Anda di halaman 1dari 3

Bab II

TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR MINIMUM TRANSFER PASIEN ANTAR RUANGAN DI RUANG ICU


Peralatan
Peralatan dalam pelaksanaan transfer pasien harus memenuhi standar pelayanan dan tersedia
dalam melakukan transfer pasien antar ruangan dalam rumah sakit. Peralatan yang diperlukan
untuk menunjang dalam pelaksanaan transfer pasien, antara lain:
1. Peralatannya tahan lama, dan troli dorong sesuai ukurannya agar dapat masuk ke dalam
lift dan berbagai pintu.
2. Peralatan yang dibutuhkan harus dapat berfungsi di daerah intervensi spesifik, misalnya
di ruang pencitraan magnetik resonansi, dan fasilitas untuk pemantauan pasien jarak jauh
harus tersedia di mana diperlukan. seperti gas, suction , dan listrik pasokan di tempat
tujuan harus lengkap dan kompatibel.
3. Alat-alat tanda-tanda vital seperti tensimeter, ECG, saturasi oksigen dengan oximetri nadi
harus terpasang pada klien.
4. Alat defibrillator dan suctioning harus tersedia dengan lengkap.
5. Ventilator portable dengan alarm diperlukan untuk pasien yang tergantung ventilator, tak
terkecuali resuscitator bag harus tersedia.
6. Peralatan infuse pasien direkomendasikan pada pemberian terapi yang tepat dengan
menggunakan pengaturan alarm yang benar.
7. Peralatan sebagai pengamanan jalan nafas, obat-obatan emergency, analgesic, sedatives,
dan relaksan otot harus tersedia.
8. Prosedur pengimplementasian memastikan bahwa peralatan yang digunakan untuk
tindakan transfer pasien mudah mengakses dan rutin dicek.
Ketenagaan
Pegawai yang layak untuk kegiatan transfer pasien harus diidentifikasi. Tim transportasi harus
terdiri setidaknya dari perawat tepat qualifed dan seorang dokter yang terlatih. Masing-masing
tim harus terpapar dengar peralatan dan cukup berpengalaman terhadap pengamanan airways,
ventilation, resuscitation, dan antisipasi terhadap prosedur emergency lainnya (ANZCA, 2013).
Sesuai dengan kebijakan transfer pasien di RSPAD Gatot Subroto (2013) bahwa kategori petugas
adalah perawat yang bersertifikat pelatihan BHD, BTCLS, dan ATCLS. Adapun kategori perawat
yang mendampingi pasien selama proses transfer adalah:
1. Perawat biasa mendampingi pasien dengan kondisi stabil dan tidak memakai alat invasif
2. Perawat yang bersertifikat pelatihan BHD mendampingi pasien dengan kondisi stabil dan
memakai alat invasif.

3. Perawat yang sudah mendapat pelatihan BTCLS mendampingi pasien dengan kondisi tidak
stabil dan memakai alat invasif.
4. perawat yang sudah mendapat pelatihan BTCLS dan dokter umum yang sudah mendapat
pelatihan ATCLS mendampingi pasien dengan kondisi tidak stabil dan memakai alat invasif
serta memakai alat bantu nafas.

Prosedur Pre- Departure


1. Tim transfer pasien harus dibebaskan dari tugas-tugas lain
2. Pegawai yang menerima di tempat tujuan harus diberitahukan dan waktu kedatangan harus
dipahami dengan jelas
3. Semua bagian dari peralatan dicek kembali, berkas-berkas catatan rekaman medic dan status
pasien serta film pencitraan. Misalnya dengan melakukan checklist, seperti:
a. Monitor berfungsi dengan tepaat dan pengaturan alarm
b. Resusitasi bag manual berfungsi baik
c. Ventilator (apabila terpasang) dan respiratory dipasang alarm dengan benar
d. Alat suction berfungsi baik
e. Tabung oksigen terisi penuh
f. Airway dan intubasi tersedia dan dapat bekerja dengan baik
g. Obat-obatan emergency, analgesic, sedatif, dan relaksan otot tersedia
h. Obat-obatan tambahan yang diindikasikan
i. Infus cadangan, cairan, dan darah tersedia apabila diperlukan
j. Cadangan batere tersedia untuk peralatan yang menggunakan batere
k. Formulir inform consent, catatan keperawatan dan hasil rontgen dibawa

Prosedur In-Transit
1. Rute perjalanan dipilih yang terbaik dan lifts sudah dalam pemesanan dan pengamanan.
2. Mengkomunikasi mengenai fasilitas yang memadai selama perjalanan dan tujuan yang
jelas.
3. Status pasien harus dicek selama rentang perjalanan khususnya dengan perjalanan yang
membutuhkan waktu lama. Dipantau perubahan kondisi pasien, hal-hal yang tak terduga
atau kejadian kritis agar dapat segera ditindaklanjuti dengan penanganan yang sesuai.

Prosedur Arrival
1. Saat tiba di tempat tujuan transfer, terjadi serah terima monitoring, ventilasi, gas, suction,
dan fasilitas yang digunakan tergantung kondisi pasien.

2. Pasien harus dilakukan pengkajian kembali dan dinilai terkait peralatan yang terpasang
pada pasien.
3. Jika tim lain yang menerima tanggung jawab perawatan, maka dilakukan serah terima
kepada ketua tim. Pegawai transfer harus tetap tinggal bersama pasien sampai tim
menerima sepenuhnya dan siap untuk mengambil alih perawatan.
Dokumentasi
Catatan klinis harus didokumentasikan terkait status klinis pasien selama proses transfer dari
sebelum pemindahan, selama perjalanan, sampai serah terima terjadi di tempat tujuan. Selain itu,
dokumentasi berisikan kondisi medis yang relevan, faktor-faktor lingkungan, terapi yang
diberikan, dan prosedur yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai