Anda di halaman 1dari 28

LABORATORIUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA

PERCOBAAN II
FREQUENCY MODULATION (FM)

Nama

: I Made Krisna Yoga Widhyantara

NIM

: 1504405060

Kelompok

: 12

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

PERCOBAAN II
FREQUENCY MODULATION (FM)
2.1 Tujuan
1. Dapat membentuk gelombang termodulasi FM.
2. Memahami pengaruh tegangan input terhadap output modulator.
3. Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida.
2.2 Peralatan
1. Kabel connector
2. Modul card FM
3. Personal Computer
2.3 Dasar Teori
2.3.1

Modulasi Frekuensi

Modulasi frekuensi adalah suatu proses menumpangkan sinyal informasi


pada sinyal yang frekuensinya jauh lebih besar (sinyal carrier) sehingga frekuensi
dari sinyal carrier berubah-ubah sesuai sinyal informasi.
Fase dari sebuah sinusoida dapat didefinisikan seperti argument dari fungsi
sinusoida. Jadi, jika fungsinya adalah A sin t , maka fase menjadi :
= ..(2.1)
Jika fungsi tersebut menunjukkan sebuah gelombang tak termodulasi, dan
adalah konstanta, dan dengan mendiferensialkan persamaan ini terhadap waktu,
menghasilkan :
d
dt

= ..(2.2)

Jadi, frekuensi angular adalah sama dengan laju perubahan fase.


Frekuensi angular selalu didefinisikan menjadi laju perubahan fase. Sekarang fase
dari gelombang tak termodulasi dibolak-balik dengan menambah besaran
sinusoida sin mt . Sehingga sekarang setelah dimodulasi, menjadi :
A sin ( t + sin mt ) (2.3)
Frekuensi dicari dengan mendiferensialkan pernyataan dalam kurung. Jika
frekuensi angular dari gelombang termodulasi adalah i maka :

i =

d
=+ m COS m t
dt

...(2.4)

Pernyataan ini menunjukkan bahwa frekuensi tersebut divariasikan sekitar


jangkauan , dimana disebut deviasi, yang didefinisikan sebagai
jumlah maksimum yang mana frekuensi bergeser dari frekuensi carrier tak
termodulasi dan :
= m .

Jika

sinyal

pemodulasi

berhubungan

.. (2.5)

dengan

m . cos m t ,

maka

pengaruhnya pada gelombang tak termodulasi disebut dengan modulasi frekuensi

(FM). Kuantitas tidak berdimensi, karena dan m memiliki satuan yang


sama yaitu radian per detik.

Proses Modulasi Frekuensi digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Proses Modulasi Frekuensi

Besar perubahan frekuensi (deviasi), atau fd, dari sinyal pembawa


sebanding dengan amplitudo sesaat sinyal pemodulasi, sedangkan laju perubahan
frekuensinya sama dengan frekuensi sinyal pemodulasi. Persamaan sinyal FM
dapat dituliskan sebagai berikut:
c t+ mf sin m t
) .....(2.6)
e FM =e c sin
Keterangan :
eFM

: Nilai sesaat sinyal FM

Ec

: Amplitudo maksimum sinyal pembawa

: 2 fc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa

: 2 fm dengan fm atau fs adalah frekuensi sinyal pemodulasi

mf

: Indeks modulasi frekuensi

2.3.2

Indeks Modulasi FM

Seperti telah dibahas, pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal


pembawa diubah-ubah sehingga besarnya sebanding dengan besarnya amplitudo
sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin
besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi sinyal
termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal carrier (pembawa)

disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan sebagai


selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan terendahnya. Indeks
modulasi FM (mf) merupakan perbandingan antara deviasi frekuensi maksimum
dengan frekuensi sinyal pemodulasi.
mf = / fm .. .. (2.7)
Keterangan :

: deviasi frekuensi maksimum

fm

: frekuensi maksimum sinyal pemodulasi

mf

: indeks modulasi FM

Besarnya indeks modulasi FM dapat dipilih sebesar mungkin sejauh


tersedia bandwidth (lebar bidang) untuk keperluan transmisinya. Biasanya
besarnya indeks modulasi ini akan dimaksimalkan dengan cara mengatur besarnya
deviasi frekuensi maksimal yang diijinkan.
2.3.3

Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan
sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi
rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Frekuensi yaitu jumlah
gelombang dalam satu detik dan phase yaitu selisih atau perbedaan phase antara
gelombang satu dengan gelombang lainnya.
2.3.4

Noise

Noise adalah sinyal - sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam
suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima
yang diinginkan dan akhirnya mengganggu proses penerimaan serta pengiriman
data.

2.4 Langkah Percobaan


2.4.1 Prinsip Frekuensi
1. Siapkan board experimenter, kemudian masukan card FM modulator /
demodulator.

Gambar 2.2 Boad Experimen

2.

Hubungkan A-, B- dan ground terminal ke FM modulator ke ground


terminal dibawah ANALOG OUT.

Gambar 2.3 Hubungan A-, B-, dan Ground ke FM Modulator dan ground
di bawah terminal Analog Out

3.

Hubungkan B+ ke S dibawah ANALOG OUT.

Gambar 2.4 Hubungan B+ ke S

4.

Hubungkan A+ ke FMout pada FM modulator.

Gambar 2.5 Hubungan A+ ke FMOut

5.

Hubungkan S ke LFin pada FM modulator.

Gambar 2.6 Hubingan S ke F-

6.

Aturlah sinyal carrier adalah 100 KHz pada FM Modulator yang


ditunjukkan pada frequency dan Fine Tuning pada potensiometer.
Gunakan osiloscope untuk menyeimbangkanya.

7. Pengaturan pada osiloscope :


Tabel 2.1 Pengaturan Tampilan Sinyal carrier

8. Menggunakan fungsi generator, aturlah sinyal dengan frekuensi 10


kHz dan amplitudonya 2 VPP . Arahkan sinyal ini ke input LFin
Tabel 2.2 Tabel Fungsi Generator

Gambar 2.7 Kotak Dialog pada Fungsi generator

9. Berikut adalah tampilan dari osiloscope :


Tabel 2.3 Tabel tampilan sinyal pada osiloscope

10. Ukurlah sinyal output dari modulator dengan osiloscope channel A,


dan sinyal low-frequency pada channel B. Copy hasilnya pada gambar
berikut ini :

Gambar 2.8 Hasil Pengukuran

2.4.2

Frequency Modulation Spectrum

1. Gunakan pengaturan pada percobaan sebelumnya

Gambar 2.9 Percobaan Prinsip Frekuensi

2. Buka fungsi generator dan aturlah seperti yang ditunjukkan pada


gambar dibawah :
Tabel 2.4 Tabel Fungsi Generator

Gambar 2.10 Kotak dialog fungsi generator

3. Bukalah spectrum analyzer dan atur parameternya seperti berikut :


Tabel 2.5 Parameter pada spectrum analyzer

4. Ukurlah spectrum dari sinyal yang termodulasi dengan frekuensi 5, 10,


15 KHz dan copy hasilnya ke gambar dibawah ini :

Gambar 2.11 Hasil Pengukuran

2.4.3

Demodulasi Frequency Modulation

1. Hubungkan A- dan B- ke FM modulator dibawah ANALOG OUT.

Gambar 2.12 Hubugan A- dan B- ke FM Modulator

2. Hubungkan FMout ke FMin.

Gambar 2.13 Hubungan FMout ke Fmin

3. Hubungkan A+ ke FMout.

Gambar 2.14 hubungan A+ ke FMout

4. Hubungkan S ke NFin pada FM Modulator.

Gambar 2.15 hubungan S ke NFin

5. Menggunakan fungsi generator aturlah sinyal dengan frekuensi 5 KHz


dengan amplitude 2 Vpp. Sambungkan dengan input LFin.
Tabel 2.6 Tabel Fungsi Generator

Gambar 2.16 Parameter pada osiloscope

6. Aturlah parameternya seperti dibawah ini :


Tabel 2.7 parameter pada osiloscope

7. Ukurlah sinyal output dari modulator pada osiloscope pada channel A dan
sinyal yang masuk demodulator pada channel B. lalu copy hasilnya ke
bawah ini :

Gambar 2.17 Hasil Pengukuran

2.5 Gambar dan Data Hasil Percobaan


2.5.1

Sinyal Carrier 100 kHz


Gambar dan data hasil percobaan sinyal carrier adalah sebagai berikut.

Gambar 2.18 Sinyal carrier 100 kHz


Tabel 2.8 Parameter sinyal carrier

Parameter
Time Base:

2s / DIV

Channel A:

2 V / DIV

Channel B:

AC
Off

Trigger:

2.5.2

Sinyal Termodulasi
Gambar dan data hasil percobaan sinyal termodulasi adalah sebagai

berikut.

