Anda di halaman 1dari 9

KOLAM PENGENDAPAN

I. Pendahuluan
Perundangan-undangan dan peraturan pemerintah
mengenai lingkungan hidup.
Air yang dikeluarkan dari tambang masih
mengandung partikel padatan dan mengandung
unsur-unsur kimia beracun (limbah).

II. Perkiraan Erosi Akibat Air Limpasan


Erosi adalah proses pengikisan dan pemindahan
partikel batuan atau tanah dari batuan asal oleh angin
atau hujan. Perkiraan besarnya erosi dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan umum kehilangan
tanah dari Weischmeir dan Smith (1962) :
A = R . K . Ls . C . P
Keterangan :
A
: banyak tanah rata-rata yang tererosi per tahun (ton/ha/tahun)
R
: faktor erosi akibat curah hujan/erosivitas (MJ.mm/ha.jam.tahun)
K
: indeks erositas tanah / erodibilitas (ton.ha.jam/ha.MJ.mm)
Ls : faktor kemiringan
C
: faktor konsevasi tanaman
P
: faktor pengendalian erosi

A.

Faktor erosi akibat curah hujan (R)

Angka yang menunjukkan kemampuan air hujan


mengerosi tanah atau batuan yang disebabkan karena
adanya energi kinetik dari air hujan yang menumbuk
permukaan tanah atau batuan.
Angka ini diperoleh dari perkalian antara energi
kinetik dari air hujan dengan intensitas hujan maksimum
selama 30 menit.
Energi kinetik hujan dihitung dengan rumus :
E = 210,3 + 89 log P (MJ/ha.tahun)
P = curah hujan rata-rata per tahun
1

Angka faktor erosivitas air hujan dihitung dengan


rumus :
E . (I
)
30
R
100

B.

(MJ.mm/ha.jam.tahun)

Erodibilitas tanah (K)

Angka yang menunjukkan daya tanah atau batuan


untuk dikikis dan dipindahkan pada saat mengalami
erosi. Erodibilitas dipengaruhi oleh komposisi tanah atau
batuan itu sendiri. Angka atau indeks Erodibilitas tanah
(K) diperoleh dari Grafik Soil Erodibility Nomograph of
Wischmeier, (1971).

Gambar 1
Grafik Soli Erodibilitas Nomograph of Wischmeier, 1971

C.

Faktor kemiringan (Ls)

Semakin curam dan panjang suatu lereng, maka


erosi semakin besar.
Besarnya faktor kemiringan lereng ditentukan
dengan rumus :

Ls

L (0,136 0,097 . S 0,0139 . S2 )


100

Keterangan :
L
: panjang kemiringan (m)
S
: kemiringan lereng (%)
2

Faktor tumbuhan (C)

D.

Tumbuhan akan berfungsi sebagai penangkap


butiran air hujan sehingga energi kinetiknya akan
berkurang sebelum mencapai permukaan tanah atau
batuan. Di daerah penambangan tidak terdapat
tumbuhan, maka faktor tumbuhan diambil nilai 1.
E.

Faktor pengendalian erosi (P)

Pengendali erosi dilakukan untuk mengurangi tanah


atau batuan yang tererosi, misalnya dengan penanaman
tumbuhan. Di daerah penambangan yang masih aktif
tidak dilakukan hal tersebut, karena faktor pengendalian
erosi di ambil nilai 1.

III. Rancangan Kolam Pengendapan


Rancangan Kolam Pengendapan untuk air lumpur
penyaliran tambang atau air limbah pencucian pasir
harus mempertimbangkan ukuran dan bentuknya.
A. Ukuran
Untuk menentukan luas kolam pengendapan secara
analitis dapat dihitung berdasarkan parameter dan
anggapan (asumsi), sbb :
a.

Hukum Stoke berlaku bila padatannya kurang


dari 40%, Sedangkan bila lebih dari 40% berlaku
hukum Newton.

b.

Diameter partikel padatan tidak boleh lebih


dari 9.10-6 m, sebab ukuran yang lebih besar akan
memberikan keluaran luas kolam yang tidak
memadai.

c.

Kekentalan air adalah 1,31.10-6 kg/ms.

d.

Partikel padatan dalam Lumpur adalah material


yang sejenis.

e.

Ukuran partikel yang boleh keluar dari kolam


pengendapan diketahui.
3

f.
g.

Kecepatan
sama.

pengendapan

partikel

dianggap

Perbandingan cairan-padatan telah ditentukan.

Contoh perhitungan :
1. Padatan kurang dari 40%, menggunakan hukum
Stoke
Diketahui data yang ada :
Material yang akan diproses (Qmat) = 5,00 ton/hari
Ukuran partikel padatan yang boleh lewat (ukur) =
0,00000200 m
Kerapatan partikel padatan (rho) 2.800 kg/m3
Kekentalan air (Vis) = 0,00000131 kg/ms
Persen padatan (Sol) = 0,20
Persen air = 0,80
Maka dapat dilakukan perhitungan, sbb :

Berat padatan per m3 = Sol x Qmat x 1000


= 0,20 x 5,00 x 1000
= 1000,00 kg

Berat air per m3 = Air x Qmat x 1000


= 0,80 x 5,00 x 1000 = 4000 kg

berat solid
Volume peadatan per detik = ps x 24 x 60

1000

= 2.800 x 24 x 60 = 0.0002480 m3/s

4000

Vol. Air/detik = 1000 x 24 x 60


m3/s
Total volume per detik :

= 0,0027778

= 0,0002480 + 0,0027778 => 0,0030258 m3/s

Kecepatan pengendapan :
4

=
=

G x Ukur x Ukur (ps rho)


18 x Vis

980 x 2.10 6 x 2.10 6 (2,800 1)


18 x 1,31.10 6

= 4,987.10-5

m/s
Jadi luas yang dibutuhkan :

" total volume"


0,0030258
= kec. pengendapan = 0,00004987 = 60,52 m2
TABLE 1
UKURAN KOLAM PENGENDAPAN MENURUT PERHITUNGAN
DENGAN HUKUM STOKES

Qmat
ps
Vis
Sol Air Ukur
3
(tph) (kg/m ) (Kg/ms) (%) (%) (m)
5,00

2,800

1,31.10-6

20

80

Vt
(m/s)

A
(m2)

2.10-6 4,9870.10-5 60,52


4.10-6 1,9949.10-4 15,17
6.10-6 4,4885.10-4 6,74

2. Padatan kurang dari 40%, menggunakan hukum


Newton
Diketahui data yang ada :
Nilai koefisien tahanan (Fg) = 0,65
Material yang akan diproses (Qmat) = 5,00 ton/hari
Ukuran partikel padatan yang boleh lewat (ukur) =
0,00000200 m
Kerapatan partikel padatan (ps) 2.800 kg/m3
Kekentalan air (Vis) = 0,00000131 kg/ms
Persen padatan (Sol) = 0,50
Persen air (Air) = 0,50
Maka dapat dilakukan perhitungan, sbb :

Berat padatan per m3 :


= Sol x Qmat x 1000 = 0,50x5,00x1000 = 2500,00 kg
Berat air per m3 = Air x Qmat x 1000
= 0,50 x 5,00 x 1000 = 2500 kg
5

berat solid
Volume padatan per detik = ps x 24 x 60

2500

= 2.800 x 24 x 60 = 0.0006200 m3/s

2500

Vol. Air/detik = 1000 x 24 x 60 = 0,0017361


m3/s

Volume total air dan padatan per detik :


= 0,0006200 + 0,0017361 = 0,002362 m3/s

Kecepatan pengendapan :
3 (G x Ukur) (ps rho)
x
0,5
=

Fg
rho
4

3 980 x 2.10 6 x (2,800 1)


0.5

4
0,65 x 1

= 14,178.10-5

m/s
Jadi luas yang dibutuhkan :

" total volume"


