Buku Infrastruktur PDF
Buku Infrastruktur PDF
BAGIAN 2
KATA PENGANTAR
Kegiatan Lingkungan yang dilaksanakan melalui Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) merupakan salah satu bagian pelaksanaan yang didanai program PNPM
Mandiri Perkotaan secara stimulan untuk mengentaskan dan memperbaiki
kualitas hidup masyarakat miskin.
PNPM Mandiri Perkotaan hanya
menyediakan alternative kegiatan pembangunan lingkungan, namun masyarakat
sendiri yang menentukan jenis dan bentuk kegiatan prasarana dan sarana agar
sejalan dengan kebutuhan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Pelaksanaan seluruh tahapan pembangunan kegiatan prasarana dan sarana
lingkungan yang meliputi perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan perlu
didukung dengan berbagai kriteria teknis sehingga dapat tepat sasaran,
terlaksana dengan baik, memiliki umur kelayakan yang optimal untuk
mendukung pemanfaatan sesuai dengan harapan P2KP khususnya PNPM
Mandiri Perkotaan. Untuk mencapai hal tersebut maka petunjuk pelaksanaan
berupa supplemen teknis pelaksanaan kegiatan prasarana dan sarana mutlak
untuk diberikan, dipahami dan dilaksanakan seluruh pelaku kegiatan lingkungan.
Supplemen Teknis Pelaksanaan Kegiatan Prasarana dan Sarana Lingkungan
dibuat sebagai acuan bagi pelaku kegiatan lingkungan yang juga mengatur halhal teknis yang wajib dilaksanakan pelaku agar proses perencanaan,
pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan berjalan baik dan tepat sasaran
sesuai dengan program pengentasan kemiskinan melalui PNPM Mandiri
Perkotaan.
Melalui buku Supplemen Teknis ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan prasarana
dan sarana lingkungan bagi masyarakat miskin dalam rangka program
penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan oleh seluruh pelaku secara
efektif dan optimal.
Semoga bermanfaat
Jakarta,
Agustus 2008
Direktur Jendral Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum
Budi Yuwono P
DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................. (i)
I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Maksud dan Tujuan ......................................................................1
1.2 Ruang Lingkup ..............................................................................1
II. PERAN PELAKU PADA TAHAP PELAKSANAAN ............................2
III. LANGKAH-LANGKAH TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN...........5
3.1 Tahap Persiapan ..........................................................................5
1. Penyiapan Organisasi Pengelola O&P ...................................5
2. Penajaman Rencana Kerja .....................................................7
3. Penandatanganan SPPD-L .....................................................8
4. Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K) ......8
5. Pelatihan (Coaching) KSM ....................................................11
6. Sosialisasi Kegiatan ..............................................................11
7. Pembuatan & Pemasangan Papan Nama Kegiatan .............11
3.2 Tahap Pelaksanaan Konstruksi ..................................................12
1. Pencairan Dana .....................................................................12
2. Mobilisasi ...............................................................................12
3. Musyawarah Pengadaan .....................................................22
4. Praktek Kerja Lapangan (OJT) .............................................22
5. Pelaksanaan Konstruksi ........................................................23
6. Supervisi Pelaksanaan Konstruksi ........................................26
7. Rapat Evaluasi Kemajuan Kegiatan ......................................28
8. Pemantauan Dampak Lingkungan ........................................29
9. Pembuatan Dokumentasi (50%, 100%) ................................30
10. Perubahan Pekerjaan di Lapangan ...................................30
11. Penyelesaian Pekerjaan ....................................................31
12. Pemeriksaan/Sertifikasi Kegiatan ......................................33
IV. ADMINISTRASI & PEMBUKUAN KSM LINGKUNGAN ...................39
4.1 Pengertian Administrasi Kegiatan KSM.......................................39
4.2 Tujuan Administrasi Kegiatan KSM ............................................39
4.3 Bentuk Administrasi Pada Tahap Pelaksanaan ..........................40
4.4 Laporan Kemajuan Kegiatan (Dwi-Mingguan) KSM ...................48
4.5 Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan KSM .........................48
4.6 Musyawarah Pertanggungjawaban Kegiatan KSM .....................49
4.7 Administrasi Keuangan KSM Lingkungan .................................49
4.8 Siapa Yang Melakukan Pencatatan ...........................................54
4.9 Dimana Menyimpan Hasil Pencatatan ......................................55
LAMPIRAN :
1. CONTOH BENTUK SPPD-L
2. CONTOH BENTUK RENCANA KERJA & SYARAT (RKS) PENGADAAN
3. CONTOH FORMULIR SERTIFIKASI, BAP2 DAN SP3
4. CONTOH BENTUK LAPORAN DWI-MINGGUAN & LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN KSM LINGKUNGAN
Bagian 2 : Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
(i)
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan sarana & prasarana merupakan
kelanjutan dari tahapan persipan & perencanaan teknis kegiatan. Posisi
kegiatan ini dalam siklus PNPM Mandiri Perkotaan adalah termasuk kegiatan
pemanfaatan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Sederhananya
adalah tahapan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KSM
dalam rangka untuk mewujudkan bangunan atau sarana & prasarana yang
yang dibutuhkan sesuai dengan standar atau hasil perencanaan sebelumnya.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, harus
memperhatikan kesesuaian dari spesifikasi teknis (persyaratan teknis) agar
bangunan yang dibuat lebih aman dan kuat sehingga benar-benar dapat
dimanfaatkan lebih lama.
Salah satu hal penting yang perlu mendapat perhatian dari keseluruhan proses
pelaksanaan pembangunan ini adalah (1). Hasil yang dicapai/Bangunan yang
terwujud harus berkualitas baik, bermanfaa/berfungsi sesuai umur rencana
bangunan (minimal 3 tahun) dan dipelihara secara bersama-sama oleh warga
masyarakat pemakai sehingga terjadi kesinambungan manfaat dan lestari.
1. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari buku ini adalah untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan
Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana bagi KSM Lingkungan, dalam
rangka memenuhi persyaratan pelaksanaan kegiatan lingkungan program
PNPM Mandiri Perkotaan.
Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan Pembangunan Sarana & Prasarana bagi KSM Lingkungan, agar
memenuhi ketentuan teknis dan administrasi kegiatan sesuai dengan
persyaratan kegiatan lingkungan yang telah ditetapkan program PNPM Mandiri
Perkotaan.
2. RUANG LINGKUP
Buku ini mencakup maksud, tujuan, ruang lingkup, peran pelaku pada kegiatan
pembangunan, Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan tahap pelaksanaan
pembangunan, Administrasi & Pembukuan KSM.
Buku ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai pedoman teknis
pelaksanaan kegiatan PAKET dan ND, khususnya kegiatan sebagaimana
diuraikan dalan Bagian III, Langkah-Langkah Pelaksanaan (kecuali
Pengorganisasian O&P dan SPPD-L, untuk PAKET harus disesuaikan
kembali) dan Bagian IV. Administrasi dan Pembukuan.
Rembug
Penyiapan
Organisasi &
R. Kerja
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Rembug
Pengadaan
Bahan,
Alat
O&P
T. Tangan
SPPD-L
Musyawarah
Persiapan
Pelaksanaan
Konstruksi
(MP2K)
Penajaman
Rencana
Kerja
Coaching
KSM (Teknis,
AdminstrasiK
euangan)
Mobilisasi
(T. Kerja,
Bahan,
Alat)
Pelaksanaan Konstruksi,
Pencairan Dana,
Pengamanan Dampak,
Laporan Kemajuan,
Rapat Evaluasi Lapangan,
Administras,
PHOTO (50%, 100%)
Sosialisasi Kegiatan
dan mengundang BKM, Tomas, Lurah/ Kades dan Tim Konsultan serta
undangan lain yang dianggap perlu.
f) Bagaimana mekanisme pelaksanaan MP2K?
10
5. Pelatihan (Coaching)
Konstruksi
Teknis
dan
Administrasi
Pelaksanaan
11
12
Metode Pengadaan
Pengadaan
Secara
Langsung
atau
tanpa
penawaran dari minimal 3
toko, yaitu Pengadaan yang
dilakukan oleh KSM (minimal
2 orang) secara langsung
bahan/alat yang dibutuhkan
pada
toko/suplier
setempat/terdekat
dengan
mengacu pada harga satuan
hasil survey sebelumnya.
Pengadaan
Secara
Terbatas, yaitu pengadaan
yang harus menggunakan
pihak
ketiga
sebagai
Batasan
Nilai
Biaya
sampai
dengan
Rp. 15
Juta
lebih
besar
dari Rp.
15 Juta
Penjelasan
No
Metode Pengadaan
Batasan
Nilai
Biaya
pemasok
(minimum
ada
penawaran
dari
3
toko/pemasok setempat yang
berbeda). Dilakukan oleh Tim
Pengadaan yang dibentuk
oleh
BKM
selaku
Penanggungjawabnya.
Proses
Pemasukan
Penawaran
sampai
Penetapan
Pemenang
dilakukan melalui Forum
Musyawarah
Penjelasan
bertahap
atau
sekaligus,
disatu toko/pemasok tertentu
dengan nilai total pembelian
melebihi Rp. 15 Juta). Contoh
:
Pembelian bahan Pipa Air
Bersih saja atau kayu
jembatan atau sewa mesin
gilas
saja
pada
satu
toko/pemasok
tertentu
dengan nilai masing-masing
melebihi Rp.15 juta);
Pembelian
bahan
Kabel/Seling
Jembatan
Gantung sekaligus (Seling
Utama, Penggantung, Angin
dan Aksesoris), pada satu
toko tertentu dengan jumlah
nilai
keseluruhannya
melebihi Rp.15 juta);
Sewa
peralatan
secara
bersama oleh beberapa
KSM, seperti mesin gilas
pada satu pemasok tertentu
dengan nilai sewa total
melebih Rp. 15 Juta)
Dalam keadaan tertentu dimana Metode Pengadaan Terbatas ini tidak dapat
dilakukan, karena calon pemasok/toko yang menyediakan bahan/alat yang
diperlukan hanya ada satu (satu-satunya) diwilayah provinsi bersangkutan
dan atau karena calon pemasok/toko penyedia bahan/alat tersebut berada
diluar wilayah provinsi bersangkutan maka metode pengadaa terbatas ini
dapat dilakukan secara khusus. Kata kuncinya adalah jika jumlah calon
pemasok/toko yang ada, hanya ada satu-satunya diwilayah provinsi lokasi
KSM dan atau kedudukan toko/pemasok berada diluar wilayah provinsi KSM
bersangkutan.
Penggunaan metode khusus ini hanya dapat dilakukan apabila telah
mendapat persetujuan dari KMW/Askot Infrastruktur. Contohnya adalah
Pembelian bahan Kabel/Seling Jembatan Gantung sekaligus (Seling Utama,
Penggantung, Angin dan Aksesoris),dll, pada satu toko tertentu dengan
jumlah nilai keseluruhannya melebihi Rp.15 juta).
Sebagai bagian dari metode Pengadaan Terbatas maka Pengadaan khusus
ini juga dilakukan oleh Tim Pengadaan yang dibentuk oleh BKM selaku
Penanggungjawab pengadaan Terbatas;
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
14
15
16
Uraian Kegiatan
1.
Pembentukan Tim
Pengadaan,
o Tim ini dibentuk dan
ditetapkan oleh
BKM/UPL.
o Jumlah Tim
Pengadaan minimal
terdiri dari 5 orang
dan harus berjumlah
ganjil;
o Anggota Tim
Pengadaan harus
terdapat wakil UPL
dan KSM terkait dan
boleh ditambah pihak
ketiga yang dianggap
lebih mampu (tidak
boleh Konsultan
PNPM duduk
sebagai Anggota Tim
Pengadaan)
Jadwal Pelaksanaan
Mulai
Selesai
Selambatlambatnya
1
hari
setelah
BKM
melakukan
pencairan
Dana
ke
rekening
KSM
Selambatlambatnya
1
hari
sebelum
pengumuman
Penanggung
jawab
Durasi
2 hr
BKM/UPL
17
Output/Hasil Kegiatan
No.
2
Uraian Kegiatan
Penyusunan
pengadaan
dokumen
Pengumuman
Undangan/Penyampaian
Undangan kepada Calon
Peserta untuk mengikuti
Penjelasan Kantor
Jadwal Pelaksanaan
Penanggung
jawab
Mulai
Selesai
Durasi
2 hr
Tim
SelambatPengadaan
lambatnya 1 hr
sebelum
Pendaftaran/
pengambilan
dokumen
selambatlambatnya 1
hari setelah
Ada-nya Tim
Pengadaan
pada hari
dikeluarkannya pengumuman.
Sejak
hari
pertama
pendaftaran
Tim
Pengadaan
Selambatlambatnya 3 hr
sejak
pengumman
Selambatlambatnya
1
hari
setelah
berakhirnya
pengambilan
dokumen
3 hr
Tim
Pengadaan
3 hr
Tim
Pengadaan
18
Output/Hasil Kegiatan
Dokumen pengadaan/RKS yang
minimal memuat :
Nama/Volume/Spesifikasi Teknis
Pekerjaan, Sumber Dana,
Tempat Pekerjaan dan Pemberi
pekerjaan; Jadwal Pengadaan
(Penjelasan Kantor/Lapangan,
Pemasukan Penawaran),
Ketentuan Penawaran (bentuk
surat penawaran, bentuk Rincian
Harga Penawaran, Cara
penyampaian penawaran),
persyaratan penyedia jasa,
Metode Evaluasi Penawaran.
Pengumuman melalui media
yang ada. Diupayakan informasi
ini dapat diketahui oleh pihak
pemasok yang ada di desa
setempat/terdekat;
Daftar Peserta & Tanda Terima
Dokumen Pengadaan
Undangan diterima Pemasok
No.
Uraian Kegiatan
Penjelasan Kantor
(diikuti Penjelasan
Lapangan bila
diperlukan)
Pemasukan,
Pembukaan Penawaran,
Evaluasi Penawaran &
Penetapan Pemenang
(Musyawarah
Pengadaan)
Jadwal Pelaksanaan
Penanggung
jawab
Mulai
Selesai
Durasi
1 hr
Tim
1
hari Pengadaan
setelah
berakhirnya
pendaftaran
1 hr
Tim
3 hr setelah Pada Jam yang
Pengadaan
disepakti
oleh
penjelasan
Tim & seluruh
kantor
Peserta
Pemasok bahwa
Pembukaan
Penawaran telah
selesai hari yang
sama
dengan
pemasukan)
Output/Hasil Kegiatan
Daftar Hadir Peserta Pemasok
dan BA Penjelasan (masingmasing untuk kantor &
Lapangan)
Daftar Hadir seluruh Peserta
(baik Peserta undangan
maupun Peserta Pemasok)
BA Hasil Pemasukan,
Pembukaan Penawaran,
Evaluasi Penawaran &
Penetapan Pemenang
Catatan :
Untuk meningkatkan
Sebaiknya Daftar Hadir
transparanasi dan
Pemasok dan Undangan
akuntabilitas kegiatan
dibuat terpisah.
maka pada acaran :
Pemasukan,
pembukaan, Evaluasi &
Penetapan Pemenang
ini, Tim Pengadaan
harus mengundang
seluruh anggota KSM
terkait, wakil BKM, wakil
UPL, Kepala
Desa/Lurah, Tomas
setempat dan Faskel.
Penjelasan Tatacara Pemasukan,
Pembukaan Penawaran, Penilaian/Evaluasi Penawaran & Penetapan
Pemenang :
1. Peserta Pemasok menyampaikan penawaran dalam satu sampul tertutup kepada Tim Pengadaan, selanjutnya
peserta mengisi daftar hadir;
2. Setelah waktu/Jam yang ditentukan (sesuai jadwal pemasukan pada dokumen pengadaan) untuk pemasukan
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
19
No.
Jadwal Pelaksanaan
Output/Hasil Kegiatan
Penanggung
jawab
Mulai
Selesai
Durasi
selesai, Tim Pengadaan menyampaikan kepada peserta bahwa waktu pemasukan penawaran telah selesai/ditutup;
3. Tim Pengadaan meminta 2 orang dari wakil peserta pemasok yang berbeda untuk menjadi saksi;
4. Tim membuka satu-persatu penawaran yang di terima dihadapan seluruh peserta/undangan yang hadir, lalu
membacakan kelengkapan dokumen penawaran yang disampaikan (besarnya nilai penawaran, Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengadaan dan Surat Pernyataan Kebenaran Usaha);
5. Segera setelah poin 2 selesai, Tim secara langsung melakukan pengecekan kebenaran hasil perkalian/penjumlahan
nilai biaya penawaran seperti yang tertera pada Rincian harga penawaran yang diajukan pemasok (koreksi
aritmetika), lalu menyampaikan kebenaran atau kesalahan yang terjadi apabila ditemukan.
6. Apabila ditemukan perbedaan antara Nilai Penawaran yang ditulis dalam Angka dan Huruf maka Nilai yang dipakai
harus yang tertera sesuai tulisan huruf.
7. Apabila hasil koreksi aritmetika ditemukan ada kesalahan maka Nilai akhir penawaran peserta yang digunakan
adalah nilai hasil koreksi aritmetika (bukan sebagaimana yang tertulis dalam surat penawaran).
8. Apabila ada Nilai penawaran pemasok yang berubah menjadi terendah diantara seluruh penawaran yang ada, maka
Tim wajib melakukan klarifikasi langsung kepada pemasok bersangkutan yang hadir, apakah masih sanggup
menyediakan seluruh bahan/alat sesuai volume dan spesifikasi yang dipersyaratkan? Apabila untuk menjawab
pertanyaan tersebut, pemasok yang bersangkutan membutuhkan waktu untuk klarifikasi/konfirmasi kepada
atasannya/Tuan Toko, maka Tim harus menyepakati dengan seluruh peserta besarnya tambahan/kelonggaran
waktu yang akan diberikan pemasok tersebut. Apabila sesuai waktu yang diberikan tidak ada tanggapan atau
tanggapannya menyatakan tidak mampu maka langsung dinyatakan bahwa pemasok tersebut GUGUR.
9. Dalam proses pengadaan ini sedapat mungkin diupayakan tidak ada peserta yang gugur, kecuali (peserta dinyatakan
gugur) apabila :
a. Didalam Dokumen Penawarannya tidak terdapat rincian harga penawaran;
b. Dinyatakan gugur berdasarkan prosedur poin 8 diatas.
c. Ketiadaan salah satu atau ketiga-tiganya dari surat pernyataan tidak menuntut ganti rugi, pernyataan
kesanggupan penyediaan bahan/alat yang diadakan dan surat Pernyataan Kebenaran Usaha, tidak dapat
menggugurkan pemasok, kecuali bila pemasok yang bersangkutan tidak dapat menyediakan surat-surat tersebut
dalam waktu 2 jam (waktu ini hendaknya disepakati bersama oleh semua peserta).
d. Peserta/Pemasok yang tidak mengambil dokumen dan atau tidak mengikuti Acara Penjelasan Kantor/Lapangan
tidak dapat dijadikan alasan untuk digugurkan.
10. Panitia menetapkan peringkat pemenang berdasarkan urutan nilai penawaran dari nilai terendah sampai tertinggi;
Uraian Kegiatan
20
No.
Jadwal Pelaksanaan
Output/Hasil Kegiatan
Penanggung
jawab
Mulai
Selesai
Durasi
11. Peserta dengan Peringkat Pemenang Pertama dinyatakan sebagai Pemenang sekaligus berhak melakukan
perjanjian Kerjasama dengan KSM.
Uraian Kegiatan
Penandatangan
Perjanjian Kerjasama
antara KSM selaku
Pemberi Kerja dengan
Pemasok
Selambatlambatnya 2
hari setelah
Pengumuman
Pemenang
2 hr
Ketua KSM
Catatan :
Bentuk perjanjian kerjasama ini dapat berbentuk Harga Satuan atau Lampsum dan tanpa kompensasi berupa kenaikan
harga meskipun ada perubahan harga kemudian hari;
Sedangkan untuk pelaksanaan Pengadaan secara Khusus pada prinsipnya dilaksanakan oleh Tim
Pengadaan dan langsung dapat dilakukan negosiasi harga (sampai dilokasi) sesuai volume & spesifikasi
bahan/alat yang dibutuhkan. Dalam hal ini pihak pemasok tetap harus memberikan dokumen penawaran
sebelum negosiasi harga kepada Tim Pengadaan (dalam metode ini harus tetap ada dokumen penawaran dari
pahak toko/pemasok) dan menjadi bahan pertanggungjawaban tim pengadaan. Sedangkan untuk langkahlangkahnya teknis lainnya dapat dilakukan penyesuain pada langkah - langkah pengadaan terbatas.
21
22
23
Metode Kerja
Metode Kerja atau cara kerja disini adalah merupakan cara
bagaimana pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Apakah menggunakan
tenaga kerja atau dengan peralatan berat/besar.
Pada prinsipnya penentuan metode kerja telah dilakukan sejak awal
perencanaan teknis sebelumnya, seperti tahap penyusunan RAB,
Penyusunan Jadwal Pelaksanaan. Dengan tetap mengacu pada
metode kerja yang telah dibuat sebelumnya tersebut maka pada
tahapan ini peranan metode kerja lebih difokuskan untuk memilih dan
menentukan bagian mana dari pekerjaan yang akan ditangani sendiri
atau ada yang perlu Disub-kontrakan (dipihak ketigakan).
Untuk pelaksanaan kegiatan PNPM, maka metode pelaksanaan
pekerjaan konstruksinya dapat dilaksanakan dengan salah satu
metode kerja berikut :
i. Metode Gotong-Royong, adalah pelaksanaan kegiatan konstruksi
24
25
26
lain
yang
27
28
29
30
31
32
33
Layak/Selesai
(berkualitas
baik
&
Belum
Selesai/Layak
dengan
34
35
Hasil
Pembangunan &
Administrasi
PANITIA
Permintaan
Sertifikasi
(Oleh Panitia)
Pemeriksaan
Oleh UPL,
Faskel/Askot Infra
bersama Panitia
Penyusunan
BAP2
Selesai
Layak
SP3
Penyusuna
n LPJ
Belum Selesai/
Layak dgn Penyempurnaan
36
bermanfaat), apabila :
Jawaban atas pertanyaan bagian A. Capaian Kualitas Proses
& Pemanfaatan, seluruhnya terisi Ya
atau minimal 6
pertanyaan berikut, terjawab Ya.
A. Capaian Kualitas Proses & Pemanfaatan
1 Apakah KSM sudah memperoleh pelatihan/coaching
mengenai cara perencanaan teknis, pelaksanaan
konstruksi dan pemeliharaan ?
2 Apakah kelengkapan Bangunan yang dibuat dapat
memberikan keamanan/kenyamanan bagi pemakai ?
3 Apakah bangunan dapat berfungsi/bermanfaat ?
4 Apakah semua tindakan penanganan dampak telah
dilaksanakan dengan baik/terpenuhi?
5 Apakah KSM telah membentuk dan menyepakati
Organisasi Pengelola Pemanfaatan & Pemeliharaan
Prasarana
6 Apakah KSM telah membuat dan menyepakati Rencana
Kerja Pemeliharaan?
Jawaban atas pertanyaan bagian B. Kesesuaian Volume &
Kualitas Pekerjaan, terisi jawaban Ya/sesuai untuk kolom
kesesuaian volume dan tidak terdapat cacat & kekurangan
untuk seluruh jenis kegiatan.
Jawaban atas pertanyaan bagian C. Pemanfaatan Dana BLM
dan Swadaya Masyarakat, point (c). sisa dana SPPD-L
adalah Nol atau apabila ada sisa yang tidak digunakan telah
dikembalikan kepada BKM.
b. Pekerjaan
dinyatakan
Penyempurnaan;
Belum
Selesai/Layak
Dengan
37
38
&
PEMBUKUAN
39
3. Bentuk-bentuk
Pembangunan
Administrasi
KSM
Pada
Tahap
Pelaksanaan
40
kerja yang ditetapkan sesuai kebiasaan setempat. Nilai HOK ini dapat
berbentuk angka bulat yaitu 1 HOK (artinya tenaga kerja bekerja penuh satu
hari kerja) atau berbentuk angka pecahan seperti 0,5 HOK (artinya tenaga
kerja hanya bekerja setengah hari kerja saja).
Untuk pengisian jumlah HOK tiap tenaga kerja sebaiknya dilakukan oleh
pelaksana kegiatan KSM supaya kebenarannya lebih terjamin.
Contoh Formulir sebagai berikut :
Penjelasan :
Nama, adalah nama tenaga kerja
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
41
2). Apa yang dimaksud dengan Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari
Swadaya & BLM/PNPM ?
Daftar Harian Penerimaan Bahan/Alat dari Swadaya & BLM/PNPM (FormBA1), adalah merupakan formulir untuk mencatat penerimaan bahan/alat yang
diperoleh melalui swadaya masyarakat/pihak ketiga (pemerintah/swasta) dan
yang diperoleh melalui BLM/PNPM dari pemasok/toko;
Untuk Bahan yang diterima untuk BLM/PNPM, Formulir ini sangat penting,
khususnya untuk mendukung kebenaran volume dan kualitas serta
pembayaran kepada pemasok/toko (sumber utama pembukuan keuangan
Material/Alat-Form KSML-5, buku Material/Alat).
Formulir ini juga dibuat harian oleh KSM. Sedangkan contoh formulirnya
adalah sebagai berikut :
Penjelasan:
No, adalah nomor urut pencatatan;
Hari/Tanggal, adalah Hari/Tanggal bahan/alat diterima diproyek;
Nama
Donatur/Pemasok/Toko,
adalah
nama
masyarakat/pihak
ketiga/Pemasok/Toko yang menyerahkan bahan.
Alamat, Alamat Donatur/Pemasok/Toko;
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
42
Uraian Jenis Bahan, adalah tempat mencatat nama tiap jenis bahan/alat yang
diterima;
Ukuran, adalah ukuran/dimensi sesuai tiap jenis bahan (P=Panjang, L=Lebar,
T=tebal). Ukuran ini diisi bila dianggap penting seperti balok gelagar/papan
jembatan, dll.
Volume dan Satuan, adalah jumlah volume dan satuan yang sesuai dari tiap
jenis bahan/alat;
Sumber dana, adalah menunjukan apakah Bahan/Alat yang diterima pada hari
tersebut merupakan Swadaya atau BLM/PNPM. Isilah salah satu kolom
swadaya bila dari swadaya atau kolom BLM bila bahan/alat dari BLM/PNPM,
dengan tanda .
43
c. Mulai-lah memindahkan data yang ada pada hari pertama (misalnya hari
senin), mulai no, nama, jenis tenagakerja, jenis kelamin, kemampuan,
rincian HOK;
d. Kemudian diikuti oleh data hari berikutnya (hari kedua/selasa) dan
seterusnya sampai semua data yang ada pada formulir hari pertama
sampai ke-6 dipindahkan.
e. Hitung jumlah HOK dengan cara menjumlahkan semua nilai HOK mulai dari
HOK hari pertama sampai hari ke enam/terakhir untuk masing-masing
tenaga kerja.
f. Lengkapi semua data-data yang belum terisi, seperti judul dan tandatangan
Contoh Formulir-nya sebagai berikut :
Penjelasan:
44
5). Apa yang dimaksud dengan Daftar Hadir Mingguan & Pembayaran
Upah Tenaga Kerja dari BLM/PNPM?
Formulir Daftar Hadir Mingguan Tenaga Kerja dari BLM/PNPM (Form-TK3b),
merupakan Rekapitulasi Mingguan dari Formulir Daftar Hadir Harian Tenaga
Kerja untuk pekerjaan konstruksi dan Perhitungan Pembayaran Upah yang
diperoleh/dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja dari BLM/PNPM.
Sumber data pengisian formulir ini adalah dari data-data Formulir Daftar Hadir
Harian Tenaga Kerja dari Swadaya & BLM/PNPM yang telah dibuat
sebelumnya (Form-TK2 untuk bagian sumber dana BLM/PNPM). Formulir ini
juga sangat diperlukan untuk memastikan besarnya pembayaran upah yang
harus diterima oleh setiap tenaga kerja dari BLM/PNPM dalam satu kurun
waktu atau periode mingguan. Data ini selanjutnya dipergunakan sebagai
surat bukti untuk proses pembukuan Ongkos tenaga kerja BLM/PNPM (FormKSML-5).
Cara pengerjaan :
1) Perhatikan bahwa pada formulir ini, data yang diperlukan hanyalah data
terkait tenaga kerja BLM/PNPM saja dari Form TK2.
2) Kumpulkan semua Daftar Hadir Harian Tenaga Kerja dari BLM (Form-TK2)
yang ada pada minggu tersebut;
3) Mulai-lah memindahkan data yang ada pada hari pertama (misalnya hari
senin), mulai nomor urut, nama, jenis tenagakerja, jenis kelamin,
kemampuan, rincian HOK;
4) Kemudian diikuti oleh data hari berikutnya (hari kedua/selasa) dan
seterusnya sampai semua data yang ada pada formulir hari pertama
sampai ke-6 dipindahkan.
5) Hitung jumlah HOK dengan cara menjumlahkan semua nilai HOK mulai
dari HOK hari pertama sampai hari ke enam/terakhir untuk masing-masing
tenaga kerja.
