ITS Paper 30004 3509100045 Paper PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No.

X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

ANALISA TINGKAT PERGERAKAN TANAH DI AREA TAMBANG TERBUKA DITINJAU DARI


SURVEY TERESTRIS DAN DATA GEOLOGI
(STUDI KASUS : WILAYAH MOD PT KALTIM PRIMA COAL/KPC)

Alivia Desi Anita Kusuma Ningtyas, M. Taufik, dan Akbar Kurniawan


Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: taufik_srmd@yahoo.com

Abstrak---Pertambangan dan energi mempunyai peran yang


sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan
pertahanan negara. Seirama dengan proses pelaksanaaan
pembangunan di sektor pertambangan dan energi tersebut,
maka persoalan keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi
suatu persoalan yang serius untuk ditangani dengan sebaikbaiknya.Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran/
survey terestris titik-titik obyek di wilayah MOD PT Kaltim
Prima Coal (KPC), yaitu Pit Inul Hatari, Pit Kedapat, dan Pit J
Road 1C menggunakan alat Total Station dengan dibagi menjadi
empat pengamatan waktu. Hasil pengolahan data pengukuran
berupa data koordinat easting, northing, dan elevation. Data
yang telah diolah kemudian dianalisa dengan memperhatikan
data hidrogeologi daerah penelitian. Data yang terkumpul
digunakan untuk mengetahui tingkat pergerakan tanah daerah
penelitian. Dari hasil pengolahan data pengukuran diatas,
didapatkan hasil analisa bahwa tingkat pergerakan tanah
signifikan pada semua titik pantau.

daerah tersebut untuk mendapatkan hasil yang akurat untuk


menghasilkan peta yang berisikan informasi tentang tingkat
pergerakan tanah yang terjadi didaerah penelitian.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian
yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan penelitian ini adalah seperti pada diagram alir
berikut:

Kata kunci---Geologi, MOD, PT Kaltim Prima Coal (KPC),


Survey Terestris.

I. PENDAHULUAN

T Kaltim Prima Coal (KPC) yang dimiliki oleh PT BUMI


Resources Tbk merupakan salah satu perusahaan
pertambangan batu bara terbesar di dunia. Memiliki
karyawan yang berjumlah 21.000 orang, dengan luas area
pertambangan 90.960 Ha, yang meliputi wilayah tambang
Sangatta dan Bengalon. PT Kaltim Prima Coal (KPC)
menggunakan sistem pertambangan terbuka dimana segala
kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di atas atau
relative dekat dengan permukaan bumi dan tempat kerja
berhubungan langsung dengan dunia luar. Seirama dengan
proses pelaksanaan pembangunan di sektor pertambangan dan
energi tersebut, maka persoalan keselamatan dan kesehatan
kerja telah menjadi suatu persoalan yang serius untuk
ditangani dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan arahan untuk
pelaksanaan good mining practice.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dalam sebuah pekerjaan, yang disini akan dibahas
tentang tanah longsor di area pertambangan, survey terestris
dapat menjadi sebuah metode yang memberikan data
pengukuran yang uptodate dan juga untuk memberikan
peringatan dini sebagai upaya mitigasi bencana. Survey
terestris yang dilakukan adalah penentuan titik kontrol dengan
metode survey GPS dan penentuan titik obyek (titik yang
diamati pergerakannya) dengan metode tachimetri. Data hasil
survey terestris akan dianalisa dengan data hidrogeologi

