PENDAHULUAN
ciri
fisiologi
mengenai
kehidupannya
sebagai
makhluk
heterotrof.
Ada juga suatu fenomena yang menyebabkan orang menganggap,
bahwa jamur itu sebenarnya gangguan yang kehilangan klorofil. Hal ini
jelas
nampak
pada
golongan
gangguan
ganggang
hijau
dalam
mengenal
morfologi
jamur
secara
hidroskopik
dan
mengamati morfologi jamur nasi, jamur roti, jamur kelapa dan jamur
jagung dengan ditetesi menggunakan Mhethylen Blue (MB) kemudian
diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x
Prinsip Percobaan
Identifikasi kapang dan khamir yang digunakan dengan mikroskop
dengan menggunakan Methylen Blue (MB) sebagai larutan yang berfungsi
sebagai memperjelas penampakan bentuk kapang dan khamir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas
Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila
sumber nutrisinya tersebut diperoleh dari bahan organik mati, maka
fungi tersebut besifat saprofit. Fungi saprofit mendekomposisi sisa
tumbuhan dan hewan yang kompleks dan menguraikannya menjadi zat
yang lebih sederhana. Beberapa fungi dapat bersifat parasit dengan
memperoleh senyawa organik dari organisme hidup. Dalam hal ini,
fungi bersifat merugikan, karena menimbulkan penyakit pada manusia,
hewan dan tumbuhan.
Ilmu yang mempelajari
fungi
disebut
mikologi.
Ilmu
ini
beberapa filamen yang disebut hifa, bagian dari hifa yang berfungsi
mendapatkan nutrisi disebut hifa vegetatif. Sedangkan bagia hifa yang
berfungsi sebagai alat reproduksi disebut hifa produktif atau hifa udara.
(Pratiwi, 2008).
Kapang pada umumnya adalah organisme yang berbentuk
benang,
multiseluler,
tidak
berklorofil
dan
dalam
mempunyai
pembuatan
asam-asam
organik,
pembuatan
antibiotika,
B. Uraian Jamur
1. Jamur Kelapa (Culvularia lunata)
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi
: Ascomyceta
Class
: Evascomyceter
Ordo
: Pleosporales
Family
: Pleosporaceae
Genus
: Culvulara
Spesies : Cuvularia lunata
Morfologi
Jamur Culvularia lunata merupakan salah satu patogen
tumbuhan yang menyerang berbagai tumbuhan budidaya, anggota
Ascomyter ini memiliki spektrum target yang luas, baik tumbuhan
monokotil maupun dikotill. Tanaman budidaya yang biasa di
serangnya berbagai macam seperti kelapa dan enau, kaktus, serta
beberapa tanaman buah-buahan. (Karmana, 2006).
2. Jamur Roti (Rhizopus stolonifer)
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi
: Zygomycota
Ordo
: Mucorales
Family
: Mucoraceae
Genus
: Rhizopus
Spesies : Rhizopus stolonifer
Morfologi
Rhizopus Stolonifer merupakan jamur yang hidup pada roti
biasanya berwarna biru kehitam-hitaman, mempunyai miselium yang
luar bercabang-cabang, tidak bersepta, miselium sering membentuk
Rhizoid. Sporangium dari hifa yang mendukung terpisahnya oleh
suatu sekat yang menonjol kedalam sporangium. Tonjolan ini
dinamakan columella. (Karmana, 2006)
3. Jamur Nasi (Rhyzopus Oligosporus)
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi
: Zygomycota
Class
: Zygomycetes
Ordo
: Mocorales
Family
: Mucoraceae
Genus
: Rhizopus
Spesies : Rhizopus oligosporus
Morfologi
Rhizopus oligosporus merupakan
kapang
dari
filum
biakan
seperti
fungus
dengan
pembentukan
C. Uraian Bahan
1. AQUADEST (Depkes RI F1 1979 hal. 97)
Nama resmi
: AQUA DESTILLATA
Nama lain
: Air suling
RM/BM
: H2O / 18,02
Pemerian
BAB III
METODE KERJA
A. Jenis Percobaan
Praktikum ini pada prinsipnya dilakukan secara eksperimen
yaitu penelitian yang arlematis, logis dan diteliti didalam melakukan
kontrol terhadap kondisi.
B. Waktu dan Tempat
Praktikum kapang dan khamir dilakukan pada hari Jumat 07
Agustus 2015 Pukul 12.00-14.00 WITA di Laboratorium Mikrobiologi
Farmasi Universitas Indonesia Timur
C. Alat dan Bahan
1. Alat yang di gunakan
Gegep, Gelas kimia, Jarum
preparat,
Lampu
spritus,
2. Pengolahan sampel
a. Jamur Kelapa
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian
di lepaskan dari tempurungnya dismpan pada wadah atau
tempat tertutup rapat dan didiamkan beberapa hari sampai
membusuk dan berjamur.
b. Jamur Roti
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu roti
yang baru, disimpan dalam toples dan dibiarkan selama
beberapa hari hingga membusuk dan berjamur.
c. Jamur Nasi
Disiapkan nasi kemudian disimpan sampai beberapa hari
hingga tumbuh oleh jamur.
d. Jamur Jagung
Disiapkan jagung rebus bersama kulitnya, kemudian
disimpan dalam wadah dan biarkan tumbuh jamur.
3. Pengujian Sampel
a. Jamur Kelapa
Disiapkan alat dan bahan, diambil gelas preparat dan di
bebas lemakkan dengan alkohol 70%, diambil jamur kelapa
menggunakan jarum preparat, diletakkan diatas gelas benda,
kemudian ditetesi methylen blue 1-3 tetes dan ditutupi dengan
deck glass, difiksasi diatas lampu spritus kemudian diamati
dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x.
b. Jamur Roti
Disiapkan alat dan bahan, diambil gelas preparat,
dibebaslemakkan dengan alkohol 70%, diambil jamur roti
menggunakan jarum preparat, diletakkan diatas gelas benda,
kemudian ditetesi methylen blue 1-3 tetes ditutupi dengan deck
diambil
gelas
preparat
Sporangiospora
Columela
Stolon
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan
untuk mengetahuai bentuk-bentuk kapang dan khamir yang terdapat
pada jamur jagung , jamur kelapa, jamur nasi, dan jamur roti.
Pada
percobaan
ini,
untuk
sampel
jagung
(Physarium
maka
terdapat
sporangium,
sporangiospora,
columella
perbesaran
sporangiosper.
10x
terdapat
sporangium,
columella,
dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu :
1. Dapat diketahui bagian-bagian dari jamur setelah diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 10x terdiri atas sporangium (tempat
pembentuk spora), sporangiosper (spora aseksual yang dihasilkan
dalam sporangium), rhizopus (filamen seperti zakar), stolon (hifa
yang tumbuh mendatar diatas substrak).
2. Columella (penopang dari sporangium) kapang adalah fungi
multiseluler yang mempunyai filamen.
3. Filamen terdapat pertumbuhannya pada makanan yang mudah
dilihat karena penampaknya yang berserabut seperti kapas.
B. Saran
1. Untuk Laboratorium
Kami selaku praktikan sangat mengharapkan agar alat dan
bahan yang digunakan pada laboratorium dapat dilengkapai
khususnya bahan yang digunakan pada percobaan morfologi
mikroorganisme.
2. Untuk Asisten
Kami sangat mengharapkan bimbingan dari asisten disaat
praktikum berlangsung, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2008.
Klasifikasi
Physarum
Policephalum.
(http://www.wikipedia.com) diakses pada tanggal 13 Agustus 2015
Pukul 22.00 WITA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
RI: Jakarta.
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Skema kerja pengolahan sampel
Sampel
Didiamkan selama
Beberapa hari
Sampel berjamur
2. Pengujian Sampel
Sampel jamur
1 jarum preparat
Ditutup dengan
deck glass
Objek gelas di
bebaslemakkan
dengan alkohol 70%
Difiksasi
Diamati dibawah
mikroskop