6) Masukkan Harga Satuan Upah (per hari) untuk masing-masing jenis
tenaga kerja, sesuai nilai yang disepakati sebelumnya;
7) Hitung Jumlah Biaya Upah dengan cara : Nilai HOK dikalikan dengan
besarnya upah untuk masing-masing tenaga kerja.
Contoh formulirnya sebagai berikut :
45
Penjelasan:
46
Penjelasan:
47
Penjelasan:
48
49
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Uraian, adalah transaksi/jenis kegiatan yang dikerjakan;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Transaksi , adalah catatan jumlah uang masuk (M) dan uang keluar (K)
Saldo (D), adalah jumlah total transaksi yang tercatat pada tanggal tersebut
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Keterangan, adalah jumlah saldo awal;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Masuk, adalah catatan jumlah uang masuk (M)
Keluar, adalah catatan jumlah uang keluar (K)
Saldo (D), adalah jumlah total transaksi yang tercatat pada tanggal tersebut
50
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Keterangan, adalah jenis kegiatan transport bahan/alat ;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Jumlah (Rp), adalah catatan jumlah uang dalam rupiah yang dibayarkan sebagai
biaya transport
Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran
yang tercatat pada tanggal
tersebut
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai
dengan kegiatan ;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan
Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan
Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk
pengadaan material/peralatan secara swadaya
Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan
material/peralatan
Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran
yang tercatat pada tanggal
tersebut
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
51
Penjelasan:
Tanggal, adalah tanggal pada saat terjadi pencatatan transaksi;
Jenis material/peralatan, adalah jenis material/peralatan yang diadakan sesuai
dengan kegiatan ;
Nomor Bukti , adalah nomor urutan yang dicatat sebagai pembuktian
Jumlah Unit, adalah catatan jumlah material/peralatan yang diadakan
Harga per unit, adalah satuan harga material/peralatan yang diadakan
Jumlah Rupiah Swadaya, jumlah dana yang diberikan masyarakat untuk
pengadaan material/peralatan secara swadaya
Jumlah Rupiah BLM, jumlah dana BLM yang dipergunakan untuk pengadaan
material/peralatan
Jumlah Total, adalah jumlah total pengeluaran
yang tercatat pada tanggal
tersebut
52
Penjelasan:
Penjelasan:
Kolom (1), dikosongkan (sudah terisi);
Kolom (2), diisi uraian tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi yang
diperlukan ;
Kolom (3), diisi satuan tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (4), diisi volume/jumlah tiap jenis tenaga kerja/bahan/alat/administrasi;
Kolom (5), diisi Harga satuan dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/administrasi
Kolom (6), diisi Jumlah biaya dari tiap jenis tenaga
kerja/bahan/alat/administrasi (nilai kolom (4) di kali nilai kolom (5));
53
Penjelasan:
54
55
LAMPIRAN :
1) CONTOH BENTUK SPPD-L
2) FORMULIR SERTIFIKASI, BAP2 &
SP3 KEGIATAN
3) CONTOH BENTUK LAPORAN DWIMINGGUAN dan PERTANGGUNG
JAWABAN KEGIATAN
56
: Pekerjaan/Kegiatan .....................2)
: ..................3)
Berdasarkan :
1. Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan BLM (SPPB BLM) antara BKM dengan
Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) PNPM Mandiri Perkotaan
Kec....................... Kab./Kota ...................... 5), Nomor : .....................
tanggal.............................. 5)
Kami yang bertandatangan dibawah ini :
I. Nama : .....................................................................6)
Jabatan : Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) ................................ 7)
Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota
......................., Provinsi .......................8)
Berdasarkan
Hasil
Musyawarah
Masyarakat
Desa/Kelurahan
dan
disyahkan/dicatatkan di Notaris .............................., tanggal ................................ 9)
Alamat : .................................................................. 10)
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
II. Nama : .....................................................................11)
Jabatan : Ketua KSM/Panitia*) ................................. 12),
Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota
....................... Provinsi .......................13)
Berdasarkan Hasil Musyawarah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan
disyahkan/dicatatkan pada buku register BKM tentang KSM dengan No.
Induk..............................14),
Alamat : .................................................................. 15)
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
tersebut, hal-hal sebagai berikut :
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki Pekerjaan, yaitu :
Nama Paket/Jenis Pekerjaan : ......................................................................16)
Lokasi : ..........................................................................................17)
57
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen Perjanjian Kerja sebagaimana ditentukan dibawah ini harus dibaca serta
merupakan bagian dari Perjanjian Kerja ini, yaitu :
(1)
(2)
(3)
(4)
58
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
PASAL 6
TAHAP PENCAIRAN
Pelaksanaan pencairan pekerjaan tersebut dalam pasal (1) Surat Perjanjian ini
akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK
PERTAMA;
Tahap Pertama sebesar 30 % (tigapuluh per seratus) dari nilai SPPD-L diberikan
sebagai uang muka setelah penandatanganan dokumen SPPD-L tanpa harus ada
jaminan/Bank Garansi. PIHAK PERTAMA mengajukan surat permintaan
pembayaran dengan melampirkan Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan
Dana (RPD);
Tahap Kedua sebesar 60 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi
pekerjaan telah mencapai minimum sebesar 30% dengan melampirkan RPD,
Laporan Penggunaan Dana (LPD) dan Laporan Mingguan/Bulanan terakhir dan
Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Seluruh Kegiatan Fisik.
Tahap Ketiga sebesar 10 % dari nilai SPPD-L dengan ketentuan prestasi
pekerjaan telah mencapai minimum sebesar 90% dengan melampirkan RPD,
Laporan Penggunaan Dana (LPD), Laporan Mingguan/Bulanan terakhir.
