Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tahun Ajaran

: SMA NEGERI 7 MEDAN


: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
: X/Satu
: 2016/2017

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.2 menghayati nilai-nilai konstitusional ketentuan undang-undang dasar Negara
republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara, warga Negara
dan penduduk , agama, kepercayaan , pertahanan dan keamanan secara adil
2.2 mendukung nilai-nilai yang terkandung dalam undang-undang dasar Negara
republik Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara,warga Negara
dan penduduk, agama dan kepercayaan , pertahanan dan keamanan.
3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara
dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan.

4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang mengatur tentang wilayah negara, warga
negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan.
C. Indikator
Setelah memelajari materi ini , siswa diharapkan dapat:
1. Memahami ketentuan undang-undang Negara republic Indonesia tahun 1945 yang
mengatur tentang wilayah Negara, warga Negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
2. Menganalisis ketentuan undang-undang Negara republik Indonesia tahun 1945
yang mengatur tentang wilayah Negara,warga Negara dan penduduk , agama dan
kepercayaan , serta pertahanan dan keamanan
3. Mengkaji ketentuan undang-undang Negara republic Indonesia tahun 1945 yang
mengatur tentang wilayah Negara,warga Negara dan penduduk, agama dan
kepercayaan serta pertahanan dan keamanan
4. Mengkomunikasikan ketentuan undang-undang Negara republic Indonesia tahun
a945 yang mengatur tentang wilayah Negara, warga Negara dan penduduk, agama
dan kepecaryaan,serta pertahanan dan keamanan
D. Materi Pembelajaran
1 Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wilayah ( NKRI)
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal itu ditegaskan dalam Pasal 25 A UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang.
Berkaitan dengan wilayah negara Indonesia, pada 13 Desember 1957 pemerintah
Indonesia mengeluarkan Deklarasi Djuanda. Deklarasi itu menyatakan: Bahwa segala
perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk
dalam daratan Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya,
adalah bagian yang wajar dari wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan
demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang
berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Penentuan batas laut 12 mil
yang diukur dari garis-garis yang menghubungkan titik terluar pada pulau-pulau
Negara Republik Indonesia akan ditentukan dengan undang-undang.

Berdasarkan Deklarasi Juanda tersebut, Indonesia menganut konsep negara

kepulauan yang berciri Nusantara (archipelagic state). Konsep itu kemudian diakui
dalam Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS 1982 = United Nations Convention
on the Law of the Sea) yang ditandatangani di Montego Bay, Jamaika, tahun
1982.Sesuai dengan hukum laut international yang telah disepakati oleh PBB tahun
1982, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut
PBB. Wilayah laut Indonesia dapat di bedakan tiga macam yaitu sebagai berikut.
a. Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke
arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan
lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari
garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis
batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis
dasar disebut laut internal/perairan dalam (laut nusantara). Garis dasar adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau terluar. Sebuah
negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi
mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas
maupun di bawah permukaan laut.
b. Zona Landas Kontinen
Landas Kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi
merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari
150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan
kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan
kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masingmasing negara. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai
kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya,
dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman
tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada
tanggal 17 Febuari 1969.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat
kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona

ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di
bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut
Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua
negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang
menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai
batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.
Wilayah daratan Indonesia juga memiliki kedudukan dan peranan yang sangat
penting bagi tegaknya kedaulatan republic Indonesia. Wilayah daratan merupakan
tempat pemukiman atau kediaman warga Negara atau penduduk Indonesia . diatas
wilayah daratan ini tempat berlangsungnyapemerintahan republic Indonesia , baik
pemerintah pusat maupun daerah.
Selain wilayah lautan dan daratan , Indonesia juga mempunyai kekuasaan atas
wilayah udara . wilayah udara Indonesia adalah ruang udara yang terletak diatas
permukaan wilayah daratan dan lautan republic Indonesia . berdasarkan konvensi
Chicago tahun 1944 tentang penerbangan sipil internasional dijelaskan bahwa
setiap Negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan ekseskutif di ruang udara
udara yang ada diatas wilayah negaranya. Dengan demikian Negara kita
mempunyai kekuasaan utuh atas seluruh wilayah udara yng berada di atas wilayah
udara yang berada di atas wilayah daratan dan lautan.
2. Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Rakyat sebuah negara dibedakan atas dua, yakni:
a.

