SISTEM TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA
PERCOBAAN II
FREQUENCY MODULATION (FM)
Nama
NIM
: 1504405060
Kelompok
: 12
PERCOBAAN II
FREQUENCY MODULATION (FM)
2.1 Tujuan
1. Dapat membentuk gelombang termodulasi FM.
2. Memahami pengaruh tegangan input terhadap output modulator.
3. Mengamati dan menganalisa sinyal termodulasi oleh sinyal sinusoida.
2.2 Peralatan
1. Kabel connector
2. Modul card FM
3. Personal Computer
2.3 Dasar Teori
2.3.1
Modulasi Frekuensi
= ..(2.2)
i =
d
=+ m COS m t
dt
...(2.4)
Jika
sinyal
pemodulasi
berhubungan
.. (2.5)
dengan
m . cos m t ,
maka
Ec
mf
2.3.2
Indeks Modulasi FM
fm
mf
: indeks modulasi FM
Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan
sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi
rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Frekuensi yaitu jumlah
gelombang dalam satu detik dan phase yaitu selisih atau perbedaan phase antara
gelombang satu dengan gelombang lainnya.
2.3.4
Noise
Noise adalah sinyal - sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam
suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima
yang diinginkan dan akhirnya mengganggu proses penerimaan serta pengiriman
data.
2.
Gambar 2.3 Hubungan A-, B-, dan Ground ke FM Modulator dan ground
di bawah terminal Analog Out
3.
4.
5.
6.
2.4.2
2.4.3
3. Hubungkan A+ ke FMout.
7. Ukurlah sinyal output dari modulator pada osiloscope pada channel A dan
sinyal yang masuk demodulator pada channel B. lalu copy hasilnya ke
bawah ini :
Parameter
Time Base:
2s / DIV
Channel A:
2 V / DIV
Channel B:
AC
Off
Trigger:
2.5.2
Sinyal Termodulasi
Gambar dan data hasil percobaan sinyal termodulasi adalah sebagai
berikut.
Parameter
Time Base:
10s / DIV
Channel A:
2 V / DIV AC
Channel B:
500mV / DIV
Trigger:
DC
B
2.5.3
berikut.
Parameter
Channel:
A, 50 V, DC
Values:
4001
Time Factor:
80
X axis:
50 150 kHz
Y axis:
02V
2.5.4
sebagai berikut.
Parameter
Channel:
A, 50 V, DC
Values:
4001
Time Factor:
80
X axis:
50 150 kHz
Y axis:
02V
2.5.5
sebagai berikut.
Parameter
Channel:
A, 50 V, DC
Values:
4001
Time Factor:
80
X axis:
50 150 kHz
Y axis:
02V
2.5.6
Sinyal Demodulasi
Gambar dan data hasil percobaan sinyal demodulasi adalah sebagai
berikut.
Parameter
Time Base:
20s / DIV
Channel A:
2 V / DIV AC
Channel B:
200 mV / DIV
Trigger:
DC
B
sinyal informasi tersebut tidak mudah terjadi gangguan (noise). Karateristik utama
dari sinyal carrier yaitu memiliki frekuensi tinggi (jarak antar gelombang rapat).
Sinyal informasi harus dimodulasi dengan sinyal carrier karena sinyal informasi
memiliki frekuensi yang rendah sehingga menyebabkan rentannya sinyal
informasi tersebut terhadap noise. Jika tidak dimodulasi, maka sinyal informasi
tidak dapat diterima oleh penerima dengan baik.
2.6.3
2.6.4
komponen sinyal tersebut muncul. Bandwidth adalah lebar pita frekuensi atau
kapasitas informasi yang menunjukkan bahwa seberapa banyak informasi yang
dapat disalurkan.
KHz.
B=( 20 ) ( 2 )
B=40 kHz
B=( 30 ) ( 1,5 )
B=45 kHz
Gambar 2.29 Spektrum frekuensi (a) 5 kHz, (b) 10 kHz, dan (c) 15 kHz
Berdasarkan gambar hasil percobaan, besar bandwidth (a), (b), dan (c)
berturut turut adalah 35 kHz, 40 kHz, 45 kHz. Rentang frekuensi untuk masing-
masing gambar di atas adalah (a) 78 kHz 118 kHz, (b) 68 kHz 128 kHz, dan
(c) 68 kHz 128 kHz. Besar indeks modulasi untuk masing-masing gambar di
atas adalah (a) 2,5, (b) 1, dan (c) 0,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa besar
bandwidth berbanding lurus terhadap besar spektrum frekuensi.Semakin besar
spektrum frekuensi, maka semakin besar bandwidth-nya. Dapat diketahui juga
bahwa besar indeks modulasi berbanding terbalik dengan besar spektrum
frekuensi.Semakin kecil indeks modulasinya, maka semakin besar spektrum
frekuensinya.
2.6.7. Analisa Hasil Percobaan Sinyal Demodulasi FM
Sinyal demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk
kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier) yang termodulasi
oleh rangkaian. Alat untuk mendemodulasikan sinyal yang termodulasi adalah
demodulator. Dalam demodulasi, sinyal informasi akan terkena noise. Noise
adalah sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis
yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/elektronika) dalam bentuk
gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan. Faktor-faktor penyebab
terjadinya noise adalah noise eksternal dan noise internal.
Berikut adalah gambar hasil percobaan sinyal demodulasi FM.
Dari gambar dapat dilihat, dimana saat amplitudo pada sinyal informasi
(warna biru) naik atau maksimum diperoleh frekuensi tinggi pada sinyal carrier
(warna merah) yang ditandai dengan rapatan antar gelombangnya. Kemudian pada
saat amplitudo minimum pada sinyal informasi (warna biru), diperoleh frekuensi
yang rendah pada sinyal carrier (warna merah) dibuktikan dengan jarak antar
gelombang merenggang.
Dapat dilihat pula bahwa sinyal informasi pada proses demodulasi tidak
seperti sinyal informasi pada proses modulasi. Bentuk sinyal informasi pada
proses demodulasi tidak beraturan. Hal ini diakibatkan oleh gangguan noise yaitu
sinyal pengganggu yang tidak diinginkan sistem. Noise bisa diakibatkan oleh
sistem itu sendiri maupun gangguan eksternal.
2.7 Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan dianalisa, dapat
disimpulkan bahwa:
A. Sinyal carrier memiliki frekuensi lebih besar dari pada frekuensi sinyal
informasi (dibuktikan dari kerapatan gelombang).
B. Pada saat termodulasi, ketika sinyal informasi beramplitudo maksimum,
gelombang sinyal carrier lebih renggang jika dibandingkan pada saat
sinyal informasi beramplitudo minimum. Makin renggang gelombang,
makin rendah pula frekuensinya, begitu juga sebaliknya.
C. Spektrum sinyal berubah ubah sesuai besar frekuensi yang diberikan.
Semakin besar frekuensi yang diberikan, semakin besar pula spektrum
frekuensi modulasi dan bandwidth-nya. Semakin kecil frekuensi yang
diberikan, maka semakin kecil pula spektrum frekuensi modulasi dan bandwidth-nya.
D. Bentuk gelombang sinyal informasi pada proses demodulasi menghasilkan
sinyal yang cacat (bergerigi), karena disebabkan oleh adanya noise.