Gambar 1. Tahapan Penelitian

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
B. Tahapan Pengolahan Data
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, kemudian
dilakukan pengolahan data. Pada tahap ini pekerjaan yang
dilakukan adalah :
1. Data Survey Terestris
Pengolahan data survey terestris
yang didapat
menggunakan :
a. Software microsoft office excel 2007
b. Software Trimble Bussiness Center
c. Software AotuCAD Land Dekstop 2009
Langkah-langkah pengolahan data survey terestris :
a. Perhitungan besar pergerakan tanah, dilakukan
dengan mengurangkan data pengukuran kedua
dengan data pengukuran pertama, dst.
b. Uji ketelitian data digunakan untuk mengklaskan
data mana yang mengalami pergerakan ataupun
tidak mengalami pergerakan. Apabila |T| > tdf. /2
maka hipotesa nol tidak benar dan hipotesa
tandingan yang benar atau dapat dikatakan bahwa
perubahan koordinat sebagai indikasi adanya
pergerakan tanah yang bersifat signifikan.
c. Pemetaan pergerakan tanah secara horizontal dan
ditampalkan dengan peta tutupan lahan serta peta
jaringan jalan diakukan untuk mendapatkan hasil
analisa
dari
data-data
tersebut
dan
mengvisualisasikan data yang telah diolah.
Dapat ditampilkan pada gambar berikut ini :
(Terlampir)
Gambar 2. Tahapan Pengolahan Data

C. Analisa Tingkat Pergerakan


Analisa hasil pengukuran didapat dari hasil pengolahan
data dengan metode uji statistik. Setelah itu diperkuat dengan
hasil analisa penilaian parameter longsor dari data geologi
area penelitan.
III. HASIL
Pada bagian ini akan ditampilkan hasil dari pelaksanaan
penelitian yang telah dilakukan mengenai tingkat pergerakan
tanah wilayah penelitian.
A. Koordinat Hasil Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Excel 2007. Data tersaji dalam empat pengamatan,
lama masing-masing pengamatan adalah satu bulan dimulai
bulan JuniSepember 2012. Hasil pengolahan data tiap
pengamatan berupa koordinat proyeksi Easting, Northing dan
Elevation, serta standar deviasi untuk masing-masing titik,
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Koordinat Pengamatan-1 Juni 2012


Lokasi

Pengamatan Kala 1

Titik

PIT INUL
HATARI

PIT
KEDAPAT

PIT J
ROAD 1C

REF
STA
MAA01
GTM
1114
GTM
1115
GTM
1116
REF
STA
BDL01
GTM
1927
GTM
1671
GTM
1074
REF
AD1001

Standart Deviasi

Easting

Northing

elevation

103355,535

204177,874

133,445

0,000000

0,000000

0,000000

102445,603

203887,533

138,932

0,000707

0,001299

0,001090

103281,980

204073,178

136,338

0,000707

0,000707

0,000707

103369,911

204071,913

136,612

0,001225

0,000707

0,000707

93941,203

197913,015

39,866

0,000000

0,000000

0,000000

94409,198

197848,467

52,064

0,002949

0,007228

0,013691

94294,956

197973,662

45,104

0,001294

0,004000

0,007211

95148,628

198572,969

105,940

0,013169

0,020133

0,032196

104098,812

194280,995

36,559

0,000000

0,000000

0,000000

GTM
1907

104096,411

194340,591

36,402

0,004023

0,007000

0,010347

GTM
1908

104073,680

194278,048

36,744

0,001382

0,001891

0,008503

GTM
1909

104090,830

194301,461

36,805

0,001588

0,000722

0,009858

GTM
1910

104090,454

194272,072

38,376

0,005375

0,006530

0,007205

B. Besar Pergerakan Model Statik


Dari posisi titik yang diamati sebanyak empat pengamatan
maka dihitung besar perubahan koordinat dengan
menggunakan model statik. Besar pergerakan yang diperoleh
merupakan selisih dari pengamatan 1-2, pengamatan 2-3, dan
pengamatan 3-4 dengan selang waktu satu bulan untuk setiap
pengamatan. Berikut ini besar pergerakan yang diperoleh dari
pengolahan data :
Tabel 2. Besar Pergerakan Pengamatan 1-2
Besar Pergeseran (m)
Lokasi