Penduduk dan bukan penduduk.


Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara,
sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu
negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.

b.

Warga negara dan bukan warga negara.


Warga negara ialah orang yang secara hukum merupakan anggota dari suatu
negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara
asing.

Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara,


secara konstitusional tercantum dalam Pasal 26. Pasal tersebut memuat
ketentuan sebagai berikut

1)

warga Negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

2) Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat di
Indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
Selai pasal 26 UUD 1945 , pengertian warga Negara Indonesia di muat dalam ndangundang kewarganegaraan no 12 taqhun 2006 yang menetapkan bahwa warga Negara
Indonesia adalah
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau
berdasarkan erjanjian pemerintah republic Indonesia dengan Negara lain sebelum
undang undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara Indonesia
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga Negara
Indonesia , dan
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga Negara
Indonesia dan ibu warga Negara Indonesia dan ibu warga Negara asing
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan beragama dan berkepercayaan mengandung makna bahwa setiap
manusia bebas memilih, melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan
kepercayaannya, dan dalam hal ini tidak boleh dipaksa oleh siapapun, baik itu oleh
pemerintah, pejabat agama, masyarakat, maupun orang tua sendiri. Kemerdekaan
beragama dan berkepercayaan muncul dikarenakan secara prinsip tidak ada tuntunan
dalam agama apa pun yang mengandung paksaan atau menyuruh penganutnya untuk
memaksakan agamanya kepada orang lain, terutama terhadap orang yang telah menganut
salah satu agama.
Kemerdekaan beragama itu tidak dimaknai sebagi kebebasan untuk tidak beragama
atau bebas untuk tidak beragama atau bebas untuk tidak beriman kepada tuhan yang maha
esa. Kemerdekaan beragama bukan pula dimaknai sebagai kebebasan untuk menarik orang
yang telah beragama atau mengubah agama yang telah dianut seseorang.selain itu
kemerdekaan beragama juga tidak diartikan sebagi kebebasan untuk beribadah yang tidak
sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama masing-masing. Dengan kata lain tidak
diperbolehkan untuk menistakan agama dengan melakukan peribadatan yang menyimpang
dari ajaran agama yang dianutnya.
Kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia dijamin oleh UUD Negara republic
Indonesia tahun 1945, dalam pasal 28 E ayat (1) dan (2) disebutan bahwa:

1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak
kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Di samping itu, dalam pasal 29 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ayat (2)
disebutkan, bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan ketentuan tersebut, diperlukan halhal berikut:
a.

Adanya pengakuan yang sama oleh pemerintah terhadap agama-agama yang


dipeluk oleh warga negara.

b.

Tiap pemeluk agama mempunyai kewajiban, hak dan kedudukan yang sama
dalam negara dan pemerintahan.

c.

Adanya kebebasan yang otonom bagi setiap penganut agama dengan agamanya
itu, apabila terjadi perubahan agama, yang bersangkutan mempunyai kebebasan
untuk menetapkan dan menentukan agama yang ia kehendaki.

d.

Adanya kebebasan yang otonom bagi tiap golongan umat beragama serta
perlindungan hukum dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan dan kegiatan
keagamaan lainnya yang berhubungan dengan eksistensi agama masing-masing.