59
PASAL 7
SANKSI
7.1. Berdasarkan hasil penilaian Konsultan Manajemen Wilayah dan atau PJOK,
apabila PIHAK KEDUA terbukti melakukan penyimpangan terhadap ketentuan
teknis atau ditemukan adanya penyalahgunaan dana maka PIHAK PERTAMA
dapat memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa penghentian sementara
pencairan dana dan atau pemutusan perjanjian dan atau pengembalian dana dan
atau sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
7.2. Bentuk-bentuk sanksi tersebut sebagaimana diuraikan secara rinci pada
Persyaratan Umum Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan.
PASAL 8
PENYELESAIAN PEKERJAAN
8.1. Setelah pekerjaan selesai 100% atau minimal 97%, PIHAK KEDUA berhak
mengajukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dan Konsultan untuk
melakukan Sertifikasi Pekerjaan.
8.2. Hasil Sertifikasi Pekerjaan yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh kedua
belah pihak dan KMW ini dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
(BAP2).
PASAL 9
PEMELIHARAAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA sepakat dan berjanji untuk memelihara hasil pekerjaan atau sarana dan
prasarana yang telah dibangun melalui swadaya masyarakat dengan sebaik-baiknya.
10.1
10.2
10.3
10.4
PASAL 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEUR)
Selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari dari hari terjadinya keadaan memaksa,
Para Pihak harus saling berkonsultasi untuk memperoleh kesepakatan mengenai
tindakan tepat apa yang harus dilakukan dalam keadaan itu.
Yang dimaksud Keadaan Memaksa (Force Majeure) adalah sebagai suatu
kejadian yang tidak dapat dihindari dan diluar kemampuan salah satu pihak, yang
menyebabkan salah satu pihak tersebut tidak mungkin melaksanakan
tanggungjawabnya, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya; Keadaan seperti itu
termasuk, tapi tidak terbatas pada, perang, huru-hara, epidemi, gempa bumi,
badai, banjir atau akibat dari kondisi alam lainnya, pemogokan masal (kecuali
apabila dalam hal pemogokan, larangan bekerja atau gangguan industri tersebut,
Kedua belah pihak atau salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mencegah
terjadinya Keadaan Memaksa), penyitaan atau tindakan lain oleh pemerintah.
Keadaan memaksa tidak termasuk (i) kejadian yang disebabkan oleh kelalaian
atau tindakan disengaja dari salah satu pihak. (ii) kejadian dimana salah satu
pihak dapat menduga hal-hal sebagai berikut: (A) Pada saat itu sudah bisa
mempertimbangkan konsekuensi dari adanya SPPD-L, (B) menghindari atau
mengatasi kendala dalam pelaksanaan kewajiban-kewajiban yang ditentukan
dalam proyek.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan memaksa tidak dapat dikenai sanksi.
60
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(a)
Para Pihak yang akan mencari jalan keluar terbaik untuk menyelesaikan setiap
perselisihan yang timbul, atau perselisihan yang berhubungan dengan pasal-pasal
dalam SPPD-L ini atau perselisihan yang timbul karena penafsiran atas SPPD-L ini .
(b)
Jika ada perselisihan yang timbul diantara para pihak dalam SPPD-L ini yang tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka salah satu pihak atau kedua belah
pihak dapat menyelesaikan melalui ketentuan hukum yang berlaku.
PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Sosial (SPPD-L) ini dianggap sah setelah
ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut
dibawah, dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga), terdiri dari 2 (dua) lembar asli dan
bermaterai secukupnya dan 1 (satu) lembar asli tanpa materai, serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
......................., ................ - ......... 200 ...20)
PIHAK PERTAMA,
Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat
.........................7)
Meterai
6000
PIHAK KEDUA,
Ketua KSM/Panitia*)
....................13)
Mengetahui,
Konsultan Manajemen Wilayah
21
PENJELASAN
1)
= Tahun Anggaran Pelaksanaan Proyek
2)
= Nama Pekerjaan/Paket Pekerjaan yang akan dilaksanakan
3)
= Nomor Perjanjian Kerja
4)
= Nama Kecamatan dan Kab/Kota Lokasi Kegiatan
5)
= Nomor dan Tanggal SPPB BLM
6)
= Nama Koordinator BKM bersangkutan
7)
= Nama BKM bersangkutan
8)
= Nama Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kab/Kota dan Provinsi Lokasi Kegiatan
9)
= Nomor dan Tanggal Pengesahan Notaris dari BKM
10) = Alamat Sekretariat BKM
11) = Nama Ketua KSM/Panitia
12) = Nama KSM/Panitia
13) = Nomor Induk/Registari KSM yang tercatat dibuku Registrasi BKM
14) = Alamat Sekretariat KSM/Panitia
15) = Lokasi Kegiatan/Prasarana (RT/RW/Dusun/Kampung)
16) = Tanggal Mulai Kerja yang sama dengan tanggal penandatangan perjanjian ini
17) = Jumlah hari kalender pelaksanaan pekerjaan
18) = Jumlah Nilai BLM dalam angka dan huruf
19) = Tempat, Tanggal Perjanjian dibuat
20) = Nama KMW (atau yang mewakili dari Infrastruktur)
* = Dipilih yang sesuai
61
Lampiran SPPD-L
PER
ERSYARATAN UMUM PERJANJIAN PEMANFAATAN DANA LINGKUNGAN
Lampiran ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari SPPD-L dan memiliki
ketentuan yang mengikat.
A. Definisi
Kecuali apabila di dalam konteks kalimatnya mengharuskan diartikan lain, istilah yang
digunakan dalam Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan ini diartikan sebagai
berikut:
1. Hukum yang berlaku berarti hukum dan segala perangkatnya yang ditetapkan dan
dinyatakan berlaku di Pemerintah Indonesia;
2. SPPD-L berarti Surat Perjanjian Pemanfaatan Dana Lingkungan PNPM MANDIRI
PERKOTAAN yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
umum terlampir, bersama-sama dengan seluruh dokumen yang tercantum pada
pasal 2 SPPD-L PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang ditandatangani;
3. Persyaratan Umum berarti persyaratan umum pada SPPD-L ini;
4. Pemerintah berarti Pemerintah Indonesia, yang dalam hal ini Satker PNPM
MANDIRI PERKOTAAN Pusat
5. PJOK adalah Penanggung Jawab Operasional Kegiatan yang berkedudukan di
Kecamatan
6. KMW adalah Konsultan Manajemen Wilayah yang berkedudukan di
Regional/Propinsi
7. UPL adalah Unit Pengelola Lingkungan, dibentuk oleh BKM sebagai unit operasional
bidang lingkungan
8. Nilai Perjanjian adalah nilai/harga yang tercantum dalam SPPD-L dan selanjutnya
dapat disesuaikan menurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjian.