PIT INUL
HATARI

PIT KEDAPAT

PIT J ROAD
1C

Titik

Pengamatan 1-2
dE12

dN12

dh12

GTM 1114

-0,007

0,011

-0,003

GTM 1115

-0,006

0,045

-0,004

GTM 1116

-0,004

0,040

-0,002

GTM 1927

-0,011

-0,005

-0,089

GTM 1671

-0,001

-0,002

-0,073

GTM 1074

-0,027

-0,043

-0,096

GTM 1907

-0,006

0,014

0,005

GTM 1908

0,000

-0,001

0,008

GTM 1909

0,006

0,009

0,006

GTM 1910

0,043

0,023

0,006

C. Pergerakan Posisi Secara Kumulatif


Pergerakan Horizontal
Dari hasil koordinat yang telah diolah maka dihitung
perpindahan posisi kumulatif untuk mengetahui titik
pantau yang aktif. Pergeseran horizontal secara kumulatif :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

GTM 1910

Tabel 3.Pergeseran Horizontal secara Kumulatif


Pergerakan Horizontal Kumulatif
Lokasi

Titik

Pengamatan
1-2 (m)

Pengamatan
2-3 (m)

pengamatan
3-4 (m)

0,013

0,042

0,060

GTM 1114
PIT INUL
HATARI

PIT
KEDAPAT

PIT J
ROAD 1C

GTM 1115

0,045

0,105

0,182

GTM 1116

0,040

0,100

9,754

GTM 1927

0,012

0,028

0,035

GTM 1671

0,002

0,006

0,009

GTM 1074

0,051

0,085

0,119

GTM 1907

0,015

0,044

0,049

GTM 1908

0,001

0,002

0,005

GTM 1909
GTM 1910

0,011

0,040

0,049

Tabel 4. Pergeseran Vertikal secara Kumulatif


Pergerakan Vertikal Kumulatif
Lokasi

PIT INUL
HATARI

PIT
KEDAPAT

PIT J ROAD
1C

Titik

0,200

Tabel 6. Arah Perpindahan Posisi Horisontal


Lokasi

PIT INUL
HATARI

PIT KEDAPAT

0,088

Pergerakan Vertikal
Pada tabel 4 dapat diketahui besar pergerakan vertikal
rata-rata masih cukup kecil. Pergerakan vertikal paling
besar adalah sebesar -0,170 m pada dh 3-4 titik GTM
1074. Pergerakan vertikal secara kumulatif :

0,767

E. Arah Pergeseran Posisi Titik Obyek


Arah pergeseran posisi dalam arah horisontal didapatkan
dari perhitungan arctan besar pergerakan easting dibagi
northing.hasil ditunjukan dalam tabel berikut :

0,042

0,070

1,433

PIT J ROAD 1C

Arah Perpindahan Posisi Horizontal


Pengamata
Pengamatan
n
2-3 ()
3-4 ()

Titik

Pengamatan
1-2 ()

GTM 1114

32,471

266,055

23,629

GTM 1115

7,595

1,909

209,560

GTM 1116

5,711

1,909

46,704

GTM 1927

245,556

255,069

219,806

GTM 1671

206,565

213,690

213,690

GTM 1074

212,125

220,236

186,710

GTM 1907

23,199

18,435

101,310

GTM 1908

180,000

45,000

26,565

GTM 1909

33,690

43,603

63,435

GTM 1910

61,858

16,699

109,440

F. Uji Statistika
Untuk mengetahui pergeseran setiap titik dapat dikatakan
signifikan atau tidak maka dilakukan uji statiistika. Berikut
hasil dari uji statistika disajikan pada tabel dibawah ini :

dh12
(m)

dh23
(m)

dh34
(m)

GTM 1114

-0,003

-0,005

-0,009

GTM 1115

-0,004

-0,005

0,049

GTM 1116

-0,002

-0,005

-0,144

Lokasi

Titik

TE

TN

Th

T>2,90

GTM 1927

-0,089

-0,140

-0,150

65,056

191,304

4477,612

YA

-0,073

-0,103

-0,096

PIT INUL
HATARI

GTM 1114

GTM 1671

GTM 1115

19,115

3,427

4,22

YA

GTM 1074

-0,096

-0,128

-0,170

GTM 1927

411,765

16417,91

3,883

YA

GTM 1907

0,005

-0,008

-0,017

GTM 1671

2413,793

4330,709

3,807

YA

GTM 1908

0,008

0,008

0,005

GTM 1909

0,006

0,002

-0,003

GTM 1074

37,905

228,216

3,796

YA

GTM 1907

193,37

84,04

50,336

YA

GTM 1908

31818,182

7333,333

138,889

YA

GTM 1909

84,746

162,963

121,457

YA

GTM 1910

11,459

65,089

642,398

YA

GTM 1910

0,006

0,007

Tabel 7. Hasil Uji Statistika


Uji Statistika
Pengamatan 1-2

PIT
KEDAPAT

0,009

D. Kecepatan Pergerakan Tanah


Kecepatan gerakan tanah titik pantau diperoleh dari
perpindahan posisi dua pengamatan dibagi dengan selang
waktu antara dua pengamatan pengukuran. Hasil perhitungan
kecepatan dapat dilihat pada tabel 5 :
Tabel 5. Kecepatan Pada Pengamatan 1-2

PIT J ROAD
1C

pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua titik yang


mengalami pergeseran yang signifikan.

kecepatan (mm/hari)
Lokasi

PIT INUL
HATARI

PIT
KEDAPAT

PIT J ROAD
1C

Titik

Pengamatan 1-2
VE

VN

Vh

GTM 1114

-0,233

0,367

-0,100

GTM 1115

-0,200

1,500

-0,133

GTM 1116

-0,133

1,333

-0,067

GTM 1927

-0,367

-0,167

-2,967

GTM 1671

-0,033

-0,067

-2,433

GTM 1074

-0,900

-1,433

-3,200

GTM 1907

-0,200

0,467

0,167

GTM 1908

0,000

-0,033

0,267

GTM 1909

0,200

0,300

0,200

G. Pemodelan Posisi Vertikal Gerakan Tanah


Model perubahan vertikal suatu titik pengamatan pada
setiap pengamatan didekati dengan suatu fungsi linier dan
kuadratik, dari suatu analisa Time Series untuk memprediksi
posisi gerakan tanah berikutnya. Dibawah ini adalah gambar
model perubahan posisi vertikal titik GTM 1114 setiap
pengamatan :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

Trend Analysis Plot for Tinggi GTM 1114


Linear Trend Model
Yt = 138,935 - 0,002900*t

Variable
Actual
Fits

138,932
138,931

Accuracy
MAPE
MAD
MSD

138,930

Tinggi

138,929
138,928

Measures
0,0002519
0,0003500
0,0000002

138,927
138,926
138,925
138,924

Gambar 6. Lokasi dan kondisi Titik Pantau


di Pit J

138,923
1

Index

Gambar 3. Model Perubahan Posisi Vertikal dengan


Fungsi Linier
Trend Analysis Plot for Tinggi GTM 1114
Quadratic Trend Model
Yt = 138,934 - 0,00165*t - 0,000250*t**2

Variable
Actual
Fits

138,932
138,931

Accuracy
MAPE
MAD
MSD

138,930

Tinggi

138,929
138,928

Measures
0,0002159
0,0003000
0,0000001

138,927
138,926
138,925
138,924
138,923
1

Index

Gambar 4. Model Perubahan Posisi Vertikal dengan


Fungsi Kuadratik

Gambar 7. Lokasi dan kondisi Titik Pantau


di Pit Kedapat

H. Kondisi Daerah Penelitian


Berikut ini adalah dokumentasi untuk menunjukan kondisi
daerah penelitian :

