Anda di halaman 1dari 48

Strategi

Pengembangan
Produk

Pertemuan sebelumnya
Membahas mengenai Strategi Supply Chain.

Strategi SC: efisien atau responsif


Produk Fungsional Strategi Efisiensi/lean
(ramping)
fokus pada upaya meminimumkan ongkos-ongkos fisik
di sepanjang SC
Investasi untuk meningkatkan inovasi dan fleksibilitas
justru akan menjadikan produk mahal sehingga tidak
kompetitif di pasar
Ongkos yang dominan : ongkos kegiatan fisik

Produk Inovatif Strategi responsif/agile


(tangkas)
Kesesuaian
Ongkos yang
dominan
: ongkos mediasi
antara
karakteristik
produkpasar
dengan strategi supply
chain disebut dengan strategic fit

Strategi SC
Responsif

Tidak Cocok

Strategic Fit

Tidak Cocok

Efisien

Fungsional

inovatif

Contoh lain Supply Chain

Sehingga dibutuhkan suatu


perencanaan yang matang
mengenai produk apa yang
cocok, dan bagaimana
penanganannya.

Langkah Utama
Dalam
Pengembangan
Produk Baru
Bisa yang sdh ada
dimodifikasi atau memang
belum pernah ada

Langkah Utama dalam


Pengembangan Produk Baru
Penciptaan Ide
Penyaringan Produk
Pengujian Konsep

Analisis Bisnis & Finansial


Pengembangan Produk
Pengujian Pemasaran
Komersialiasasi

Penciptaan Ide
Penciptaan ide merupakan hal
yang dilakukan secara kontinyu
dan sistematik guna menemukan
peluang produk baru.

Metode untuk Menciptakan Ide


Analisis Dimensional : sebuah analisa yang
mengidentifikasi daftar karakteristik atau fitur
sebuah produk. Berdasar daftar ini, kreativitas
dapat dipicu dengan mengajukan pertanyaan
seperti: Mengapa produk beroperasi dengan
cara semacam ini?, Apa yang mungkin bisa
diubah dari produk ini atau Apa yang akan
terjadi jika satu atau lebih fitur dihilangkan?

Problem Analysis
Problem Analysis merupakan analisa
yang disusun berdasar daftar
permasalahan konsumen (consumer
problems). Dari daftar ini diharapkan
akan muncul gagasan baru mengenai
pengembangan produk/fitur produk.

Benefit Structure Analysis : analisa untuk


mengidentifikasi benefit apa yang diharapkan
dari para konsumen mengenai suatu
produk/jasa; dan kemudian melihat Kekurangan
yang dirasakan dari yang ditawarkan
produk/jasa yang ada di pasaran saat ini.

Scenario Analysis
mengidentifikasi
skenario
perubahan
lingkungan masa
depan, dan potensi
kebutuhan
konsumen yang
akan muncul akibat
perubahan itu.

Penyaringan Produk
Setelah perusahaan mengidentifikasi
produk yang potensial, maka mereka
harus menyaringnya. Pada fase ini,
gagasan yang kurang feasible dan
kurang atraktif akan di-eleminasi.

Saat ini, banyak perusahaan yang menggunakan


new-product screening checklist for preliminary
evaluation
Melalui ceklist itu, perusahaan mendaftar atributatribut produk baru yang dianggap penting, dan
kemudian membandingkan setiap ide dengan
atribut-atribut tersebut.
Checklist bersifat standard, dan memungkinkan
setiap gagasan diperbandingkan

Pengujian Konsep
Menguji konsep adalah
menyajikan konsep produk kepada
konsumer; dan mencoba
mengukur sikap dan ketertarikan
konsumer atas konsep awal
pengembangan produk tersebut

Pengujian konsep merupakan cara yang cepat dan


tidak mahal untuk mengukur minat konsumer.
Pengujian dilakukan dengan meminta konsumer yang
potensial untuk bereaksi terhadap sketsa gambar
atau deskripsi tertulis yang menggambarkan produk
yang akan dikembangkan.
Pola ini memungkinkan perusahaan untuk melihat
minat awal para konsumen sebelum pengembangan
prototipe yang memerlukan biaya yang cukup mahal
dan waktu yang panjang.

Analisis Bisnis dan Finansial


Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk
menguji kelayakan finasial dan bisnis dari
konsep pengembangan produk baru

Faktor yang
dipertimbangkan
dalam fase analisis
bisnis :

Proyeksi permintaan
Proyeksi biaya
Peta Persaingan
Investasi yang
diperlukan
Profitabilitas

Pengembangan Produk
Pengembangan produk mengkonversi ide
produk baru menjadi bentuk fisik dan
sekaligus mengidentifikasi pola strategi
pemasaran yang akan diterapkan

Fase ini mencakup konstruksi


produk, packaging, pemilihan
brand, brand positioing, dan
usage testing.

