Anda di halaman 1dari 14

Tugas Pancasila

NIM
Nama
Konsentrasi

: 0220150066
: Karlina Ibrahim
: TPHP Tingkat 1

Dosen Pembimbing : Bapak Jony Impoizy Wahid

Soal :

1. Jelaskan oleh anda arti dan makna Proklamasi kemerdekaan RI ?


2. Bagaimana pemahaman Kebangkitan Nasional 20 mei 1908, terangkan oleh anda ?

Penyelesaian :
Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah :
1. Merupakan Titik Kulminasi sejarah
perjuangan bangsa.
Titik Kulminasi merupakan titik puncak
dari semua titik. Lelahnya bangsa
Indonesia menghadapi segala tantangan
dalam masa penjajahan merupakan hal
yang sangat luar biasa. Semua rasa
kehidupan yang pedih telah di rasakan
sendiri oleh bangsa Indonesia. Bangsa
yang ingin tetap memperoleh hak
kemerdekaannya walaupun tantangan berat
selalu datang. Bersama-sama membela
negara atas rasa senasib dan seperjuangan.
Satu di sakiti maka semua kaki bergerak
melawan. Bangsa Indonesia bersatu, tak kenal golongan ras budaya ataupun suku. Semua
latar belakang bersatu padu walaupun ketika di masa penjajahan belanda bangsa
indonesia di hancurkan dengan sistem kedaerahan, tapi semangat nasional bangsa
Indonesia tetap merajut dan mengikat satu dengan yang lainnya tanpa memandang latar
belakang. Ketika tiba pada saatnya, keyakinan yang mendalam akan sebuah kemenangan
dan kemerdekaan selalu berkobar dan tak pantang menyerah dalam mencarinya. Pelopor
Tugas Pancasila

bangsa dan rakyat ikut serta dalam proses perjuangan hak kemerdekaan bangsa.
Semangat yang berkobar dan tak pernah padam, saling bersinergis maka tibalah kata
PROKLAMASI di kumandangkan kepada seluruh bangsa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan tersebut tidak lepas dari beberapa peristiwa sebelumnya, latar
belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom
atom oleh tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan
pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki Jepang. Hal
ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh
Amerika Serikat. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan sebaik-baiknya oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang.
Pada bulan September tahun 1944, Perdana Menteri (PM) Jepang, Koiso, di dalam sidang
Parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Bangsa
Indonesia. Tindak lanjut dari janji itu, tepat pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuklah
BPUPKI / Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai). BPUPKI ini memiliki anggota sebanyak 62 orang yang
terdiri dari banyak tokoh bangsa Indonesia dan 7 anggota perwakilan dari Jepang itu
sendiri. Ketua BPUPKI itu sendiri adalah dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat,
dengan Wakil Ketua yakni Ichibangase Yosio (Jepang) dan R. P. Soeroso.
Latar Belakang terbentuknya BPUPKI sebenarnya merupakan hadiah dari pemerintahan
Jepang. Mengapa Pemerintahang Jepang "baik" sekali ? Hal itu karena pada masa tersebut
nafas jepang di Indonesia hampir habis dan sudah sangat terancam, karena kekalahan
Jepang di Asia Pasifik hanya tinggal menunggu waktu. Tujuan dibentuknya BPUPKI
ialah untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan tata pemerintahan (Politik,
Ekonomi, dll.) yang diperlukan dalam pembentukan Negara Indonesia kelak.
Dalam prosesnya, BPUPKI mengalami tiga kali masa sidang yaitu sebagai berikut :
Sidang BPUPKI 1 (29 Mei - 1 Juni 1945 )
Sidang pertama BPUPKI membahas masalah berkenaan dasar negara Indonesia.
Dalam sidang ini terdapat tiga pokok usulan yaitu sebagai berikut :
1. Usulan Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat

Tugas Pancasila

2. Usulan Dr. Soepomo ( 31 Mei 1945 )


1. Persatuan
2. Kekeluagaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
3. Usulan Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat / Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Atas Usul Ahli Bahasa, Usulan Soekarno dinamakan pancasila. Maka daripada itu hari
Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni 1945.
Karena sidang 1 belum menghasilkan maka dibentuk panitia 9, Panitia 9 bertugas untuk
membahas usul dan konsep para anggota mengenai dasar negara Indonesia. yang
beranggotakan :
1. K.H. Wachid Hasyim
2. Kahar Muzakir
3. Mr. A.A. Maramis
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
5. H. Agoes Salim
6. Mr. Ahmad Soebarjo
7. Mr. Moh. Yamin
8. Ir. Soekarno
9. Drs. Moh. Hatta
Panitia 9 ini menghasilkan yang namanya Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang isinya :
1. Ketuhanan degan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya
Tugas Pancasila

2. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab


3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipmpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia

Sidang BPUPKI kedua (10 - 16 Juli 1945 )


Sidang kedua BPUPKI membahas rancangan UUD. Dalam sidang ini menghasilkan
hal hal sebagai berikut :
1. Pernyataan Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang Undang Dasar
3. Batang Tubuh Undang Undang Dasar
Namun dalam proses memperjuangkan proklamasi terdapat peristiwa perbedaan pendapat
diantara para pejuang. Pejuang golongan muda yang antara lain terdiri dari Sukarni, Adam
Malik, Kusnaini, Syahrir, Soedarsono, Soepono, Chaerul Saleh menghendaki
kemerdekaan secepat mungkin, dan pejuang golongan tua yang antara lain Soekarno dan
Hatta tidak ingin terburu-buru karena mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan
darah pada saat proklamasi. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah
menyerah, dan dengan proklamasi kemerdekaan saat itu dapat menimbulkan pertumpahan
darah yang besar, serta dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum
siap. Kemudian pertemuan pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI (Dokuritsu Zyunbi
Linkai).
PPKI memiliki kepanjangan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia, tujuan dibentuknya
panitia ini adalah untuk mempersiapkan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebelumnya juga
telah dibentuk BPUPKI, namun karena menurut
jepang BPUPKI terlalu cepat dalam mengambil
keputusan mengenai kemerdekaan Indonesia maka
dibubarkan. Dan kemudian dibentuk PPKI tepatnya
pada tanggal 7 Agustus 1945 yang di ketuai oleh Ir.
Soekarno.

Tugas Pancasila

Setelah dibentuknya PPKI maka dilangsungkan beberapa sidang dengan beberapa hasil.
Sidang tersebut dilakukan selama 3 kali yaitu pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945
dengan hasil sidang PPKI sebagai berikut :

Hasil Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)

1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945


2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
3. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.

Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945)

Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.

Membentuk Komite Nasional (Daerah).

Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan


menteri negara.

Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945)

1. Pembentukan Komite Nasional.


2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
Para pejuang golongan muda tidak menyetujui rapat itu, dan menganggap PPKI adalah
sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha
bangsa kita sendiri, bukan dari pemberian Jepang. Pada saat itu para pejuang golongan
muda kehilangan kesabaran kemudian mereka menculik Soekarno dan Hatta serta
membawanya ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa
Rengasdengklok.

Tugas Pancasila

Tujuan penculikan adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang
telah siap untuk melawan Jepang serta siap menanggung risikonya. Sementara itu di
Jakarta, golongan muda yang diwakili Wikana, dan golongan tua yang diwakili Mr.
Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto
untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para
pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Oranye
Nassau Boulevard (sekarang menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan
teks proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda berkumpul di
sana antara lain B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh,
untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi.
Para pejuang muda menuntut Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.
Di kediaman Laksamana Maeda (Jl. Imam Bonjol No.1) para pejuang kemerdekaan
melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan teks Proklamasi. Dalam rapat
tersebut dihasilkanlah konsep naskah Proklamasi dan telah disepakati konsep
Soekarnolah yang diterima, kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi
harinya tanggal 17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks
Proklamasi dilakukan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat pada jam 10.00 pagi waktu
Indonesia bagian barat hari Jumat Legi, Ir.Soekarno yang didampingi Moh Hatta
membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
2. Pernyataan Kemerdekaan (Nasional- Internasional)
Proklamasi merupakan suatu rumusan yang di ungkapkan kepada bangsa Indonesia
dan bangsa lain. Hal ini bertujuan agar semua khalayak dalam negeri maupun luar
negeri mengetahui bahwa Indonesia telah memproklamirkan Kemerdekaannya dan
tidak dapat di kuasai oleh negara apapun. Naskah proklamasi ini juga di gunakan
sebagai bukti yang nyata, kuat secara fisik dan dapat dinyatakan kebenarannya.
Hadirnya Proklamasi selain sebagai pernyataan kemerdekaan adalah sebagai pemberi
informasi kepada negara se Internasional bahwa Indonesia telah merdeka dan ingin
meminta pengakuan dari negara lain agar Bangsa Indonesia dapat mendirikan sebuah
negara atas dasar kesamaan latar belakang senasib dan sepenanggungan.
Syarat berdirinya suatu negara adalah harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
o Unsur Utama ( Unsur yang bersifat Konstitutif) :
a. Wilayah
b. Rakyat
c. Pemerintah yang berdaulat
Tugas Pancasila

