Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Tetanus Neonatorum Tetanus yang

Terjadi pada Bayi


A. Pengertian
Tetanus Neonatorum Adalah penyakit yang diderita oleh bayi baru
lahir (Neonatus). Tetanus neonatorum penyebab kejang yang sering dijumpai
pada Bayi baru lahir yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi
disebabkan infeksi selama masa neonatan, yang antara lain terjadi akibat
pemotongan tali pusat atau perawatan tidak asektif.Kebanyakan tetanus
neonatorum terdapat pada bayi yang lahir dengan dukun, peraji yang belum
mengikuti penataran dari depkes. Dermatol yang dahulu dipakai sebagai obat
pusat sekarang tidak dibenarkan lagi untuk dipakai karena ternyata pada
dermatol dapat dihinggapi spora clostridrum tetani. Masa lokabasi penyakit
ini adalah 5-14 hari. Pada umumnya tetanus neonatorum lebih cepat dan
penyakit langsung lebih berat dari pada tetanus pada anak
B. Sumber penyakit Tetanus neonatorum
Penyebab penyakit tetanus neonatorum adalah hasil clostridrum
bersifat anaerab, berbentuk spora selama diluar tubuh manusia dan dapat
mengeluarkan tokan yang dapat menghancurkan sel darah merah, merusak
leukasit dan merupakan tetanospasmin, yaitu toksin yang bersifat neurotropik
yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot, yang infeksinya
biasanya terjadi melalui luka pada tali pusat. Ini dapat terjadi karena
pemotongan tali pusat tidak menggunakan alat-alat steril hanya memakai
pisau atau gunting yang tidak steril.sehingga menyebabkan bakteri yang
menghasilkan

racun

neurotoxin

yang

menyerang

syaraf

sehingga

menyebabkan kontraksi otot, yang menyakitkan terutama otot leher dan

rahang serta mempengaruhi otot pernafasan Dapat juga karena perawatan


talipusat yang menggunakan obat tradisional seperti abu dan kapur sirih,
daun-daunan dan sebagainya. Pada bayi baru lahir, Spora Clastridium tetani
dapat masuk kedalam tubuh karena faktor pencemaran lingkungan fisik dan
biologik, faktor alat pemotongan tali pusat, faktor cara perawatan tali pusat,
faktor kebersihan tempat pelayanan persalinan dan yang terakhir adalah
Faktor imunisasi ibu. Lingkungan yang mempunyai sanitasi yang buruk akan
menyebabkan clostridium tetani lebih muah berkembang biak
C. Organ yang diserang penyakit tetanus neonatorum
Organ-organ yang diserang penyakit tetanus neonatorum adalah organ
syaraf pada manusia yang menyebabkan kontraksi pada otot-otot. Terutama
pada otot-otot tertentu seperti otot bahu dan otot leher, otot dinding kaku yang
dapat menyebabkan tubuh melengkung seperti busur dan juga meneyebabkan
kesulitan dalam bernafas Resiko yang ditimbulkan penyakit ini adalah
Gangguan pernafasan yang sering terjadi adalah apnea yang disebabkan
adanya tetanus pasmia yang mengerang otot-otot pernafasan sehingga otot
tersebut tidak berfungsi. Adanya spasme pada otot fasing menyebabkan
terkumpulnya liur didalam rongga mulut. Sehingga memudahkan terjadinya
pneumonia aspirasi. Adanya lendir ditenggorokan juga menghalangi
kelancaran lalu lintas udara atau pernafasan. Pasien tetanus neonaterum setiap
kejang selalu disertai sianosis dan frekuensi kejang biasanya sering sehingga
pasien akan terlihat sianosis terus-menerus.
D. Pencegahan
Pencegahan pada penyakitb tetanus neonetus dapat dilakukan dengan
cara
1. Pemberian saluran nafas agartidak tersumbat dan harus dalam keadaan bersih.
2. Pakaian bayi dikendurkan atau dibuka
3. Mengatasi kejang dengan cara memasukkan tongspatel atau sendok yang
sudah dibungkus kedalam mulut bayi agar tidak tergigit giginya dan untuk
mencegah agar indah tidak jatuh kebelakang menutupi saluran pernafasan
4. Ruangan dan lingkungan harus tenang.

5. Bila tidak dalam keadaan kejang berikan ASI sedikit demi sedikit ASI dengan
menggunakan pipet atau diberitakn Personde (kalau bayi tidak mau menyusui)
6. Perawatan tali pusat dengan teknih aseptic dan anti septic.
7. Selanjutnya rujuk kerumah sakit, beri pengertian pada keluarga bahwa
anaknya harus dirujuk kerumah sakit

Anda mungkin juga menyukai