Anda di halaman 1dari 2

Tahukah Anda Tentang Keutamaan Dzikir Dalam Hati?

Setiap orang ingin mendapat kebaikan dan dijauhkan dari kemudharatan. Namun tida
k semua orang sadar dan mau bersungguh-sungguh dalam mencapai keinginan tersebut
. Allah SWT telah banyak menjelaskan kunci-kunci kebaikan tsb dalam wahyunya mau
pun lewat kekasihNya baginda Rasul SAW. Kunci kebaikan itu adalah dzikir kepada
Allah (dzikrullah).
Dzikir dan do a adalah sebaik-baik amalan yang mendekatkan diri seorang mukmin kep
ada Rabbnya, bahkan ia merupakan kunci semua kebaikan yang diinginkan seorang ha
mba di dunia dan akhirat. Kapan saja yang Alah SWT berikan kunci ini pada seoran
g hamba maka Allah SWT inginkan ia membukanya dan jika Allah menyesatkannya maja
pintu kebaikan tersisa jauh darinya, sehingga hatinya gundah gulana, bingung, p
ikiran kalut, depresi dan lemah semangat dan keinginannya.
Apabila seorang hamba menjaga dzikir dan do a serta terus berlindung kepada Allah
maka hatinya akan tenang, sebagaiman firman Allah dlm QS. Arra du :28 : (yaitu) ora
ng-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.In
gatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Dalam QS AlBaqarah: 152 Allah juga berfirman "Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat-Ku).
Dzikir terbagi ke dalam dua macam : Dzikir jahr dan dzikir khafi, masing2 keduan
ya mempunyai pijakan dalil dari al Qur an dan sunah. Berdzikir dengan lisan bisa d
ilakukan dengan melafalkan huruf perhuruf secara lantang (bersuara). Karenanya,
dzikir jenis ini tidak mudah untuk dipraktekkan setiap saat. Sebab pada saat mel
akukan jual beli di pasar dan yang sejenisnya sama sekali akan mengganggu seoran
g yang sedang berdzikir. Dengan demikian, otomatis lisannya akan berhenti berdzi
kir.
Berbeda halnya dengan dzikir hati, yaitu dzikir dengan mengonsentrasikan diri pa
da suatu makna (di dalam hati) yang tidak tersusun dari rangkaian huruf dan suar
a. Karenanya, seorang yang sedang melakukan dzikir jenis ini tidak akan tergangg
u oleh apapun juga
Allah berfirman dalam QS. al Mujadilah : 22 "Mereka itulah orang-orang yang Alla
h telah menanamkan keimanan dalam hati mereka" dan dalam QS. al A raf : 205 "Dan s
ebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu"
Mengapa Allah menganjurkan menyebutNya dalam hati? karena hati adalah wadah. Jik
a wadah itu penuh dengan kebajikan maka cahaya-cahaya kebajikan (yang ada di dal
amnya) akan keluar menyinari anggota-anggota tubuhnya. Jika wadah itu penuh deng
an kebathilan, maka kegelapan yang ada di dalamnya akan bertambah ketika sampai
pada anggota tubuhnya.
Hati merupakan tempat pengawasan Allah, tempat bersemayam iman, tempat bersumber
nya rahasia dan tempat bertenggernya cahaya. Hati yang baik akan mengakibatkan j
asad seluruhnya menjadi baik. Begitu juga hati yang buruk akan berdampak menjadi
kan jasad menjadi buruk.
Nabi bersabda : Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat pencatat amal (maksudny
a dzikir khafi) mengungguli atas dzikir yang dapat didengar oleh mereka (dzikir
jahri) sebanyak tujuh puluh kali lipat. (HR. al Baihaqi)
Khalid bin Ma dan berkata "Sesungguhnya seorang hamba mempunyai dua mata di wajahn
ya (mata indra) digunakan untuk melihat fenomena dunia. Selain itu, ia juga memi

liki dua mata lagi (mata bathin) yang terletak di dalam hatinya yang digunakan u
ntuk melihat fenomena akhirat. Ketika Allah menginginkan hamba tersebut menjadi
orang yang baik, maka dia akan membukakan kedua mata hamba itu yang ada di dalam
hatinya. Dengan demikian, kedua mata hatinya itu akan mampu melihat rahasia-rah
asia keghaiban yang dijanjikan Allah. Lalu ketika Allah menginginkan (mencintai)
hambanya, maka Allah tidak memperdulikan apa yang ada dalam hatinya
Oleh karena itu jika kita menginginkan menjadi hamba yang diinginkan, dicintai d
an diingat oleh Allah, maka senantiasalah mengingatNya (dzikiruLlah) diberbagai
hal dan kesempatan, hingga pada akhirnya sampai pada tingkatan setiap tarikan na
fas kita senantiasa diiringi dengan dzikiruLlah, hingga Sang Malaikatul maut men
jemput kita dan Allah menjadikan akhir hidup kita dengan khusnul khatimah.

Anda mungkin juga menyukai