Gambar 2.19 Sinyal Termodulasi


Tabel 2.9 Parameter sinyal termodulasi

Parameter
Time Base:

10s / DIV

Channel A:

2 V / DIV AC

Channel B:

500mV / DIV

Trigger:

DC
B

2.5.3

Spektrum Frekuensi 5 kHz


Gambar dan data hasil percobaan spektrum frekuensi 5 kHz adalah sebagai

berikut.

Gambar 2.20 Spektrum Frekuensi 5 kHz


Tabel 2.10 Parameter spektrum frekuensi 5 kHz

Parameter
Channel:

A, 50 V, DC

Values:

4001

Time Factor:

80

X axis:

50 150 kHz

Y axis:

02V

2.5.4

Spektrum Frekuensi 10 kHz


Gambar dan data hasil percobaan spektrum frekuensi 10 kHz adalah

sebagai berikut.

Gambar 2.21 Spektrum Frekuensi 10 kHz


Tabel 2.11 Parameter spektrum frekuensi 10 kHz

Parameter
Channel:

A, 50 V, DC

Values:

4001

Time Factor:

80

X axis:

50 150 kHz

Y axis:

02V

2.5.5

Spektrum Frekuensi 15kHz


Gambar dan data hasil percobaan spektrum frekuensi 15 kHz adalah

sebagai berikut.

Gambar 2.22 Spektrum Frekuensi 15 kHz


Tabel 2.12 Parameter spektrum frekuensi 15 kHz

Parameter
Channel:

A, 50 V, DC

Values:

4001

Time Factor:

80

X axis:

50 150 kHz

Y axis:

02V

2.5.6

Sinyal Demodulasi
Gambar dan data hasil percobaan sinyal demodulasi adalah sebagai

berikut.

Gambar 2.23 Sinyal Demodulasi


Tabel 2.13 Parameter sinyal demodulasi

Parameter
Time Base:

20s / DIV

Channel A:

2 V / DIV AC

Channel B:

200 mV / DIV

Trigger:

DC
B

2.6 Analisa Hasil Percobaan


2.6.1

Analisa Hasil Percobaan Sinyal Carrier 100 kHz


Sinyal carrier adalah sinyal yang ditumpangi oleh sinyal informasi agar

sinyal informasi tersebut tidak mudah terjadi gangguan (noise). Karateristik utama
dari sinyal carrier yaitu memiliki frekuensi tinggi (jarak antar gelombang rapat).
Sinyal informasi harus dimodulasi dengan sinyal carrier karena sinyal informasi
memiliki frekuensi yang rendah sehingga menyebabkan rentannya sinyal
informasi tersebut terhadap noise. Jika tidak dimodulasi, maka sinyal informasi
tidak dapat diterima oleh penerima dengan baik.

Gambar 2.24 Sinyal Carrier 100 kHz

Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil sinyal carrier seperti pada


gambar 2.24. Sinyal carrier tersebut memiliki frekuensi sebesar 100 kHz. Sinyal
carrier memiliki frekuensi yang lebih besar (100 kHz) dari frekuensi sinyal
informasi (10 kHz). Besar frekuensi dapat dilihat dari besarnya jarak antar
gelombang. Semakin besar jarak antar gelombang (semakin renggang) maka
semakin kecil frekuensinya, begitu juga sebaliknya.
2.6.2

2.6.3

Analisa Hasil Percobaan Sinyal Termodulasi


Sinyal termodulasi adalah sinyal yang telah dimodulasi oleh modulator.

Tujuan sinyal informasi dimodulasikan pada sinyal carrier antara lain:


a. Agar sinyal informasi tersebut dapat ditransmisikan ke tempat tujuan pada
jarak yang jauh.
b. Untuk meminimalisir noise dan interferensi gelombang antara sinyal satu
dengan sinyal lainnya.
c. Agar penyampaian informasi dalam bentuk sinyal menjadi lebih mudah.

Gambar 2.25 Sinyal Termodulasi

Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil sinyal termodulasi seperti


pada gambar 2.26. Sinyal termodulasi tersebut memiliki frekuensi sebesar 20 kHz.
Pada gambar tersebut, sinyal carrier (warna merah) memiliki gelombang yang
lebih banyak dari sinyal informasi (warna biru), artinya frekuensi sinyal carrier
lebih besar dari sinyal informasi. Satu gelombang sinyal informasi (warna
biru)dapat ditampung oleh sepuluh gelombang sinyal carrier (warna merah).
Dapat dilihat pada gambar, jika amplitudo maksimal maka kerapatan sinyal
lebih renggang yang berarti frekuensi kecil dan jika amplitudo minimal maka
kerapatan sinyal lebih rapat yang berarti frekuensi besar. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh dari sinyal informasi yang disisipi ke sinyal carrier.
Namun hasil percobaan menunjukkan data yang berbeda dengan teori yang ada,
dimana pada teori dijelaskan bahwa jika amplitudo maksimal maka kerapatan
frekuensi makin rapat yang berarti frekuensi tinggi dan jika amplitudo minimal
maka kerapatan frekuensi menjadi renggang yang berarti frekuensi kecil.

2.6.4

Analisa Hasil Percobaan Spektrum Frekuensi 5 kHz


Spektrum pada sinyal adalah rentang frekuensi di mana komponen-

komponen sinyal tersebut muncul. Bandwidth adalah lebar pita frekuensi atau
kapasitas informasi yang menunjukkan bahwa seberapa banyak informasi yang
dapat disalurkan.

Gambar 2.26 Spektrum Frekuensi 5 kHz

Berdasarkan gambar 2.26, dapat diketahui bahwa spektrum frekuensi


modulasi 5 kHz adalah rentang antara komponen sinyal yang muncul, dan rentang
tersebut bernilai 5 kHz. Spektrum frekuensi pada amplitudo maksimum bernilai
98kHz. Indeks modulasi ( mf ) pada spektrum frekuensi modulasi 5 kHz adalah
2,5. Hasil ini diperoleh dari banyak amplitudo yang muncul pada spektrum
frekuensi yang berdasarkan pada teori dan perhitungan darri LabSoft.
Rentang frekuensi keseluruhan dari gambar di atas adalah 78 kHz 118
kHz. Besar bandwidth dapat dihitung, dengan menggunakan rumus berikut.
B=2 f m (mf +1) ..........................................(2.7)

Dimana indeks modulasi ( m f ) pada spektrum frekuensi modulasi 5 KHz


adalah 2,5, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
B=2(5)(2,5+1)
B=( 10 ) ( 3,5 )
B=35 kHz
Bandwidth pada spektrum frekuensi modulasi 5 kHz adalah 35 kHz.
2.6.5

Analisa Hasil Percobaan Spektrum Frekuensi 10 kHz


Berikut ini adalah gambar hasil percobaan spektrum frekuensi modulasi 10

KHz.

Gambar 2.27 Spektrum Frekuensi 10 kHz

Berdasarkan gambar 2.27, dapat diketahui bahwa spektrum frekuensi


modulasi 10kHz adalah rentang antara komponen sinyal yang muncul, dan rentang
tersebut bernilai 10kHz. Spektrum frekuensi pada amplitudo maksimum bernilai
98kHz. Indeks modulasi ( m f ) pada spektrum frekuensi modulasi 10 kHz adalah
1. Hasil ini diperoleh dari banyak amplitudo yang muncul pada spektrum frekuensi
yang berdasarkan pada teori dan perhitungan darri LabSoft.
Rentang frekuensi keseluruhan dari gambar 2.27 adalah 68 kHz 128 kHz.
Besar bandwidth dapat dihitung, dengan menggunakan rumus berikut.

B=2 f m (m f +1) ..........................................(2.8)


Dimana indeks modulasi ( mf ) pada spektrum frekuensi modulasi 10
KHz adalah 1, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
B=2(10)(1+1)

B=( 20 ) ( 2 )
B=40 kHz

Bandwidth pada spektrum frekuensi modulasi 10kHz adalah 40kHz.


2.6.6

Analisa Hasil Percobaan Spektrum Frekuensi 15 kHz


Berikut ini adalah gambar hasil percobaan spektrum frekuensi modulasi 15
KHz.

Gambar 2.28 Spektrum Frekuensi 15 kHz

Berdasarkan gambar 2.28, dapat diketahui bahwa spektrum frekuensi


modulasi 15kHz adalah rentang antara komponen sinyal yang muncul dan rentang
tersebut bernilai 15kHz. Spektrum frekuensi pada amplitudo maksimum bernilai
98kHz. Indeks modulasi ( m f ) pada spektrum frekuensi modulasi 15 kHz adalah
0,5 Hasil ini diperoleh dari banyak amplitudo yang muncul pada spektrum
frekuensi yang berdasarkan pada teori dan perhitungan darri LabSoft.

Rentang frekuensi keseluruhan dari gambar di atas adalah 68 kHz 128


kHz. Besar bandwidth dapat dihitung, dengan menggunakan rumus berikut.
B=2 f m (m f +1) ..........................................(2.9)
Dimana indeks modulasi ( mf ) pada spektrum frekuensi modulasi 15 KHz
adalah 0,5, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
B=2(15)(0,5+1)

B=( 30 ) ( 1,5 )
B=45 kHz

Bandwidth pada spektrum frekuensi modulasi 15 kHz adalah 45 kHz.


2.6.6. Analisa Perbandingan Ketiga Frekuensi Modulasi

Gambar 2.29 Spektrum frekuensi (a) 5 kHz, (b) 10 kHz, dan (c) 15 kHz

Berdasarkan gambar hasil percobaan, besar bandwidth (a), (b), dan (c)
berturut turut adalah 35 kHz, 40 kHz, 45 kHz. Rentang frekuensi untuk masing-

masing gambar di atas adalah (a) 78 kHz 118 kHz, (b) 68 kHz 128 kHz, dan
(c) 68 kHz 128 kHz. Besar indeks modulasi untuk masing-masing gambar di
atas adalah (a) 2,5, (b) 1, dan (c) 0,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar
bandwidth berbanding lurus terhadap besar spektrum frekuensi.Semakin besar
spektrum frekuensi, maka semakin besar bandwidth-nya. Dapat diketahui juga
bahwa besar indeks modulasi berbanding terbalik dengan besar spektrum
frekuensi.Semakin kecil indeks modulasinya, maka semakin besar spektrum
frekuensinya.
2.6.7. Analisa Hasil Percobaan Sinyal Demodulasi FM
Sinyal demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk
kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier) yang termodulasi
oleh rangkaian. Alat untuk mendemodulasikan sinyal yang termodulasi adalah
demodulator. Dalam demodulasi, sinyal informasi akan terkena noise. Noise
adalah sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis
yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/elektronika) dalam bentuk
gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan. Faktor-faktor penyebab
terjadinya noise adalah noise eksternal dan noise internal.
Berikut adalah gambar hasil percobaan sinyal demodulasi FM.

Gambar 2.30 Sinyal Demodulasi FM

Dari gambar dapat dilihat, dimana saat amplitudo pada sinyal informasi
(warna biru) naik atau maksimum diperoleh frekuensi tinggi pada sinyal carrier
(warna merah) yang ditandai dengan rapatan antar gelombangnya. Kemudian pada

saat amplitudo minimum pada sinyal informasi (warna biru), diperoleh frekuensi
yang rendah pada sinyal carrier (warna merah) dibuktikan dengan jarak antar
gelombang merenggang.
Dapat dilihat pula bahwa sinyal informasi pada proses demodulasi tidak
seperti sinyal informasi pada proses modulasi. Bentuk sinyal informasi pada
proses demodulasi tidak beraturan. Hal ini diakibatkan oleh gangguan noise yaitu
sinyal pengganggu yang tidak diinginkan sistem. Noise bisa diakibatkan oleh
sistem itu sendiri maupun gangguan eksternal.

2.7 Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan dianalisa, dapat
disimpulkan bahwa:
A. Sinyal carrier memiliki frekuensi lebih besar dari pada frekuensi sinyal
informasi (dibuktikan dari kerapatan gelombang).
B. Pada saat termodulasi, ketika sinyal informasi beramplitudo maksimum,
gelombang sinyal carrier lebih renggang jika dibandingkan pada saat
sinyal informasi beramplitudo minimum. Makin renggang gelombang,
makin rendah pula frekuensinya, begitu juga sebaliknya.
C. Spektrum sinyal berubah ubah sesuai besar frekuensi yang diberikan.
Semakin besar frekuensi yang diberikan, semakin besar pula spektrum
frekuensi modulasi dan bandwidth-nya. Semakin kecil frekuensi yang
diberikan, maka semakin kecil pula spektrum frekuensi modulasi dan bandwidth-nya.
D. Bentuk gelombang sinyal informasi pada proses demodulasi menghasilkan
sinyal yang cacat (bergerigi), karena disebabkan oleh adanya noise.

Anda mungkin juga menyukai