Uji Pemasaran
Menguji pemasaran meliputi
penempatan produk baru di
satu area yang dipilih dan
disertai pelaksanaan marketing
plan yang terbatas. Lalu dilihat
pula kinerja penjualannya.

Tujuannya adalah untuk


mengevaluasi kinerja produk dan
efektivitas program pemasaran
secara terbatas sebelum a fullscale introduction

Melalui uji pemasaran ini,


perusahaan dapat melakukan
observasi perilaku pelanggan
secara aktual. Perusahaan
juga dapat melihat reaksi yang
dilakukan pesaing, dan juga
respon dari para distribution
channel members.

Komersialisasi
Setelah pengujian pemasaran secara
terbatas selesai dilaksanakan, perusahaan
siap untuk mengenalkan produk ke pasar
secara penuh.

Komersialisasi
meliputi
implementasi
perencanaan
pemasaran secara
total dan produksi
secara penuh.

Key Success Factors


in New Product
Development

Investigasi mengenai praktek


pengembangan produk baru di 700
perusahaan oleh Booz-Allen &
Hamilton mengidentifikasi adanya
sejumlah karakteristik kritikal
dalam inovasi produk yang sukses

1. Operating Philosophy
Perusahaan yang sukses memiliki
komitmen yang lebih kuat untuk
tumbuh melalui pengembangan
produk baru secara internal.

Perusahaan yang sukses ini ternyata memiliki


sistem pengembangan produk baru yang
relatif lebih lama dibanding mereka yang
gagal. Mereka juga memiliki strategic plan
yang secara jelas mencantumkan porsi
produk baru dalam total pertumbuhan
perusahaan

2. Struktur Organisasi
Perusahaan yang sukses lebih
cenderung mengelola proses
pengembangan produk baru dalam
payung R&D; dan juga
memperbolehkan fungsi
pemasaran dan R&D untuk
memiliki pengaruh yang lebih
besar dalam proses
pengembangan produk baru.

3. The
Experience Effect
Pengalaman dalam
mengenalkan
produk baru
memungkinkan
perusahaan untuk
meningkatkan
kinerja produk baru
mereka.

4. Management Style
Perusahaan yang sukses memiliki
style manajemen yang sangat
menghargai kreativitas dan
inovasi; dan menciptakan
serangkaian kebijakan yang
kondusif bagi munculnya
gagasan-gagasan baru

Riset empiris oleh Robert


Cooper menemukan tiga
faktor utama yang
membedakan projek
pengembangan produk
baru yang sukses dan
yang gagal

tiga faktor utama untuk


pengembangan produk baru
yang efektif:
Faktor 1: Sistem Pengembangan
Produk Baru yang Berkualitas
Tinggi
Faktor 2: Strategi Bisnis Produk
Baru yang Jelas dan
Dikomunikasikan dengan Baik

Faktor 3: Sumber Daya yang


Memadai untuk Pengembangan
Produk Baru

Faktor 1: Proses Produk Baru


yang Berkualitas Tinggi
Proses pengembangan produk baru
yang ekselen dicirikan oleh beberapa
hal berikut :
menekankan pada the up-front
predevelopment secara matang
dan terencana;
memasukkan dan memperhatikan
suara pelanggan dalam
keseluruhan proses/fase

Faktor 1: Proses Produk yang


Berkualitas Tinggi
konsep pengembangan produk baru
sejak awal telah didefinisikan dengan
kuat dan tajam
mekanisme pengambilan keputusan
untuk Go/Kill konsep produk baru
diterapkan dengan penuh disiplin
ketrampilan eksekusi (execution
skills) yang unggul ditunjukkan
dalam keseluruhan proses

Faktor 2: Strategi Bisnis Produk Baru yang


Jelas dan Dikomunikasikan dengan Baik
terdapat sasaran atau tujuan yang jelas
untuk bisnis pengembangan produk baru;
sebagai contoh, berapa persentase
penjualan atau keuntungan produk baru
yang dapat disumbangkan bagi total
pendapatan bisnis

terdapat arena yang terdefinisi


dengan jelas dalam aspek produk,
market dan teknologi yang akan

memberikan arah kepada strategi


pengembangan produk baru

peranan produk baru dalam

mencapai sasaran bisnis dan


strategi pengembangan produk baru
dikomunikasikan dengan jelas
kepada setiap pihak yang
berkepentingan

Faktor 3: Sumber Daya yang


Memadai untuk Produk Baru
Dalam praktek yang sukses, top
manajemen menetapkan alokasi
sumber daya yang diperlukan
baik dari sisi SDM, budget,
pemasaran dan R&D untuk
mencapai tujuan pengembangan
produk baru

Budget R&D
mencukupi
sesuai dengan
kebutuhan
untuk
mencapai
tujuan
pengembangan
produk baru

SDM yang kapabel dan diperlukan


berada di tempatnya, dan meluangkan
waktu secara penuh untuk
pengembangan produk baru.

Anda mungkin juga menyukai