4.sistem pertahanan dan keamanan Negara republic Indonesia


Uapaya mempertahankan kemerdekaan ini, telah dipikirkan oleh para pendiri Negara kita .
mereka sudah memikirkan masa depan kemerdekaan bangsa indonseia . para pendiri
Negara

melalui

siding

BPUPKI

telah

mencantumkan

upaya

mempertahankan

kemerdekaan kedalam undang-undang dasar 1945 bab XII tentang pertahanan


Negara( pasal 30) para tokoh pendiri Negara berkeyakinan bahwa kemerdekaan Indonesia
dapat dapat dipertahankan apabila dibangun pondasi atau system pertahanan dan
keamanan Negara yang kokoh,sehingga hal itu harus diatur dalam udang undang dasar

1945.Perubahan UUD 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan negara kita.
Hal tersebut di atur dalam Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang menyatakan bahwa:
1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling tepat bagi
pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta
berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara. Meskipun
Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup tinggi nantinya, model tersebut tetap
menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan, dengan menempatkan warga negara sebagai subjek
pertahanan negara sesuai dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
a) Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
b) Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
c) Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi sebagai
negara kepulauan.
Sitem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dikembangkan bangsa Indonesia sesuai
dengan kondisi bangsa Indonesia . posisi wilayah Indonesia yang berada di posisi silang (diapit
oleh dua benua dan dua samudera )disatu sisis memberikan keuntungan , tapi disisi yang lain
memberikan ancaman keamanan yang besar , baik berupa ancaman militer dari Negara lain
maupun kejahatan kejahatan internasional. Selain itu, kondisi wilayah Indonesia sebagai Negara

kepulauan , tentu saja memerlukan system pertahanan dan keamanan yang kokoh untuk
menghindari ancaman perpecahan. Dengan kondisi seperti itu, maka dapat disimpulkan bahwa
system pertahanan dan keamanan rakyat semesta merupakan system yang terbaik bagi bangsa
Indonesia.
E.Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan


F.Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Langkah 1 : kegiatan awal(apersepai)
-

Doa

Absensi

Motivasi dengan mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran

Langkah 2: kegiatan inti


Mengamati
- membaca berbagai sumber tentang lembaga Negara
- mengamati video/flim/gambar tentang lembaga Negara
- membaca dari berbagai sumber tentang kedudukan dan fungsi kementerian
Negara republic Indonesia dan lembaga pemerintah non kementerian
- mengamati video/flim/gambar tentang kedudukan dan fungsi kementerian
Negara republic Indonesia dan lembaga pemerintah non kementerian
Menanya
- mengajukan pertanyaan tentang lembaga Negara
- mengidenfitikasi pertanyaan dengan menggunakan high order thinking
skill (HOTS) tentang lembaga Negara
-mangajukan pertanyaan kedudukan dan fungsi kementerian Negara republik
Indonesia dan lembaga pemerintah non kementerian.
- mengindifikasi pertanyaan dengan menggunakan High order thinking skill
(HOTS) tentang kedudukan dan fungsi kementerian Negara republic
Indonesia
- mengajukan pertanyaan tentang kemerdekaan beragama dan kepercayaan di
Indonesia
- mengindifikasi pertanyaan dengan mrnggunakan High order thinking skill

(HOTS) tentang kemerdekaan beragama dan kepercayaan di indonesia


- mengajukan pertanyaan tentang system pertanahan dan keamanan Negara
republic Indonesia
- mengidentifikasi pertanyaan dengan dengan mrnggunakan High order
thinking skill (HOTS) tentang system pertahanan dan keamanan Negara
republik Indonesia mengekspolarasi
- mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan tentang pasal-pasal
dalam undang- undang 1945 yang mengatur wilayah negra kesatuan republic
Indonesia ( NKRI).
- menentukan sumber data yang akan di kumpulkan untuk mengetahui pasal
- pasal dalam undang-undang dasar 1945 yang mengatur wilayah negra
kesatuan republik Indonesia ( NKRI).
- mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang kedudukan warga Negara
Indonesia data dari berbagai tentang kedudukan warga Negara dan penduduk
Indonesia.
- mengumpulkan jenis data tentang system pertahanan dan keamanan Negara
republic Indonesia.
- mengumpulkan data dari berbagai sumber tentang system pertahanan dan
keamanan Negara republic Indonesia.
mengasosiasi
- Menentukan hubungan pasal yang satu dengan pasal yang lain berkaitan
dengan wilayah Negara kesatuan republic Indonesia ( NKRI)
- Menyimpulkan pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengatur wilayah Negara
kesatuan republic Indonesia (NKRI)
- Menganalisis kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia
- Menyimpulkan kedudukan warga Negara dan penduduk Indonesia
- Menganalisis kemerdekaan beragama dan kepercayaan di Indonesia
- Mengelompokkan berbagai bentuk kemerdekaan beragama dan kepercayaan
di Indonesia
- Menganalisis hubugan system pertahanan dan keamanan negra republic
Indonesia
- Membandingkan system pertahanan dan keamanan Negara republic
Indonesia dengan Negara lain.

