Anda di halaman 1dari 8

Makalah ester

arif fadholi BAHAN AJAR ESTER httpariffadholi.blogspot.com201107bahanajar-ester.html


Apa Kabar http://ilmufarmasetika.blogspot.com/2013/06/makalah-tentangasam-karbosilat-dan.html
wajib baca MAKALAH ESTER(2)
http://munabarakati.blogspot.com/2014/10/makalah-ester.html
MY LIFE(2) http://ariniulfahidayah.blogspot.com/2013/04/laporan-kimia-sifatdan-kegunaan.html
hidup itu seperti roller coaster MAKALAH GUGUS FUNGSI(2)
http://erwinalien.blogspot.com/2014/06/makalah-gugus-fungsi.html

makalah

KIMIA ORGANIK
SENYAWA ESTER

Disusun

O
L
E
H
Rahmat Utina
( 441413045 )
Kimia A

Jurusan Pendidikan Kimia


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo
2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................

1
1
2

BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4

Definisi ...........................................................................................................
Rumus Umum .................................................................................................
Sifat-sifat Ester .................................................................................................
Tata Nama ........................................................................................................

2.5 Reaksi ............................................................................................................


2.6 Sintesis Senyawa Ester .....................................................................................
2.7 Kegunaan Ester ..............................................................................................

3
3
5
7
8
10
13

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN .............................................................................................
3.2 SARAN ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

18
18
19

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul MAKALAH TENTANG SENYAWA ESTER. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah kimia organik program studi S1 Pendidikan kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu ataupun memberi
masukan dalam penyusunan laporan kami, khususnya Bapak/Ibu dosen sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk kepada kita semua, Amiiin.....

Gorontalo, 23 Desember 2014

Penyusun

PERMASALAHAN

Proses hidrolisis pada ester akan berlangsung sempurna jika di didihkan dengan pelarut
basa seperti NaOH, hal ini di sebut reaksi saponifikasi. Reaksi saponifikasi bukan
merupakan reaksi kesetimbangan seperti esterifikasi. Hal ini dikarenakan pada saat akhir
reaksi, ion alkoksida mengikat proton dari asam karboksilat dan terbentuk alkohol yang
tidak membentuk kesetimbangan.
1.

Mengapa pada saat ion alkoksida mengikat proton dari asam karboksilat dan membentuk
alcohol, alcohol yang di hasilkan tidak dapat membentuk kesetimbangan?

2. Mengapa Proses hidrolisis pada ester berlangsung sempurna jika di didihkan dengan
pelarut basa seperti NaOH? Dan Apakah Proses hidrolisis pada ester tidak akan
berlangsung sempurna dengan menggunakan pelarut asam?
saya ingin mencoba menjawab pertanyaan no.1 : basa (NaOH) yang ditambahkan pada
reaksi saponifikasi tidak berperan sebagai katalis, basa NaOH juga ikut bereaksi.
seperti contoh reaksi yang ada pada artikel saudara dimana reaksi saponifikasi
dibandingkan dengan reaksi esterifikasi. pada reaksi esterifikasi asam yang ditambahkan
hanya berperan sebagai katalis, sehingga reaksi ini setimbang.
Saudari ratih saya mencoba menjawab permasalahan anda nomor 2. Menurut saya, NaOH
atau Sodyum Hydroxide adalah salahsatu zat kimia yg mudah terbakar, karena
mengandung Natrium dan Oksigen Na + O2 + H2O dapat menyebabkan suhu air yg panas,
bahkan terjadi ledakan.jadi zat NaOH termasuk mudah terbakar sehingga, Proses hidrolisis
pada ester berlangsung sempurna jika di didihkan dengan pelarut basa seperti NaOH.
Proses hidrolisis ester merupakan proses pemisahan gugus OR dalam molekul ester
sehingga terbentuk asam bebas dan alkohol. Ester akan terhidrolisis secara sempurna
dengan adanya air dan asam sebagai katalisator (Ketaren, 1985).
saudari ratih saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang kedua
Menurut saya, Reaksi Hidrolisis dengan katalis larutan basa maka Reaksinya akan
berlangsung satu arah dan tidak reversibel, sehingga hasilnya menjadi sempurna (tidak ada
ester yang tersisa), dan produknya lebih mudah dipisahkan.
contoh:
pertama hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida dan selanjutnya
hidrolisis metil propanoat dengan cara yang sama. pada reaksi terbentuk garam natrium
bukan asam karboksilat sendiri.

Campuran ini relatif mudah dipisahkan. Jika digunakan larutan natrium hidroksida yang
berlebih, tidak akan ada ester yang tersisa.
Alkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini cukup mudah.
Jika anda menginginkan terbentuk asam bukan garamnya, anda harus menambahkan asam
kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat encer atau asam sulfat encer ke dalam larutan
yang

tersisa

setelah

distilasi

pertama.

Jika anda melakukan ini, campuran akan dibanjiri dengan ion-ion hidrogen. Ion-ion
hidrogen ini ditangkap oleh ion-ion etanoat (atau ion paropanoat atau ion apapun) yang
terdapat dalam garam membentuk asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain-lain).
Karena asam-asam ini adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen,
cenderung tetap bergabung.Sekarang asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi.

sedangkan jika menggunakan katalis asam reaksi yang akan terjadi dapat balik (reversibel/
reaktan dapan menjadi produk atau sebaliknya). Untuk melangsugkan hidrolisis
sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. Air diperoleh dari asam encer,
sehingga ester perlu dicampur dengan asam encer yang berlebih.
suatu ester dapat berlangsung sempurna jika menggunakan NaOh, karena hidrolisis
menggunakan NaOH berlangsung satu arah dan tidak reversibel dan hasil yang diperoleh
juga lebih sempurna dan mudah untuk dipisahkan.
sedangkan hidrolisis menggunakan asam, untuk menghasilkan ester yang sempurna maka
akan dibutuhkan asam encer yang berlebih.karena hidrolisis asam merupakan reaksi
reversibel.

Permasalahan

salah satu variabel yang berpengaruh pada proses reaksi esterifikasi adalah katalis.
sifat reaksi esterifikasi yang lambat membutuhkan katalis agar berjalan lebih cepat,

tapi mengapa dari artikel yang saya baca Mengapa HCl pekat dan NaOH pekat
tidak dapat berperan sebagai katalis dalam reaksi esterifikasi?

Dalam artikel di atas dikatakan bahwa reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversibel yang
sangat lambat, tetapi bila menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4)
dan asam klorida (HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat.seperti yang
kita ketahui katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat reaksi, mengapa ketika
digunakan katalis asam mineral reaksi bisa berjalan sangat cepat, bagaimana reaksi yang
terjadi? dan bagaimana jika kita menggunakan katalis selain asam misalnya basa, apakah
akan cepat juga?
22.

Ester juga bereaksi dengan amina membentuk amida. Reaksi dengan amina

mengubah satu senyawa menjadi dua senyawa yang disebut aminolisis, bagaimana reaksi
ini bisa terjadi? dan mengapa aminolisis dari ester hanya membutuhkan satu ekuivalen
amina, tidak seperti aminolisis dari suatu asil halida atau asam anhidrida, yang
membutuhkan dua ekuivalen??.

menurut literatur yang saya baca Reaksi esterifikasi pada dasarnya adalah penggantian
hidrogen pada gugus karbonil dengan suatu hidrokarbon atau alkil. Reaksi esterifikasi
dapat berlangsung dengan katalis asam atau basa.Laju esterifikasi suatu asam karboksilat
bergantung pada halangan sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari
asam karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam laju pembentukkan ester.
Mekanisme Reaksi Esterifikasi dengan Katalis Asam
Sebenarnya bagaimanakah mekanisme reaksi esterifikasi suatu asam karboksilat itu?
Reaksi esterifikasi pada dasarnya adalah penggantian hidrogen pada gugus karbonil
dengan suatu hidrokarbon atau alkil. Reaksi esterifikasi dapat berlangsung dengan katalis
asam atau basa. saya akan menampilkan bagaimana mekanisme reaksi esterifikasi dengan
katalis asam.
Reaksi esterifikasi biasanya menggunakan katalis asam dikarenakan katalis asam lebih
mudah memperkecil energi aktivasi yang dimiliki oleh asam karboksilat dan alkohol yang

merupakan reaktan dalam reaksi tsb, dengan demikian reaksi dapat berjalan dengan cepat.
Selain katalis asam, dapat juga digunakan katalis basa.Namun tidak berjalan dg cepat.
Berbeda pd reaksi hidrolisis yang mana reaksi berjalan cepat jika menggunakan katalis
basa.

Anda mungkin juga menyukai