9. Hari adalah hari kalender; Bulan adalah bulan kalender.
10. Kekurangan adalah bagian Pekerjaan yang tidak sesuai dengan Perjanjian.
11. Sertifikasi disini diartikan sebagai Pemeriksaan adalah kegiatan mengukur dan
menilai hasil Pekerjaan KSM/Panitia.
12. Pengukuran adalah kegiatan mengukur panjang, lebar, tinggi, luas atau isi hasil
Pekerjaan
13. Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan yang dirancang, dibangun, dipasang dan
dibongkar oleh KSM/Panitia yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemasangan
Pekerjaan
14. Pekerjaan adalah hal-hal yang ditentukan didalam SPPD-L yang mewajibkan
KSM/Panitia untuk melaksanakan, memasang, memperbaiki bila ada yang rusak
dan setelah selesai harus dimanfaatkan dan dipelihara secara swadaya oleh
KSM/Panitia (melalui Organisasi Pengelola Pemanfaaat & Pemeliharaan).
15. Penyelesaian pekerjaan adalah pencapaian realisasi pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sesuai kuantitas/volume dan Nilai/biaya pekerjaan sebagaimana
dicantumkan
dalam
SPPD-L beserta semua dokumen perjanjian .yang
merupakan bagian dari SPPD-L ini.
B. Tanggungjawab
1. Tanggungjawab BKM:
(a) Menjamin bahwa anggota KSM/Panitia adalah masyarakat miskin dan masyarakat
yang berhak mendapat bantuan PNPM MANDIRI PERKOTAAN, berdasarkan peta
Bagian 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana
62
63
64
65
66
67
68
Form : S.1
SERTIFIKASI INFRASTRUKTUR
Nama KSM/Panitia
Jenis Kegiatan
Volume
Progres Fisik
: ...
: . ....
: . ....
: . .. %
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kota/Kabupaten
KMW/Provinsi
: .
: ....
: .
: .
PENILAIAN
YA TIDAK
BUTIR SERTIFIKASI
CATATAN
Total Realisasi Volume Pekerjaan s.d saat ini adalah ...................... dan hasil Pemeriksaan Kegiatan sbb :
No
URAIAN KEGIATAN
KESESUAIAN
VOLUME
REKOMENDASI PERBAIKAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst
69
: Rp. ............
: Rp...........
: Rp..............
Demikian hasil Sertifikasi ini dibuat dalam keadaan yang sebenarnya dan apabila dikemudian hari
ditemukan ada ketidaksesuaian maka bersedia mempertanggungjawabkan dan menerima sanksi
sesuai ketentuan yang ada.
............................, ......... - ............. 200....
Tim Sertifikasi :
Faskel Teknik
U P L,
Ketua KSM
()
()
()
Askorkot Infra
()
Catatan : Lampirkan Copy Ceklist Daftar Uji Identifikasi Lingkungan yang telah terisi
70
:
: Koordinator BKM/UPL*) : ...,
Kel/Desa
Kecamatan.
Kab. .
: ..
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
: ..
: Ketua KSM : ..,
Kel/Desa
Kecamatan.
Kab. .
: ..
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
:
71
No
Jenis Pekerjaan
1
2
3
4
5
dst
: Rp.........
Tidak Tercapai
Demikian Berita Acara ini kami buat rangkap .(..) dalam keadaan sehat dan tanpa
ada unsur paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
PIHAK KEDUA
KSM,
(....)
PIHAK PERTAMA
BKM/UPL*),
(....)
Disetujui Oleh
Konsultan Manajemen Wilayah
(....)
Mengetahui
P J O K,
(....)
Keterangan :
*) pilih yang sesuai
Lampirkan Copy Formulir Sertifikasi yang telah terisi
72
Kelurahan/Desa
: ___________________
Kecamatan
: ___________________
Kotamadya/Kabupaten : ___________________
SWK
:___________________
(___________________________)
Ketua/Penanggungjawab
(____________________)
Koordinator,
Pernyataan KMW,
Kami telah meneliti Surat
Pernyataan di atas dan
dengan ini menyatakan turut
bertanggung
jawab
atas
kebenaran isinya
(_____________________)
Nama jelas dan tandatangan Team
Leader/Koorkot serta cap KMW
(* Coret yang tidak perlu)
Catatan : Format ini merupakan bagian harus dilengkapi untuk pencairan Dana BLM tahap II dan tahap
III, dibuat sesuai jumlah KSM atau panitia prasarana yang telah menerima dana BLM PNPM MANDIRIP2KP tahap sebelumnya.
Selanjutnya Format ini harus tersimpan di BKM dan tersedia setiap saat dilakukan pemeriksaan. Untuk
kelengkapan dokumen pencairan BLM, cukup dibuat Berita Acara Pernyataan Penyelesaian
Pekerjaan (BA PPP) yang didasarkan pada SP3 di atas
73
74
75
:
:
:
:
KSM/Panitia
Kegiatan
Nama Pekerjaan
Volume
Pekerjaan
Alasan
Pembangunan
Prasarana
Lokasi
Pekerjaan
Penerima
Manfaat
Nama KSM/Panitia
Lingkungan
Dusun/RT/RW : ..........................
Kelurahan/Desa : ..........................
Metode
Konstruksi
Gotong
Royong
...... KK
Semi Gotong
Royong
Miskin :
...... %
Kerjasama
Pihak Ketiga
Status
Tanah/Lokasi
Kegiatan
76
77
78
Pembukuan
79