Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul:
II.
Landasan Teori
Aldehida
III.
Tujuan
1. Mengamati Reaksi Aldehida dengan pereaksi Tollens dan Fehling
IV.
A. Alat
1. Gelas kimia 500 ml
o
2. Termometer 100 C
3. Tabung Reaksi Berlengan 100 ml
(2 buah)
4. Sumbat gabus dan tabung kecil
5. Spiritus
6. Kaki Tiga
V.
B. Bahan
1. Larutan AgNO3 2ml
2. Larutan NH3
3. Formaldehida 5%
4. Pereaksi Fehling(CuO)
5.
6.
7.
dari 80oC).
Memasukkan larutan AgNO3 0,1 M sebanyak 2ml ke dalam
tabung reaksi.
Tabung tersebut ditetesi dengan larutan NH3 ,setetes demi
setetes hingga mula-mula terbentuk endapan hingga larut
kembali ,goyang kan tabung sesekali.(pereaksi Tollens).
Menambahkan larutan formaldehida 5% sebanyak 2 ml.
Menyumbat tabung reaksi tersebut dengan sumbat yang telah
diberian tabung kecil.
Tabung reaksi tersebut diisikan air.Perangkat tersebut
dimasukan ke dalam penangas hingga terjadi perubahan pada
dinding tabung sebelah dalam.
B. Pereaksi Fehling
1. Menggunakan penangas air yang sama dengan percobaan
diatas.
2. Memasukkan larutan formaldehida 5% sebanyak 3ml,lalu
ditambahkan 5 tetes pereaksi fehling.
3. Tabung tersebut dimasukan kedalam penangas hingga terjadi
perubahan warna.
B. Hasil Pengamatan
Aspek
Warna Sebelum
dipanasakan
Warna Sesudah
Dipanaskan
Reaksi-1
(pereaksi Tollens)
Perak kehitaman
Reaksi-2
(pereaksi Fehling)
Biru Muda
Terbentuk endapan
merah bata
C. Analisis Data
Dari percobaan aldehida menggunakan pereaksi tollens,terjadi
reaksi
:
CH3-CHO + Ag2O(aq)
+ 2 Ag(s)
CH3-COOH
CH3-COOH + Cu2O(s)
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B.
fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan
campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling
dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi
Fehling, ion Cu2+terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling
dapat dianggap sebagai larutan CuO.Sehingga,pada akhir
reaksi,terbentuk endapan merah bata ( Cu2O ).
VI.
Kesimpulan