Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

PERAN KELUARGA PADA PROSES KEPERAWATAN


DAN PENYEMBUHAN PADA KEPERAWATAN
GANGGUAN JIWA DENGAN
PRILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Aman Sentoso
Danil
Desi Sartika
Ibrahim
Lista Diar
Rina Oktariani
Yudi Anungrah

PROFESI NERS (Co-Ners) MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2016
PUSTAKA KEGIATAN

Pokok Bahasan

: Prilaku Kekerasan

Sub Pokok Bahasan

: Peran Keluarga Pada Proses Keperawatan Dan


Penyembuhan Pada Keperawatan Gangguan Jiwa
Dengan Prilaku Kekerasan

Sasaran

: Pasien, Keluarga dan Pengunjung di Poli RS


Ernaldi Bahar

Tempat

: Poli RS Ernaldi Bahar

Penyaji

: Mahasiswa Co-Ners STIKes Muhammadiyah


Palembang

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan audien dapat mengenal apa
yang dimaksud dengan prilaku kekerasan terhadap peran keluarga pada
proses keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan
1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan PK
2) Menyebutkan penyebab dan akibat PK
3) Menyebutkan tanda dan gejala PK
4) Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara mengontrol PK
B. GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian prilaku kekerasan
2. Penyebab dan akibat prilaku kekerasan
3. Tanda dan gejala prilaku kekerasan
4. Cara untuk mengkontrol prilaku kekerasan
5. Peran keluarga pada pasien prilaku kekerasan
6. Tahap penyembuhan pasien prilaku kekerasan

C. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu
5 menit

Tahap

Kegiatan

Penyuluh
Sasaran
kegiatan
Pembukaan Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan
salam Mendengarkan penyuluh
kepada klien

menyampaikan

topik

Menyampaikan topik dan dan tujuan.


Menyetujui kesepakatan
tujuan penkes kepada
waktu
pelaksanaan
klien
Kontrak waktu untuk penkes
kesepakatan pelaksanaan
penkes dengan klien
Mengkaji
ulang
Menyampaikan
pengetahuan klien tentang pengetahuannya tentang

10 menit

Kegiatan
inti

materi penyuluhan.
materi penyuluhan
Menjelaskan
materi
Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada klien menyampaikan materi
dan
dengan
menggunakan Mengikuti
memperhatikan cara-cara
leaflet.
Mendemonstrasikan cara untuk mengontrol PK.
untuk mengontrol PK
Memberikan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
kepada

klien

materi

yang

tentang

sudah
disampaikan penyuluh Mendengarkan

5 menit

Evaluasi/ Menyimpulkan
penutup

penyuluhan

materi

telah
disampaikan kepada klien Mendengarkan penyuluh
Menutup

yang

acara

dan menutup

acara

mengucapkan salam serta menjawab salam


terima kasih kepada klien.
D. EVALUASI
1.
2.
3.
4.

Sebutkan kembali pengertian perilaku kekerasan


Sebutkan penyebab perilaku kekerasan
Sebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
Sebutkan dan demonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan

dan

MATERI PENYULUHAN
PERILAKU KEKERASAN (PK)
1. Pengertian
PK (perilaku kekerasan) adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinya
sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tak
terkontrol.
2. Penyebab dan akibat
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,
manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik
emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga
menggambarkan

rasa

tidak

ketergantungan pada orang lain.

aman,

kebutuhan

akan

perhatian

dan

Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri
rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan
harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan
berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang
orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
3. Tanda dan gejala
a. Mengatakan benci / kesal dengan seseorang
b. Suka membentak
c. Menyerang orang yang mengusiknya
d. Mata merah dan wajah agak merah
e. Nada suara tinggi dan keras
f. Bicara menguasai
g. Pandangan tajam
h. Suka merampas barang milik orang lain
4. Cara Untuk Mengontrol PK
a. Tarik nafas dalam melalui hidung dan keluarkan lewat mulut berulang kali
sampai emosi mereda.
b. Mengendalikan perilaku kekerasan dengan berolahraga dan beraktifitas
c. Mengendalikan perilaku kekerasan dengan berdoa kepada Tuhan
d. Katakan dalam hati sabar sabar berulang kali ketika amarah muncul
e. Menemui orang lain (keluarga atau orang terdekat) untuk bercakap-cakap
atau mengungkapkan perasaan yang dirasakan.
f. Menggunakan obat dengan baik dan benar
5. Peran keluarga menurut beberapa sumber :
a. Keluarga perlu memperlakukan penderita gangguan jiwa dengan sikap yang
bisa membubuhkan dan mendukung tumbuhnya harapan dan optimisme
b. Peran keluarga diharapan dalam perawatan klien gangguan jiwa adalah
dalam pemberian obat pengawasan minum obat dan meminimalkan ekspresi
keluarga
c. Peran keluarga mengontrol ekspresi emosi klien
d. Peran keluarga sebagai upaya pencegahan kekambuhan
6. Tahap penyembuhan keluarga pada pasien PK :
1. Keluarga membimbing (melatih) penderita untuk melakukan tindakan
mengendalikan marah dengan cara tarik napas dalam

2. Keluarga membimbing (melatih) penderita untuk melakukan tindakan


mengendalikan marah dengan cara memukul kasur dan bantal
3. Keluarga memberikan bimbingan kepada penderita dengan cara
verbal/bicara baikbaik ketika pasien mengamuk atau marah
4. Keluarga memberikan bimbingan kepada penderita dengan cara spiritual:
mengajak beribadah
5. Keluarga dapat meningkatkan dosis obat misal menjadi 2 tablet sekali
minum jika pasien mengamuk.
6. Keluarga memberikan obat hanya kepada penderita saja
7. Keluarga memberikan obat sesuai dengan waktu yang ditentukan misal:
pagi, siang, malam
8. Keluarga memberikan obat dengan cara yang sesuai misal: obat diminum,
tidak disuntikkan.
9. Keluarga memberikan obat sesuai anjuran, misal sebelum makan atau
sesudah makan
10. Keluarga memberi obat secara rutin dan terus menerus ke penderita selama
penderita masih mengalami gangguanjiwa
11. Keluarga membiarkan penderita ketika penderita mengalami marah atau
mengamuk.
12. Keluarga berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
13. Ketika pasien mengamuk keluarga meminta tolong masyarakat untuk
membantu menenangkan penderita
14. Ketika pasien mengamuk keluarga membawa pasien langsung ke rumah
sakit (pelayanan kesehatan)
15. Ketika obat pasien akan habis keluarga langsung membawa ke rumah sakit
(pelayanan kesehatan) untuk kontrol

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang,T.R. (2015). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang keperawatan
jiwa pada pasien perilaku kekerasan. Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 3
Nomor 2 September - Desember 2015. Di akses pada tanggal 11 10 2016
http://ejournal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnalilmiah/article/download
/228/198
Kusmiran, Eny. (2012).Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam & Effendi. (2008). Pendidikan dalam keperawatan jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai