Teodas
Teodas
mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini adalah bakteri,
cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik masuk
golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan virus yang hanya
nampak dengan mikroskop elektron (Dwidjoseputro, 2005).
Zat zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tanpa membunuhnya
disebut sebagai zat antiseptik atau zat bakteriostatik. Zat yang dapat membunuh
bakteri disebut sebagai zat desinfektan, germisida atau bakterisida. Beberapa
desinfektan dan antiseptic, zat-zat yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan bakteri dapat di bagi atas gram gram logam, fenol dan senyawasenyawa lain yang sejenis, formaldehid, alcohol, yodium klor, dan persenyawaan
klor, zat warna, detergen, sulfonamide, dan antibiotik (Dwidjoseputro, 2005)
Media merupakan nutrien yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
pertumbuhan secara in vitro.
dalam media
Inokulum, merupakan mikroorganisme awal yang ditumbuhkan
Sedangkan
secara
kuantitatif
yaitu
digunakan
untuk
soytone dan sodium chloride. Kisaran harga TSA per 500 g yang biasa digunakan
antara Rp. 850.0001.200.000 dengan dosis pemakaian 40 g/L (Dwinanti, 2014).
Metode cawan papar merupakan metode pasif karena membiarkan partikel
udara mengenai sendiri pada permukaan media pertumbuhan, yakni dapat
dilakukan dengan cara Exposure Plate, cara pengambilan sampel metode
exposure plate adalah dengan memaparkan cawan/settle plate (umumnya
digunakan cawan d = 9cm) berisi media pertumbuhan nonselektif ke udara
terbuka selama waktu tertentu. Partikel udara yang mengendap karena gravitasi
akan menempel pada permukaan agar. Pada umumnya cawan dibiarkan selama
beberapa menit selanjutnya diinkubasi pada temperatur yang sesuai (misalnya
35oC untuk Total Count atau 25oC untuk Yeast and Mold). Exposure plate cocok
digunakan pada ruangan tertutup yang aliran udaranya tenang. Metode ini bukan
merupakan
metode
kuantitatif
dan
lebih
berguna
untuk
mengetahui
Laminar Air Flow ( LAF ) adalah suatu alat untuk penyaringan dan
petunjuk aliran udara pada daerah produksi untuk sediaan-sediaan steril yang
berguna dalam menurunkan kemungkinan pengotoran (Ansel, 2005).
Laminar Air flow (LAF) mempunyai sistem penyaringan ganda yang
memiliki efisiensi tingkat tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai :
Cabinet (BSC) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis. LAF
mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara serta aplikasi sinar UV-C
dengan panjang gelombang 253.7 nm (nanometer) beberapa jam sebelum
digunakan, sehingga lingkungan di dalam LAF menjadi steril (Lifepatch, 2012).
Pada Laminar Air Flow, terdapat dua macam filter:
a) Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu
dan benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga efisiensinya
dapat mencapai 95 mm untuk objek-objek yang 5 mm.
b) HEPA filter dengan pori-pori 0.3 (m dan terdapat pada bidang keluar
udara kearah
Prinsip Kerja dari Laminar Air Flow (LAF) adalah sebagai berikut :
A. Laminar Air Flow digunakan sebagai meja kerja steril untuk kegiatan
inokulasi/ penanaman.
kegiatan
kritis
selesai
dilakukan.
Pemantauan
tambahan
secara
Cawan
papar
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta: UI
Press.
BPOM RI. 2012. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan
Obat yang Baik. Jakarta: BPOM RI.
Depkes RI. 2009. Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril. Jakarta : Direktor
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
Dwinanti, Sefti Heza dan Tanbiyaskur. 2104. Rekayasa media padat nonselektif
untuk bakteri akuatik Modification of non-selective-solid media for aquatic
bacteria. Jurnal Akuakultur Indonesia. 13 (2): 163166.
Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: CV.
ANDI OFFSET.
Lifepatch.
2012.
Laminar
Air
Flow