Laporan Kompetisi Fixx
Laporan Kompetisi Fixx
I. PENDAHULUAN
Kompetisi merupakan suatu konsep dimana terdapat dua
spesies pada suatu populasi yang bersaing untuk
memperebutkan sumber yang sama namun sumber tersebut
tersedia terbatas. Ada dua kemungkinan hasil kompetisi
antara spesies dalam lingkungan yang sama, pesaing yang
lebih lemah akan punah atau salah satu spesies akan cukup
mampu menggunakan sumber kebutuhan lain. Jika densitas
populasi meningkat dan setiap anggota populasi mempunyai
kepentingan yang sama terhadap suatu sumber yang terbatas,
akibatnya angka kematian meningkat, kelahiran menurun
sehingga angka pertumbuhan populasi pun menurun [1].
Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya. Ada dua macam interaksi
berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesifik dan
interspesifik. Interaksi interspesifik adalah hubungan yang
terjadi antara organisme yang berasal dari satu spesies,
sedangkan interaksi intraspesifik adalah hubungan antara
organisme yang berasal dari spesies yang berbeda [2].
Kompetisi terjadi sejak awal pertumbuhan tanaman. Semakin
dewasa tanaman, maka tingkat kompetisinya semakin
meningkat hingga suatu saat akan mencapai klimaks
kemudian akan menurun secara bertahap. Saat tanaman peka
terhadap kompetisi, hal itu disebut dengan periode kritis.
Ketika dua atau lebih jenis tanaman tumbuh bersamaan akan
terjadi interaksi, masing masing tanaman harus memiliki
2
Selama hidup tumbuhan memiiki interaksi dengan
lingkungannya. Dimana pada lingkungan tersebut terdapat
pula macam-macam tumbuhan lain. Pola interaksi yang ada
pada tumbuhan antara lain, simbiosis meliputi parasitisme,
mutuallisme dan komensalisme. Parasitisme adalah simbiosis
antara tumbuhan inang dan parasit, dimana parasit
mengambil nutrisis atau keuntungan dari tumbuhan inang
serta memberi pengaruh negatif terhadap tumbuhan inang.
Mutualisme adalah simbiosis antara dua tumbuhan yang
saling menguntungkan satu sama lain, dan komensalisme
dimana salah satu spesies diuntungkan dan spesies tidak
dirugikan. Interaksi lain adalah amensalisme, dimana suatu
spesies memngeluarkan zat alelokemis yang menghambat
metabolisme dari spesies lain [1]. Interaksi selanjutnya
adalah kompetisi di mana antara spesies satu dan lainnya
saling berinteraksi memperebutkan nutrisi untuk tumbuh.
Pada interaksi antar tanaman terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi. Salah satu faktornya adalah tingkat
kebutuhan suatu tanaman terhadap nutrien tertentu, jarak
tanam antar spesies, suhu, air, unsur hara dan intensitas
cahaya [3]. Jenis tanaman yang ditanam pada satu tempat
juga mampu meningkatkan kompetisi antar keduanya,
dimana salah satu tanaman memiliki kemampuan menyerap
unsur hara lebih optimal dengan jangkauan akar yang luas,
dan tanaman lain kurang mampu bersaing.
3.3 Kompetisi
Kompetisi
dapat
dibedakan
menjadi
kompetisi
interspesifik, intraspesifik dan interplan. Kompetisi
intraspesifik itu merupakan persaingan antar organisme yang
sama dalam lahan dan waktu yang sama. Kompetisi
interspesifik adalah setiap kompetisi yang mempunyai
pengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bagi tumbuhan lainnya, kompetisi akan
membawa ke pemisahan ekologi dari suatu jenis yang serupa
atau sering disebut dengan larangan kompetisi. Secara
serempak kompetisi menghasilkan banyak seleksi adaptasi
yang meningkatkan kehidupan bersama dalam suatu
organisme yang beranekaragam yang berbeda di suatu
wilayah tertentu [7]. Kompetisi interplan merupakan
persaingan antara organ vegetatif atau organ generatif dalam
tubuh suatu tanaman, Akibatnya adalah perbedaan tinggi
batang, perbedaan jumlah daun, dan diameter lateral akar.
Dengan demikian juga akan berpengaruh terhadap
pembentukan karakter maupun dalam kemampuan untuk
memproduksi buah, tidak seperti tanaman yang berbeda
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan interaksi
kompetisi baik interspesies maupun intraspesies memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Kompetisi
interspesies memiliki efek yang terlihat jelas bahwa salah
satu tumbuhan dapat mendominasi tumbuhan jenis lain, hal
ini bisa dikarenakan karenakemampuan masing-masing dari
tanaman tersebut atau berasal dari faktor-faktor yang lain.
Sedangkan pada interaksi kompetisi intraspesies, tidak terjadi
dominasi suatu spesies tertentu, di mana rata-rata
pertumbuhan hampir sama. Namun mungkin terdapat
beberapa perbedaan tingkat pertumbuhan yang bisa
disebabkan karena perbedaan kualitas benih tersebut atau
pola penyusunan tanaman.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Campbell, N.A., J.B Reece and L.A Urry. BIOLOGI edisi kedelapan jilid
3. Jakarta: Erlangga. (2008)
[2] Elfidasari, D. Jenis Interaksi Intraspesifik dan interspesifik Pada Tiga Jenis
Kuntul Saat Mencari Makan Di Sekitar Cagar Alam Pulau Serang Dua,
Provinsi Banten . Jurnal Biodiversitas. Vol 8 :266-269. (2007)
[3] Firmansyah, Ferry., Tino M. Anngo., Aos M.Akyas. Pengaruh Umur
Pindah Tanam Bibit Dan Populasi Tanaman Terhadap Hasil Dan
Kualitas Sayuran Pakcoy (Brassica campestris L., Chinensis group) yang
Ditanam Dalam Naungan Kasa Di Dataran Medium. Vol 20 (3) : 216-224.
(2009).
[4] Purcell,
L.
C.,
Salmeron
M.,
Ashclock,L.
Chapter 2 Arkanasas Soybean Production Handbook-MP197. Litle
Rock, AR : University of Arkansas Cooperative Extension Service. pp. 1-8.
( 2014.)