0,0023562
= kec. pengendapan = 0,00014178 = 16,62 m2
TABLE 2
UKURAN KOLAM PENGENDAPAN MENURUT PERHITUNGAN
DENGAN HUKUM NEWTON

Qmat
ps
Vis
Sol Air Ukur
(tph) (kg/m3) (Kg/ms) (%) (%) (m)
5,00

2,800

1,31.10-6

50

50

Vt
(m/s)

A
(m2)

2.10-6 1,4178.10-4 16,62


4.10-6 2,0051.10-4 11,75
6.10-6 2,4558.10-4 9,59

B. Bentuk
Bentuk kolam pengendapan disesuaikan dengan
keperluan dan keadaan lapangan.
Adanya proses pengendapan material padatan
(solid particle), maka kolam pengendapan dibagi dalam
4 (empat) zona penting, yaitu :
1.

Zona masukan
6

Tempat masuknya aliran lumpur ke dalam kolam


pengendapan dengan asumsi padatan-cairan yang
masuk terdistribusi secara seragam. Zona ini
panjangnya 0,5 1 kali dari kedalaman kolam.
2.

Zona pengendapan
Tempat dimana partikel padatan akan mengendap.
Batas panjang zona ini adalah panjang dari kolam
dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.
3. Zona endapan lumpur
Tempat dimana partikel padatan dalam cairan
(lumpur) mengalami sedimentasi dan terkumpul di
bagian bawah kolam pengendapan.
4.

Zona keluaran
Tempat keluarnya buangan cairan yang jernih.
Panjang zona ini kira-kira sama dengan kedalaman
kolam pengendapan, diukur dari ujung lubang
pengeluaran.
A
A

A
PANDANGAN ATAS

3
PANDANGAN SAMPING

GAMBAR 2
SKETSA KOLAM PENGENDAPAN

i
A

P
i

GAMBAR 3
SALAH SATU CONTOH BENTUK KOLAM PENGENDAPAN
YANG MEMENUHI SYARAT TEKNIS

Syarat teknis yang harus dipenuhi agar bentuk


kolam pengendapan berfungsi efektif , yaitu :
1.
2.

Sebaiknya bentuk kolam berkelok-kelok (zig-zag).


Geometri kolam pengendapan harus sesuai dengan
ukuran backhoe (alat gali muat).
Contoh :
a.

Bila dipakai backhoe CAT E240, dengan


spek.:
Kap. mangkok munjung
: 1,44 m3 (1,88
Cuyad).
(heaped capacity)
- Jangkauan gali mendatar
: 7,00 m.
- Jangkauan gali vertikal
: 5,00 m
- Lebar terluar rantai (crawler track) : 2,70 m
maka ukuran kolam pengendapan
- Lebar kolam (i): 2 x 7,00 m
: 14,00 m
- Lebar penyekat (a) : 2,70 x 0,80 m
: 3,50 m
- Kedalaman kolam (d): 5 1 m
: 4,00 m
- Panjang kolam (P) tergantung dari volume
lumpur yang akan ditampung dan jadwal
(schedule) pengerukkan lumpur.
Misalkan :
Lumpur yang akan masuk : 20 m3/jam
Jumlah jam kerja per hari : 14 jam
maka lumpur yang akan tertampung
adalah :
8

20 m3/jam x 14 jam/hr x 14 hr = 3.920 m3/hr


- Panjang kolam pengendapan (P) dapat dicari :
3 (P x i x d) + 2(i x a x d) = 3.920
3 (P x 14,00 x 4,00) + 2(14,00 x 3,50 x 4,00) = 3.920

168 P = 3.920 - 392 => P = 21 m


Jadi panjang kolam pengendapan (P) = 21 m.
Dalam kenyataannya kolam pengendapan bagian A
(lihat gambar 2) akan lebih cepat penuh, sehingga
sebelum 14 hari bagian A tersebut sudah harus dikeruk
oleh Backhoe.
---o0o---

Anda mungkin juga menyukai