Gambar 5. Lokasi dan kondisi Titik Pantau


di Pit Inul Hatari

I. Analisa Hasil Penelitian


Dari hasil pengolahan data pengukuran diatas, didapatkan
hasil analisa bahwa tingkat pergerakan tanah signifikan pada
semua titik pantau. Untuk mendukung hasil tersebut
digunakan data massa batuan dan jenis batuan daerah
penelitian. Gerakan tanah adalah proses perpindahan massa
batuan / tanah akibat gaya berat (gravitasi). Faktor internal
yang menjadi penyebab terjadinya longsoran tanah adalah
daya ikat (kohesi) tanah/batuan yang lemah sehingga butiranbutiran tanah/batuan dapat terlepas dari ikatannya dan
bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada
disekitarnya membentuk massa yang lebih besar. Lemahnya
daya ikat tanah/batuan dapat disebabkan oleh sifat kesarangan
(porositas) dan kelolosan air (permeabilitas) tanah/batuan
maupun rekahan yang intensif dari masa tanah/batuan
tersebut. Batuan yang dominan berada pada daerah penelitian
yang mengalami pergerakan signifikan adalah mudstone (batu
lumpur) dan sandstone (batu pasir). Sifat fisik mudstone (batu
lumpur) adalah batuan sedimen yang sangat halus yang terdiri
dari campuran tanah liat dan partikel berukuran debu. Tekstur
batu lumpur hanya terlihat dengan mikroskop, umumnya
cukup lembut, rapuh, dan mudah terbawa air, sandstone (batu
pasir) adalah bentukan batuan yang terutama tersusun dari
batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki
pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
menjadikannya sebagai akuifer yang baik. Sedangkan faktor
eksternal yang dapat mempercepat dan menjadi pemicu
pergerakan tanah dapat terdiri dari aktifitas tambang yang
terjadi. Titik-titik yang mengalami pergerakan berada dekat
dengan jalan yang digunakan untuk mengangkut batubara
dengan waktu operasi 24 jam dan aktifitas lainnya (dapat
dilihat dilampiran).
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Hasil penelitian dengan pengukuran menunjukan besar
pergerakan masing-masing titik di tiga Pit adalah Pit
Inul Hatari ; GTM 1114 0,060 m, GTM 1115 0,182 m,
GTM 1116 9,754 m. Pit Kedapat ; GTM 1927 0,035
m, GTM 1671 0,009 m, GTM 1074 0,119 m. Pit J
Road 1 C ; GTM 1907 0,049 m, GTM 1908 0,005 m,
GTM 1909 0,042 m, GTM 1910 0,088 m.
2. Hasil uji statistika menunjukan bahwa titik-titik di
semua Pit mengalami pergerakan tanah, pergerakan
paling besar terdapat di Pit Inul Hatari titik GTM 1116
sebesar 9,754 m dan pergerakan terkecil terdapat di Pit
J Road 1C titik GTM 1908 sebesar 0,005 m.
3. Hasil pengamatan data geologi menunjukan batuan
yang dominan berada pada daerah penelitian yang
mengalami pergerakan tanah adalah mudstone (batu
lumpur) dan sandstone (batu pasir).
4. Titik-titik yang mengalami pergerakan tanah berada
dekat dengan jalan yang digunakan untuk mobilisasi/
mengangkut batubara dengan waktu operasi 24 jam,
pembukaan lahan baru untuk eksplorasi, dan aktifitas
pertambangan lainnya.
5. Hasil analisa antara data pengukuran dengan data
geologi daerah penelitian menunjukan bahwa adanya
pergeseran tanah disemua titik pengamatan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis A.D.A.K.N mengucapkan terimakasih kepada PT
Kaltim Prima Coal (KPC) yang bersedia memberikan data
kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan
penelitiannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]

[4]

Abidin, H.Z. 2007. Konsep Dasar Pemetaan. PT Pradnya Paramita :


Jakarta.
Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT
Pradnya Paramita : Jakarta.
Direktorat Geologi Tata Lingkungan. 1981. Gerakan Tanah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum. Departemen Pertambangan
dan Energi. Jakarta.
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005.
Manajemen Bencana Tanah Longsor.

[5]

[6]
[7]
[8]

Mikhail, Edward M dan Gracie, Gordon. 1981. Analysis And Adjustment


Of Survey Measurements. Van Nostrand Reinhold Company Inc.
Canada.
Mining Operation Division PT Kaltim Prima Coal. Proses
Pertambangan di PT. KPC.
Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Supadiningsih, CN. 2005. Buku Ajar Ilmu Ukur Tanah 1. Teknik
Geomatika ITS : Surabaya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai