Anda di halaman 1dari 6

Sumber: STUDI KRIPTOGRAFI MENGENAI TRIPLE DES DAN AES.

Mohammad
Gilang Kautzar NIM : 13505101. Program Studi Teknik Informatika, Institut
Teknologi Bandung
DES: berukuran blok 64-bit dan ukuran kunci 56-bit.
Triple DES terbagi menjadi dua variasi, yaitu 2TDES dan 3TDES. Jenis 2TDES
hanya menggunakan 2 buah kunci, sementara 3TDES menggunakan 3 buah
kunci. 2TDES memiliki kunci berukuran 112-bit (2 kali lipat DES), dan 3TDES
memiliki kunci berukuran 168-bit (3 kali lipat DES)
AES sendiri adalah algoritma kriptografi dengan menggunakan algoritma
Rijndael yang dapat mengenkripsi dan mendekripsi blok data sepanjang 128 bit
dengan panjang kunci 128 bit, 192 bit, atau 256 bit
Perangkat keras yang khusus digunakan untuk mencari kunci dari DES dengan
metode paling mendasar, brute force attack, dapat dibangun dalam beberapa
jam saja. Metode AES dikembangkan oleh dua orang kriptografer asal Belgia,
yaitu Joan Daemen dan Vincent Rijmen. Proyek AES ini dibuat dengan tujuan
utama untuk menggantikan algoritma DES yang cenderung tidak aman lagi
untuk digunakan. Algoritma AES merupakan algoritma kriptografi simetri yang
beroperasi dalam mode penyandi blok (block cipher) yang memproses data 128bit dengan panjang kunci 128-bit, 192-bit, atau 256-bit.
Algoritma kriptografi kunci simetri dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,
yaitu:
1. Cipher aliran (stream ciphers) Algoritma kriptografi beroperasi pada
plainteks/cipherteks dalam bentuk bit tunggal, yang dalam hal ini rangkaian bit
dienkripsikan dan didekripsikan bit per bit.
2. Cipher blok (block ciphers) Algoritma kriptografi beroperasi pada
plainteks/cipherteks dalam bentuk blok bit, yang dalam hal ini rangkaian bit
dibagi menjadi blokblok bit yang panjangnya sudah ditentukan sebelumnya.
5. Algoritma Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi public key sering disebut dengan kriptografi asimetri. Berbeda
dengan kriptografi kunci simetri, kunci yang digunakan pada proses enkripsi dan
proses dekripsi pada kriptografi public key ini berbeda satu sama lain. Jadi dalam
kriptografi public key, suatu key generator akan menghasilkan dua kunci
berbeda dimana satu kunci digunakan untuk melakukan proses enkripsi dan
kunci yang lain digunakan untuk melakukan proses dekripsi.
Kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi akan dipublikasikan kepada umum untuk
dipergunakan secara bebas. Oleh sebab itu, kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi
disebut juga sebagai public key.
Sedangkan kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi akan disimpan oleh pembuat
kunci dan tidak akan dipublikasikan kepada umum. Kunci untuk melakukan dekripsi ini disebut
private key.

Dengan cara demikian, semua orang yang akan mengirimkan pesan kepada pembuat kunci
dapat melakukan proses enkripsi terhadap pesan tersebut, sedangkan proses dekripsi hanya
dapat dilakukan oleh pembuat atau pemilik kunci dekripsi. Dalam kenyataannya, kriptografi
asimetris ini dipakai dalam ssh, suatu layanan untuk mengakses suatu server.
TDES
Secara umum TDES dengan tiga kunci berbeda memiliki kunci berukuran 168-bit (3 kali kunci
56-bit dari DES), namun dengan metode meet-in-the-middle keamanan yang diberikan
hanyalah 112-bit. Sebuah varian,
Double TDES, menggunakan kunci k1=k3, yang berarti mengecilkan ukuran kunci ke 112-bit
dan ukuran storage menjadi 128-bit. Namun mode ini lemah terhadap beberapa serangan
jenis chose-plaintext atau knownplaintext.
Oleh sebab itu, mode ini biasanya hanya didesain dengan keamanan 80-bit.

Secara desain, DES dan juga TDES, cenderung lambat pada perangkat lunak, pada prosesor
modern, AES cenderung lebih cepat. TDE lebih cocok untuk implementasi perangkat keras,
walaupun AES masih tetap lebih cepat\
AES

Proses enkripsi pada algoritma AES terdiri dari 4 jenis transformasi bytes, yaitu SubBytes,
ShiftRows, Mixcolumns, dan AddRoundKey. Pada awal proses enkripsi, input yang telah
dikopikan ke dalam state akan mengalami transformasi byte AddRoundKey. Setelah itu, state
akan
mengalami transformasi SubBytes, ShiftRows, MixColumns, dan AddRoundKey secara
berulang-ulang sebanyak Nr. Proses ini dalam algoritma AES disebut sebagai round function.
Round yang terakhir agak berbeda dengan round round sebelumnya dimana pada round terakhir,
state tidak mengalami transformasi MixColumn

Kunci enkripsi berdasarkan pada panjang kunci, yang merupakan rentang nilainilai yang dapat digunakan untuk merakit kunci. Lebih besar panjang kunci yang
dapat dibangun (misalnya kali ini menggunakan ukuran kunci dari 128.192, atau
256 bit, sehingga ukuran kunci 256 akan memberikan 2.256 panjang kunci) [5],
[6]. Kekuatan algoritma enkripsi bergantung pada kerahasiaan kunci, panjang
kunci, vektor inisialisasi, dan bagaimana mereka semua digunakan bersama
[6] .Algoritma cryptography simetris menggunakan kunci simetris (juga disebut

kunci rahasia) atau algoritma asimetris menggunakan kunci asimetris (juga


disebut kunci publik dan kunci private)
DES sekarang dianggap tidak aman pada banyak aplikasi. Hal ini terutama
karena ukuran kunci 56-bit yang terlalu kecil;

A. Data Encryption Standard (DES)


DES adalah blok cipher, dengan ukuran blok 64-bit dan kunci 56 bit. DES terdiri dari seri 16putaran substitusi dan permutasi. Dalam setiap putaran, data dan bit kunci bergeser, di
permutasikan, XOR, dan dikirim melalui, 8 s-Box, satu set tabel lookup yang penting bagi
algoritma DES. Proses dekripsi pada dasarnya sama, dilakukan secara terbalik [3].
B. Advanced Encryption Standard (AES)
AES menggunakan 10, 12, atau 14 Rounds (putaran). Ukuran kunci yaitu128,192 atau 256 bit
tergantung pada jumlah putaran. AES menggunakan beberapa putaran dimana setiap putaran
terdiri atas beberapa tahap. Untuk memberikan keamanan AES menggunakan beberapa jenis
transformasi. Permutasi substitusi, (Mix) pencampuran dan Penambahan kunci di setiap
putaran AES kecuali yang terakhir menggunakan empat transformasi.

PERBANDINGAN ANTARA AES DAN DES


Dalam tabel di bawah studi perbandingan antara DES dan AES disajikan dalam
sembilan faktor, yaitu panjang kunci, jenis ciphertext, ukuran blok,
dikembangkannya, ketahanan atas kriptanalisis, keamanan, kemungkinan kunci ,
kemungkinan ACSII kunci karakter yang dapat ditampilkan, waktu yang
dibutuhkan untuk memeriksa semua kemungkinan kunci.

Factors
Key Length
Block Size

DES

AES

56 bits

128, 192 or 256 bits

64 bits

128, 192, or 256 bits

Cipher Text

Symmetric block cipher

Symmetric block cipher

Developed

1977

2000

Security

Proven inadequate

Considered secure

Vulnerable to differential and linear


Cryptanalysis Resisteance
cryptanalysis; weak substitution tables

Strong against differential, truncate


differential, linear, interpolation and sq
attacks

Possible keys

256

2128,2192 and 2256

Possible ASCII printable


character key

957

9516, 9524 or 9532

Berdasarkan file teks yang digunakan dan hasil eksperimen dapat disimpulkan
bahwa algoritma AES membutuhkan waktu enkripsi dan dekripsi lebih sedikit
dibandingkan dengan algoritma DES.\
Sumber: https://sites.google.com/site/riksongultom/analisis-perbandinganantara-algoritma-kriptografi-aes-dan-des

