PENDAHULUAN
Iktiosis merupakan kelainan kulit yang umum diturunkan melalui keluarga
yang ditandai dengan kulit kering, menebal, kasar, kulit "sisik ikan". Setidaknya
ada 20 varietas iktiosis, termasuk bentuk herediter dan acquired (Fitzpatrick
TB,dkk 2008).
Iktiosis vulgaris, iktiosis yang paling umum terjadi dan relatif ringan.
Iktiosis vulgaris, terdapat sekitar 95% dari semua kasus iktiosis. Hal ini
disebabkan
oleh
perubahan
ekspresi
profilaggrin
menuju
scaling
dan
desquamation. Terlihat derajat ini dipertahankan untuk waktu yang lebih lama dan
hanya berupa suatu kumpulan pergantian kulit. Iktiosis herediter juga
berhubungan dengan atopi. Protein filaggrin penting dalam menjaga fungsi barier
kulit yang efektif. Mutasi pada gen profilaggrin (FLG) terdapat hingga 10% dari
populasi, menyebabkan iktiosis vulgaris dan mencetuskan faktor risiko utama
untuk pengembangan dermatitis atopik. Pewarisan autosom dominan yakni
diturunkan dari orang tua untuk sekitar separuh anak-anak mereka. Meskipun bayi
biasanya memiliki kulit normal, namun tanda dan gejala iktiosis vulgaris biasanya
menjadi jelas dalam tahun pertama kehidupan ((Fitzpatrick TB,dkk 2008).
Bentuk utama lainnya dari iktiosis herediter termasuk iktiosis lamellar,
epidermolytic hyperkeratosis, dan X-linked iktiosis (Ngan, Vanessa, 2009)
Iktiosis acquired, biasanya muncul untuk pertama kalinya dalam masa
dewasa, adalah kondisi nonhereditary yang terkait dengan penyakit sistemik.
Iktiosis acquired jarang dan harus dilihat sebagai penanda penyakit sistemik,
termasuk keganasan. Penyebabnya biasanya dihubungkan dengan penggunaan
obat tertentu (Schwartz, 2009).