NIM
Nama
Konsentrasi
: 0220150066
: Karlina Ibrahim
: TPHP Tingkat 1
Soal :
Penyelesaian :
Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah :
1. Merupakan Titik Kulminasi sejarah
perjuangan bangsa.
Titik Kulminasi merupakan titik puncak
dari semua titik. Lelahnya bangsa
Indonesia menghadapi segala tantangan
dalam masa penjajahan merupakan hal
yang sangat luar biasa. Semua rasa
kehidupan yang pedih telah di rasakan
sendiri oleh bangsa Indonesia. Bangsa
yang ingin tetap memperoleh hak
kemerdekaannya walaupun tantangan berat
selalu datang. Bersama-sama membela
negara atas rasa senasib dan seperjuangan.
Satu di sakiti maka semua kaki bergerak
melawan. Bangsa Indonesia bersatu, tak kenal golongan ras budaya ataupun suku. Semua
latar belakang bersatu padu walaupun ketika di masa penjajahan belanda bangsa
indonesia di hancurkan dengan sistem kedaerahan, tapi semangat nasional bangsa
Indonesia tetap merajut dan mengikat satu dengan yang lainnya tanpa memandang latar
belakang. Ketika tiba pada saatnya, keyakinan yang mendalam akan sebuah kemenangan
dan kemerdekaan selalu berkobar dan tak pantang menyerah dalam mencarinya. Pelopor
Tugas Pancasila
bangsa dan rakyat ikut serta dalam proses perjuangan hak kemerdekaan bangsa.
Semangat yang berkobar dan tak pernah padam, saling bersinergis maka tibalah kata
PROKLAMASI di kumandangkan kepada seluruh bangsa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan tersebut tidak lepas dari beberapa peristiwa sebelumnya, latar
belakang adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom
atom oleh tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan
pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki Jepang. Hal
ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh
Amerika Serikat. Pada saat itulah kesempatan dipergunakan sebaik-baiknya oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan Jepang.
Pada bulan September tahun 1944, Perdana Menteri (PM) Jepang, Koiso, di dalam sidang
Parlemen mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Bangsa
Indonesia. Tindak lanjut dari janji itu, tepat pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuklah
BPUPKI / Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai). BPUPKI ini memiliki anggota sebanyak 62 orang yang
terdiri dari banyak tokoh bangsa Indonesia dan 7 anggota perwakilan dari Jepang itu
sendiri. Ketua BPUPKI itu sendiri adalah dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat,
dengan Wakil Ketua yakni Ichibangase Yosio (Jepang) dan R. P. Soeroso.
Latar Belakang terbentuknya BPUPKI sebenarnya merupakan hadiah dari pemerintahan
Jepang. Mengapa Pemerintahang Jepang "baik" sekali ? Hal itu karena pada masa tersebut
nafas jepang di Indonesia hampir habis dan sudah sangat terancam, karena kekalahan
Jepang di Asia Pasifik hanya tinggal menunggu waktu. Tujuan dibentuknya BPUPKI
ialah untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan tata pemerintahan (Politik,
Ekonomi, dll.) yang diperlukan dalam pembentukan Negara Indonesia kelak.
Dalam prosesnya, BPUPKI mengalami tiga kali masa sidang yaitu sebagai berikut :
Sidang BPUPKI 1 (29 Mei - 1 Juni 1945 )
Sidang pertama BPUPKI membahas masalah berkenaan dasar negara Indonesia.
Dalam sidang ini terdapat tiga pokok usulan yaitu sebagai berikut :
1. Usulan Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945 )
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat
Tugas Pancasila
Tugas Pancasila
Setelah dibentuknya PPKI maka dilangsungkan beberapa sidang dengan beberapa hasil.
Sidang tersebut dilakukan selama 3 kali yaitu pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945
dengan hasil sidang PPKI sebagai berikut :
Tugas Pancasila
Tujuan penculikan adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang. Mereka meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang
telah siap untuk melawan Jepang serta siap menanggung risikonya. Sementara itu di
Jakarta, golongan muda yang diwakili Wikana, dan golongan tua yang diwakili Mr.
Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto
untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para
pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.
Setelah tiba di Jakarta, mereka langsung menuju ke rumah Laksamana Maeda di Oranye
Nassau Boulevard (sekarang menjadi Jl. Imam Bonjol No. 1 gedung museum perumusan
teks proklamasi) yang diperkirakan aman dari Jepang. Sekitar 15 pemuda berkumpul di
sana antara lain B.M. Diah, Bakri, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh,
untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi.
Para pejuang muda menuntut Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.
Di kediaman Laksamana Maeda (Jl. Imam Bonjol No.1) para pejuang kemerdekaan
melakukan rapat semalam suntuk untuk mempersiapkan teks Proklamasi. Dalam rapat
tersebut dihasilkanlah konsep naskah Proklamasi dan telah disepakati konsep
Soekarnolah yang diterima, kemudian disalin dan diketik oleh Sayuti Melik, dan pagi
harinya tanggal 17 Agustus 1945 berhubung alasan keamanan pembacaan teks
Proklamasi dilakukan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1). Tepat pada jam 10.00 pagi waktu
Indonesia bagian barat hari Jumat Legi, Ir.Soekarno yang didampingi Moh Hatta
membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
2. Pernyataan Kemerdekaan (Nasional- Internasional)
Proklamasi merupakan suatu rumusan yang di ungkapkan kepada bangsa Indonesia
dan bangsa lain. Hal ini bertujuan agar semua khalayak dalam negeri maupun luar
negeri mengetahui bahwa Indonesia telah memproklamirkan Kemerdekaannya dan
tidak dapat di kuasai oleh negara apapun. Naskah proklamasi ini juga di gunakan
sebagai bukti yang nyata, kuat secara fisik dan dapat dinyatakan kebenarannya.
Hadirnya Proklamasi selain sebagai pernyataan kemerdekaan adalah sebagai pemberi
informasi kepada negara se Internasional bahwa Indonesia telah merdeka dan ingin
meminta pengakuan dari negara lain agar Bangsa Indonesia dapat mendirikan sebuah
negara atas dasar kesamaan latar belakang senasib dan sepenanggungan.
Syarat berdirinya suatu negara adalah harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
o Unsur Utama ( Unsur yang bersifat Konstitutif) :
a. Wilayah
b. Rakyat
c. Pemerintah yang berdaulat
Tugas Pancasila
Tugas Pancasila
Dari yang biasa saja hingga saat ini, mental itu menjadi tumbuh dengan luar biasa.
Atas tekad yang saling menguatkan, satu tersakiti maka semua kaki bergerak
melawan. Perjuangan yang di dasarkan karena ada akar sejarah yang mengikat antara
satu dengan yang lain atas dasar persamaan latar belakang, senasib dan
sepenanggungan. Dari hal tersebut, Indonesia meyakini bahwa cita-cita baik itu akan
terwujud karna Indonesia telah memiliki mental yang kuat jika suatu saat nanti terjadi
peristiwa pergejolakan lagi maka Indoneia yakin siap dan bisa melaluinya dengan
tetap membawa keutuhan cita-cita Nasional bangsa Indonesia. Cita-cita yang tentukan
mengarah pada kebahagiaan bangsa Indonesia secara lahir maupun batin.
Gerakan inilah yang merupakan awal gerak nasional untuk mewujudkan suatu bangsa
yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan.
Tidak hanya dalam organisasi budi utomo saja, ada beberapa Organisasi-organisasi
pegerakan nasional lainnya yang ikut berpengaruh dalam masa kebangkitan nasional,
antara lain :
a. Serekat Dagang Islam (SDI) 1909, mengubah bentuknya menjadi gerakan politik
dengan mengganti nama Serekat Islam (1911) dibawah H.O.S Cokroaminoto.
b. Indische Partij (1913) dipimpin olehb tiga serangkai yaitu Dowes Dekker,
Ciptomangkusumo, Suryadi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro).
c. Partai Nasional Indonesia (PNI) 1927, yang dipelopori oleh Soekarno,
Ciptomangkusumo, Sartono dll.
Tugas Pancasila
10
itupun sangat kecil. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan pengajaran
tersebut hanya ditujukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk
keperluan perusahaan saja.Keadaan yang sangat buruk ini membuat dr. Wahidin
Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah,
menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan.
Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo
harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.
Berdirinya Boedi Oetomo
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta
untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha
mengejar ketertinggalan bangsa. Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa
temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di
kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan
Magelang. Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawankawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno,
R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala
sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih Boedi Oetomo menjadi
nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.
Boedi artinya perangai atau tabiat sedangkan Oetomo berarti baik atau luhur. Boedi
Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai
sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
2. Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1948
Di Jakarta diadakan kongres yang diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
atau biasa disebut juga PPPI ada tanggal 27 Oktober 1928. Himpunan PPPI ini berdiri
pada tahun 1926 yang anggotanya kebanyakan mahasiswa hukum dan ada
jugamahasiswa kedokteran di Batavia.
Tugas Pancasila
11
Kongres tersebut di hadiri oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional dari partai politik
diantaranya yaitu, Soekarno, Sunaryo dan Sartono. Karena judulnya juga sumpah
pemuda, kongres inipun dihadiri oleh 9 organisasi pemuda yang terkemuka, seperti,
Pemudia Indonesia, Pemuda Kaum Betawi, PPPI, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun,
Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Islamienten dan Jong Celebes.
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Pembantu I
Pembantu II
Pembantu III
Pembantu IV
12
dengan prasaran Pendidikan dan oleh Mr. Suaryo dan Ramelan dengan Prasaran
Kepanduan.
Rapat tersebut diadakan pada Minggu malam senin pada tanggal 28 Oktober 1928, yang
dimana rapat itu merupakan sidang penutup kongres dengan hasil keputusan sebagai
berikut:
Pertama
: Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah
Indonesia
Kedua
: kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia
Ketiga
Dan ketiga sumpah inilah yang disebut dengan Sumpah Pemuda yang selalu dibacakan
di setiap tahunnya di acara upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober.
Pada penutupan kongres tersebut juga pertama kalinya lagu Indonesia raya
diperdengarkan oleh paduan suara dari anggota PPPI yang dipimpin oleh Bintang
Sudibyo dan diiringi oleh biola oleh Wage Rudolp Supratman.
Kemudian peserta kongres melakukan ikrar, satu tumpah darah, satu bangsa dan satu
bahasa, dengan keyakinan dan tekad bahwa asas itu wajib dipakai oleh segala
perkumpulan kebangsaan Indonesia.
Kongres II ini merupakan lanjutan dari kongres I yang dilakukan 2 tahun sebelumnya.
Kongres I dilaksanakan oleh panitia yang bernama Jong Indonesia Kongres Komite yang
dipimpin oleh Tabrani. Adapun tujuan dari kongres I ini yaitu menanamkan semangat
kerjasama pemuda Indonesia untuk dijadikan dasar untuk persatuan Indonesia. Dengan
harapan dapat membentuk suatu perhimpunan massa pemuda Indonesia yang ada di
waktu itu.
Kongres I itu diadakan pada tangal 30 April sampai 2 Mei tahun 1926, namun kongres
tersebut belum mencapai hasil yang diinginkan. Beberapa bulan setelah itu ada
perkumpulan pemuda baru yang bernama Jong Indonesia yang berdiri pada tanggal 31
Agustus 1926. Kemudian pada awal tahun 1927 Soekarno mendirikan organisasi pemuda
juga yang diberi nama Jong Indonesia yang kemudian diganti namanya menjadi Pemuda
Indonesia.
Tugas Pancasila
13
Setelah itu semakin bertambah organisasi pemuda yang sehingga terdoronglah untuk
mendirikan PPPI yang mengambil prakarsa untuk melaksanakan Kongres Pemuda II.
Maka dengan itu, Kongres Pemuda II itu sebenarnya kelanjutan dari Kongres Pemuda I.
Maka dapat di ambil sebuah kesimpulan bahwa Kebangkitan Nasional merupakan sebuah
masa dimana bangsa Indonesia bergerak dan melakukan aksi nyatanya demi tujuan dan
cita-cita nasional, Untuk mencapai suatu tujuan, Indonesia memiliki sebuah target untuk
mencapai satu titik. Lahirnya budi utomo adalah salah satu bukti bahwa Indonesia ingin
memberikan kesejahteraan kepada bangsanya.
Dan Proklamasi di ikrarkan di bawah tekanan Belanda yang pada saat itu bangsa
Indonesia sama-sama merasakan pedihnya masa penjajahan yang di teteskan melalui air
mata dan pertumpahan darah. Pengorbanan yang sangat keras telah di lakukan oleh para
perintis kita, maka saat ini peran kita sebagai penerus bangsa untuk meneruskan
perjuangan bangsa Indonesia dalam menembpuh cita-citanya.
Sebagai penerus bangsa, kita harus kembali lagi ke esensi ataupun substansi dari
Kebangkitan Nasional itu apa. Kita harus benar-benar memahami konsepsi tentang
kebangkitan Nasional secara luas tanpa batas. Dari gerakan kebangkitan nasional inilah
Indonesia dapat berdiri hingga saat ini. Maka dari itu, di sini saya mengajak kepada
seluruh bangsa Indonesia baik itu golongan muda maupun golongan tua, mari kita
wujudkan cita-cita Indonesia, kita alirkan kesinergisan demi menggapai hal tersebut.
Karna jika bukan kita, maka Indonesia akan runtuh dengan begitu saja.
Para perintis telah membangun negara Indonesia dengan pergejolakan peristiwa yang tak
mudah untuk di lewati, pada zaman ini, marilah kita teruskan tekad pertjuangan membela
negara. Jangan pernah sia-siakan hal emas yang telah di berikan oleh para leluhur bangsa.
Kobarkan semangat sumpah pemuda dalam hati dan jiwa kita sebagai generasi penerus
bangsa Indonesia.
Tunjukan kepada negara di luar sana bahwa suatu saat nanti Indonesia pasti akan menjadi
negara panutan bagi negara lain. Pulau di Indonesia memang di batasi oleh air, tapi
nahkan air itu yang di gunakan sebagai penyambung antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya agar bangsa Indonesia tetap menjadi satu, yaitu Negara Indonesia. Hidup bangsa
Indonesia! Hidup rakyat Indonesia! Dan hidup Mahasiswa!
Tugas Pancasila
14