Anda di halaman 1dari 12

I.

JUDUL ALAT

COUNTER MODULO 49

II. TUJUAN PEMBUATAN ALAT


Adapun tujuan dalam pembuatan alat ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk syarat kelulusan dalam Praktikum Elektronika Digital
2. Untuk merealisasikan yang sudah dipelajari dalam praktikum Elektronika
Digital
3. Mengetahui prinsip kerja Counter Modulo 49
4. Memahami cara mengoperasikan Counter Modulo 49

III. DASAR TEORI


Pengertian Counter
Counter adalah salah satu produk elektronika yang termasuk dalam kategori
rangkaian digital, mempunyai fungsi sebagai pencacah dan dapat pula digunakan
sebagai pewaktu (timer). Bentuk yang ditampilkan adalah urutan angka-angka
yang bergantian atau berurutan. Urutan angka-angka tersebut bisa secara menaik
(up counter) atau menurun (down counter) maupun acak (random). Angka-angka
yang ditampilkan pada counter merupakan bilangan dengan sistem desimal atau
berbasis sepuluh, sedangkan pemrosesannya dilakukan dengan merubah sistem
bilangan desimal tersebut dalam bentuk bilangan biner yang mempunyai basis
dua. Bilangan biner tersebut terdiri dari bit-bit atau bilangan binary digit yang
diwakili oleh angka 0 dan 1, atau dapat juga dengan menggunakan sinyal nyala
dan mati, tinggi dan rendah, tegangan listrik 5 volt dan 0 volt, dan sebagainya.
Bit-bit bilangan ini pada counter dihasilkan dari pengolahan sinyal digital yang
dilakukan oleh komponen-komponen digital seperti flip-flop, kombinasi gerbang
logika dan pembuat detak pulsa (clock). Flip-flop sendiri merupakan salah satu
rangkaian terintegrasi yang dibuat dari rangkaian gerbang-gerbang logika dasar

yaitu gerbang NOT, gerbang AND dan gerbang OR. Flip-flop mempunyai
beberapa tipe yiatu tipe T, tipe D, tiper SR dan tipe JK. Kombinasi gerbanggerbang logika dengan flip-flop inilah yang akan menghasilkan urutan angka
counter sesuai dengan rancangan. Counter dapat dibuat dengan merubah nilai bitbit flipflop dengan cara seri atau disebut juga asynchronous, dan dapat pula
dilakukan dengan merubah nilai bit-bit secara serentak pada semua flip-flop
disebut juga dengan synchronous counter.
Rangkaian Counter
Counter atau penghitung pada rangkaian digital merupakan salah satu bentuk
pengolahan sinyal digital berupa urutan angka-angka secara menaik, menurun
maupun acak. Angka-angka yang ditampilkan pada counter merupakan bilangan
dengan sistem desimal yang berbasis sepuluh atau bilangan hexadesimal yang
berbasis 16, sedangkan pemrosesannya dilakukan dengan merubah sistem
bilangan tersebut dalam bentuk bilangan biner yang mempunyai basis dua.
Bilangan biner tersebut terdiri dari bit-bit atau bilangan binary digit yang diwakili
oleh angka 0 dan 1 Angka-angka ini disebut juga bit. Setiap bit mempunyai nilai
perpangkatan dari basis dua, tergantung posisi bit tersebut. Pada bit paling kanan
disebut least significant bit (LSB) yang mempunyai nilai paling kecil yaitu 20 .
Sedangkan bit sebelah kiri dan seterusnya mempunyai nilai perpangkatan 1, 2 dan
seterusnya. Bit paling kiri merupakan most significant bit (MSB). Secara umum
nilai-nilai bit adalah 2n , dimana n bernilai 0,1,2, dst, dari LSB ke MSB. Nilai
bilangan maksimal dapat ditentukan dari jumlah bit yaitu 2 n 1. Misal bilangan
biner yang mempunyai 4 bit maka nilai maksimalnya adalah 24 - 1 atau 15. Tabel
bawah ini digambarkan urutan angka desimal dan urutan bilangan biner empat bit
atau hexadesimal. Menurut jenis pengaturan clock counter dibedakan menjadi 2,
yaitu:
Asynchronous counter disebut ripple counter/serial counter, karena output
masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dari 0
ke 1 atau sebaliknya) secara berurutan. Hal ini karena flip-flop yang paling ujung
saja yang dikendalikan sinyal clock,sedangkan sinyal lainnya diambil dari
masing-masing flip-flop sebelumnya.

Synchronous counter, output flip-flop yang digunakan bergulingan secara


serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut
dikendalikan secara serempak oleh satu sinyal clock. Oleh sebab itu syncronous
counter

disebut

paralel

counter.

Untuk

menunjang

operasinya

yang

cepat,penyacah sinkron masih memerlukan gate-gate tambahan. Menurut urutan


pencacahan counter dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Up counter, counter ini mencacah atau menghitung naik
Down counter, merupakan jenis counter yang menghitung mundur
Up/down counter, counter ini dapat difungsikan untuk menghitung naik atau
menghitung mundur. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan binary
counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat
menghitung dari 0 sampai 2n 1. Selain itu terdapat juga BCD counter. Counter
ini mengelurakan output berbentuk bilangan BCD. Sebuah counter dengan m state
disebut sebagai modulo-m counter. Modulus merupakan banyaknya state dalam
satu siklus counter.

IV. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam pembuatan alat ini adalah sebagai
berikut:
1. Dua buah IC 74247
2. Dua buah IC 742192
3. Enam belas buah resistor 330
4. Dua buah seven segment common anoda
5. Dua buah LED putih
6. Satu buah elco 10F
7. Satu buah Dioda 1n4002
8. Satu buah PCB polos
9. Satu buah saklar spdt
10. Empat buah socket IC 16
11. Satu buah socket IC 14
12. Satu buah socket IC 8
13. Satu buah push button dua kaki

V. GAMBAR RANGKAIAN ALAT


Adapun gambar rangkaian alat ini adalah sebagai berikut :
5.1 Skematik

Gambar 5.1.1 Rangkaian skematik counter modulo 49

5.2 PCB Layout

Gambar 5.2.1 PCB counter modulo 49

VI. PROSEDUR PEMBUATAN ALAT


Adapun langkah-langkah dalam membuat alat ini adalah sebagai berikut:
1.

Menyiapkan alat dan bahan yang telah di tentukan.

1.

Merancang diagram skematik seperti pada gambar 5.1.1 diatas dengan


menggunakan Software Diptrace

2.

Membuat layout pada PCB dengan menggunakan Software diptrace seperti


terlihat pada gambar 5.2.1

3.

Mencetak hasil PCB layout pada kertas foto.

4.

Menggosok kertas foto tersebut pada papan PCB, kemudian melarutkannya


dengan menggunakan larutan ferit klorida dan mengamplasnya kecuali pada
bagian tembaga nya.

5.

Melubangi atau mengebor papan PCB pada bagian-bagian komponen yang


akan dipasang.

6.

Memasang komponen-komponen sesuai dengan yang tertera pada diagram


skematik kemudian menyoldernya dengan timah.

VII. PEMBAHASAN
Alat yang di buat oleh kelompok lima belas pada Praktikum Elektronika Digital
ini yaitu counter modulo 49 dengan alat dan bahan yang di gunakan adalah IC
74247, IC 742192, IC 74LS08 Dioda 1N4002, resistor, transistor, seven segment
common anoda, LED, Elco 10uF, pushbutton on/off, PCB polos serta soket IC
dari masing Maing IC yang digunakan.
Langkah langkah yang dilakukan dalam membuat alat ini ialah merancang
diagram skematik rangkaian alat dengan menggunakan software Diptrace,
kemudian membuat layout pada PCB dengan menggunakan Software Diptrace
dan mencetak hasil PCB layout pada kertas foto. Setelah itu kemudian menggosok
(menempelkan) kertas foto tersebut pada papan PCB, lalu melarutkannya dengan
menggunakan larutan ferit klorida dan mengamplasnya kecuali pada bagian
tembaga nya. Kemudian melubangi atau mengebor papan PCB pada bagianbagian komponen yang akan dipasang setelah itu memasang komponenkomponen sesuai dengan yang tertera pada diagram skematik kemudian
menyoldernya dengan timah.
Berikut ini merupakan rangkain skematik alat modulo 49 yaitu:

Gambar 7.1 Rangkaian skematik counter modulo 49


Terdapat beberapa metode untuk sintesis rangkaian flip-flop. Salah satu metode
untuk mencapai hal ini adalah membuat tabel kebenaran dari fungsi karakteristik,
kemudian memperhatikan masukan flip-flop sebagai variabel yang bergantungan.
Rangkaian tersebut menggunakan lima buah IC dimana dua IC 74192 merupakan

counter dan dua buah lainnya yaitu 74247 sebagai decoder, dan 1buah IC 74LS08
sebagai reset untuk counter pada saat mencapai biner 4 dan biner 9. Pada saat
rangkaian diberi tegangan dan push button ditekan, maka akan mengaliri arus ke
pin up pada counter yang bernilai satuan dan puluhan. Pada saat rangkaian belum
diberi clock nilai Q0, Q1, Q2, dan Q3 berurutan adalah 0000 baik untuk nilai
satuan dan puluhan. Output pada Q akan menjadi input pada decoder dalam
bentuk bilangan biner. Output dari decoder akan dihubungkan ke masing masing
seven segment untuk diterjemahkan menjadi bilangan decimal.
Rangkaian ini akan mengalami reset apabila nilai Q pada masing masing output
counter up yaitu 0100 untuk decoder bilangan puluhan dan 1001 untuk decoder
bilangan satuan.

VIII.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan adalah sebagai berikut:
1. Counter modulo-n dengan nilai n adalah 49 adalah nilai pencacah dari nilai 0
48 dan akan mereset pada saat nilai mencapai nilai 48.
2. IC 74192 digunakan sebagai counter, IC 74247 juga digunakan sebagai
decoder, dan IC 74LS08 digunakan sebagai reset pada rangkaian saat mencapai
biner 4 dan biner 9.

DAFTAR PUSTAKA

1. Singh, A.K., Manish Tiwari, Arun Prakash, 2006, Digital Principles : Switching
Theory, New Age International Publishers, New Delhi.
2. Saha, A., Manna, N., 2007, Digital Principles and Logic Design, Infinity Science
Press, Hingham, Massachusetts, USA.
3. Hassan, A. Farhat, 2005, Digital Design and Computer Organization, CRC
Press, New York, USA. 4. Millman, Jacob, C. Halkias, Christos, 1997,
Elektronika Terpadu : Rangkaian dan Sistem Analog dan Digital, Edisi ke-5,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

10

LAMPIRAN

11

1. Rincian Dana

12

Anda mungkin juga menyukai