Anda di halaman 1dari 3

KEUTAMAAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN

AL-QURAN
Sahabat Cerpi pada kesempatan kali ini Ceramah Pidato akan berbagi artikel mengenai ceramah
Puasa 2016, yang tentunya bisa jadikan anda referensi dalam berdakwah pada bulan penuh
mubaraq ini, judulnya Keutamaan belajar dan mengajarkan Alquran.
Dalam Sebuah Hadis ini menjelaskan betapa mulianya orang yang
mempelajari Dalam sebuah hadis yang disampaikan oleh Utsman bin Affan,
bahwa rasulullah saw. Bersabda yang artinya: Orang terbaik diantara kalian
adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.
Hadis ini menjelaskan betapa mulianya orang yang mempelajari Alquran,
menghapalkan kemudian menyeberluaskan pengetahuan dan hapalannya itu
kepada orang lain khususnya kepada keluarganya sehingga mereka juga
menguasai bacaan dan menghapal ayat-ayat Alquran. Tingkat keutamaan
dan keistimewaan manusia diukur dari amal baik yang dilakukannya, dan
amal yang paling utamlam bahasa arab a adalah mempelajari dan
mengajarkal Alquran.

Namun, perlu digaris bawahi bahwa menghapal dan mempelajari Alquran


hanya dapat dilakukan dibawah bimbingan seorang guru, seorang pelajar
yang menuntunnya membaca Alquran dalam bahasa Arab sesuai hukumhukum bacaannya,batasannya dan ketepatan makhrajnya.seorang pelajar
yang belajar mengaji dan menghapalkan ayat Alquran dapat mengaetahui
kesalahan dan kekeliruan bacaannya dihadapan guru, pengajar Alquran
segera akan mengoreksinya. Hal itu sesuai dengan petunjuk rasulullah saw.
Seperti dikemukakan Anas ra. Bahwasanya Rasulullah saw. Pernah bersabda
kepada Ubay bin kaab yang artinya: Sesungguhnya Allah memerintahku
agar membacakan untukmu Alquran Ubay bin Kaab bertanya: Allah
menyebutku?. Nabi Menjawab: Ya. Dia (Ubay) berkata: Sunggu saya disebut
di sisi Tuhan semesta alam. Nabi menjawab : Iya. Maka menangislah Ubay
(HR. Al-Bukhari).
Dalam kesempatan lain bahwa Rasulullah saw. Menyuruh seseorang untuk
membacakan atau memperdengar-kan kepadanya ayat Alquran, seperti
dikemukakan dalam hadis berikut: Rasulullah SAW bersabda kepada Ibn
Masud ra.: bacakanlah Alquran untukk. Lalu saya (Ibn Masud) menyahut,
Ya Rasulullah apakah saya membacakan untuk anda sedangkan (Alquran) itu
diturunkan kepada anda? Rasulullah SAW bersabda: Saya senang

mendengarkan dari orang selain saya. Maka saya bacakan untuknya surah
An Nisah, sampai ketika saya membaca ayat fakaifa idza jina min kulli
ummatin bisyahidin wa jina bika ala haulai syahida. Ia bersabda: cukup
sampai disini. Lalu saya menoleh kepadanya, tampak kedua matanya
berlinang-linang.(Muttafaq Alaih).
Hadis diatas menunjukkan betapa mulianya membacakan Alquran untuk
orang lain terlebih lagi mengajarkannya, agar mereka menghapal,
mendengar, mempelajarinya dengna baik. Secara tersirat sebenarnya hadis
ini menunjukkan sifat dan perilaku kaum muslimin yang baik yag tidak
hanya mementingkan diri sendiri tetapi melupakan kemashlahatan orang
lain. Hal ini berbeda dengan sifat orang-orang kafir yang arogan yang tidak
memberi menfaat dan tidak memberikan kesempatan kepada orang lain
untuk menerima manfaat sebagaimana firman Allah dalam QS.An-Nahl
16:88:


Yang artinya:
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami
tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka
selalu berbuat kerusakan.
Menurut pendapat mufassirin, perilaku jahat orang-orang kafir menghalangi
dari jalan Allah termasuk mencegah manusia untuk mempelajari dan
mengikuti Alquran, sementara mereka juga jauh membelakangi Alquran.
Maka d ua perilaku yang mereka lakukan yaitu mendustakan dan
menghalangi mempelajari Alquran, orang seperti ini dipandang sebagai
manusia yang paling zalim, paling naiyana di sisi Allah.
Sedang orang-orang mukmin yang baik yang utama adalah mereka yang
baik dan sempurna keislaman dirinya dan berupa juga menyempurnakan
orang lain seperti yang dikemukakan hadis diawal tulisan ini. Sebagaimana
juga dinyatakan Allah dalam Alquran QS Fushshilat 41:33:


Yang Artinya:
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?
Menyeru atau berdakwah untuk mengikuti ajakan Allah meliputi berbagai
macam cara seperti azan menyeru orang melaksanakan shalat, mengajarkan
Alquran, hadis, fiqih dan semua ajaran yang mencari keridhaan Allah, dan

dia sendiri suka melakukan amal shaleh dan mengucapkan kata-kata baik,
maka tidak ada orang yang terbaik keadaannya dibanding orang ini. Satu
contoh dari orang yang ingin mencapai martabat ini adalah ulama besar Abu
Abdurrahman Abdullah bin Habib al-Salmi al-Kufi yang tekun mengajarkan
Alquran selama 70 tahun sejak masa pemerintahan Utsman bin Affan
sampai masa al-Hajj.
Keikhlasan dan kesungguhan seorang mukmin dalam mempelajari kemudian
mengajarkan Alquran dan mengamalkan dalam kehidupannya pasti
mengangkat kedudukan orang itu disisi Allah sperti yang disampaikan
Rasulullah SAW yang artinya: Sesungguhnya Allah mengangkat derajat
sekelompok kaum karena Alquran dan merendahkan segolongan lainnya.
(HR. Muslim).
Kesimpulan
Mempelajari Quran adalah kewajiban setiap muslim untuk mengentahui
ajaran agama dengan benar. Setiap muslim yang mahir membaca Alquran
hendaknya mengajarkan ilmunya itu kepada orang lain khususnya anakanaknya dan keluarganya. Mempelajari dan mengajarkan Alquran adalah
amal utama yang mengangkat derajat mukmin disisi Allah.
Seorang Muslim adalah orang yang selalu berupaya mencapai kesempurnaan
melalui pengkajian ajaran agamanya melalui Alquran dan hadis dan juga
mengajarkannya atau memberi manfaat kepada orang lain.[cp]

Anda mungkin juga menyukai