Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

Perancangan Roulette LED dengan Menggunakan IC NE555 Timer


dan IC CD4017 Decade Counter serta Penerapan Transistor sebagai Switch
Dede Surachman1 Victorious Veinard Vingsabta2
Vivere Hartadhianty3
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
dede.surach@gmail.com1, vingsabta@gmail.com2
AbstrakDari rangkaian running led sederhana
dan menunjukan suatu nilai pada papan tersebut. Dalam
berbasis IC NE555 Timer dan IC CD4017 Decade Counter
roulette led, proses running led dibuat tidak terjadi terus
dapat dimodifikasi menjadi beberapa variasi. Salah satunya
menerus, melainkan akan berhenti secara perlahan.
adalah dengan membuatnya running led tersebut tidak
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, pada
menyala secara berurutan terus menerus melainkan
makalah ini akan dibahas tentang perancangan rangkaian
membuatnya berhenti secara perlahan.
roulette led yang merupakan variasi yang dilakukan pada
Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan
rangkaian running led sederhana berbasis IC NE555 Timer
memodifikasi rangkaian running led sederhana tersebut.
dan IC CD4017 Decade Counter.
Modifikasi ynag dilakukan adalah dengan menambahkan
komponen transistor bipolar yang dijadikan switch dan
kapasitor utama untuk tetap mensuplai arus pada base 1.2 Tujuan
kapasitor membuat aktif transistor bipolar sesaat ketika push
Tujuan dalam tugas akhir ini adalah membuat
button kapasitor dilepas.
rangkaian roulette led dengan menggunakan IC NE555 dan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan
IC CD4017 serta menerapkan transistor sebagai switch
bahwa rangkaian modifikasi rangkaian running led dapat
berjalan dengan baik. Semakin besar nilai kapasitor yang
digunakan membuat proses running led hingga berhenti 1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah:
semakin lama karena kapasitor menyuplai tegangan lebih
1. Variasi percobaan pada rangkaian roulette led hanya
lama untik membuat transistor aktif.
pada nilai kapasitor utama
2. LED yang digunakan pada rangkaian roulette
Kata kunci : transistor, kapasitor, push button, roulette led
maksimal berjumlah 10 buah sesuai dengan jumlah
maksimal output IC Counter CD4017
I. PENDAHULUAN
3. Prinsip kerja rangkaian Roulette LED
II. DASAR TEORI
1.1 Latar Belakang
Running
LED
sederhana
sederhana
dapat
diimplementasikan dengan menggunakan IC NE555 yang 2.1 Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil yaitu suatu rangkaian yang
berfungsi sebagai timer dan IC CD4017 decade counter
mempunyai dua state dan yang berosilasi secara kontinu
yang memungkinkan 1 dari 10 pin output memiliki logika
guna menghasilkan bentuk gelombang persegi atau pulsa di
HIGH secara berurutan. Running led berlangsung terus
outputnya. Pada multivibrator astabil, outputnya tidak stabil
menerus dengan interval waktu menyala dari setiap
pada setiap state, tapi akan berubah secara kontinu dari 0 ke
perpindahan led adalah sama.
1 dan dari 1 ke 0. Prinsip ini sama dengan rangkaian
Dari rangkaian running led sederhana ini dapat
osilator dan kondisi ini sering disebut dengan free running.
divariasikan. Salah satunya adalah dengan menjadikannya
roulette led. Roulette sendiri adalah suau permainan papan
Waktu yang NE 555 sirkuit monolitik adalah
lingkaran yang diputar hingga akhirnya berhenti kembali
pengendali sangat stabil mampu menghasilkan waktu yang

akurat penundaan atau osilasi. Dalam waktu tunda Mode


operasi, waktu justru dikontrol oleh satu resistor dan
kapasitor eksternal. Untuk operasi stabil sebagai sebuah
osilator, ensiklopedia berjalan frekuensi dan siklus
keduanya akurat eksternal dikontrol dengan dua resistor dan
satu kapasitor. Rangkaian mungkin dipicu dan jatuh
dijalankan pada bentuk gelombang, dan struktur output
dapat sumber atau tenggelam hingga 200mA. Yang NE555
tersedia dalam plastik dan keramik minidip paket dan
dalam 8-memimpin micropackage dan logam dapat versi
paket.

8
Gambar 2.1 Gelombang Keluaran Multivibrator Astabil

gate (gerbang) transistor bertipe NP, jadi


transistor akan aktif jika diberi logika low.
Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc
agar tidak terjadi reset
Control voltage, pin ini berfungsi untuk
mengatur
kestabilan
tegangan
referensi input negative (kommparator A). Pin
ini bisa dibiarkan tergantung (diabaikan), tetapi
untuk menjamin kestabilan referensi komparator
A, biasannya dihubungkan dengan kapasitor
berorde sekitar 10 nF ke pin ground.
Threshhold, pin ini terhubung kke input positif (k
omparrator A) yang akan me-reset RS flip-flop
ketika teganngan pada pin ini mulai melebihi 2/3
Vcc.
Discharge, pin ini terhubung ke open collector
transistor
internal
(Tr) yang
emiternya
terhubung ke grouund. Switching transistor ini
berfuungsi untuk meng-clamp node yang sesuai
ke ground pada timing tertentu.
Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage.
Biasanya optimal jika diberri 5V s/d 155V.
Supply arusnya dapat dilihat di datasheet,
yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.

2.2 IC NE555
Pada dasarnya aplikasi utama IC NE555 ini digunakan
sebagaiTimer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian
monostable astable dan PulsaGenerator dengan modulator
(Pembangkit Pulsa). Selain itu, dapat juga digunakan
sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing.

Gambar 2.3 Komponenn Internal IC NE555


Pada diagram blok di atas, intenal IC NE555 ini terdiri
dari 2 Buah komparator (Pembanding tegangan),3 buah
Resistor sebagai pembagi tengangan, 1 buah Flip-flop
yang akan mengatur outputt pada keadaan logika tertentu.

Gambar 2.2 Skematik IC NE 555


Tabel 2.1 Fungsi masing-masing PIN (kaki) IC NE555
1
Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegan
gan DC paling negatif.
2
Trigger, input negatif dari lower komparator
(komparator B) yang menjaga osilasi tegangan
terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur
RS flip-flop.
3
Output, pin keluaran dari IC 555.
4
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk mereset la
tch didalam IC yang akan berpengaruh untuk
mereset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu

2.3

IC CD4017 Decade Counter


IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC CMOS
(Complentary Metal Oxide Semiconductor). Karena
termasuk R1 8 4762R2C11 53 Output 555C2Th Tl
Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem keamanan
menggunakan IC 555 Small Project I 29 dalam keluarga
CMOS, IC ini dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt

sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan arus sampai


beberapa A , catu daya untuk CMOS memerlukan
pengaturan sangat sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt ,
CMOS tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya
berkurang. IC ini adalah jenis IC Pencacah Decade
(Decade Counter) dengan 10 output. IC ini menghasilkan
10 Output yaitu dari Q0 Q9, memiliki Clock. Clock
Enable, Reset dan Carry Out masing masing terdapat
dalam satu pin. Pada setiap pencacahan hanya satu
keluaran yang berlogika 1, ke sembilan keluaran lainnya
berlogika 0, jadi setiap saat hanya ada satu keluaran yang
dapat berlogika 1.
2.4

dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan


muatan listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama
dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen
pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang
bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri
terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau
isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai
penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC,
kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus
listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi
sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam
penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai
filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan
untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC
(Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.

Transisitor
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu
Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di
satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui
kolektor. Selain digunakan untuk penguat, transistor bisa
juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan
memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor
hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini
kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau
saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat
kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka.
Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa
digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar
dengan sebutan TTL yaitu Transistor Transistor Logic.

III. PERANCANGAN
3.1 Alat dan Bahan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar):


transistor akan mengalami cut-off apabila arus yang
melalaui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan
emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan transistor
akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis
terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan
kawat terhubung dengan begitu tegangan antara kolektor
dan emitor Vce adalah 0 Volt dari cara kerja diataslah
kenapa transistor dapat difungsikan sebagai saklar.
2.5

Protoboard
IC NE555 Timer
IC 4017 Decade Counter
Transistor BC557
Baterai 9V
10 LED
Resistor 100 k
Kapasitor non polar 100nF
Kapasitor polar 1 F, 10 F, 100 F
Kabel jumper

3.2 Gambar Rangkaian

Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan
energi dalam bentuk medan listrik. Ia dapat menyimpan
dan melepaskan muatan listrik.
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika
yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan
terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang
disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan
sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik

Gambar 3.1 Rangkaian Running LED dengan


modifikasi penambahan komponen transistor dan
kapasitor

3.3 Flowchart

Pada saat suplai tegangan baterai 9V terhun=bung


dengan keseluruhan rangkaian membuat IC NE555
Timer dan IC 4017 Decade Decoder menjadi aktif. Base
transistor BC557 tidak memiliki tegangan karena push
button terbuka sehingga base tidak terhubung dengan
ground. Hal ini mengakibatkan transistor dalam kondisi
cut-off atau mati. Sehingga arus dari Vcc tidak dapat
melewati transistor menuju pin 7 IC NE555 Timer untuk
mengasilkan sinyal clock. Nilai logika konstan pada
output IC NE555 Timer menyebabkan hanya satu LED
yang menyala secara terus menerus
2.

