Disusun Oleh :
Kelompok 7
DEVI ARI ANDINI
FIRMAN SYAH H
PUGUH ARMANSYAH
SITI RABIKA
HALIMATUS ZUHRO
Keperawatan Kritis
Topik
Sub Topik
Sasaran
Keluarga
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
I.
1 x 30 menit
II.
a.
b.
c.
d.
e.
III.
SASARAN
MATERI (TERLAMPIR)
a.
b.
c.
d.
e.
V.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI.
MEDIA
VII.
Leaflet
Lembar balik
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
VIII.
KEGIATAN PENYULUHAN
No.
WAKTU
1.
3
menit
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
Pembukaan :
Membuka
kegiatan
dengan
Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
2.
15
Menit
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Kontrak waktu
Pelaksanaan :
Penyampaian Materi Menjelaskan
tentang :
Pengertian
menjawab pertanyaan
dekompensasi
dan
kordis
Tanda
dekompensasi kordis
Penyebab
dekompensasi
kordis
Komplikasi
dan
dampak
Memperhatikan
gejala
dari
dekompensasi
kordis
3.
10
Menit
Evaluasi :
pertanyaan
4.
2
Menit
Mendengarkan
Menjawab salam
serta peserta.
IX.
Membagi leaflet
PENGORGANISASIAN
Moderator
:.Firman Syah H
Pemateri
: Puguh Armansyah,
Fasilitator
Observer
Peran :
1. Moderator : sebagai pembawa acara dan perantara dalam pelaksanaan penyuluhan
2. Penyaji
Keterangan:
Atau
: Audience
: Fasilitator
: Observer
: Moderator
: Penyaji
MATERI
A. PENGERTIAN ICU
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa.
Ruang ICU adalah unit pelayanan rawat inap dirumah sakit yang memberikan
perawatan khusus pada penderita yang memerlukan perawatan yang lebih intensif yang
mengalami gangguan kesadaran, gangguan pernafasan, dan mengalami serangan
penyakit akut.
ICU menyediakan kemampuan, saran dan prasarana serta peralatan khusus untuk
menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medis, perawat
dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Sebagian besar penderita yang dirawat diruang ICU adalah pasien yang menderita
berbagai penyakit komplikasi, akut, atau kronis sehingga pasien rentan terhadap
terjadinya interaksi antar obat yang digunakan.
B. INDIKASI PASIEN MASUK ICU
1. Pasien yang mengalami gangguan akut pada organ vital yang memerlukan
tindakan dan terapi yang intensif cepat yaitu utamanya pada pasien dengan
gangguan pada sistem pernafasan (B1), sirkulasi darah (B2), gangguan syaraf
atau keasadaran yang tidak stabil (B3).
2. Pasien yang memerlukan pemantauan alat canggih utamanya pada pasien yang
mengalami pasca pembedahan mayor.
3. Pasien yang dalam kondisi kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil
untuk disembuhkan atau manfaat dari tindakan yang didapat sangat kecil. Pasien
ini hanya memerlukan terapi intensif pada penyakit akutnya tetapi tidak dilakukan
intubasi atau resusitasi kardiopulmoner.
C. KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Kriteria pasien masuk ICU menurut Menkes tentang pedoman penyelenggaraan
pelayanan Intensive Care Unit (Icu) di Rumah Sakit :
1. Pasien prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif dan tertitrasi, seperti: dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu suportif
organ/sistem yang lain, infus dan obat-obat vasoaktif kontinyu, obat anti aritmia
kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya. Contoh pasien
kelompok ini antara lain, pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.
2. Pasien prioritas 2 (dua)
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat
berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan
intensif menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini antara
lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan
berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien prioritas 2
tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.
3. Pasien prioritas 3 (tiga)
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian
atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada
golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan
metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas,
atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit
akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi
kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan
intubasi atau resusitasi jantung paru.
D. INDIKASI PASIEN KELUAR ICU
1. Pada pasien yang dengan terapi atau pemantauan intensif tidak diharapkan atau
tidak memberikan hasil, seperti: pasien yang mengalami MBO (mati batang otak),
pasien terminal /pasien stadium akhir
2. Pada pasien yang telah membaik dan cukup stabil sehingga tidak memerlukan
terapi atau pemantauan intensif lebih lanjut.
3. Pasien yang hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien
yang lebih gawat dan lebih memerlukan terapi atau pemantauan intensif lebih
lanjut.
4. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU / pulang paksa.
E. TATA TERTIB PENGUNJUNG MASUK ICU
1. Pengunjung bila masuk ruang ICU harus memakai baju (scout) pengunjung dan
2.
3.
4.
5.