2 Tinjauan Vertebrata Laut 2007
2 Tinjauan Vertebrata Laut 2007
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Ikan
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup
di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang
paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia
(Fitri,2012).
Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan, menurut Fitri (2012) biasanya ikan dibagi
menjadi :
Ikan tanpa rahang (kelas Agnatha 75 spesies termasuk lamprey dan ikan
hag)
Ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes 800 spesies termasuk hiu dan
mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, di samping itu
nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah
dibandingkan dengan sumber protein lain. Ikan juga dapat digunakan sebagai
bahan obat obatan, pakan ternak, dan lainnya. Kandungan kimia, ukuran, dan
nilai gizinya tergantung pada jenis, umur kelamin, tingkat kematangan, dan
kondisi tempat hidupnya (Rabiatul, 2008).
2.2 Ikan Teleostoi
Teleostei merupakan kelompok ikan yang paling dominan pada zaman
sekarang ini dan tersebar luas diseluruh perairan bumi.Ikan teleostei terdiri dari
banyak ordo antara lain Clupeiformes, Cypriniformes, Pleuronectiformes,
Anguilliformes, Perciformes dan masih banyak lagi (Kottelat et al, 1993).
Ikan Teleostei merupakan ikan tulang keras tingkat tinggi dari kelas
Osteichthyes (Sukiya, 2003). Ikan ini memiliki skeleton yang telah terosifikasi.
Sisiknya tersusun dari ganoin dan memiliki tipe sisik sikloid atau stenoid.
Teleostei merupakan salah satu superordo dari kelas Osteichthyes. Menurut
5. Sayap umumnya panjang dan runcing serta kuat terbang. Burung auks
(aldidae) menggunakan sayapnya untuk menyelam di air dan juga untuk
terbang.
6. Palatum Schizognathous.
7. Sarang dibuat di tanah atau cela-celah karang seringkali dalam koloni.
Jumlah telur umumnya 1-4 bentuknya agak meruncing. Berwarna hijau
kusam berbintik-bintik.
8. Anaknya precoccial, meskipun pada gull (camar) dan Skua anak-anaknya
tingga di dalam sarang untuk beberapa hari.
Burung memiliki ciri khusus antara lain tubuhnya terbungkus bulu,
memiliki dua pasang anggota alat gerak, anggota anterior mengalami modifikasi
sebagai sayap, sedangkan sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap
dan berenang. Memiliki kaki berjari 4 buah, cakar terbungkus oleh kulit yang
menanduk dan bersisik. Mulutnya memiliki bagian yang terproyeksi sebagai
paruh atau sudu yang terbungkus oleh lapisan zat tanduk. Burung masa kini tidak
memiliki gigi. Tungkai memiliki 4 jari atau kurang, tarsometatarsus tertutup oleh
kulit yang mengalami penandukan dan pada umumnya berbentuk sisik. Ekor
mempunyai fungsi yang khusus dalam menjaga keseimbangan dan mengatur
kendali saat terbang. Paruh merupakan modifikasi bibir, kulit luar yang mengeras
dan membentuk sarung zat tanduk dan membungkus tonjolan tulang pada rahang
(Satriyono, 2008).
Burung melakukan respirasi dengan paru-paru yang terhubung dengan
sejumlah kantong-kantong udara sebagai alat pernafasan tambahan. Kantong
udara berfungsi sebagai thermostat, sebab burung memiliki metabolisme yang
cepat dan suhu tubuh yang tinggi serta tidak mempunyai kelenjar keringat
penyejuk. Jantung terdiri dari 2 ruang aurikel dan 2 ruang ventrikel yang terpisah
secara sempurna denganlengkung aorta terletak di sebelah kanan. Saluran
pencernaan meliputi tembolok (crop), lambung kelenjar dan lambung muskulus
(gizzard,empedu), dua buah sekum (caecum), usus besar dan kloaka. Fertilisasi
internal, pada burung jantan jarang mempunyai organ intromitten (seperti penis).
Bersifat ovipar dengan telur yang berkulit keras berupa cangkang (Satriyono,
2008).
pengamatan, populasinya
terhadap suara. Kalau faktor kebisingan berpengaruh, tentu sudah pergi dari
Srondol sejak dulu. Di Daerah Srondol banyak keragaman jenisnya. Berdasarkan
penelitian jenisnya ada empat, yakni kuntul besar (Egretta alba), kuntul perak
(Egretta intermedia), kuntul kecil (Egretta garzetta), dan kuntul kerbau (Bubulcus
ibis) (Rukardi, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo,M.P.1994.Zoologi Dasar.Jakarta:Erlangga
Broto, Bayu Wisnu., S. Heru., Q. Maryatul. 2013. Keragaman Jenis Burung Pada
Kawasan Mangrove Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal
Penelitian Kehutanan Wallacea Vol. 2 No. 1, April 2013 : 41 50. Makassar
Compagno, L. J. V. 2001. Sharks of the world, an annotated and illustrated
catalogue of sharks spesies known to date. Vol. 2. Bullhead, mackerel and
carpet sharks (Heterodontiformes, Lamniformes and Orectolobiformes).
Elfidasari, DEWI.2006.Lokasi Makan Tiga Jenis Kuntul Casmerodius albus,
Egretta garzetta, dan Bubulcus ibis di Sekitar Cagar Alam Pulau
Dua.Serang :Banten.
Fanani, Aldino Fauzil., W. Novarino., D. H. Tjong. 2012. Variasi Morfologi
Arachnothera longirostra (Passeriformes, Nectariniidae). Jurnal Biologi
Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 1(1) September 2012 : 78-85. Padang
Ferno, F. & S. Olsen. 1994. Marine fish behavior in capture and abundance
estimation. Fishing News Book. London. 222.
Fitri Rahmawati,2012.Aneka Ragam Pengolahan Ikan.Jurusan Pendidikan Teknik
Boga dan Busana.Fakultas Teknik Universitas Yogyakarta.
Jannatul Firdaus Putri Ayu, Aunurohim. 2015. Pola Persebaran Burung Pantai di
Wonorejo, Surabaya sebagai Kawasan Important Bird Area (IBA). Institut
Sepuluh November : Surabaya.
Junardi., D. Elfidasari. 2005. Keragaman Burung Air di Kawasan Hutan
Mangrove Peniti,
Kabupaten Pontianak. Jurnal BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 7,
Nomor 1 Januari 2006 Halaman: 63-66. Pontianak
Khomsan A.2004.Manfaat Omega-3 Omega-6 Omega-9 dalam Peranan Pangan.
Kottelat,M.Whitten,A.J.Kartikasari, S.N.Wirjoatmodjo,S.1993.Freshwater Aksara
Fishes of Western Indonesia and Sulawesi.Perpilus Editions Limited,Jakarta
Kuncowati. 2003. Pengaruh Pencemaran Minyak Di Laut Terhadap Ekosistem
Laut. JURNAL. Sumatera Selatan
Ngamel, Markus Decky. 1998. Studi Habitat dan Populasi Burung Mas (Caloenas
nicobarica) Di Pulau Nutabari Pada Kawasan Taman Nasional Laut Teluk
Cenderawasih. SKRIPSI. Manokwari
Qiptiyah, M. Broto Bayu Wisnu, Setiawan Heru. 2013. KERAGAMAN JENIS
BURUNG PADA KAWASAN MANGROVE DI TAMAN NASIONAL RAWA
AOPA WATUMOHAI (Birds Diversity in Mangrove Area of Rawa Aopa
Watumohai National Park).Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan
Pemuliaan Tanaman Hutan : Yogyakarta.
Rabiatul Adwyah,2008.Pengolahan dan Pengawetan Ikan.Bumi .Jakarta
Rukardi. 2009. Jenis Burung Berada Di Daerah Srondol Semarang. Koran Suara
Merdeka. Semarang
Sawitri, Reny dan Sofian Iskandar. 2012. Keragaman Jenis Burung Di Taman
Nasional Kepulauan Wakatobi Dan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol. 9 No. 2 : 175-187, 2012.
Bogor
Satriyono, Agus. 2008. Aktivitas dan Penggunaan Habitat Burung Pengganggu
Penerbangan Di Kawasan Bandar Udara Internasional Juanda. TUGAS
AKHIR. Surabaya
Soemadji,1995.Zoologi.Jakarta:Depdikbud
Sukiya,2003.Biologi Vertebrata.Yogyakarta:Biologi.Fakultas Matematika Ilmu
Pengetahuan alam.Universitas Negeri Yogyakarta