Anda di halaman 1dari 2

Bahtiar Arizal (142139)

Ekonomi 2014 c
Suku Nias
Suku Nias merupakan suku etnik yang berada di pulau Nias. Letak geografis nya
berada 85 mil laut dari Sibolga Sumatera Utara. Asal usul masyarakat Nias berasal dari putra
keturunan raja Sirao yang di usir dari kerajaan Tateholi Anaa karena memperebutkan tahta
Sirao dan pada akhir nya menetap di pulau Nias. Masyarakat Nias masih menjunjung tinggi
hukum adat dan kebudayaan. Hukum adat Nias di sebut fondrako yang mengatur segala
segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Kepercayaan asli suku Nias adalah
Lowalani yang percaya adanya dunia atas dan dunia bawah yang di pimpin oleh dewa dewi.
Sistem komunikasi suku Nias memakai bahasa Nias yang memiliki daya tarik tersendiri.
Karena, setiap kata bahasa Nias selalu berakhiran huruf vokal (a,i,u,e,o). Suku Nias sangat
kaya akan kebudayaan, karena memiliki berbagai upacara adat dan berbagai kesenian mulai
dari seni musik sampai seni tari. Kesenian yang paling populer dari suku Nias, yakni hombo
batu / lompat batu. Tujuan awal tradisi hombo batu sebenarnya untuk melatih mental dan
fisik para ksatria pulau Nias terdahulu dalam menghadapi pertempuran. Seiring
perkembangan zaman, tradisi hombo batu tetap di jaga masyarakat Nias. Tetapi, hanya
sebagai ajang pembuktian perpindahan masa remaja Nias ke fase kedewasaan yang siap
untuk menikah. Inilah sebagian kecil gambaran suku etnik yang berada di pulau Nias dengan
kekayaan adat dan budayaan nya. (hal 1-4)

Suku Batak Toba


Suku Batak terdapat di wilayah Sumatera utara. Masyarakat batak berasal dari daerah
sianjur mula-mula daerah pinggiran dari danau toba. Beberapa ahli sejarah menjelaskan awal
mula masyarakat batak berasal dari si raja Batak bersama rombongan berasal dari Thailand
dan menyeberang ke sumatera melalui semenanjung malaysia dan menetap di sianjur mulamula. Tetapi , dalam penelitian segi artefak yang dibaca oleh prof.Nilakantasari berpendapat
bahwa, masyarakat batak berasal dari suku Tamil yang berada di India. Suku batak memiliki
daya tarik tersendiri. Alat komunikasi suku batak menggunakan bahasa batak. Agama asli
suku batak adalah ugamo malim . Tetapi , seiring perkembangan zaman dan masuk nya
agama islam dan kristen. Sebagian besar masyarakat batak, banyak yang beragama kristen
katholik dan protestan. Sedangkan, yang masih menganut kepercayaan asli ugamo malim
sudah sangat sedikit. Masyarakat batak terkenal sebagai orang yang keras, pemberani, kasar
dan tegas. Adat istiadat dan kebudayaan Suku batak yang sangat populer dan tercermin dari
masyarakat nya adalah jiwa kesenian musik , nyanyian dan tarian. Masyarakat batak memiliki
rasa musikalitas yang tinggi dalam kehidupan nya. Joting adalah salah satu seni suara suku
batak yang terkenal dengan sebutan nyanyian di atas sampan (perahu). (hal 1- 10)

Suku Dayak Bahau


Suku dayak bahau merupakan salah satu suku etnik di pulau Kalimantan. Suku dayak
bahau masih satu rumpun dengan suku dayak. Sehingga, memiliki adat dan istiadat yang
hampir sama. Masyarakat suku dayak bermata pencaharian yang beragam di antara nya,
berladang dengan sistem ladang berpindah pindah, berburu hewan-hewan yang berada dalam
hutan. Suku dayak menggunakan anjing sebagai pelacak hewan buruan dan menggunakan
alat parang , tombak, sumpit dan lain-lain sebagai alat berburu. Suku dayak bahau sering
berburu bersama-sama dalam satu kelompok. Kehidupan masyarakat dayak di pimpin oleh
kepala suku. Terdapat stratifikasi sosial dalam sistem kehidupan. Sistem religi masyarakat
dayak bahau 90% menganut kepercayaan katholik dan 10% menganut sistem kepercayaan
animisme. Suku dayak memiliki banyak upacara adat : 5 jenis upacara perkawinan, 2 upacara
sebelum perkawinan, 3 upacara sesudah perkawinan, dan 5 upacara kematian. Dalam setiap
upacara masyarakat dayak bahau sangat identik dengan hewan babi. Kesenian masyarakat
dayak yang terkenal adalah desain rumah lamin yang sebagian besar terbuat dari kayu. Alat
musik suku dayak sering di sebut dengan istilah sukan kayo. Pada dasar nya , suku dayak
terkenal dengan gaya kehidupan nya yang masih sangat alami atau primitif dan sulit
menerima globalisasi kemajuan zaman. (hal 1-14)

Anda mungkin juga menyukai