Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN SCREENING KATARAK

1. PENDAHULUAN
Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang mengakibatkan kebutaan
paling tinggi di Indonesia. Kejadian baru buta katarak tiap tahun di perkirakan 0,1% dari
jumlah penduduk, atau 200.000 penderita yang mengalami katarak.Perioritas pencegahan
kebutaan di tujukan kepada penyakit katarak tanpa mengesampingkan penyakit mata
lainnya. Dengan bertambahnya usia harapan hidup maka jumlah penderita katarak juga
semakin meningkat. Penanggulangan buta katarak yaitu salah satunya screening katarak.
2. LATAR BELAKANG
WHO memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 50 juta orang buta di seluruh
dunia saat ini, dan sedikitnya terdapat 135 juta orang mengalami disabilitas penglihatan
yang signifikan. Di perkirakan pada tahun 2020 angka kebutaan di dunia meningkat
menjadi 90 juta orang.Kondisi ini mendapat perhatian besar dari lembaga lembaga
internasional. Sejak awal dari tahun 2000 WHO bekerjasama dengan

Internasional

Agency For Prevention Op Blindness ( IAPB ) telah merencanakan sesuatu inisiatif


global untuk penanggulangan masalah kesehatan mata dan kebutaan di seluruh dunia
melalui program Vision 2020 the right of sight ( hak untuk melihat) Kebutaan sesuai
dengan ketentuan Menkes RI pada tahun 1982 di nyatakan sebagai bencana nasional
karena pada tahun tersebut angka kebutaan sebesar 1,2 % dan pada tahun 1996 angka
tersebut meningkat menjadi 1,5 % , dan pada saat ini hampir 1,7 Jt orang penduduk
menderita buta karena katarak. Apabila keadaan ini tidak segera di tangani dengan baik
akan merugikan bangsa dan Negara , masyarakat akan menjadi terbelakang
pendidikannya dengan kualitas hidup yang rendah.
3. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan umum ; Menurunnya prevalensi kebutaan yang di sebabkan oleh katarak dan
penyakit mata lainnya .
Tujuan khusus: Terdeteksinya atau terjaringnya penyakit katarak dan pelayanan kesehatan
mata di masyarakat dapat di jangkau dan terlayani.
IV. SASARAN

Masyarakat usia > 45 tahun.


V. PELAKSANA KEGIATAN
Petugas program kesehatan mata, perawat dan dokter .
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan di lakukan dengan metode Door to door atau petugas mendatangi rumah
warga secara bergiliran dan melakukan pemeriksaan dasar mata, seperti
pemeriksaan tajam peglihatan atau visus dasar.yang meliputi inspeksi dan palpasi
mata, kemudian melakukan rujukan sederhana ke puskesmas apabila di temukan
kasus katarak dan kasus mata lainnya.
VII. WAKTU KEGIATAN
Kegiatan di lakukan 3X dalam setahun setiap 4 bulan sekali .
VIII. SUMBER DANA
Biaya pelaksanaan kegiatan di anggarkan melalui dana Bantuan Operasional
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai