Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ketentuanketentuan umum dan khusus yang bersifat memandu dan mengarahkan pikiran dan
perilaku guru dalam menyikap dan mengelola pembelajaran. PKR seperti
pembelajaran pada umumnya memiliki prinsip-prinsip umum baik yang bersifat
psikologis-pedagogis maupun didaktik-metodik.
Menguasai kemampuan pembelajaran dalam PKR penting bagi setiap guru
kelas, baik yang selalu mengajar kelas rangkap di SD kecil maupun bila sewaktuwaktu harus mengajar kelas rangkap karena ada guru lain yang terpaksa tidak hadir
mengajar. Apabila kita tampil dengan mantap, maka murid akan merasa senang untuk
belajar karena suasana kelas lebih menarik, menantang, dan menyenangkan.
Agar kita dapat tampil sebagai guru PKR yang mantap, maka dalam makalah
ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan model pengelolaan PKR dengan
fokus model PKR 221, model PKR 222, model PKR 333.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap ?
2. Bagaimana model PKR 221?
3. Bagaimana model PKR 222?
4. Bagaimana model PKR 333?
5. Apa saja Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan pola dasar
Pembelajaran Kelas Rangkap ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengenali pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap
2. Mahasiswa mampu memahami model PKR 221
3. Mahasiswa mampu memahami model PKR 222
4. Mahasiswa mampu memahami model PKR 333
5. Mahasiswa mampu mengetahui Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menerapkan pola dasar Pembelajaran Kelas Rangkap
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Kegiatan/waktu
Kelas V (IPS)
Kelas VI (IPA)
Pendahuluan Pengantar dua pengarahan dalam satu
(10*)
2.
3.
ruangan:
penjelaskaan
belajar
Kegiatan inti 1 Tugas individual
(20*)
Kegiatan inti 2 Kerja kelompok
(20*)
4. Kegiatan inti 3 Ceramah,
(20*)
5. Penutup (10*)
scenario
dan
hasil
Kerja kelompok
Ceramah
Tanya
jawab
kerja Diskusi, Tanya jawab
keompok
Review, penatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya
Kelas IV(Mat)
Kelas V(IPS)
Kelas VI(IPA)
Pengntar dan pengarahan umum diberikan secara bersama-sama di
salahsatu ruangan. Penjelasan skenario dan hasil belajar yang ingin
Kegiatan inti 1, 20
dicapai.
Tugas individual
Kerja kelompok
Ceramah,
Tanya
Jawab
4
dan
Kegiatan inti 2, 20
Tugas individual
Kerja kelompok
Kegiatan inti 3, 20
Jawab
Kerja kelompok
Tugas individual
Penutup (20)
Jawab
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan
belajarberikutnya
Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas
4, 5dan 6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan
pengantar dan pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu
ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah atau
taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umumyang
berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang
cocok dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja
murid sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat mandiri.
Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung padakehadiran guru
di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid.
Proses saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru selalu memanfaatkan
kegiatan murid dan untuk ini guru berada diantara masing-masing kelompok.
Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada
diantaramasing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum
tentangkegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan
sesuai
keperluan.
Selanjutnya
berikan
tindak
lanjut
berupa
tugas
untuk
terdapat di daerah terpencil, dalam ruangan itu dibuat dua bagian dengan memakai
partisi/penyekat tidak permanen setinggi bahu guru.
2. Mata pelajaran yang menekankan pada keterampilan melafalkan atau bersuara seperti
membaca, menyanyi, atau bergerak seperti praktek olahraga tidak boleh dirangkap
dengan mata pelajaran yang menekankan pada proses kognitif seperti matematika,
IPA, IPS, PPKn, Bahasa Indonesia. Alasannya adalah dalam pembelajaran aspek
kognitif siswa memerlukan konsentrasi dalam berpikir yang apabila dirangkap dangan
mata pelajaran keterampilan gerak atau verbal satu sama lain akan merasa saling
terganggu.
3. Perangkapan kelas dalam ruangan lebih dari tiga tidak dianjurkan, karena sukar untuk
dikelola antara lain guru akan sangat repot mengesak dari kelas ke kelas. Waktu
tunggu setiap kelas akan sangat banyak sehingga waktu keaktifan akademik akan
sangat terbatas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang
setinggi tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya ( manusia, alam,
social, budaya ) yang tersedia.
Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar,
menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar.
Ada Tiga model pembelajaran kelas rangkapdan pengelolaannya sebagai berikut.
1. Model PKR 221 : Dua Kelas, Dua Mata pelajaran, Satu Ruangan.
2. Model PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.
3. Model PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai model pengelolaan PKR diharapkan
kita dapat memahami pola-pola dasar PKR, lalu dapat menerapkannya apabila
sewaktu-waktu kita diharuskan mengajar pada kelas rangkap.
DAFTAR PUSTAKA