Bab II Transfer Pasien
Bab II Transfer Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
3. Perawat yang sudah mendapat pelatihan BTCLS mendampingi pasien dengan kondisi tidak
stabil dan memakai alat invasif.
4. perawat yang sudah mendapat pelatihan BTCLS dan dokter umum yang sudah mendapat
pelatihan ATCLS mendampingi pasien dengan kondisi tidak stabil dan memakai alat invasif
serta memakai alat bantu nafas.
Prosedur In-Transit
1. Rute perjalanan dipilih yang terbaik dan lifts sudah dalam pemesanan dan pengamanan.
2. Mengkomunikasi mengenai fasilitas yang memadai selama perjalanan dan tujuan yang
jelas.
3. Status pasien harus dicek selama rentang perjalanan khususnya dengan perjalanan yang
membutuhkan waktu lama. Dipantau perubahan kondisi pasien, hal-hal yang tak terduga
atau kejadian kritis agar dapat segera ditindaklanjuti dengan penanganan yang sesuai.
Prosedur Arrival
1. Saat tiba di tempat tujuan transfer, terjadi serah terima monitoring, ventilasi, gas, suction,
dan fasilitas yang digunakan tergantung kondisi pasien.
2. Pasien harus dilakukan pengkajian kembali dan dinilai terkait peralatan yang terpasang
pada pasien.
3. Jika tim lain yang menerima tanggung jawab perawatan, maka dilakukan serah terima
kepada ketua tim. Pegawai transfer harus tetap tinggal bersama pasien sampai tim
menerima sepenuhnya dan siap untuk mengambil alih perawatan.
Dokumentasi
Catatan klinis harus didokumentasikan terkait status klinis pasien selama proses transfer dari
sebelum pemindahan, selama perjalanan, sampai serah terima terjadi di tempat tujuan. Selain itu,
dokumentasi berisikan kondisi medis yang relevan, faktor-faktor lingkungan, terapi yang
diberikan, dan prosedur yang dilakukan.