o Unsur Komplementer ( Unsur yang bersifat deklaratif ) :


a. Adanya UUD dan tujuan negara
b. Pengakuan dari negara lain.
c. Menjadi anggota PBB
Sebab hal itulah Proklamasi sangat di perlukan sebagai Pernyataan Kemerdekaan suatu
bangsa yang di beritahukan secara Nasional dan Internasional.
3. Melahirkan Negara Proklamasi yaitu Negara Republik Indonesia.
(belum dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan negara : UUD, kepala negara,
susunan pemerintahan pusat dan daerah, serta angkatan bersenjata, serba darurat/serba
tergesa-gesa).

Perjuangan meraih kemerdekaan oleh para pahlawan terdahulu, bukanlah


pekerjaan yang mudah pada saat itu. Banyak kejadian dan peristiwa yang telah dilakukan
untuk mencapai kemerdekaan yang hakiki bagi bangsa Indonesia.
Pada peristiwa tersebutlah, bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya
dari penjajah yang saat itu masih diduduki oleh Jepang. Pembacaan teks proklamasi
dilakukan oleh Bapak Ir. Soekarno yang menandakan awal kebebasan bangsa Indonesia.
Lewat proklamasi, pengakuan kedaulatan Indonesia telah diserukan kepada setiap warga
dunia, bahwa akan ada sebuah negara baru yang telah bebas dari jajahan negara lain.
Lahirnya sebuah negara baru ini, memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara
lain yang telah ada sebelumnya. Pada masa ini, Indonesia belum memiliki sistem
ketatanegaraan yang sempurna. Maka setelah Indonesia bebas dari masa penjajahan, para
pelopor pendiri bangsa dengan siap membentuk sistem ketatatnegaraan yang sempurna.
Sesuai dengan syarat berdirinya sebuah negara secara Utama dan Komplementer
yaitu adanya pemerintah yang berdaulat dan adanya UUD serta tujuan Negara.
Pemerintah yang berdaulat di maksudkan agar bangsa Indonesia tidak lagi mengalami
tekanan dan kesengsaraan ketika di masa penjajahan. Dengan adanya pemerintah yang
berdaulat inilah yang di jadikan negara sebagai tolak ukur untuk memberikan
Kesejahteraan dan keamanan secara lahir maupun batin kepada bangsa Indonesia.
Kemudian di adakannya UUD adalah sebagai arah dan pengatur bangsa Indonesia dalam
membentuk sebuah negara sekaligus berperan sebagai warga negara sesuai dengan
hukum yang berlaku.
UUD memiliki sifat yang tegas luwes dan transparan atau tidak memandang latar
belakangnya. Dan membentuk sebuah tujuan Negara merupakan hal yang perlu di
lakukan agar Indonesia semakin tahun semakin berkembang dalam bidang apapun,
dengan di adakannya tujuan negara inilah cita-cita bangsa Indonesia akan terwujud
dengan mudah.
Tugas Pancasila

4. Proklamasi kemerdekaan Indonesia, menghapus tata hukum kolonial diganti


dengan tata hukum Nasional.
Sangat jelas, bahwa sistem tata hukum yang di pakai pada masa penjajahan adalah
sistem tata hukum kolonial yaitu sistem hukum yang di pakai sebagai peraturan dari
pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas
negaranya. Pada dasarnya sistem tata hukum kolonial ini di gunakan untuk mencari
dominasi ekonomi dari sumber daya alam tenaga kerja dan pasar wilayah. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia sangatlah berpengaruh dalam proses penghapusan tata hukum
kolonial menjadi tata hukum Nasional. Sebab, pada masa penjajahan Indonesia di
terapkan sistem tatat hukum kolonial karna negara yang menjajah bangsa Indonesia
adalah negara yang menerapkan sistem tata hkum kolonial.. Jadi mau tidak mau
Bangsa Indonesia harus menuruti sistem ketataannya tersebut.Sistem tata hukum
nasional sangat cocok untuk bangsa Indonesia. Dalam sistem ini, tata hukum nasional
di gunakan sebagai acuan dalam proses perlakuan hukum bangsa Indonesia yang
bersendikan pada nilai-nilai pancasila dan nilai-nilai nasionalisme.
5. Sudut politis-ideologis merupakan perumahan bangsa Indonesia yang baru
bebas dari penjajahan, merdeka dan berdaulat penuh.
Jika di lihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa
Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia
yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh karna, dalam hal ini Indonesia sudah di
beri kebebasan yang seluas-luasnya untuk membuat dan mendirikan sebuah negara
dengan sistem hukum yang baik di gunakan pada zamannya secara transparan tanpa
adanya campur tangan negara lain. Para perintis membuat sebuah peraturan, dasar
negara, tujuan negara atas dasar latar belakang senasib dan sepenanggungan. Satu
tersakiti maka semua bergerak melawan. Bangsa Indonesia tetap bersatu teguh,
menjungjung tinggi martabat bangsa serta selalu cinta pada tanah air. Tak melihat
seberapa jauh orangnya, seberapa beda agama, suku dan kepercayaannya. Semua itu
tetap berada pada satu genggaman kemerdekaan yaitu Indonesia. Bahkan ketika
pulau-pulau Indonesia terletak dan terpisah karna air, maka air itulah yang di jadikan
sebagai tali penyambung saudara antara satu pulau dengan pulau lainnya.
6. Menurut Bung Karno pidato tanggal 17 agustus 1958 dikatakan proklamasi 17
agustus 1945 adalah pusat perbedaharaan mutu mental dan cita-cita terbaik.
Pidato Presiden Soekarno ini dikumandangkan pada peringatan Hari Ulang Tahun ke14 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1959.
Mengatakan bahwa proklamasi 17 agustus 1945 adalah pusat perbedaharaan mutu
mental dan cita-cita terbaik. Dari semua peristiwa proses proklamasi, Mental bangsa
Indonesia sangat di uji. Peristiwa demi peristiwa di lewati dengan semangat
patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Dan di saat peristiwa itulah mutu mental
bangsa Indonesia semakin terasah kualitasnya.

Tugas Pancasila

Dari yang biasa saja hingga saat ini, mental itu menjadi tumbuh dengan luar biasa.
Atas tekad yang saling menguatkan, satu tersakiti maka semua kaki bergerak
melawan. Perjuangan yang di dasarkan karena ada akar sejarah yang mengikat antara
satu dengan yang lain atas dasar persamaan latar belakang, senasib dan
sepenanggungan. Dari hal tersebut, Indonesia meyakini bahwa cita-cita baik itu akan
terwujud karna Indonesia telah memiliki mental yang kuat jika suatu saat nanti terjadi
peristiwa pergejolakan lagi maka Indoneia yakin siap dan bisa melaluinya dengan
tetap membawa keutuhan cita-cita Nasional bangsa Indonesia. Cita-cita yang tentukan
mengarah pada kebahagiaan bangsa Indonesia secara lahir maupun batin.

2. Pemahaman Kebangkitan Nasional 20 mei 1908.


Menurut konsep pemahaman saya,
kebangkitan Nasional merupakan suatu
puncak dimana Indonesia menemukan
sebuah jati dirnya. Semua perubahan berada
pada masa kebangkitan nasional.
Di Indonesia bergolaklah kebangkitan akan
kesadaran berbangsa yaitu Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908 dipelopori oleh dr.
Wahidin Sudirohusodo dengan Budi
Utomonya.

Gerakan inilah yang merupakan awal gerak nasional untuk mewujudkan suatu bangsa
yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan.
Tidak hanya dalam organisasi budi utomo saja, ada beberapa Organisasi-organisasi
pegerakan nasional lainnya yang ikut berpengaruh dalam masa kebangkitan nasional,
antara lain :
a. Serekat Dagang Islam (SDI) 1909, mengubah bentuknya menjadi gerakan politik
dengan mengganti nama Serekat Islam (1911) dibawah H.O.S Cokroaminoto.
b. Indische Partij (1913) dipimpin olehb tiga serangkai yaitu Dowes Dekker,
Ciptomangkusumo, Suryadi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro).
c. Partai Nasional Indonesia (PNI) 1927, yang dipelopori oleh Soekarno,
Ciptomangkusumo, Sartono dll.
Tugas Pancasila

