas astigmat
tampak sama jelas.
Catatan
Pemeriksaan ini disebut cara pengaburan (fogging technigue of refraction).
Pemeriksaanini dianggap cukup teliti.
Kartu Snellen
Kartu baca dekat
Sebuah set lensa coba
Bingkai percobaan
Teknik
Pasien diperiksa akan penglihatan sentral untuk jauhnya dan diberikan
kacamata jauh sesuai yang diperlukan (dapat lensa positif, negatif ataupun
astigmat)
Ditaruh kartu baca dekat pada jarak 30-40 cm (jarak baca):
Pasien diminta membaca huruf terkecil pada kartu baca dekat
Diberikan lensa positif mulai S+1 yang dinaikkan perlahan-lahan sampai
terbaca huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini
ditentukan.
Dilakukan pemeriksaan mata satu persatu
Nilai
Ukuran lensa yang memberikan ketajaman penglihatan sempurna merupakan ukuran lensa yang
diperlukan untuk adisi kacamata baca
Hubunganlensaadisi dan umurbiasanya:
40-45 tahun 1.0 dioptri
45-50 tahun 1.5 dioptri
50-55 tahun 2.0 dioptri
55-60 tahun 2.5 dioptri
60 tahun 3.0 dioptri
Catatan
Hasil pemeriksaan ini, bila dilakukan pemeriksaan ulang dengan kedua mata, biasanya lebih rendah.
Hasil ukuran binokuler ini diberikan pada pasien untuk kacamatanya
1. Pemeriksa dan penderita duduk berhadap-hadapan, posisi lutut pemeriksa dan penderita sejajar.
Tinggi posisi mata pemeriksa dan penderita sejajar.
2. Pasien diminta untuk menutup mata kiri dengan cara tidak menekan (gunakan penutup mata jika
perlu). Pemeriksa menutup mata kanan (gunakan penutup mata jika pemeriksa tidak bisa menutup
sebelah mata).
3. Tangan pemeriksa ditempatkan di daerah titik imajiner (a b c d) yang berada diantara lutut pemeriksa
dan pasien; jarak antara daerah titik imajiner ke mata pemeriksa akan sama dengan jarak ke mata
pasien.
4. Pada bagian ini, lapang pandang keduanya baik pemeriksa (p o q) dan pasien (p o q) akan muncul,
dan sampai terjadi overlap seluruhnya.
5. Gerakkan kedua tangan ke arah samping, sehingga pemeriksa bisa melihat. Lalu, gerakkan secara
melingkar ke daerah sekitar batas dari lapang pandang dengan kedua tangan, tiap menggerakkan
tangan dilakukan sedikit lebih panjang dari batas. Selama pemeriksaan, buat pilihan gerakan dengan
jari atau tangan yang lain atau kedua tangan secara simultan, dan tanyakan kepada pasien tangan
yang mana yang bergerak.
6. Letakkan tangan pemeriksa kira-kira pada pertengahan dari batas kuadran temporal atas dari lapang
pandang, dan tangan yang lain pada pertengahan dari kuadran nasal bawah. Dari posisi ini, gerakkan
kedua tangan, baik jari dari tangan yang lain, atau gerakkan kedua tangan secara simultan menuju
pertengahan dari lapang pandang. Akhirnya, ulangi prosedur tapi sekarang dimulai dari kuadran
temporal bawah dan kuadran nasal atas. Garis vertikal dan horizontal diperiksa dengan cara yang
sama.
7. Jika pemeriksaan mata kiri sudah selesai, lanjutkan dengan mata kanan, dengan memindahkan
penutup mata pada mata sebelahnya.
10
Nilai
ApabilapasienmenemuankelainanpadagarisAmslerataukelainanpadalapangpandangansentral, berartiadakelainanorganikpada retina sentral.
Kadangkadangdenganobyekkecildapatdiperiksalapangpandangansentraldenganmenggerakkanobyekdariperiferkesent
ral.
Catatan
Karenajarakpemeriksaanterlaludekatmakakelainankecilpadalapangpandangansukarditemukan.
Padapasiendengankelainanmakulasebaiknyapemeriksaandilakukansendiri di rumahdandianjurkan 3 kali
semingguuntukmengetahuiperubahanmakula.
11
12