LABORATORIUM
RUMAH SAKIT COLUMBIA ASIA MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Rumah Sakit (IRS) atau Healthcare Associated Infection (HAIs)
adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan dirumah sakit
atau fasilitas kesehatan lain, yang tidak ditemukan dan tidak dalam masa
inkubasi saat pasien masuk rumah sakit.
Infeksi Rumah Sakit (IRS) merupakan masalah penting di seluruh dunia
yang terus meningkat merupakan masalah utama bagi semua rumah sakit,
kesehatan
memiliki
peran
yang
sangat
penting
dalam
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
Jenis Alat Pelindung diri yang dipakai di Laboratorium Rumah Sakit Columbia
Asia Medan adalah Sarung Tangan, Masker, Gaun Pelindung, Pelindung
mata, dan Pelindung kaki.
B. Pemakaian APD
Pemakaian Alat pelindung Diri dipakai di Laboratorium Rumah Sakit
Columbia Asia Medan dilakukan oleh semua petugas yang kontak atau
kontak dengan bahan-bahan infeksius atau lingkungan yang infekius
misalnya secara droplet ataupun airborne.
C. Melepas APD
Alat Pelindung Diri yang sudah tidak dipakai akan dilepas, pelepasan alat
pelindung diri dilakukan sesuai prosedur, karena pelepasan yang tidak
sesuai prosedur akan menimbulkan resiko infeksi.
D. Membuang APD
Alat Pelindung diri dibuang jika tidak dipakai lagi, ada beberapa alat
pelindung diri yang tidak dibuang, terutama alat pelindung diri yang
dilakukan reuse, dengan cara- cara yang telah ditetapkan.
E. Audit Pemakaian APD
Audit
pemakaian
APD
dilakukan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
1. Sarung Tangan
Sarung tangan melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi
pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan
pembatas fisik terpenting untuk
harus diganti setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya untuk
mencegah kontaminasi silang.
Penggunaan sarung tangan dan kebersihan tangan, merupakan komponen
kunci dalam meminimalkan penyebaran penyakit dan mempertahankan
suatu lingkungan bebas infeksi (Garner dan Favero 1986). Selain itu,
pemahaman mengenai kapan sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat
tinggi diperlukan dan kapan sarung tangan tidak perlu digunakan, penting
untuk diketahui agar dapat menghemat biaya dengan tetap menjaga
keamanan pasien dan petugas.
a. Jenis Sarung Tangan
1) Sarung Tangan Bedah
Dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau pembedahan
2) Sarung Tangan Non steril
Dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu melakukan
pemeriksaan atau pekerjaan rutin
3) Sarung Tangan Rumah Tangga
Diapakai sewaktu memproses peralatan, menangani bahan
bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan
yang terkontaminasi
b. Kapan Pemakaian Sarung Tangan
Tergantung keadaan, sarung tangan periksa atau serbaguna bersih
harus digunakan oleh semua petugas ketika :
1) Ada kemungkinan kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh
lain, membran mukosa atau kulit yang terlepas
2) Melakukan prosedur medis yang bersifat invasive misalnya
menusukkan
sesuatu
ke
dalam
pembuluh
darah,
seperti
memasang infus
3) Menangani bahan bahan bekas pakai yang telah terkontaminasi
atau menyentuh permukaan yang tercemar
tangan
sehingga
mengurangi
efektifitasnya
sebagai
pelindung.
d. Reaksi Allergi Terhadap Sarung Tangan
Pada sebagian besar orang yang sensitif, gejala yang muncul adalah
warna merah pada kulit, hidung berair dan gatal gatal pada mata,
yang mungkin berulang atau semakin parah misalnya menyebabkan
gangguan pernafasan seperti asma.Reaksi alergi terhadap lateks
dapat muncul dalam waktu 1 bulan pemakaian. Tetapi pada
pada
orang
yang
rentan.
Belum
ada
terapi
atau
TANPA SARUNG
TANGAN
Ya
Apakah kontak dengan pasien ?
TIDAK
TIDAK TIDAKTIDAK
Ya
Apakah kontak dengan jaringan dibawah kulit ?
TIDAK
TITIDAK
SARUNG TANGAN
ON STERIL
2. Masker Ya
Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, mulut, bagian
SARUNG
TANGAN
bawah dagu,
dan STERIL
rambut pada wajah (jenggot). Masker dipakai
untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk
mencegah percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki
hidung atau mulut petugas kesehatan. Bila masker tidak terbuat
dari bahan tahan cairan, maka masker tersebut tidak efektif untuk
mencegah kedua hal tersebut.
Masker yang ada, terbuat dari berbagai bahan seperti katun ringan,
kain kassa, kertas dan bahan sintetik yang beberapa di antaranya
tahan cairan. Masker yang di buat dari katun atau kertas sangat
nyaman tetapi tidak dapat menahan cairan atau efektif sebagai
filter. Masker yang dibuat dari bahan sintetik dapat memberikan
perlindungan dari tetesan partikel berukuran besar (> 5 m) yang
tersebar melalui batuk atau bersin ke orang yang berada di dekat
pasien (kurang dari 1 meter).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian masker :
a. Masker yang digunakan di RS Columbia Asia Medan terdiri dari :
Masker Dipossable.
b. Masker dispossable digunakan hanya sekali pakai. Setelah
dipakai langsung dibuang di tempat sampah infeksius.
c. Cara memakai masker :
1) Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala
dan leher
2) Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang
hidung
3) Paskan dengan erat pada wajah & dibawah dagu sehingga
melekat dengan baik
4) Periksa ulang pengepasan masker
d. Ketika melepas masker pegang bagian talinya karena bagian
tengah
masker
nerupakan
bagian
paling
banyak
yang
terkontaminasi
3. Gaun Pelindung
Gaun pelindung digunakan untuk menutupi atau mengganti pakaian
biasa atau seragam lain, pada saat merawat pasien yang diketahui
atau dicurigai menderita penyakit menular melalui droplet/airbone.
Pemakaian gaun pelindung terutama adalah untuk melindungi baju
dan kulit petugas kesehatan dari sekresi respirasi. Ketika merawat
pasien yang diketahui atau dicurigai menderita penyakit menular
tersebut, petugas kesehatan harus mengenakan gaun pelindung
setiap memasuki ruangan untuk merawat pasien karena ada
kemungkinan terpercik atau tersemprot darah, cairan tubuh, sekresi
atau eksresi. Pangkal sarung tangan harus menutupi ujung lengan
apron
pasca
operasi
atau
persalinan
dianggap
apron
terkontaminasi
cairan
tubuh
pasien
penderita
bila
kotor
dan tidak
10
Contoh
Injeksi yang
APD standard
Sarung tangan
langgsung ke vena
bersih
Pemeriksaan pelvis
- Sarung Tangan
Kemungkinan besar
Insersi IUD
- Mungkin perlu
tidak terpajan
Melepas IUD
apron/gaun
Pasang kateter
Tidak terpajan
langsung dengan
darah/cairan tubuh
Resiko sedang
intravena
pelindung dan
masker
Penanganan
specimen
laboratorium
Membersihkan
Ceceran darah
Bedah mayor
- Sarung Tangan
Kemungkinan besar
Bedah mulut
- Apron
terpajan darah /
Persalinan
- Baju pelindung
Resiko besar
cairan tubuh
- Masker
pervaginam-
Ada Cipratan
- Kacamata
Perdarahan massif
pelindung
- Pelindung kaki
Untuk Pasien
Mencegah kontak
Untuk Petugas
Mencegah
kontak
tangan
petugas
dengan
darah
dan
11
pasien
alat
kesehatan/permukaan
Masker
yang
telah terkontaminasi
Mencegah membrane mukosa
yang mengandung
hidung)
percikan
tubuh penderita
kontak
darah
dengan
atau
cairan
pelindung
kesehatan
percikan
kontak
darah
dengan
atau
cairan
tubuh pasien
Tutup Kepala
Mencegah jatuhnya
mikroorganisme dari rambut
dan kulit kepala petugas ke
Gaun dan
daerah steril
Mencegah kontak
Mencegah
celemek
petugas
kesehatan
kontak
plastik
dengan
darah/cairan
tubuh
pasien
Sepatu
pasien
Sepatu bersih mengurangi
Mencegah
pelindung
resiko terbawanya
petugas
yang
lain
kulit
dan
perlukaan
dari
benda
terkontaminasi
baju
kaki
tajam
dan
cairan tubuh
D. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
1. Faktor-faktor yang Harus di Perhatikan dalam Pemakaian APD
a. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya sebelum
memasuki ruangan
b. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi
c. Segera lakukan pencucian tangan dengan 6 langkah higiene tangan
2. Cara Mengenakan APD
Urutan Memakai APD
a. Pelindung kaki
12
Pakai pelindung kaki sampai menutupi kaki atau semua jari-jari kaki.
b. Gaun pelindung
1) Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan
hingga bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke
belakang punggung.
2) Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.
c. Penutup kepala dipakai sampai menutup seluruh kepala, sehingga
tidak ada rambut yang terlihat
d. Masker
1) Eratkan tali atau karet elastic pada bagian tengah kepala dan
leher
2) Pastikan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3) Pastikan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu
sehingga melekat dengan baik
4) Periksa ulang pengepasan masker
e. Kacamata atau pelindung wajah
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas
f.
Sarung tangan
Tarik hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi
13
Pelindung kaki
Pelindung kaki yang dari karet harus dicuci setiap hari
14
1. Semua Alat Pelindung diri yang disposible jika sudah tidak digunakan
dalam merawat pasien harus dibuang. Untuk APD yang terkontaminasi
dengan darah dan cairan tubuh pasien dimasukkan dalam tempat
sampah infeksius (contoh : sarung tangan, masker yang terpercik darah).
Sedangkan untuk APD yang reusable akan dimasukkan ke dalam kantong
plastik warna kuning dan dimasukkan dalam troly linen kotor untuk
kemudian dikirim ke laundry.
2. Semua alat pelindung diri harus di rawat sedemikian rupa sehingga alat
itu
tetap
memberikan
perlindungan
terhadap
faktor-faktor
yang
berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini berarti bahwa
prosedur yang cocok untuk melaporkan kerusakan pemeriksaan rutin dan
pembersihan harus dilaksanakan.
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri merupakan usaha untuk mengurangi
resiko secara maksimal, namun apabila pemakaian tidak tepat dapat
membahayakan atau menyebabkan kecelakaan kerja.
4. Perawatan Alat Pelindung Diri dilakukan dengan maksud agar semua
pelindung diri tetap memberikan perlindungan yang efektif terhadap
faktor-faktor yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
5. Untuk mencegah kerusakan dan hilang, sarana pelindung diri harus di
simpan dengan baik sesuai dengan ketentuan.
15
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Kebijakan
a. Semua tenaga kesehatan RSCAM wajib mengedepankan proteksi diri
dan keselamatan pasien secara seimbang dan disiplin.
b. Rumah sakit menyediakan APD (sarung tangan, marker, kaca mata,
peralatan proteksi lainnya, sabun dan desinfektan) dan menekankan
peggunaannya secara benar bila diperlukan.
2. Panduan
Panduan Alat Pelindung Diri.
3. SPO
Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat Pelindung Diri.
16
BAB V
PENUTUP
Demikianlah panduan Alat Pelindung Diri Laboratorium Rumah Sakit
Coumbia Asia disusun sebagai acuan dalam menjalankan layanan pasien yang
aman, khususnya dalam rangka mencegah infeksi yang diakibatkan oleh rumah
sakit.
17