Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Mineral yang pertama kali diidentifikasi adalah mineral dengan kode M41, mineral ini
memiliki nama Hematit. Hematit merupakan mineral besi (II) oksida yang mengkristal. Hematit
ini biasanya memiliki warna hitam atau gelap, selain itu hematit merupakan salah satu mineral
yang memiliki kilap logam. Warna cerat dari hematit ini adalah merah kecoklatan yang
merupakan warna asli dari mineral ini berdasarkan pada situs resmi. Mineral ini memiliki tingkat
kekerasan sebesar 5-6 dalam skala mohs dan memiliki sifat ferromagnetik yang artinya bisa
ditarik oleh magnet. Diafenitas mineral ini adalah opaque, yang artinya tidak tembus pandang
dan tidak tembus cahaya. Hematit memiliki bentuk kristal trigonal dengan bentuk pecahan
uneven dan tidak memiliki belahan. Manfaat hematit sangat banyak, salah satunya dalam bidang
industri, lalu bisa digunakan sebagai bijih besi dsb.
Untuk mineral yang diidentifikasi kedua adalah mineral dengan kode M18 atau
yang disebut bauksit. Bauksit ini sebenarnya bukan mineral, bauksit adalah batu yang terbentuk
dari tanah laterit yang telah kehabisan kandungan silika. Bauksit biasanya memiliki warna putih,
abu-abu, oranye, merah, coklat dsb dan memiliki cerat warna putih namun kandungan besi bisa
mengubahnya. Bauksit memiliki kilap tanah dan memiliki kekerasan sekitar 2-2,5 dalam skala
mohs. Kekerasan dari bauksit ini berarti bisa diantara talc dan kalsit. Bauksit memiliki diafenitas
opaque yang tidak tembus pandang dan tidak tembus cahaya meskipun dengan cahaya yang
sangat terang sekalipun. Bauksit memiliki sifat kemagnetan yang diamagnetik yang artinya
meski dikenai magnet dengan daya tarik yang besar sekalipun, bauksit tidak akan tertarik oleh
magnet tersebut. Bauksit memiliki bentuk kristal amorf dengan bentuk pecahan uneven dan tidak
memiliki belahan. Manfaat utama dari bauksit adalah sebagai bijih utama dalam aluminium.
Mineral terakhir yang diidentifikasi dengan kode M32 ini memiliki biasanya memiliki
warna hitam. Namanya adalah Pyrolusite yang memiliki kilap jenis tanah atau sublogam dan
juga ceratnya berwarna hitam yang berasal dari warna aslinya. Tingkat kekerasan dari mineral ini
adalah skala 6-6,5 skala mohs dalam web resmi. Untuk masalah kemagnetan, mineral ini
termasuk kedalam kelompok diamagnetic yang artinya meski dikenai gaya tarik dari magnet
yang kuat sekalipun, mineral ini tidak akan tertarik oleh magnet tersebut. Pyrolusite memiliki
diafenitas yang termasuk kedalam jenis opaque, artinya tidak tembus cahaya dan tidak tembus
pandang ketika ada cahaya yang melewati mineral ini. Pyrolusite memiliki bentuk kristal

tetragonal dengan bentuk pecahan uneven dan dengan belahan yang jelas (1arah). Manfaat utama
dari pyrolusite adalah sebagai bijih utama dalam Mangan.
Dalam praktikum, kami melakukan beberapa kesalahan dalm mengidentifikasi mineralmineral tersebut..Kesalahan-kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh kondisi mineral yang
kondisinya sudah tidak sempurna, kesalahan dalam menentukan skala atau sifatnya, atau human
error dan lain-lain.

REFERENSI

Husein, Salahuddin.2012.Bahan Ajar Kuliah Mineralogi.Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi


Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Tim

Asisten

Praktikum

Mineralogi.2016.

Mineralogi.Yogyakarta:Laboratorium

Geofisika

Buku

Panduan

Praktikum

Fakultas

Matematika

dan

Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada.


http://www.geology.com/minerals/hematite.shtml (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.00)
http://www.geology.com/minerals/pyrite.shtml (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.00)
http://www.geology.com/minerals/quartz.shtml (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.00)
http://www.minerals.net/mineral/pyrolusite.aspx (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.15)
http://www.minerals.net/mineral/hematite.aspx (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.20)
http://www.minerals.net/mineral/pyrite.aspx (diakses pada 7 Maret 2016 pukul 21.20)

Ilmu

Anda mungkin juga menyukai