Anda di halaman 1dari 4

Tugas NO-NOT

Fikry Syahrial

Disekuilibrium
Penyebab gangguan keseimbangan dapat merupakan suatu kondisi anatomis yang jelas atau
suatu reaksi fisiologis sederhana terhadap kejadian hidup yang tidak menyenangkan. Pada
beberapa situasi, kondisi yang melatarbelakangi adalah hanya suatu kondisi yang tidak begitu
berarti tetapi pada waktu yang lain dapat merupakan kondisi yang mengancam jiwa.
Sayangnya, menemukan penyebab masalah keseimbangan dapat sangat melelahkan dan
membuat frustasi. Sebagai contoh, hampir semua masalah apapun pada sistem apapun dalam
tubuh dapat menyebabkan gejala pusing, atau gangguan keseimbangan.
Orientasi kita terhadap ruang dan keseimbangan atau equilibrium kita diukur oleh 3 sistem
sensoris:

Sistem penglihatan (visual)

Sistem keseimbangan telinga dalam (vestibular)

Sistem sensoris umum meliputi sensor gerakan, tekanan dan posisi (proprioception)
pada sendi, otot dan kulit.

Tiga sistem ini secara kontinyu memberikan informasi ke batang otak dan otak tentang posisi
kita dalam ruang, relatif terhadap gravitasi. (batang otak adalah bagian otak yang
menghubungkan otak dengan korda spinalis). Otak memproses data-data ini dan
menggunakan informasi ini untuk penilaian yang cepat terhadap kepala, badan, sendi dan
mata kita. Ketika tiga sistem sensoris dan otak berfungsi dengan baik, hasil akhirnya adalah
sistem keseimbangan yang sehat.
Ketika sistem keseimbangan tidak berfungsi, kita dapat menyusuri masalah kembali pada
suatu gangguan dari salah satu dari ketiga sistem sensoris atau pemproses data (otak).
Masalah-masalah dari tiap-tiap area tersebut berhubungan dengan sistem-sistem sensoris ini
atau otak.
Penglihatan
Input visual memberikan petunjuk penting tentang orientasi ruang. Input visual mengatakan
kepada otak dimana tubuh di dalam ruangan. Arah manakah yang ditunjuk, ke arah
manakah saat gerakan dan jika berbalik atau saat kondisi tetap berdiri. Juga, sesuatu yang
sederhana seperti berjalan mengikuti garis lurus jauh lebih mudah jika kita dapat melihat
sekeliling kita. Perasaan mabuk laut merupakan masalah yang disebabkan oleh
miskomunikasi antara sistem penglihatan yang sehat dengan sistem telinga dalam (vestibular)
yang sehat. Dalam lingkungan ini, telinga mengatakan kepada otak bahwa ada gerakan,
sementara mata mungkin melihat sekeliling kabin yang terfixir. Masalah refraksi mata ringan,
glaukoma dan katarak merupakan contoh masalah visual yang pada beberapa individu cukup
untuk
menyebabkan
gangguan
keseimbangan.
Telinga dalam (vestibular)
Dimanakah telinga dalam itu? Disebut juga dengan labirin, telinga dalam terletak di dalam
jauh dari telinga luar dan telinga tengah.dan terbungkus di dalam bagian petrous tulang
temporal tengkorak.

Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
Telinga luar meliputi juga saluran telinga. Telinga tengah meliputi gendang telinga (membran
tymphani) dan tiga tulang pendengaran. Tulang-tulang itu adalah palu (maleus), landasan
(incus) dan sanggurdi (stapes) mencerminkan bentuknya. Telinga tengah dihubungkan
dengan belakang kerongkongan oleh tuba eustachius. Telinga dalam (labirin) berisi saluran
semisirkuler dan vestibula untuk keseimbangan dan cochlea untuk pendengaran.
Struktur vestibular telinga dalam adalah vestibula (yang tersusun dari utrikel dan sakula) dan
tiga saluran semisirkuler. Struktur ini bekerja seperti tukang kayu (suatu alat digunakan untuk
menunjukkan berapa derajat permukaan horisontal atau vertikal). Sistem ini bekerja dengan
menghubungkan saraf vestibulocochlear dengan pusat vestibular di otak dengan
keseimbangan dan posisi tubuh.(bagian telinga dalam yang disebut cochlea merupakan alat
pendengaran). Jadi, sistem vestibular meliputi vestibula, saluran semisirkuler, cabang
vestibular dari saraf vestibulocochlear, dan pusat vestibular di otak.
Sistem vestibular mengukur gerakan lurus dan berputar. Sejumlah gangguan dapat
menyebabkan sistem ini berhenti bekerja atau memberikan informasi yang tidak tepat.
Gangguan ini meliputi sindrom Meniere, labyrinthitis, benign paroxysmal position vertigo,
infeksi telinga, tumor atau trauma. Tiap-tiap kondisi ini kan didiskusikan nanti.
Sistem Sensoris Umum
Sistem sensoris umum terdiri dari sensor gerakan, posisi dan tekanan pada kulit, otot dan
sendi. Sensor-sensor ini memberikan informasi sentuhan (taktil) dan posisi yang penting
untuk membuat kita tetap seimbang. Sebagai contoh, jika seseorang mendorong anda ke
belakang, sedikit peningkatan akan terjadi dalam aktifitas sensor tekanan pada sendi kaki.
Ketika sensor-sensor ini mencatat peningkatan tekanan, otak akan memperhatikan dan akan
tahu berdasarkan pengalaman bahawa tubuh sedang didorong ke belakang. Otak kemudian
menggunakan informasi ini untuk mengatakan kepada tubuh untuk menggeser sedikit berat
badan ke belakang untuk mencegah tubuh jatuh. Jadi, gangguan yang melibatkan sistem
sensoris umum dapat menyebabkan masalah keseimbangan.
Otak
Seperti yang telah dijelaskan, otak memproses informasi dari tiga sistem sensoris. Masalah
apapun yang mengganggu fungsi normal sistem saraf pusat, oleh karenanya, dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan. (sistem saraf pusat tersusun dari otak dan korda
spinalis). Namun , tidak sama dengan masalah yang berhubungan dengan tiga sistem input
sensoris yang dijelaskan di atas, masalah sistem saraf pusat biasanya tidak hanya vertigo yang
menjadi gejalanya.
Contoh masalah pemprosesan meliputi infeksi otak, abses otak, stroke (vascular
insuficiency), sakit kepala migrain, tumor otak, trauma kepala, sindrom degenerasi (misalnya
karena alkoholisme), dan multiple sclerosis). Lebih lanjut, penyakit apapun yang
mengganggu fungsi normal sistem saraf pusat (SSP) dapat juga menyebabkan masalah
keseimbangan. Contoh penyakit ini adalah, kondisi jantung (misal: irama jantung abnormal
atau gagal jantung kongestif), anemia, kondisi metabolik atau hormonal (diabetes, dehidrasi,
gangguan tiroid) dan masalah psikologis, seperti kecemasan atau nafas yang berat
(hiperventilasi)

Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
Sebab yang sering dari tipe masalah keseimbangan ini adalah kurangnya aliran darah ke otak.
Pada individu yang lebih tua, sering terdapat penyempitan pembuluh darah pada otak
(pengerasan arteri atau arteriosklerosis) atau penurunan aliran darah dari jantung. Pada
situasi-situasi ini, akibat penurunan aliran darah ke otak, individu tersebut akan merasa
pusing jika bangun dari duduk atau posisi berbaring.
Gangguan keseimbangan sering tidak dapat diprediksi. Tergantung pada penyebab, gejala
dapat terjadi sewaktu-waktu, bahkan setelah periode tidak adanya gejala yang lama (remisi).
Oleh karena itu, penting untuk memberikan suatu nasehat untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang dapat disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Berikut ini adalah daftar
rekomendasi umum bagi orang dengan gangguan keseimbangan:

Ubahlah posisi anda secara perlahan, terutama jika bangkit dari posisi berbaring atau
duduk ke posisi berdiri. Jika anda bangun dari tempat tidur, duduklah pada sisi tempat
tidur untuk beberapa menit untuk mendapatkan orientasi anda dan membiarkan sistem
sirkulasi siap.

Ketika berjalan, fokus pada obyek yang jauh. Jangan melihat ke arah kaki anda.
Hindari berjalan di area yang gelap atau jalan yang tidak stabil.

Ketika mengendarai mobil, usahakan duduk di tempat duduk depan. Lihatlah keluar
jendela pada titik yang tidak bergerak. Jika pada putaran, lihatlah obyek yang jauh selama
memutar.

Maksimalkan fungsi sistem sensoris lain seperti pendengaran dan penglihatan.


Selidikilah perlu tidaknya anda memakai kaca mata atau alat bantu pendengaran.

Gunakan tongkat, tongkat berjalan atau walker untuk membantu dan memberikan
orientasi tekanan dan sentuhan (taktil) tambahan.

Jika anda mempunyai serangan berkunang-kunang, janganlah menyetir atau


mengoperasikan mesin sampai dokter anda mengatakan aman untuk melakukannya.
Hindari memanjat tangga atau situasi lain yang mungkin berbahaya jika anda tiba-tiba
merasa pusing.

Menjadi perhatian khusus jika menggunakan obat tertentu menyebabkan masalah


gangguan keseimbangan sebagai efek samping

Terapi gangguan vestibular atau keseimbangan tergantung dari penyebabnya. Mengacu pada
obat-obatan khusus (farmakologis) dan terapi pembedahan akan didiskusikan di bawah
dengan setiap proses penyakit yang spesifik. Namun, umumnya, kontrol gejala vertigo,
dengan tanpa melihat penyebabnya dapat diakhiri dengan diazepam (valium) yang diberikan
secara intravena atau oral. Perasaan mual dan muntah yang mengikuti dapat diobati dengan
droperidol (Inapsine), promethazine (Compazin), prochlorperazine (phenergan), atau
ondansetron (Zophren). Pengisian kembali cairan dan elektrolit sering sangat membantu dan
dapat diberikan secara oral atau kalau memang diperlukan bisa dalam bentuk intravena.
Latihan rehabilitasi
Jika gejala akut gangguan keseimbangan berkurang, terapi fisik (latihan rehabilitasi
vestibular) dapat secara nyata membantu. Tujuan darirehabilitasi ini adalah untuk membantu
pasien memperbaiki (mengakomodasi) masalah keseimbangan dan juga meminimalkan
kambuhnya gejala. Berikut ini adalah latihan vestibular yang akan sangat membantu

Tugas NO-NOT
Fikry Syahrial
1.

posisi duduk atau di tempat tidur

gerakan mata : gerakkan mata perlahan-lahan awalnya, kemudian dengan cepat ke


atas dan ke bawah, samping ke samping dan diagonal. Fokus pada jari anda yang anda
gerakkan dari jarak 30 cm sampai 90 cm dari muka.

Gerakan kepala: gerakkan kepala perlahan awalnya, kemudian dengan cepat dengan
mata terbuka, tekuk ke depan dan belakang, tengok dari samping ke samping, miringkan
dari samping ke samping dan gerakkan secara diagonal. Ulangi dengan mata tertutup.

2.

Berdiri
Ulangi latihan 1 sambil berdiri.
Ubah posisi dari duduk ke posisi berdiri, pertama dengan mata terbuka dan kemudian
dengan mata tertutup.

Lempar sebuah bola dari tangan satu ke tangan lain setinggi di atas mata

Lempar sebuah bola dari tangan ke tangan di bawah lutut.

3.

Ubah dari posisi duduk ke posisi berdiri, berbalik pertama pada sisi yang satu
kemudian ke sisi yang lain
Bergerak
berjalan melintasi ruangan dengan mata terbuka dan kemudian dengan mata tertutup
berjalan naik turun pada permukaan yang landai dengan mata terbuka dan kemudian
dengan mata tertutup

berjalan naik turun tangga dengan mata terbuka kemudian dengan mata tertutup.

Bangun duduk dan berbaring di tempat tidur

Duduk di kursi kemudian berdiri

Mengembalikan keseimbangan ketika didorong pada arah tertentu.

Lempar dan menangkap bola

Terlibat dalam permainan yang ada gerakan membungkuk, merentangkan dan


mengarahkan seperti bowling, bola voley, atau shuffleboard

Anda mungkin juga menyukai