Push button ditekan

Sedangkan pada saat push button ditekan, maka base


transistor BC557 menjadi terhun=bung dengan ground
dan terjadi arus. Hal ini memicu transistor menjadi
keadaan saturation atau hidup sehingga arus dari Vcc
dapat mengalir melewati transistor menuju IC NE555
Timer. Tepatnya pada pin 7, pin 6 dan pin 2 dari IC
NE555 Timer menjadi memiliki logika HIGH
dikarenakan tergangan Vcc yang terhubung tadi dan
menghasilkan sinyal clock. Sinyal clock ini kemudian
diteruskan ke IC 4017 membuat rangkaian LED
menyala secara bergantian dalam interval waktu menyal
anatar LED sama (Running LED).
Pada saat yang sama, terdapat arus listrik yang
melewati kapasitor utama dikarenakan terhubungnya
Vcc dengan ground pada kapasitor ketika push button
ditekan. Kapasitor akan menympan muatan listrik. Bila
sudah dalam kondisi full charged, kapasitor akan
memiliki tegangan yang sama dengan baterai yang
digunakan.
3.

Kemudian ketika push button kembali dilepas,


transistor BC557 tetap dalam keadaan aktif karena
adanya suplai tegangan dari kapasitor yang telah
menyimpan muatan listrik. Arus listrik dari Vcc masih
melewati transistor menuju pin 7 IC NE555 Timer dan
menghasilkan sinyal clock. Hasilnya rangkaian LED
tetap menyala bergantian (Running LED).

Gambar 3.2 Flowchart rangkaian Roulette LED


IV. ANALISA SISTEM RANGKAIAN
Pada rangkaian percobaasn makalah ini terdapat
komponen modifikasi utama yaitu: Transistor PNP BC557,
Kapasitor dan Push Button. 3 kaki transistor PNP yaitu:
emitter, base dan collector masing-masing terhubung
dengan Vcc, push button dan pin 7 IC NE555 Timer.
1.

Push button kembali dilepas

Akan tetapi selama muatan kapasitor berkurang,


membuat sinyal clock yang dihasilkan oleh IC NE555
menjadi melambat sehingga running led juga melambat.
Hingga pada saat muatan kapasitor habis, transistor
menjadi kondisi cut-off dan input IC NE555 terputus.

Push button dalam keadaan default

Hasil akhir tidak ada output sinyal clock dan running led
berhenti di salah satu led.

IV. PENUTUP

SMAN 62 Jakarta hingga tahun 2014. Setelah lulus dari


SMA, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri
Universitas Diponegoro jurusan S-1 Teknik Elektro.

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Rangkaian modifikasi running led dapat berjalan
dengan baik.
2. Peran transistorpada percobaan ini adalah sebagai
switch
3. Semakin besar nilai kapasitor utama, membuat
lama proses running led hingga berhenti di salah
satu led lebih panjang

Victorius Veinard Vingsabta lahir di Semarang pada


tanggal 20 Juli 1996. Telah menempuh studi mulai dari
SD Ngaliyan Kampus 01 Semarang 09 Pagi Jakarta pada
tahun 2002-2008. Kemudian SMP PL Domenico Savio
dan SMAN 1 Semarang Setelah lulus dari SMA,
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri
Universitas Diponegoro jurusan S-1 Teknik Elektro.

5.2 Saran
1. Rangkaian running led ini dapat dikembangkan
dengan menambah jumlah LED dengan tambahan
IC 4017.
2.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.555-timer-circuits.com/roulette.html
[2] http://www.homemade-circuits.com/2011/12/10-ledsimple-roulette-wheel-circuit.html
[3] http://skemaku.com/fungsi-transistor-sebagai-saklar/
[4] http://www.academia.edu/7341816/Kapasitor_artikel

Semarang, 28 November 2015


Koordinator Praktikum

Pembimbing Tugas Akhir

Sarah Anindya Kasih


NIM 21060112130122

Vivere Hartadianthy
NIM 21060112140159

BIOGRAFI PENULIS
Dede Surachman lahir di Brebes pada tanggal 10
Oktober 1996. Telah menempuh studi mulai dari SDN 09
Pagi Jakarta pada tahun 2002-2008. Kemudian SMPN
209 Jakarta hingga tahun 2011. Setelah itu melanjutkan ke

Anda mungkin juga menyukai