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA KRIPTOGRAFI


AES dan DES
Merupakan terjemahan dari International Journal of Engineering and Innovative Technology
(IJEIT) dengan judul "Analysis and Comparasion between AES and DES Cryptographic
Algorithm" yang ditulis oleh Shraddha Soni, Himani Agrawal, dan Dr. (Mrs) Monisha
Sharma

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI


ALGORITMA CAMELLIA DAN AES (ADVANCED ENCRYPTION STANDARD) PADA
BLOK CIPHER
Sabriyanto1, Agus Virgono, Ir., MT.2, R.Rumani M., BcTT., Drs., MSEE3
1,2,3Fakultas Elektro dan Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom, Bandung
1sabri_java@yahoo.com 2agv@ittelkom.ac.id 3rrm@ittelkom.ac.id
Hasil pengukuran waktu proses enkripsi dan dekripsi menunjukkan bahwa
semakin besar jumlah karakter pada plaintext maka akan semakin lama waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi, hal ini dikarenakan proses
enkripsi dan dekripsi adalah proses pengacakan dan pengkodean nilai setiap
karakter dimana karakter diubah ke dalam bentuk byte.
CHAR SIZE ~ WAKTU PROSES ...(1)
Waktu proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma AES lebih rendah
dibandingkan dengan waktu proses pada algoritma Camellia dikarenakan struktur
cipher dan penjadwalan kunci pada algoritma AES lebih sederhana
dibandingkan Camellia. Semakin sederhana struktur cipher dan penjadwalan
pada algoritma kriptografi maka waktu proses enkripsi dan dekripsi yang
dibutuhkan akan semakin kecil.
ROUND FEISTEL ~ WAKTU PROSE ..(3)
Semakin panjang kunci yang digunakan maka waktu proses enkripsi dan
dekripsi juga semakin besar karena untuk penjadwalan kunci pada AES terdapat sub
kunci dengan nilai 16 byte array dan terdiri dari proses permutasi setiap 4 byte word
pada data kunci. Camellia memiliki struktur jaringan Fiestel dalam proses generator
kunci menjadi beberapa sub kunci dengan nilai 64 bit. Semakin panjang kunci yang
dimasukkan maka semakin besar proses penbentukan kunci dan waktu proses
enkripsi dan dekripsi pada algoritma kriptografi.

Waktu proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma AES lebih rendah
daripada algoritma Camellia karena algoritma AES memilki struktur cipher
dan penjadwalan kunci yang relatif lebih sederhana daripada algoritma Camellia
proses maka lebih tepat digunakan algoritma kriptografi AES karena
memiliki waktu proses yang relatif rendah sementara untuk sistem yang
lebih menekankan terhadap daya tahan terhadap cryptanalisis maka lebih tepat
digunakan algoritma kriptografi Camellia.
Kenapa des tidak aman?
DES sudah dianggap tidak aman terutama karena panjang kunci yang relatif
pendek sehingga mudah dipecahkan menggunakan teknologi saat ini.
Rijndael sendiri dipilih jadi pemenang bukan karena algoritma paling aman,
namun karena memiliki keseimbangan antara keamanan dan fleksibilitas dalam
berbagai paltform software dan hardware.
Algoritma simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi dan
dekripsi yang sama. Sedangkan algoritma asimetris adalah algoritma yang
menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang berbeda. Adapula algoritma yang
beroperasi dalam mode bit dapat dibagi menjadi dua, yaitu stream chiper (chiper
aliran) dan block chiper (cipher blok). Stream chiper adalah algoritma yang
melakukan operasi dalam bentuk bit tunggal. Sedangkan block chiper adalah
algoritma yang melakukan operasi dalam bentuk blok bit. Stream chiper dan
block chiper adalah algoritma yang digunakan pada algoritma kunci simetris.
Saat ini sudah banyak aplikasi enkripsi yang menggunakan algoritma kunci
simetris. Salah satu algoritma dengan kunci simetris adalah DES (Data
Encryption Standards). DES merupakan algoritma enkripsi standart yang
dikeluarkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST).

Anda mungkin juga menyukai