(SAP)
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Aman Sentoso
Danil
Desi Sartika
Ibrahim
Lista Diar
Rina Oktariani
Yudi Anungrah
Pokok Bahasan
: Prilaku Kekerasan
Sasaran
Tempat
Penyaji
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan audien dapat mengenal apa
yang dimaksud dengan prilaku kekerasan terhadap peran keluarga pada
proses keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan
1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan PK
2) Menyebutkan penyebab dan akibat PK
3) Menyebutkan tanda dan gejala PK
4) Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara mengontrol PK
B. GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian prilaku kekerasan
2. Penyebab dan akibat prilaku kekerasan
3. Tanda dan gejala prilaku kekerasan
4. Cara untuk mengkontrol prilaku kekerasan
5. Peran keluarga pada pasien prilaku kekerasan
6. Tahap penyembuhan pasien prilaku kekerasan
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu
5 menit
Tahap
Kegiatan
Penyuluh
Sasaran
kegiatan
Pembukaan Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan
salam Mendengarkan penyuluh
kepada klien
menyampaikan
topik
10 menit
Kegiatan
inti
materi penyuluhan.
materi penyuluhan
Menjelaskan
materi
Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada klien menyampaikan materi
dan
dengan
menggunakan Mengikuti
memperhatikan cara-cara
leaflet.
Mendemonstrasikan cara untuk mengontrol PK.
untuk mengontrol PK
Memberikan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
kepada
klien
materi
yang
tentang
sudah
disampaikan penyuluh Mendengarkan
5 menit
Evaluasi/ Menyimpulkan
penutup
penyuluhan
materi
telah
disampaikan kepada klien Mendengarkan penyuluh
Menutup
yang
acara
dan menutup
acara
dan
MATERI PENYULUHAN
PERILAKU KEKERASAN (PK)
1. Pengertian
PK (perilaku kekerasan) adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada dirinya
sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan gaduh gelisah yang tak
terkontrol.
2. Penyebab dan akibat
Perilaku kekerasan/amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut,
manipulasi atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik
emosional yang belum dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga
menggambarkan
rasa
tidak
aman,
kebutuhan
akan
perhatian
dan
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri
rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan
harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan
berbahaya bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang
orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
3. Tanda dan gejala
a. Mengatakan benci / kesal dengan seseorang
b. Suka membentak
c. Menyerang orang yang mengusiknya
d. Mata merah dan wajah agak merah
e. Nada suara tinggi dan keras
f. Bicara menguasai
g. Pandangan tajam
h. Suka merampas barang milik orang lain
4. Cara Untuk Mengontrol PK
a. Tarik nafas dalam melalui hidung dan keluarkan lewat mulut berulang kali
sampai emosi mereda.
b. Mengendalikan perilaku kekerasan dengan berolahraga dan beraktifitas
c. Mengendalikan perilaku kekerasan dengan berdoa kepada Tuhan
d. Katakan dalam hati sabar sabar berulang kali ketika amarah muncul
e. Menemui orang lain (keluarga atau orang terdekat) untuk bercakap-cakap
atau mengungkapkan perasaan yang dirasakan.
f. Menggunakan obat dengan baik dan benar
5. Peran keluarga menurut beberapa sumber :
a. Keluarga perlu memperlakukan penderita gangguan jiwa dengan sikap yang
bisa membubuhkan dan mendukung tumbuhnya harapan dan optimisme
b. Peran keluarga diharapan dalam perawatan klien gangguan jiwa adalah
dalam pemberian obat pengawasan minum obat dan meminimalkan ekspresi
keluarga
c. Peran keluarga mengontrol ekspresi emosi klien
d. Peran keluarga sebagai upaya pencegahan kekambuhan
6. Tahap penyembuhan keluarga pada pasien PK :
1. Keluarga membimbing (melatih) penderita untuk melakukan tindakan
mengendalikan marah dengan cara tarik napas dalam
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang,T.R. (2015). Hubungan pengetahuan dan sikap tentang keperawatan
jiwa pada pasien perilaku kekerasan. Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 3
Nomor 2 September - Desember 2015. Di akses pada tanggal 11 10 2016
http://ejournal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnalilmiah/article/download
/228/198
Kusmiran, Eny. (2012).Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam & Effendi. (2008). Pendidikan dalam keperawatan jiwa. Jakarta:
Salemba Medika