Mengomunikasikan
- Menyajikan hasil pengumpulan data tentang wilayah Negara kesatuan republic
Indonesia (NKRI) dari berbagai sumber media massa dan elektronik.
- Melaksanakan debat terbuka tentang wilayah Negara kesatuan republic Indonesia
(NKRI)
- Menyajikan hasil telaah tentang peranan penting warga Negara dan penduduk
Indonesia dari berbagai media massa dan elektronik.
- Menyajikan tulisan ilmiah tentang kedudukan warga Negara dan penduduk
Indonesia dan penduduk Indonesia
- Menyajikan hasil telaah tentang kemerdekaan beragama dan kepercayaan di
indonsia
- Menyajikan hasil tulisan ilmiah tentang kemerdekaan beragama dan kepercayaan di|
Indonesia
- Menyajikan hasil telaah tentang system pertahanan dan keamanan Negara republic
Indonesia.
- Menyajikan komitmen bersama untuk menjaga system pertahanan dan keamanan
Negara republic Indonesia.
Langkah 3: kegiatan akhir ( penutup)
- rangkuman
- penilaian proses
- penugasan.
g. sumber belajar
- buku pelajaran PPKn SMA
- buku penunjang lainnya
- media cetak dan elektronik
- internet
h. penilaian
- tugas
- observasi
- portofolio
- tes
soal instrument

1. jelaskan maksud yang tergambar dalam istilah nusantara !


2. apakah yang dimaksud dengan landasa kontinen ? jelaskan mengenai landas kontinen
Indonesia
3. apa akibat dari penerapan stelsel aktif?
4. apakah makna kemerdekaan dan kepercayaan ?
5. Sebutkan cirri system pertahanan dan keamanan Negara yang bersifat semesta
Kunci jawaban
1. Istilah nusantara dalam UUD 1945 dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan
wilayah perairan dan gugusan pulau pulau Indonesia yang terletak diantara
samudera pasifik dan samudera Indonesia serta diantara benua asia dan benua
Australia . kesatuan wilayah tersebut juga mencakup
a. kesatuan politik
b. kesatuan hukum
c. kesatuan sosial budaya ;serta
d. kesatuan pertahanan dan keamanan
2. Landas kontinen ialah dasar laut yang secra geologis maupun morfologi merupakan
lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter .
Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen , yaitu landasan kontinen asia
dan landasan kontinen Australia.
3. Akibat penerapan stelsel aktif meahirkan hak opsi , yakni hak utuk memilih suatu
kewarganegraan
4. Kemerdekaan beragama dan kepercayaan mengandung makna bahwa setiap
manusia bebas memilih , melaksanakan ajaran agama menurut keyakinan dan
kepercayaannya , dan dalam hal ini tidak boleh dipaksa oeh siapapun , baik oleh
pemerintah , pejabat agama , masyarakay , maupun orangtua sendiri
5. Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan:
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan kemanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya
pertahanan.

c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di


seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografi
sebagai negara kepulauan.

Medan,
Kepala Sekolah

Drs MUHAMMAD DAUD,MM


NIP.195712171978031001

2015

Guru Mata Pelajaran

SURYA DEWI S.Pd


NIP.198009112010012017

Anda mungkin juga menyukai