d. Tampilnya Golongan Pemuda yang tokoh-tokohnya antara lain : Muh Yamin,


Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto dan lain-lain.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Kebangkitan Nasional merupakan masa
bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan, dan kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul
selama penjajahan 350 tahun oleh Negara Belanda. Kebangkitan Nasional ditandai d
ngan 2 peristiwa penting yaitu berdirinya:
1. Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, dan
2. ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa
Multatuli. Pada tahun 1912 partai politik pertama Indische Partij berdiri. Ditahun 1912 itu
juga berdiri Sarekat Dagang Islam (Solo) yang didirikan oleh Haji Samanhudi
mendirikan, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta serta Dwijo
Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang
Jawa Timur.
Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens
Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), pada tanggal 20 Juli 1913 yang
memprotes keras rencana pemerintah Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaannya di
Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo serta Suwardi
Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi karena boleh
memilih, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Namun Di sana Suwardi justru belajar
ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.
Tokoh-tokoh sejarah kebangkitan nasional, antara lain: Gunawan, Sutomo, dr. Tjipto
Mangunkusumo, dr. Douwes Dekker, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dan
lain-lain. Tanggal 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo, dijadikan sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.

1. Berdirinya Budi Utomo pada tangggal 20 Mei 1908


Sejarah Singkat Boedi Oetomo
Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan
selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah. Hal ini adalah
pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk membodohi dan membodohkan
bangsa jajahannya. Pengajaran sangat kurang, bahkan setelah menjajah selama 250 tahun
tepatnya pada 1850 Belanda mulai memberikan anggaran untuk anak-anak Indonesia,
Tugas Pancasila

10

itupun sangat kecil. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan pengajaran
tersebut hanya ditujukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk
keperluan perusahaan saja.Keadaan yang sangat buruk ini membuat dr. Wahidin
Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah,
menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan.
Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo
harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.
Berdirinya Boedi Oetomo
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta
untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha
mengejar ketertinggalan bangsa. Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa
temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di
kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan
Magelang. Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawankawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno,
R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala
sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih Boedi Oetomo menjadi
nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.
Boedi artinya perangai atau tabiat sedangkan Oetomo berarti baik atau luhur. Boedi
Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai
sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
2. Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1948
Di Jakarta diadakan kongres yang diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
atau biasa disebut juga PPPI ada tanggal 27 Oktober 1928. Himpunan PPPI ini berdiri
pada tahun 1926 yang anggotanya kebanyakan mahasiswa hukum dan ada
jugamahasiswa kedokteran di Batavia.

Tugas Pancasila

11

Kongres tersebut di hadiri oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional dari partai politik
diantaranya yaitu, Soekarno, Sunaryo dan Sartono. Karena judulnya juga sumpah
pemuda, kongres inipun dihadiri oleh 9 organisasi pemuda yang terkemuka, seperti,
Pemudia Indonesia, Pemuda Kaum Betawi, PPPI, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun,
Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Islamienten dan Jong Celebes.

Adapun susunan kepanitiaan kongres tersebut yaitu:


Ketua

: Sugondo Djojopuspito (PPPI)

Wakil Ketua

: Djoko Marsiad (Jong Java)

Sekretaris

: Muh. Yamin (Jong Sumatranen Bond)

Bendahara

: Amir Syarifuddin (Jong Bataks Bond

Pembantu I

: Djohan Muh Tjai (Jong Islamienten Bond)

Pembantu II

: Kotjosungkono (Pemuda Indonesia)

Pembantu III

: Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV

: J. Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V : Rohjani (Pemuda Betawi)


Persoalan yang didiskusikan dalam kongres tersebut yaitu cara untuk memeprsatukan
pemuda-pemudiIndonesia yang selama ini sudah dicita-citakan oleh para pemuda juga
para mahasiswa Indonesia baik pemuda yang ada di Indonesia maupun yang ada di
Negara Belanda.
Kongres ini diakan secara terbuka di tiga tempat berbeda yang semuanya menampilkan
prasaran yang berbeda juga yaitu oleh Muh. Yamin dengan prasaran Persatuan dan
Kebangsaan Indonesia, oleh Nn. Purnomowulan, Darwono dan S. Mangunsarkoro
Tugas Pancasila

12

dengan prasaran Pendidikan dan oleh Mr. Suaryo dan Ramelan dengan Prasaran
Kepanduan.
Rapat tersebut diadakan pada Minggu malam senin pada tanggal 28 Oktober 1928, yang
dimana rapat itu merupakan sidang penutup kongres dengan hasil keputusan sebagai
berikut:
Pertama

: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia

Kedua

: kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia

Ketiga

: kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatua, bahasa


Indonesia

Dan ketiga sumpah inilah yang disebut dengan Sumpah Pemuda yang selalu dibacakan
di setiap tahunnya di acara upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober.
Pada penutupan kongres tersebut juga pertama kalinya lagu Indonesia raya
diperdengarkan oleh paduan suara dari anggota PPPI yang dipimpin oleh Bintang
Sudibyo dan diiringi oleh biola oleh Wage Rudolp Supratman.
Kemudian peserta kongres melakukan ikrar, satu tumpah darah, satu bangsa dan satu
bahasa, dengan keyakinan dan tekad bahwa asas itu wajib dipakai oleh segala
perkumpulan kebangsaan Indonesia.
Kongres II ini merupakan lanjutan dari kongres I yang dilakukan 2 tahun sebelumnya.
Kongres I dilaksanakan oleh panitia yang bernama Jong Indonesia Kongres Komite yang
dipimpin oleh Tabrani. Adapun tujuan dari kongres I ini yaitu menanamkan semangat
kerjasama pemuda Indonesia untuk dijadikan dasar untuk persatuan Indonesia. Dengan
harapan dapat membentuk suatu perhimpunan massa pemuda Indonesia yang ada di
waktu itu.
Kongres I itu diadakan pada tangal 30 April sampai 2 Mei tahun 1926, namun kongres
tersebut belum mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa bulan setelah itu ada
perkumpulan pemuda baru yang bernama Jong Indonesia yang berdiri pada tanggal 31
Agustus 1926. Kemudian pada awal tahun 1927 Soekarno mendirikan organisasi pemuda
juga yang diberi nama Jong Indonesia yang kemudian diganti namanya menjadi Pemuda
Indonesia.

Tugas Pancasila

13

Setelah itu semakin bertambah organisasi pemuda yang sehingga terdoronglah untuk
mendirikan PPPI yang mengambil prakarsa untuk melaksanakan Kongres Pemuda II.
Maka dengan itu, Kongres Pemuda II itu sebenarnya kelanjutan dari Kongres Pemuda I.
Maka dapat di ambil sebuah kesimpulan bahwa Kebangkitan Nasional merupakan sebuah
masa dimana bangsa Indonesia bergerak dan melakukan aksi nyatanya demi tujuan dan
cita-cita nasional, Untuk mencapai suatu tujuan, Indonesia memiliki sebuah target untuk
mencapai satu titik. Lahirnya budi utomo adalah salah satu bukti bahwa Indonesia ingin
memberikan kesejahteraan kepada bangsanya.
Dan Proklamasi di ikrarkan di bawah tekanan Belanda yang pada saat itu bangsa
Indonesia sama-sama merasakan pedihnya masa penjajahan yang di teteskan melalui air
mata dan pertumpahan darah. Pengorbanan yang sangat keras telah di lakukan oleh para
perintis kita, maka saat ini peran kita sebagai penerus bangsa untuk meneruskan
perjuangan bangsa Indonesia dalam menembpuh cita-citanya.

Sebagai penerus bangsa, kita harus kembali lagi ke esensi ataupun substansi dari
Kebangkitan Nasional itu apa. Kita harus benar-benar memahami konsepsi tentang
kebangkitan Nasional secara luas tanpa batas. Dari gerakan kebangkitan nasional inilah
Indonesia dapat berdiri hingga saat ini. Maka dari itu, di sini saya mengajak kepada
seluruh bangsa Indonesia baik itu golongan muda maupun golongan tua, mari kita
wujudkan cita-cita Indonesia, kita alirkan kesinergisan demi menggapai hal tersebut.
Karna jika bukan kita, maka Indonesia akan runtuh dengan begitu saja.
Para perintis telah membangun negara Indonesia dengan pergejolakan peristiwa yang tak
mudah untuk di lewati, pada zaman ini, marilah kita teruskan tekad pertjuangan membela
negara. Jangan pernah sia-siakan hal emas yang telah di berikan oleh para leluhur bangsa.
Kobarkan semangat sumpah pemuda dalam hati dan jiwa kita sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia.
Tunjukan kepada negara di luar sana bahwa suatu saat nanti Indonesia pasti akan menjadi
negara panutan bagi negara lain. Pulau di Indonesia memang di batasi oleh air, tapi
nahkan air itu yang di gunakan sebagai penyambung antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya agar bangsa Indonesia tetap menjadi satu, yaitu Negara Indonesia. Hidup bangsa
Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! Dan hidup Mahasiswa!

Tugas Pancasila

14

Anda mungkin juga menyukai