Anda di halaman 1dari 8

BAB I

MATERI
1.1 Pengertian Materi
Dalam Ilmu Kimia kita mempelajari bangun (struktur) materi
dan perubahan yang dialami materi, baik dalam proses-proses
alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Jadi dalam
Ilmu Kimia tersebut kita dapat mengetahui bagaimana benda atau
materi di alam raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifatsifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat yang
berbeda.
Sebagai contoh :
Ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkin-kan
untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai
jenis bahan baku sejumlah plastik, obat-obatan dan
pestisida.
Dengan Ilmu Kimia pula kita dapat mencari bahan atau
logam yang tepat untuk membuat semikonduktor. Dan dapat
menentukan kombinasi yang tepat antara semikonduktor,
sehingga menjadi komponen penentu yang handal dalam
pembuatan komputer kecepatan tinggi dan sebagainya.
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang. Massa suatu benda menyatakan jumlah materi yang ada
pada benda itu. Massa benda berbeda dengan berat benda. Massa
benda di segala tempat tetap. Berat menyatakan tarikan gravitasi
bumi terhadap benda itu, dan besarnya bergantung pada letak
benda itu.
Hukum Kekekalan Materi menyatakan bahwa :
Materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
1.2 Sifat Dan Perubahan Materi
1.2.1 Sifat Materi
Tiap materi (misalnya air, gula, garam, perak dan lainnya)
memiliki seperangkat sifat atau ciri (karakteristik) yang
1

membedakannya dari semua materi lain dan memberinya identitas


yang unik.
Contoh :
Antara gula dan garam :
Persamaan :
berwarna putih, padat, kristalin, larut dalam air dan
tidak berbau.
Perbedaan :
Gula :
rasanya manis,
bila dipanaskan dalam belanga akan meleleh
dan berwarna coklat.
terbakar di udara.
Garam :
rasanya asin,
baru meleleh setelah dipanasi hingga membara
dan tidak menjadi coklat betapapun dipanasi,
tidak terbakar di udara.
Sifat Instrinsik ( Kimia ) ialah kualitas yang bersifat khas tiap
materi, tidak perduli bentuk dan ukuran materi itu.
Misalnya : kestabilan dan kereaktifan.
Sifat Ekstrinsik ( Fisika ) ialah suatu sifat yang besarnya
bergantung pada bentuk dan ukuran (jumlah) materi.
Misalnya : massa, volume, panjang, warna, kilap, rapatan,
viskositas, titik didih, titik leleh dan kekerasan.
1.2.2 Perubahan Materi
Perubahan materi di alam ini sering terjadi. Perubahan materi
ada yang menghasilkan zat baru dan tidak menghasilkan zat baru.
Contoh perubahan materi yang terjadi sehari-hari :
Proses alam terjadinya hujan mulai dari air menguap,
mengembun, dan membentuk titik-titik air yang kemudian
menjadi hujan.
Benda-benda dari besi bisa berkarat.
Nasi yang dibiarkan saja di udara akan basi.
Lilin akan habis jika dibakar sumbunya.
Garam dalam air akan larut dan air terasa asin.
2

Perubahan Fisika adalah suatu proses perubahan penampilan fisik


materi dengan identitas dasar tidak berubah. Perubahan fisika tidak
akan menimbulkan zat baru.
Contoh-contoh perubahan fisika:
es mencair, lilin meleleh, kamper menyublim, uap sodium
mengkristal, gas alam menjadi LPG, dan lain-lain.
Perubahan Kimia adalah perubahan kualitas yang khas dari suatu
materi yang menyebabkan materi itu berubah, baik materi itu sendiri
maupun dengan berinteraksi dengan materi lain. Perubahan kimia
akan merubah suatu materi menjadi materi yang berbeda.
Contoh-contoh perubahan kimia:
proses fotosintesa, pembusukan, pembakaran, dan
peragian.
1.3 Klasifikasi Materi
Materi berada dalam banyak bentuk dan sifat yang berbedabeda, sehingga perlu untuk dilakukan pengelompokan. Salah satu
bagan pengelompokkan materi adalah sebagai berikut:

Unsur adalah zat-zat yang tidak dapat diuraikan oleh


perubahan kimia sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih.
Unsur-unsur yang telah ditemukan saat ini sebanyak 106 buah
unsur. Kira-kira 90 berasal dari alam, sisanya didapat dari proses
reaksi inti. Semua unsur dapat dilihat pada Tabel Periodik unsur.
Contoh unsur-unsur pada bidang elektronika yaitu :
Silicon (Si), tembaga (Cu), germanium (Ge), besi (Fe) dan
lainnya.
3

Senyawa terbentuk oleh kombinasi kimia dari dua unsur atau


lebih. Senyawa kimia yang telah diketahui sekarang jumlahnya
jutaan, Sifat-sifat zat yang diperoleh dengan menguraikan suatu
senyawa, sama sekali tidak berhubungan dengan sifat senyawa itu.
Komposisi dan sifat suatu unsur atau senyawa, selalu sama dalam
keseluruhan.
Contohnya : air (H2O), garam (NaCl) , protein hemoglobin, dan
sebagainya
Campuran adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau
lebih Suatu campuran tidak mempunyai sifat yang unik. Sifat suatu
campuran merupakan sifat dari unsur-unsur penyusunnya.
Campuran Homogen adalah bila tidak ada bagian-bagian
yang dapat dibedakan satu dan yang lain, bahkan dengan
mikroskop sekalipun,
Misalnya : larutan gula dalam air, air laut, udara dan
sebagainya.
Campuran Heterogen adalah bila terdapat bagian-bagian
yang tampak berlainan.
Misalnya : campuran bubuk kopi dan gula

1.4 Hukum-Hukum yang Berhubungan Dengan Materi


a. Hukum Kekekalan Massa
Antoine Lavoiser di Perancis tahun 1789, merumuskan
hukum Kekekalan Massa dari ribuan eksperimen yang
berkembang pada abad ke-18.
Hukum Kekekalan Massa menyatakan :
Massa tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan
dalam perubahan materi apa saja. Dengan perkataan lain
massa sesudah reaksi sama dengan massa sebelum
reaksi.
Contoh :
Cairan merkuri bereaksi dengan oksigen membentuk
merkuri oksida berwarna merah. Bila merkuri oksida
ini dipanaskan lagi, akan terurai dan menghasilkan
sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang
4

jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan pada saat


pembentukan merkuri oksida
Untuk menentukan susunan suatu senyawa, seorang dapat
menguraikan suatu sampel yang telah ditimbang dari senyawa
itu menjadi unsur-unsur penyusunnya sehingga massa masingmasing penyusunnya dapat ditentukan. Atau sebaliknya,
massa senyawa dapat ditentukan dari unsur-unsur yang
massanya diketahui.
Contoh soal :
Dalam reaksi antara unsur Karbon (C) dan gas Oksigen (O)
menghasilkan Karbondioksida (CO2). Jika massa C adalah 9
gram dan CO2 yang dihasilkan sebanyak 33 gram, Hitunglah
massa O yang diperlukan dalam reaksi tersebut !
Jawab :
massa O = massa CO2 massa C
= 33 9
= 24 gram
b. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Susunan Tetap)
Penelitian Joseph Proust (1754 - 1826) tentang susunan
senyawa menghasilkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Susunan Tetap). Pada tahun 1799 telah ditemukan bahwa
tembaga karbonat, baik dari sumber alami maupun sintesis
dalam laboratorium mempunyai susunan tetap.
Hukum Perbandingan Tetap menyatakan :
perbandingan massa unsur-unsur di dalam suatu senyawa
kimia adalah tetap.
Misalnya :
Dalam senyawa dengan rumus XaYb maka
perbandingan massa unsur X dan unsur Y di dalam
senyawa itu adalah : ( a BA(X) : b BA(Y) )
( BA = Berat Atom dapat dilihat pada Table
Periodik Unsur )

Contoh soal :
Perbandingan massa unsur Al dan O di dalam senyawa
Al2O3 adalah :
2 BA(Al) : 3 BA(O)
2 x 27 : 3 x 16
54 : 48
9 : 8
Contoh soal :
Diketahui perbandingan massa Kalsium (Ca) dan Oksigen
(O) dalam membentuk senyawa Kalsium
Oksida (CaO) adalah 5 : 2. Bila direaksikan 10 gram
Kalsium dan 12 gram Oksigen, tentukan :
a. massa Kalsium Oksida (CaO) yang terbentuk.
b. massa sisa pereaksinya !
Jawab:
Massa mula-mula Kalsium (Ca) = 10 gram
Massa mula-mula Oksigen (O) = 12 gram
Perbandingan massa Kalsium (Ca) = 10 : 5 = 2
Perbandingan massa Oksigen (O) = 12 : 2 = 6
a. Untuk menentukan banyaknya zat yang bereaksi,
pilihlah yang perbandingannya kecil.
Massa Kalsium yang bereaksi : 2 x 5 = 10 gram
Massa Oksigen yang bereaksi : 2 x 2 = 4 gram
+
Massa CaO yang dihasilkan :
= 14 gram
b. Massa Oksigen mula-mula
= 12 gram
Massa Oksigen yang berekasi = 4 gram
Sisa Massa Oksigen
= 8 gram

c. Hukum Perbandingan Berganda


Hukum Perbandingan Berganda dikenalkan oleh Dalton
(1805), menyatakan :
Bila dua unsur membentuk satu senyawa atau lebih, maka
perbandingan massa dari unsur pertama dan unsur kedua
merupakan bilangan yang sederhana.
Contoh :
Unsur Nitrogen (N) dan Oksigen (O) dapat membentuk lebih
dari satu senyawa. Senyawa-senyawa itu antara lain adalah
N2O, NO, NO3, N2O4, dan N2O5.
Bila massa N adalah tetap sebesar 14 gram maka tentukan
massa Oksigen dalam tiap senyawa tersebut.
Jawab :
Massa Oksigen dalam tiap senyawa tersebut adalah :
N2O = BA(O) x 14 gram = 16 x 14 gram = 8 gram
2 BA(N)
2 14
NO = BA(O) x 14 gram = 16 x 14 gram = 16 gram
BA(N)
14
3 BA(O)
3 16
N2O3 =
x 14 gram =
x 14 gram = 24 gram
2 BA(N)
2 14
N2O4 = 4 BA(O) x 14 gram = 4 16 x 14 gram = 32 gram
2 BA(N)
2 14
N2O5 = 5 BA(O) x 14 gram = 5 16 x 14 gram = 40 gram
2 BA(N)
2 14

Contoh soal:
Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua macam
senyawa yaitu CO dan CO2. Jika kandungan karbon pada
senyawa CO dan CO2 berturut-turut 42,85% dan 27,2%.
Apakah data ini sesuai Hukum Perbandingan Berganda ?
Jawab:
Misalkan senyawa CO dan CO2 masing-masing 100 gram.
Terbentuknya CO sebanyak 100 gram :
Massa Karbon = 42,85 gram
Massa Oksigen = 57,15 gram
Maka,
Perbandingan massanya = 42,85 : 57,15
=
1 : 1,33
7

Terbentuknya CO2 sebanyak 100 gram :


Massa Karbon = 27,2 gram
Massa Oksigen = 72,8 gram
Maka,
Perbandingan massanya = 27,2 : 72,8
= 1 : 2,66
Jadi :
Perbandingan massa oksigen dalam CO2 dan CO :
= 2,66 : 1,33 = 2 : 1.
Perbandingan massa oksigen dalam kedua senyawa
adalah bulat sederhana, sesuai dengan Hukum
Perbandingan Berganda.

Anda mungkin juga menyukai