Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul PT Kereta Api Indonesia
(Persero).
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Teori Organisasi di Institut Manajemen Telkom.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
I.

Tinjauan Pustaka............................................................................................. 3

II.

1. Sejarah........................................................................................................ 5
2. Visi Misi..................................................................................................... 12
3. Struktur Organisasi................................................................................... 13
4.Elemen Organisasi..................................................................................... 16

III.

Analisis......................................................................................................... 21

IV. Daftar Pustaka.............................................................................................. 23

Tinjauan Pustaka
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide
pemikiran pemikiran teoritis yang mereka definisikan sebagai menentukan bagaimana dan
mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan


manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Jadi teori organisasi merupakan teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi.
Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah
organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang-orang didalamnya maupun lingkungan kerja tersebut.

1. Sejarah

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga


gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya,
yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kareta api merupakan alat
transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan
tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kedaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong
tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun
barang dalam skala besar, karena sifatnya sebagai agkutan masal efektif,
beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat
transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun
antarnegara.
Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya
yang diawali dengan penemuaan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang
hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian), kemudian dibuatlah kereta kuda
yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu ysng
terbuat dari besi (rel) dan dinamakan trem. Ini digunakan khususnya di daeah
pertabangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga
kuda.
Setelah James Watt menemukan mein uap, Nicolas Cugnot membuat
kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan
itu sebagai kuda esi. Kemudian Richrd Trevithick membuat mesin lokomotif
yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukan di
depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif
yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur
Liverpool-Manchester. Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi
belalang. Penyempurnaan demi penyempurnaan dilakukan untu mendapatkan

lokomotif uap yang lebih efetif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta
lebih banyak.
Penemua listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan
peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian
digunaan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta ai
istrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api beresin diesel yang
lebih bertenaga dan lebih efisien dibndingkan dengan lokootif uap. Seiring
dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju,,
dibuatlah ereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas ecepatan kereta api
biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan kereta api Super
Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaa yang akhirnya dikembangkan
lagi sehingga menjangkau hamir seluruh Jepang. Kemudian Perancis
mengoprasikan kereta api serupa dengan nama TGV.
Sama halnya dengan negara Indonesia. Pembangunan jalan kereta api (KA)
di Indonesia diulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 km
dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkuan pertama dilakukan oleh Gubernur
Jendral Hindia Belanda, Mr LAJ Baron sloet van den Beele, Jumat 17 juni
1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus
1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah per-usahaan swasta
Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV
NISM) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel
Kemijen-Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yag dapat menghubungkan
kota Semaarang-Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Setelah itu,
masih jaman penjajah Belanda, minat investor untuk membangun jalan KA di
daerah lainnya pun bermunculan. Sehingga pertubuhan panjang jalan rel antara
1864-1900 sangan pesat. Jika tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 sudah 110
6

km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada
tahun 1900 mencapai 3.338 km. Setelah sukses di Jawa, pembangunan rel KA
merambah ke Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891),
Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922) sepanjang 47 km antara
Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923.
Bahkan rel Ujungpandang-Maros sudah dimulai namun belum sempat
diselesaikan. Sementara di Kalimantan, juga belum sempat dibangun, tapi
studi jaan KA Pontianak-Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Begitu pula di
pulau Bali dan Lombok, telah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Jenis
jalan rel KA di indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm, 750 mm (di
Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota.
Pada masa penjajahan Belanda, tepatnya sampai 1.939, panjang jalan KA di
Indonesia telah mencapai 6.811 km. Tetapi, ironisnya seelah merdeka, tepatnya
pada 1950, panjangnya justru berkurang menjadi 5.910 km. Sepanjang kurang
lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan
Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana. Bahjan
saat ini (2006, data Ditjen Perkeretaapian) jaringan jalan rel yang beroperasi
hanya 4.360 km dan tidak beroperasi sepanjang 2.122.
Semasa pendudukan Jepang (1942-1943), jalan rel yang dibongkar
sepanjang 473 km dan yang dibangun 83 km antara Bayah-Cikara dan 220 k
antara Muaro-Pekanbaru. Pembangunan jalan KA Muaro-Pekanbaru yang
diprogramkan pembangunannya harus selesai dalam 15 bunan,
memperkerjakan 27.500 orag, di antaranya 25.00 adalah Romusha.
Pembangunan jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang
deras arusnya ini, banyak menelan korban ysng makamnya bertebaran
sepanjang Muaro-Pekanbaru.

Setelah proklamasi 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam


Angkatan Moeda Kreta Api (AMKA) mengambil-alih penguasaan
perkeretaapian dari pihak Jepang pada taggal 28 September 1945. Hari itu
dibacakan pernyataan sika oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA
lainnya, menegaskan bahwa muai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Sejak hari itu, orang Jepng tidak
diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia.
Bersamaan degan itu, dibentuklah Djaawat-an Kereta Api Repubik Indonesia
(DKARI). Peristiwa bersejarh inilah yang melandasi ditetakannya 28 Setember
1945 sebagai Hari Kereta Api di indonesia, kemudian namanya dipersingkat
dengan Djawatan Kereta Api (DKA(, hingga tahun 1950. Institusi tersebut
berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) pada tahun 963
dengan PP. No 22 tahun 1963, kemudian dengan PP. No 61 thun 1971 berubah
menjadi Perusahaan Jawatan kereta Api (PJKA). Perubahaan kembali terjadi
pada tahun 1990 dengan PP. No 57 tahun 1990 sttus perusahaan jawatan
diubah menjadi perusahaan umum sehingga PJA beubah menjadi Perusahaan
Umum Kereta Api (Perumka). Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu
perubahaan status dari Perusahaan Umum Kereta Api menjadi PT Kereta Api
(persero), brdasarkan PP. No 19 tahun 1998.
Daat dikatakan bahwa secara de-facto hadirnya kereta api di Indonsia ialah
denga dibngunnya jalan rel sepajang 26 m pada lintas Kemijen-Tanggung yang
dibangun oleh NV. Nederladsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Pembangunan jalan rel tersebutdimulai dengan penyangulan pertama
pembangunan badan jalan rel oleh Gubernur Jendral Belanda Mr. L.A.J. Baron
Sloet Van De Beele pada hari Jumat tanggal 17 Juni 1864. Jalur kereta api
lintas Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk umum pada hari Sabtu, 10
8

Agustus 1867. Sedangkan landasan de-jure pembangunan jalan rel di Jawa


ialah disetujuinya undang-undang pembangunan jalan rel oleh pemerintah
Hindia Belanda tanggal 6 April 1875.
Dengan telah adanya udang-undang pembangunan jalan rel yang
dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Blanda dan dengan berhasilnya operasi
kereta api lintas Kemijen-temanggung ( yang emudian pembangunannya
diteruskan hingga ke Solo), pembangunan jalan re dilakukan di beberapa
tempat bahkan hingga di luar Jawa, yaitu di Suatera dan Sulawesi.
Namun sejarah jalan rel di Indonesia mencatat adanya masa yang
memprihatinkan yaitu pada masa pendudukan Jepag. Beberapa jalan rel di
pulau Sumatera dan pulau sulawesi serta sebagian lintas cabng di pulau Jawa
dibongkaar untuk diangkut dan dipasang di Burma (Myanmar). Bahkan
pemindahan jalan rel ini juga disertai dengan dialihkannya sejumlah tenaga
kereta api Indonesia ke Myanmar. Akibat tindakan Jepang tersebut ialah
bekurangya jaaringan jalan rel di Indonesia. Data tahun 1999 memberikan
informasi bahwa panjang jlan rel di Indonesia ialah 4615,918 km, terdiri atas
Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596.

Sejarah, Arti dan Makna Karakter Logo PT Kereta Api Indonesia (Persero):

Logo DKA, PNKA dan PJKA

Logo Perumka

Logo PT. KAI sebelum tanggal 28 September 2011


Arti:
o

Arti dan makna dari segi gambar lambang


Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, parti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis
lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-

balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima)
Arti dan makna dari segi gaya gambar
Artinya lugas, langsung, tajam, selaras dengan staf teknis kereta ai. Ujung garis tajam tapi
melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak yumpul
melengung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing
lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresifitas; asosiatif kepada senjata tajam, duri dan

semacamnya)
Arti dan makna dari segi sifat gambar
Sifat gambar lebih lugas, obyektif, karena bentuk geometrisnya yang dominan dan lebih bersifat
maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat.

Logo PT. KAI kini

10

Arti :
o 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai
Visi dan Misinya.
o 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan)
yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih
melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan
Pelayanan Prima.
o 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus
dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan
dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil
sehingga dapat melesat.)

2. Visi Misi

Visi Perusahaan : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian


terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan
memenuhi harapan stakeholders. Dalam visi ini
menekankan bahwa :
1. Seluruh lapisan masyarakat adalah pelaggan
2. Terdepan dalam keselamatan dan keandalan
3. Pelopor pembangunan berwawasan lingkunga
4. Karyawan lingkungan
5. Karyawan bangga dan sejahtera
6. Keuangan perusahaan sehat

Misi Perusahaan : Menyelenggarakan bisnis


perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui
praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk
memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders
11

dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama :


keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan, dan
kenyamanan. (Sumber: http://www.kereta-api.co.id/)

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Kereta Api (Persero) di tingkat Pusat terdapat Board


of Directors terdiri dari seorang Direktur Utama dan 5 Direktur lainnya, yang
mengepalai Direktorat. Dimana setiap Direktorat dibantu oleh beberapa Kepala
Sub Direktorat atau Kepala Bidang.
Selain itu, juga terdapat dua Pusat, yaitu Pusat Keselamatan & Manajemen
Resiko dan Pusat Perencanaan & Pengembangan, serta tiga Divisi Tingkat
Pusat, yaitu Divisi Sarana, Divisi Pelatihan dan Divisi Properti.
Sedangkan di tingkat Daerah, terdapat 9 Daerah Operasi (Daop) di Jawa
serta 3 Divisi Regional (Divre) di Sumatera. Selain itu, PT Kereta Api juga
memiliki 3 Anak Perusahaan, yaitu PT Reska, PT Railink dan PT. KA Komuter
JABODETABEK (per 13 Agustus 2008)

12

Bedasarkan gabar di atas, dapat dijelaskan bahwan struktur organisasi PT.


Kereta Api (Persero) dibagi menjadi tiga bagian, yakni:
a. Tingkat Pusat
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur
Utama (Dirut) yang dibaawahi langsung oleh Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota
direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi,
Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan

Usaha.
Sekertaris Perusahaan
Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang)
Satuan Pengawasan Interen (SPI)
Divisi : a. Divisi Properti
b. Divisi Sarana
c. Divisi Pelatihan

b. Tingkat Daerah Operasi


Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi
(Kadaop) yang terdiri dari:
1. Daop (Regional Office) 1 Jakarta
2. Daop (Regional Office) 2 Bandung
3. Daop (Regional Office) 3 Cirebon
4. Daop (Regional Office) 4 Semarang
5. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto
13

6. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta


7. Daop (Regional Office) 7 Madiun
8. Daop (Regional Office) 8 Surabaya
9. Daop (Regional Office) 9 Jember
10. Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek
c. Tingkat Divisi Regional di Sumatera
1. Divisi Regional I Sumatera Utara
2. Divisi Regional II Sumatera Barat
3. Divisi Regional III Sumatera Selatan

d. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa


1. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta
2. Balai Yasa Sarana Manggarai
3. Balai Yasa Sarana Surabaya-Gubeng
4. Balai Yasa Sarana Tegal
5. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan
6. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong

4.Elemen Organisasi
1. Elemen Inti (core elements) : orang-orang atau anggota organisasi yang
berinteraksi membentuk organisasi.
Direktur utama yang terdiri dari Direktur Keuangan, Direktur Teknik, direktur
Operasi, Direktur SDM & Umum, Direktur Pengembangan Usaha.
2. Elemen Kerja (working elements) :
Sumber Daya Manusia
Berikut adalah profil kekuatan Sumber Daya Manusia PT Kereta Api (Persero). Berdasarkan
pendidikan masih dominan pada tingkat SD, karena ciri pekerjaan di PT Kereta Api (Persero)
sebagian besar memang menghendaki tingkat pendidikan tersebut

14

DATA PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN

DATA PEGAWAI BERDASARKAN USIA

DATA PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN

15

Untuk pelaksanaan tugas di PT Kereta Api (Persero), diperlukan proses pendidikan dan
pelatihan secara terprogram dan kontinyu baik di bidang prasarana, sarana, operasional,
niaga, maupun manajemen. Sebagian kegiatan pendidikan dan pelatihan diselenggarakan
secara internal PT Kereta Api (Persero) melalui sejumlah lembaga berikut :
1. Balai Asesmen di kantor pusat PT Kereta Api (Persero) : Jl. Perintis Kemerdekaan
No. 1 Bandung, dengan spesifikasi kegiatan membuat bank soal asesmen,
pengembangan teknik asesmen, peningkatan kompetensi asesor, pemetaan kompetensi
pegawai, serta melakukan asesmen terhadap pegawai yang akan menempati posisi
jabatan structural dan fungsional.
2. Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran (BP Opsar) : lokasi di Jl. Ir H. Juanda No. 215
dengan spesifikasi pendidikan bidang operasional seperti Pemimpin Perjalanan KA
(PPKA) dan Kondektur, yang dalam jangka panjang juga dapat menempati posisi
jabatan sebagai Kepala Stasiun, Pengawas Operasi bahkan Kepala Seksi Operasi dan
Kepala Seksi Niaga.
3. Balai Pelatihan Teknik Prasarana (BPTP) : lokasi di Bekasi dengan spesifikasi
pendidikan bidang operasional khususnya pertugas operasional di Jabodetabek. Selain
itu, di BPL Opka Bekasi ini juga diselenggarakan spesifikasi pendidikan bagi teknisi
jalan rel dan jembatan untuk posisi jabatan Kepala Distrik, Kepala Resort, serta calon
Pengawas Jalan Rel dan Jembatan.

b. Sumber Daya non Manusia : Benda-benda ekonomi


Kereta api yang terdiri dari :
Kereta penumpang
Kapasitas angkut penumpang yang disediakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di
Jawa dan Sumatera adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per hari dengan rasio

16

kelas eksekutif (15%), bisnis (27%), dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk
dikaitkan dengan jarak tempuh, maka total kapasitas melambung menjadi sebanyak
41.528.450 tempat duduk per kilometer per hari dengan rasio kelas eksekutif (17%),
kelas bisnis (25%), dan kelas ekonomi (58%).

Kelas Retrofit
Kelas Retrofit adalah Kereta sekelas Argo tetapi bukan argo seperti Kereta di
bawah ini

Sembrani yang melayani rute Pasar Turi-Gambir.

Gajayana yang melayani rute Malang-Gambir.

Argo Jati yang melayani rute Cirebon-Gambir

Kereta barang
Khusus di Pulau Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati
pasar karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan kereta penumpang. Akan tetapi,
sejalan dengan perkembangan terakhir yang sudah melalui tahapan modernisasi
sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya kereta barang dengan
kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kereta penumpang sehingga perjalanannya
jauh lebih lancar.

17

Layanan kereta barang yang dilayani saat ini sudah ada beberapa macam seperti
kereta pengangkut container, kereta pengangkut batu bara, kereta pengankut semen dan
sebagainya.
Untuk mengoptimalkan layanan kereta berbasis barang pada saat ini PT Kereta Api
Indonesia (Persero) membikin anak perusahaan yang bernama PT. Kereta Api Logistik
(KALOG) yang fungsi utamanya adalah untuk melayani dan mengoperasionalkan layanan
barang berbasis kereta api.

c. Kemampuan menggunakan sumber daya konseptual.


Menurut kami kemmpuan pt.kai untuk menggunakan konseptualnya lumayan
baik,tetapi masih ditemuai pelanggaran peraturan seperti peraturaan standarisai
keamanan dengan masih ditemukannya pencopet di gerbong kereta dan rel kereta
yang banyak ditemukan rusak seperti baut hilang, tapalan yang sudah tidak ada
lagi,kondektur yang nakal ,membiarkan penumpang naik keatas atap gerbong.
Namun ,secara struktur pt.kai sudah lumayan baik.

Analisis
18

Bisnis di bidang jasa transportasi saat ini sangat berkembang dan sangat
dibutuhkan oleh masyareakat di zaman sekarang. Menurut kami pt.kai yang menawarkan
jasa transportasi di bidang perkeretaapian sangat memiliki prospek yang sangat baik
untuk kedepannya dikarenakan mobilitas masyarakat Indonesia yang terus meningkat
pada tahun ke tahun. Keuntungan yang akan didapat pada kedepannya pasti akan terus
meningkat hal ini dapat kita lihat fakta nya. Pada dasarnya pt.kai belum memiliki
pelayanan yg sangat baik tetapi peminatnya sangat tinggi dan ada contoh lainnya dikota
Jakarta banyak penumpang yang naik ke atas atap gerbong kereta karena kurang jumlah
armada dari pt.kai hal tersebut menunjukkan bahwa banyaknya peminat pengguna kereta
api. Apalagi jika pt.kai terus meningkatkan kwalitas dan pelayanannya kami yakin pt.kai
akan terus berkembang dan bisa menambah ruang lingkup jangkuan wilayah yg dituju
,walaupun Indonesia merupakan negara kepulauan .mungkin suatu hari nanti ada jalan
keluar untuk menjangkau pulau lain dengan menggunakan kereta api.kalau dari segi
struktur pt.kai sendiri menurut kami sudah sangat baik tetapi yang perlu dibenahi
individu-individu yang memiliki wewenang di pt.kai ,seperti kondektur yang harus bisa
mengatasi/menindak tegas penumpang gelap (tidak memiliki karcis) bukan malah
mengambil keuntungan dari kesalahan tersebut.Kemudian pt.kai harus memperbaiki
kwalitas keamanan mereka (safety) untuk para penumpang . banyaknya kasus kecelakaan
perkeretapian di Negara ini disebabkan kurangnya kwalitas rel dan bahkan kurangnya
pemerajaan kereta tersebut. Jika pt.kai memperbaiki hal tersebut pasti penumpang merasa
lebih nyaman kemudian penumpang yang menggunakan kereta api pasti lebih banyak
sehingga akan menimbulkan keuntungan yang lebih banyak pula. Kami membayangkan
tahun 2015 dengan mobilitas yang sekarang dan pasti akan terus meningkatditambah pula
dengan jumlah mobil dan dan motor yang meningkatkan pasti jalanan akan lebih macet
dan kita memiliki lahan yang sudah terbatas. Kereta api merupakan solusi yang paling

19

baik untuk transportasi darat karena pasti lebih cepat,nyaman ,dan yang pasti lebih murah
tentunya. Masyarakat pasti akan memilih kereta api sebagai transportasi jagoan mereka
dan hal ini sangat menguntungkan bagi pt.kai tinggal pt kai itu sendiri yang mau untuk
merubah itu semua atau tidak.

I.

Daftar Pustaka
20

http://id.wikipedia.org/wiki/Teori
http://search.sweetim.com/search.asp?
q=konseptual+pt+kai&ln=en&src=1010&sf=0
http://www.kereta-api.co.id/
http://www.bumn.go.id/keretaapi/tentang-kami/tentang-sdm/
http://www.kereta-api.co.id/informasi-media/berita-ka.html?start=63
http://www.anneahira.com/teori-organisasi.htm
1.
2.
3.

Beranda
Layanan
Kereta Wisata

Kereta Wisata

Untuk menunjang kepariwisataan, PT. Kereta Api Indonesia


(Persero) memberikan pelayanan carter kereta khusus
wisata juga berbagai keperluan seperti : rapat, pesta
pernikahan, ulang tahun, dsb di atas Kereta Api menuju
berbagai
kota
tujuan.
Saat ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menyediakan
tiga kereta wisata, masing - masing diberi nama :
-Nusantara
-Bali
-Toraja

Ketiga kereta wisata tersebut dapat dirangkaikan pada


Kereta Api Reguler yang dilengkapi dengan kereta
pembangkit (listrik) berkekuatan minimal 300KVA,
seperti : KA Argobromo Anggrek, Argo lawu, Dwipangga,
Argo Muria, Argo Gede, Bima dan Sembrani.

Kereta

Wisata

Disebut kereta wisata Nusantara karena des


perniknya menggambarkan seni dan keindah
nusantara, sehingga bila kita berada di dalam k
interior
yang
ber

Kereta yang bernomor seri 67501 ini memilik


untuk 19 orang. Kamar tidur untuk 2 orang y
tidur
dan

Untuk melihat pemandangan luar arah belaka


VIP, sedangkan lobi tengah yang ditata mew
21

monitor, pendingin ruangan (AC), kamar man


kereta ini

Kereta

Wisata

Bali

Kereta ini interiornya di desain dan dilengkapi dengan ukiran dan lukisan yang
bernuansa Pulau Dewata Bali. Bagi para turis yang menggunakan kereta ini
sudah mendapat gambaran baik seni, budaya maupun keindahan pulau Bali.
Melalui lukisan dan ukuran yang ditata dengan rapih dan apik dalam kereta.
Kereta wisata bali bernomor seri S.67801 memiliki 22 tempat duduk ekslusif
dalam 2 ruangan, 16 tempat duduk terletak di Meeting Room dab 6 tempat
duduk diruangan khusus (kabin). Fasilitas lainnya seperti Mini Bar, kamar
mandi (toilet), Audio/Video dan pendingin ruangan (AC) tersedia di dalam
kereta ini.

Kereta

Wisata

Kereta wisata Toraja yang bernomor seri S67802 ini memiliki kapas
tempat duduk di Meeting Room dan 6 tempat duduk diruang khus
Bar, kamar mandi (toilet), Audio/Video, pendingin ruangan (AC).
karena desain interior serta ukiran dan lukisan di sekitar dinding
budaya daerah Toraja.

Lori Wisata Ambarawa


Selain KA wisatanya, terdapat pula Lori Wisata yang juga ditarik oleh loko uap di Ambarawa. Lori wisata ini dijalankan
reguler setiap hari dengan keberangkatan dari Museum Ambarawa pk. 08.00 wib. Dengan tarif yang murah meriah, naik
Lori Wisata bisa menjadi alternatif untuk berwisata. Tarifnya hanya Rp. 25.000,-/orang, wisatawan sudah bisa naik Lori
Wisata. Dengan lima lori yang dirangkai jadi satu, bisa mengangkut 20-30 orang.
Lori Wisata yang digunakan, bermesin mobil Kijang tahun 1986, berbahan bakar premium dengan kecepatan maksimun 2030 km/jam. Lori berwarna biru ini terdiri dari 5 kereta, dengan 4 tempat duduk di setiap kereta. Dari Stasiun/Museum
Ambarawa menuju Stasiun Tuntang PP berjarak 6 Km, dapat ditempuh dengan lori sekitar 1 jam. Panorama sepanjang
perjalanan tak akan membosankan, karena lori akan melintasi persawahan dan tepian Rawa Pening. Banyak objek menarik
yang dapat dilihat di Rawa Pening, seperti nelayan yang sedang mencari ikan, atau rumah-rumah apung di atas rawa.

22

KA Wisata & Museum Ambarawa


KA wisata Ambarawa adalah KA lok uap bergerigi yang beroperasi
di lintas Ambarawa-Bedono, sekitar 35 kilometer dari Kota
Semarang Jawa Tengah. Karena struktur geografisnya berada di
daerah pegunungan maka dia dikenal dengan sebutan Railway
Mountain Tour. Panorama keindahan alam seperti lembah yang
hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat
disaksikan sepanjang perjalanan.
Selain lokomotifnya yang tua (Lok B2503), KA Ambarawa juga
unik karena menggunakan kereta kayu CR 56-1 DAN CR 63-1. KA
ini mampu mengangkut hingga 100 penumpang. Rata-rata
Railway Mountain Tour ini disewa 16 hingga 17 kali dalam
sebulan. Total dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk perjalanan
pulang pergi Ambarawa-Bedono.
KA WISATA lok uap ini berjalan secara regular atau bisa disewa.
Secara regular, KA biasanya beroperasi pada saat liburan panjang
sekolah, lebaran, natal dan tahun baru. Dengan mengikuti
perjalanan reguler ini, tarif yang dikenakan relatif lebih murah,
yaitu hanya Rp 50 ribu per orang untuk perjalanan pergi dan
pulang. Kalau tidak sabar menunggu perjalanan reguler, calon
penumpang juga bisa menyewa secara khusus dengan tarif Rp.
3.250.000,- hingga Rp 5.250.000,-.
Untuk memesan KA Wisata ini, Bapak Eko Sri Mulyanto di nomor
telepon 081325744659 atau Museum KA Ambarawa di nomor
0298591035 dan melalui email: rudi_museumKA@yahoo.com

23

Lori Wisata Kaliraga


Lori Wisata Kaliraga (Kalibaru-Mrawan-Garahan,pp), inilah paket wisata
yang ditawarkan PT.KAI (Persero) wilayah Daop 9 Jember. Dengan biaya
sewa Rp. 500 ribu, lori ini bisa mengangkut 8 orang. Anda dapat
menikmati tempat paling eksotik agrowisata perkebunan kopi, cokelat,
hutan pinus dan panorama Gunung Gumitir. Cukup merogoh kocek
sebesar Rp. 2.500,-, Anda dapat menikmati kuliner nasi pecel pincuk
Garahan sembari istirahat sejenak di Stasiun Garahan. Lori Wisata ini
berangkat dari Stasiun Kalibaru menuju Stasiun Mrawan dan berakhir di
Stasiun Garahan, dan kembali lagi. Wisatawan dapat melihat langsung dan
melintasi 2 terowongan kereta api yaitu Terowongan Garahan (113m) dan
Terowongan Mrawan (690m).

24

KA Danau Singkarak
Perjalanan tiga jam tak terasa melelahkan manakala melewati
Sawahlunto. Danau di Sumatera Barat yang terkenal akan ke
setiap hari Minggu, namun KA ini juga bisa dicarter sesuai kei
kereta ekonomi, 1 kereta makan dan pembangkit, serta 1 kere
tidak jauh berbeda dengan kereta Nusantara yang ada di Jakarta

Beberapa fasilitas kereta ini diantaranya adalah minibar, pend


toilet yang bersih. Total, 240 tempat duduk yang tersedia dalam
KA wisata ini berangkat dari Padangpanjang pukul 08.30 pagi,
tujuan akhir Sawahlunto. Tarif perorangnya Rp 50 ribu pp. Ji
nomor 0752-82043 atau Stasiun Sawahlunto di nomor 0754-640

Paket Kereta Wisata

25

26

Anda mungkin juga menyukai